Anda di halaman 1dari 20

KEWAJIBAN DAN HAK WARGA NEGARA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5

1. Muhammad Mirjahaan Fathi (06091382328074)


2. Rosyana andin (06091382328080)
3. Regita cahyani (06091382328092)
4. Meirani putri utami (06091382328073)

Kelas : Palembang

Mata Kuliah : kewarganegaraan

Dosen Pengampu : 1. Fadela Septi Wahyuni, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
SRIWIJAYA TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas semua kehendaknya, saya
berhasil menyelesaikan laporan penelitian dengan tepat waktu yang berjudul " Kewajiban Dan
Hak Warga Negara "

Makalah ini kami susun dengan sebaik – baiknya dan sesuai dengan informasi yang kami
peroleh dari berbagai sumber, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini hingga
selesai. Terlepas dari semua itu, kami mengucapkan kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak dan sumber yang telah membantu kami dalam proses pembuatan serta
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian yang dibuat masih jauh dari kata sempurna, dan
memiliki kekurangan dari berbagai aspek. Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan makalah

kami berharap semoga makalah tentang “ Kewajiban Dan Hak Warga Negara “ dapat
bermanfaat dan dapat menjadikan inspirasi serta motivasi untuk pembaca.

Palembang, September 2023

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................i
PENDAHULUAN........................................................................................................................................1
A.Latar Belakang...................................................................................................................................1
BAB I.........................................................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................................................................3
A.Konsep Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara......................3
B.Kewajiban dan Hak warga negara menurut uud dan pancasila.........................................................7
C. PEMILU (PILPRES, PILEG DAN PILKADA ).........................................................................................10
D.DINAMIKA DAN TANTANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA..............................................................12
BAB III.....................................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pengertian warga Negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)adalah
penduduk sebuah Negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempatkelahiran, dan sebagainya
yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagaiseorang warga dari Negara itu. Warga
Negara daru suatu Negara merupakan pendukung dan penganggung jawab atas kemajuan atau
kemunduran suatu Negara.

Oleh sebab itu seseorang yang menjadi anggota atau warga suatu Negara haruslah
ditentukan oleh Undang-undang yang dibuat oleh Negara tersebut. Sebelum Negara
menentukan siapa-siapa yang akan menjadi warga Negara, terlebih dahulu Negara harus
mengakui bahwa setiap orang berhakmemilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal
diwilayah Negara danmeninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana dinyatakan dalam
pasal28E ayat 1 UUD 1945. Pernyataan ini mengandung makna bahwa orang-orangyang
tinggal dalam wilayah Negara dapat diklasifikasikan menjadi :
Warga Negara Indonesia, yaitu orang-orang bangsa Indonesia asli danorang-orang bangsa lain
yang telah disahkan dengan Undang Undangsebagai warga Negara Indonesia.

Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal di dalam Negara yang bersifat
sementara sesuai dengan Visa tinggal (surat izin untuk tinggaldisuatu Negara)Hak adalah
Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannyatergantung kepada kita sendiri.
“Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukanmelulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa.

Hak dan kewajiban ialah istilah yang sangat familiar didengar, namun sebenarnya
konsep dan pemahaman hak dan kewajiban tidaklah sederhana. Dalam konteks modern,
definisi hak sangat panjang dan debatable (Sastry, 2011). Kajian dan pemahaman mendalam
tentang hak dan kewajiban justru menyadarkan bahwa hak dan kewajiban sebenarnya tidak
terpisah dan bukan berada dalam posisi yang bersebrangan. Sekalipun, anggapan tersebut
dalam keadaan tertentu dapat dibenarkan. Dalam konteks HAM (Hak Asasi Manusia)
sebenarnya sebagaimana pandangan awal bahwa hak adalah sesuatu yang didapatkan, jika
semua manusia berhak atas asasinya, siapa yang memenuhi hak tersebut? Siapa yang memiliki
kewajiban asasi manusia? Dalam keadaan tertentu secara khususnya dalam konteks
kenegaraan, dapat saja dikatakan bahwa negara yang menjamin, memenuhi, melindungi, dan
menghormati hak asasi manusia. Dalam hal ini negara dalam posisi berkewajiban
(memperlakukan)sedangkan warga negara dalam posisi mendapatkan (diperlakukan).

Menurut Sastry, hak secara teminologi berasal dari Inggris kuno yakni reht atau right
(Sastry, 2011). Begitu juga hak dan kewajiban dalam konteks warga negara. Hak adalah
kewenangan warga negara untuk melakukan sesuatu sedangkan kewajiban adalah suatu
keharusan atau kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan oleh warga negara (Yasin, 2009).

1
maka negara memiliki kewajiban demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu, hak tidak dapat
berdiri sendiri.

B.Rumusan Masalah
1. bagaimana konsep dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara dan warga negara?
2. apa saja hak dan kewajiban warga negara indonesia bersumber pancasila & uud 1945?
3. bagaimana pemilu di indonesia?
4. bagaimana dinamika dan tantangan demokrasi di indonesia?

c.tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara dan warga.
2. Untuk mengetahui Apa saja esensi dan urgensi hak dan kewajiban warga negara.
3. Untuk mengetahui dinamika dan tantangan demokrasi di indonesia .
4. Untuk mengetahui Bagaimana pemilu di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.Konsep Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara

UUD NRI Tahun 1945 tidak hanya memuat aturan dasar ihwal kewajiban dan hak
negara melainkan juga kewajiban dan hak warga negara. Dengan demikian terdapat harmoni
kewajiban dan hak negara di satu pihak dengan kewajiban dan hak warga negara di pihak lain.
Apa esensi dan urgensi adanya harmoni kewajiban dan hak negara dan warganegara tersebut?
Untuk memahami persoalan tersebut, mari kita gunakan pendekatan kebutuhan warga negara
yang meliputi kebutuhan akan agama, pendidikan dan kebudayaan, perekonomian nasional dan
kesejahteraan rakyat, serta pertahanan dan keamanan.

1. Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius. Kepercayaan bangsa kita
kepada Tuhan Yang Maha Esa telah ada semenjak zaman prasejarah, sebelum datangnya
pengaruh agama-agama besar ke tanah air kita. Karena itu dalam perkembangannya, bangsa
kita mudah menerima penyebaran agama-agama besar itu. Rakyat bangsa kita menganut
berbagai agama berdasarkan kitab suci yang diyakininya. Undang-Undang Dasar merupakan
dokumen hukum yang mewujudkan cita-cita bersama setiap rakyat Indonesia. Dalam hal ini
cita-cita bersama untuk mewujudkan kehidupan beragama juga merupakan bagian yang diatur
dalam UUD. Ketentuan mengenai agama diatur dalam UUD NRI 1945 Pasal 29. Bacalah pasal
tersebut.
Mengapa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa? Bukankah dasar negara kita
Pancasila? Mengapa hanya didasarkan pada satu sila saja? Jika tidak memahami dasar
pemikirannya, maka Anda akan merasa bingung. Susunan dasar negara kita yaitu Pancasila
bersifat hierarkis piramidal. Artinya, urut-urutan lima sila Pancasila menunjukkan suatu
rangkaian tingkat dalam luasnya dan isi dalam sifatnya yang merupakan pengkhususan dari
sila-sila di mukanya. Jadi, di antara lima sila Pancasila ada hubungan yang mengikat satu
dengan yang lainnya, sehingga Pancasila merupakan suatu keseluruhan yang bulat. Kesatuan
sila-sila Pancasila yang memiliki susunan hierarkis piramidal itu harus dimaknai bahwa sila.
Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi dasar dari:

3
a) sila kemanusiaan yang adil dan beradab,
b) persatuan Indonesia,
c) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan
d) keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari uraian tersebut tampak bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan basis dari
sila-sila Pancasila lainnya. Jadi, paham Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi pandangan dasar
dan bersifat primer yang secara substansial menjiwai keseluruhan wawasan kenegaraan bangsa
Indonesia. Itulah sebabnya Pasal 29 Ayat (1) UUD NRI 1945 menegaskan bahwa negara
berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Maknanya adalah bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa
(jiwa keberagamaan) harus diwujudkan dalam kerangka kehidupan bernegara yang tersusun
dalam UUD NRI 1945

Apa makna negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama
masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu? Adanya jaminan
kemerdekaan memeluk agama dan beribadat selain diatur dalam Pasal 29 Ayat (2) juga dalam
Pasal 28E Ayat (1) UUD NRI 1945. Seperti telah diungkapkan pada uraian terdahulu, bahwa
dalam perubahan UUD NRI 1945 dilakukan penambahan ketentuan mengenai HAM. Satu di
antaranya adalah ketentuan Pasal 29 Ayat (2) mengenai kebebasan beragama dan beribadat
yang dipertegas oleh Pasal 28E Ayat (1) yang salah satu substansinya mengatur hal yang sama.
Hal yang perlu kita pahami adalah apa makna negara menjamin kemerdekaan untuk memeluk
agama itu?

2. Pendidikan dan Kebudayaan


Pendidikan dan kebudayaan merupakan dua istilah yang satu sama lain saling
berkorelasi sangat erat. Pendidikan adalah salah satu bentuk upaya pembudayaan. Melalui
proses, pendidikan kebudayaan bukan saja ditransformasikan dari generasi tua ke generasi
muda, melainkan dikembangkan sehingga mencapai derajat tertinggi berupa peradaban. Dalam
konteks ini apa sebenarnya tujuan pendidikan nasional kita? Penjelasan tentang tujuan
pendidikan nasional dapat kita temukan dalam Pasal 31 Ayat (3) UUD NRI 1945. Cari dan
bacalah pasal tersebut.
4
Rumusan pasal ini mengakomodasi nilai-nilai dan pandangan hidup bangsa yang
religius. Maknanya adalah bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa, harus dilakukan dengan meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia. Dari rumusan Pasal 31 Ayat (3) UUD NRI 1945 juga terdapat
konsep fungsi negara, dalam hal ini pemerintah, yakni mengusahakan dan sekaligus
menyelenggarakan sistem pendidikan nasional. Jika kita menengok fungsifungsi negara
(function of the state) dalam lingkup pembangunan negara (state-building) cakupannya
meliputi hal-hal berikut ini.

a) Fungsi minimal: melengkapi sarana dan prasarana umum yang memadai, seperti
pertahanan dan keamanan, hukum, kesehatan, dan keadilan.
b) Fungsi madya: menangani masalah-masalah eksternalitas, seperti pendidikan,
lingkungan, dan monopoli.
c) Fungsi aktivis: menetapkan kebijakan industrial dan redistribusi kekayaan.
Berdasarkan klasifikasi fungsi negara tersebut, penyelenggaraan pendidikan termasuk
fungsi madya dari negara. Artinya, walaupun bukan merupakan pelaksanaan fungsi tertinggi
dari negara, penyelenggaraan pendidikan juga sudah lebih dari hanya sekedar pelaksanaan
fungsi minimal negara. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan sangatlah penting.

Pendidikan nasional merupakan perwujudan amanat UUD NRI tahun 1945 dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam UUSPN lebih lanjut dirinci bahwa
penyelenggaraan sistem pendidikan nasional itu harus melahirkan manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berkaitan dengan
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
berkeinginan bahwa pada tahun 2025 pendidikan nasional menghasilkan INSAN INDONESIA
CERDAS DAN KOMPETITIF (Insan Kamil/Insan Paripurna). Kecerdasan yang kita maksud
adalah kecerdasan yang komprehensif. Artinya, bukan hanya cerdas intelektualnya, melainkan
juga memiliki kecerdasan spiritual, emosional, sosial, bahkan kinestetis. Bersamaan dengan
dimilikinya kecerdasan secara komprehensif, insan Indonesia juga harus kompetitif.
Sesuai semangat Pasal 33 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 asas perekonomian nasional
adalah kekeluargaan. Apa makna asas kekeluargaan? Kekeluargaan merupakan asas yang
5
dianut oleh masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan yang salah satunya kegiatan
perekonomian nasional. Asas kekeluargaan dapat diartikan sebagai kerja sama yang dilakukan
lebih dari seorang dalam menyelesaikan pekerjaan, baik untuk kepentingan pribadi maupun
kepentingan umum. Hasil pekerjaan bersama memberikan manfaat yang dapat
dinikmati secara adil oleh banyak orang. Tujuannya adalah agar pekerjaan dapat cepat selesai
dan memberi hasil lebih baik.
Penerapan asas kekeluargaan dalam perekonomian nasional adalah dalam sistem
ekonomi kerakyatan. Apa makna sistem ekonomi kerakyatan itu? Sistem ekonomi kerakyatan
adalah sistem ekonomi nasional yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral
Pancasila, dan menunjukkan pemihakan sungguh-sungguh pada ekonomi rakyat. Sistem
ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang bertumpu pada kekuatan mayoritas rakyat.
Dengan demikian sistem ini tidak dapat dipisahkan dari pengertian “sektor ekonomi rakyat”,
yakni sektor ekonomi baik sektor produksi, distribusi, maupun konsumsi yang melibatkan
rakyat banyak, memberikan manfaat bagi rakyat banyak, pemilikan dan penilikannya oleh
rakyat banyak.

3. Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Rakyat


Sesuai semangat Pasal 33 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 asas perekonomian nasional
adalah kekeluargaan. Apa makna asas kekeluargaan? Kekeluargaan merupakan asas yang
dianut oleh masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan yang salah satunya kegiatan
perekonomian nasional. Asas kekeluargaan dapat diartikan sebagai kerja sama yang dilakukan
lebih dari seorang dalam menyelesaikan pekerjaan, baik untuk kepentingan pribadi maupun
kepentingan umum. Hasil pekerjaan bersama memberikan manfaat yang dapat dinikmati secara
adil oleh banyak orang. Tujuannya adalah agar pekerjaan dapat cepat selesai dan memberi hasil
lebih baik.
Penerapan asas kekeluargaan dalam perekonomian nasional adalah dalam sistem
ekonomi kerakyatan. Apa makna sistem ekonomi kerakyatan itu? Sistem ekonomi kerakyatan
adalah sistem ekonomi nasional yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral
Pancasila, dan menunjukkan pemihakan sungguh-sungguh pada ekonomi rakyat. Sistem
ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang bertumpu pada kekuatan mayoritas rakyat.
Dengan demikian sistem ini tidak dapat dipisahkan dari pengertian “sektor ekonomi rakyat”,
yakni sektor ekonomi baik sektor produksi, distribusi, maupun konsumsi yang melibatkan
6
rakyat banyak, memberikan manfaat bagi rakyat banyak, pemilikan dan penilikannya oleh
rakyat banyak.

4. Pertahanan dan Keamanan


Berdasarkan aturan dasar ihwal pertahanan dan keamanan Negara Pasal 30 Ayat (2)
UUD NRI Tahun 1945 bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) oleh Tentara Nasional
Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), sebagai komponen utama,
dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung. Dengan demikian tampak bahwa komponen utama
dalam Sishankamrata adalah TNI dan Polri. Coba Anda jelaskan apa tugas pokok dan fungsi
TNI dan Polri dalam sistem pertahanan keamanan rakyat semesta?
Adanya pengaturan tentang tugas pokok dan fungsi TNI dan Polri, baik dalam UUD
NRI 1945 maupun dalam undang-undang terkait, diharapkan akan mampu meningkatkan
profesionalisme kedua lembaga yang bergerak dalam bidang pertahanan dan keamanan negara.
Mengenai adanya ketentuan dalam Pasal 30 Ayat (5) UUD NRI 1945 yang menyatakan bahwa
kedudukan dan susunan TNI dan Polri lebih lanjut diatur dengan undang-undang, merupakan
dasar hukum bagi DPR dan presiden untuk membentuk undang- undang. Pengaturan dengan
undang-undang mengenai pertahanan dan keamanan negara merupakan konsekuensi logis dari
prinsip yang menempatkan urusan pertahanan dan keamanan sebagai kepentingan rakyat

B.Kewajiban dan Hak warga negara menurut uud dan pancasila


Apabila kita telah lebih mendalam Perubahan Kedua UUD 1945 ternyata MPR belum
konsisten mengatur HAM dan hak serta kewajiban warga negara. Di satu sisi MPR ini terkesan
melegitimasi HAM dengan menempatkannya dalam bab tersendiri terpisah dari hak dan
kewajiban warga negara. Pada hal pengaturan demikian tidak tampak dalam UUD 1945 yang
belum di amandemen. Akan tetapi disisi yang lain MPR masih memasukkan hak dan
kewajiban warga negara ke dalam HAM seperti pasal 28 D ayat 3 (hak warga negara untuk
memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan). Adapun hak warga negara menurut
UUD 1945 adalah :

7
 Persamaan kedudukan dalam hukum pemerintahan
 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
 Hak dalam upaya pembelaan negara
 Hak berserikat dan berkumpul
 Hak mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan termasuk ketik
 Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan
 Hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
 Hak mendapat pengajaran
 Hak fakir miskin dan akan terlantar di pelihara oleh warga.

Selain itu kita pun masih menemukan hak-hak warga negara yang diatur dalam berbagai
peraturan perundang-undangan, antara lain :
 Hak perorangan atau kelompok untuk menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak
berdemokrasi (pasal 2 ayat I Undang-Undang nomor 9 tahun 1998).
 Hak untuk memilih wakilnya di MPR, DPR/DPRD;
 Hak untuk dipilih sebagai wakil di MPR maupun DPR/DPRD;
 Hak untuk berusaha;;
 Hak untuk memperoleh perlakuan yang baik;
 Hak untuk memperoleh bantuan hukum;
 Hak memilih tempat tinggal;
 Hak untuk mendapatkan kepastian hukum;
 Hak untuk memperoleh pelayanan dari pemerintah;
 Hak memanfaatkan sarana hukum;
 Hak untuk memperoleh perlindungan dari ancaman kekerasan dan penyiksaan;

Sebaliknya warga negara mempunyai berbagai kewajiban sebagaimana tercantum dalam UUD
1945 antara lain :
 Menjunjung hukum dan pemerintahan
 Turut serta dalam upaya pembelaan negara
 Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara

8
Di samping itu warga negara mempunyai kewajiban lain yang diatur dalam aturan perundang-
undangan seperti :
 Membayar pajak;
 Menghargai warga negara;
 Memenuhi panggilan aparat penegak hukum;
 Memelihara kelestarian lingkungan;
 Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa;
 Ikut memelihara fasilitas kepentingan umum;
Hak dan kewajiban warga negara sebagaimana tertuang dalam berbagai peraturan perundang-
undangan sudah tentu perlu dilaksanakan dan ditegakkan . Tetapi bagaimana realitasnya akan
tergantung kepada beberapa faktor berikut :

1) Peraturan Perundang-undangan
Kualitas undang-undang dan regulasi yang mengatur hak dan kewajiban warga negara
akan memengaruhi implementasi mereka. Pengaturan yang jelas dan efektif diperlukan
untuk melindungi dan memastikan pemenuhan hak serta kewajiban warga negara.

2) Penyelenggara Negara
Efektivitas dalam mengimplementasikan hak dan kewajiban warga negara juga
bergantung pada bagaimana pemerintah dan lembaga-lembaga terkait melaksanakan
peraturan-peraturan tersebut. Penegakan hukum yang konsisten dan adil penting dalam
menjamin pemenuhan hak dan kewajiban warga negara.
3) Kesadaran Hukum Warga Negara
Kesadaran warga negara tentang hak dan kewajiban mereka juga berperan penting.
Pendidikan, informasi, dan kesadaran tentang hak dan kewajiban warga negara dapat
membantu meningkatkan partisipasi dan pemenuhan hak-hak tersebut.

Apabila salah satu atau lebih faktor di atas mengandung kelemahan, kemungkinan
perwujudan HAM, hak, dan kewajiban warga negara tidak dapat tercapai dengan optimal. Oleh
karena itu, diperlukan upaya terus-menerus dalam meningkatkan peraturan perundang-
undangan, tindakan pemerintah, dan kesadaran hukum warga negara untuk memastikan
pemenuhan hak dan kewajiban warga negara sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan
9
keadilan

C. PEMILU (PILPRES, PILEG DAN PILKADA )


Pemilihan umum, yang meliputi pemilihan presiden (pilpres), anggota legislatif (pileg),
dan kepala daerah (pilkada), merupakan salah satu pilar utama dalam sistem demokrasi
Indonesia. Dalam konteks ini, warganegara Indonesia memiliki hak-hak dan kewajiban tertentu
yang sangat penting untuk menjaga harmoni antara negara dan warga negara.
Dalam pemilihan umum di Indonesia, warga negara memiliki hak dan kewajiban
tertentu yang harus dipenuhi untuk menjaga harmoni antara negara dan warga negara. Berikut
adalah beberapa hal yang perlu ditambahkan untuk menjelaskan lebih mendalam tentang
pemilihan umum di Indonesia:
1) Jenis Pemilihan
Pemilihan umum di Indonesia meliputi pemilihan presiden (pilpres), anggota legislatif
(pileg), dan kepala daerah (pilkada) Pemilihan ini dilakukan secara langsung, umum,
bebas, dan rahasia
2) Jenis Pemilihan
Pemilihan umum di Indonesia meliputi pemilihan presiden (pilpres), anggota legislatif
(pileg), dan kepala daerah (pilkada) Pemilihan ini dilakukan secara langsung, umum,
bebas, dan rahasia
3) Syarat Memilih
Untuk dapat memilih dalam pemilihan umum, seseorang harus memenuhi syarat
sebagai warga negara Indonesia yang sudah berusia 17 tahun atau lebih
4) Syarat Dipilih
Untuk dapat mencalonkan diri dalam pemilihan umum, seseorang harus memenuhi
syarat sebagai warga negara Indonesia yang sudah berusia 21 tahun atau lebih
5) Partisipasi Politik
Peserta pemilu mencakup partai politik dan individu yang mencalonkan diri. Partai
politik memiliki peran penting dalam menyajikan platform politik kepada pemilih dan
membentuk pemerintahan
6) Penghitungan Suara
Setelah pemilihan selesai, suara dihitung di masing-masing tempat pemungutan suara
secara terbuka. Dalam menjalankan hak dan kewajiban mereka, warga negara Indonesia
10
dapat memastikan bahwa pemilihan umum berjalan dengan baik dan menciptakan dasar
untuk demokrasi yang kuat, stabil, dan inklusif.
7) Hak Memilih Sebagai Hak Asasi
Hak memilih adalah hak asasi fundamental yang menandai pemerintahan berdasarkan
suara mayoritas. Dalam konteks Indonesia, hak ini tidak hanya memberikan warga
negara akses ke proses pemilihan pemimpin, tetapi juga memungkinkan mereka untuk
memengaruhi arah kebijakan negara. Dengan memanfaatkan hak memilih, warga
negara dapat menyuarakan preferensi politik mereka dan berkontribusi pada
pembentukan pemerintah yang mencerminkan keinginan rakyat.
8) Hak dan Syarat Memilih dan Dipilih
Partisipasi dalam pemilu bukan hanya tentang hak untuk memilih, tetapi juga hak untuk
mencalonkan diri. Ini menciptakan kesempatan bagi individu yang ingin mewakili
masyarakat di berbagai tingkatan pemerintahan. Dalam konteks pemilihan presiden,
anggota legislatif, dan kepala daerah, hak ini memungkinkan adanya variasi dalam
daftar calon, sehingga pemilih memiliki pilihan yang lebih besar.
9) Peserta Pemilu dan Partisipasi Politik
Peserta pemilu mencakup partai politik dan individu yang mencalonkan diri. Partai
politik memiliki peran penting dalam menyajikan platform politik kepada pemilih dan
membentuk pemerintahan. Di sisi lain, kandidat independen atau perseorangan dapat
membawa pandangan unik mereka ke dalam proses politik, memperkaya perdebatan
dan memberikan alternatif kepada pemilih.
10) Hak dan Kewajiban dalam Konstitusi
Pasal-pasal dalam konstitusi Indonesia menegaskan hak-hak dan kewajiban warga
negara dalam pemilu. Ini menciptakan kerangka kerja hukum yang mendasari
pelaksanaan pemilihan umum. Kewajiban menggunakan hak pilih secara jujur dan adil
menegaskan pentingnya integritas pemilu, sehingga hasilnya dapat mencerminkan
kehendak rakyat.
11) Mengikuti Pemilu untuk Mewujudkan Harmoni
Pemilihan umum adalah salah satu cara utama untuk menjaga harmoni antara negara
dan warga negara. Dengan memberikan warga negara hak dan tanggung jawab untuk
memilih pemimpin mereka, pemilu menciptakan cara damai untuk mengekspresikan
perbedaan politik. Ini mengurangi risiko konflik sosial atau ketidakpuasan yang dapat
11
muncul jika warga negara merasa bahwa hak-hak politik mereka diabaikan.

Dalam konteks Indonesia yang beragam, pemilu juga menciptakan platform di mana
berbagai suara dan kepentingan dapat didengar dan diwakili. Ini mempromosikan
inklusivitas dalam proses pengambilan keputusan dan membantu menjaga harmoni di
antara kelompok-kelompok yang berbeda. Dengan menjalankan hak dan kewajiban
mereka dengan penuh tanggung jawab, warga negara Indonesia berperan penting dalam
memastikan bahwa pemilu berjalan dengan baik dan menciptakan dasar untuk
demokrasi yang kuat, stabil, dan inklusif.

D.DINAMIKA DAN TANTANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Dalam dinamika dan tantangan demokrasi di Indonesia, kewajiban dan hak warga
negara memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan kemajuan negara. Berikut
penjelasan lebih lanjut tentang kewajiban dan hak warga negara dalam konteks ini:

Kewajiban:

1. Ikut Serta dalam Usaha Pertahanan dan Keamanan Negara:


Kewajiban pertama warga negara adalah ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara. Ini mencakup dukungan terhadap upaya negara untuk melindungi
wilayahnya dan melindungi rakyatnya dari ancaman dan bahaya. Dalam konteks ini, beberapa
poin penting dapat ditekankan:

a) Pengabdian kepada Negara


Warga negara diharapkan dapat memberikan kontribusi mereka untuk pertahanan
negara, baik melalui dinas militer, keamanan sipil, atau melalui partisipasi dalam
program-program pertahanan yang diberlakukan oleh pemerintah.

b) Keamanan dan Stabilitas


Partisipasi warga negara dalam menjaga keamanan dan stabilitas negara adalah kunci
untuk perkembangan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Keamanan adalah
prasyarat penting untuk demokrasi yang berfungsi dengan baik.

2. Menjalankan Hak dan Kewajiban dengan Seimbang dan Memperhatikan Rakyat Kecil:
Kewajiban ini menekankan pentingnya menjalankan hak dan kewajiban dengan
seimbang. Ini mencerminkan prinsip keadilan dalam demokrasi di mana hak individu
seharusnya tidak merugikan atau mengesampingkan hak dan kepentingan kelompok lain,
terutama kelompok yang kurang mendapat perhatian (rakyat kecil). Beberapa aspek yang
12
relevan termasuk:

a) Keseimbangan Hak dan Tanggung Jawab


Warga negara diharapkan untuk menggunakan hak-hak mereka dengan bijak dan
bertanggung jawab, mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat dan
negara.

b) Kepedulian terhadap Rakyat Kecil


Ini mengingatkan warga negara untuk tidak melupakan atau mengabaikan
kelompok yang mungkin tidak memiliki akses yang sama terhadap hak dan sumber
daya. Ini menciptakan landasan untuk inklusivitas dan keadilan sosial dalam
masyarakat.

3. Menjaga Harmoni antara Hak dan Kewajiban Warga Negara:

Kewajiban ini mencerminkan perlunya menjaga keseimbangan antara hak dan


kewajiban warga negara. Dalam demokrasi yang berfungsi dengan baik, hak individu tidak
boleh disalahgunakan atau digunakan untuk merusak masyarakat atau negara. Beberapa poin
penting dalam konteks ini meliputi:

a) Keseimbangan sebagai Kunci


Keseimbangan antara hak dan kewajiban adalah kunci untuk menjaga harmoni dalam
masyarakat. Ini melibatkan penghargaan terhadap hak-hak individu tetapi juga
kesadaran akan tanggung jawab yang melekat pada hak tersebut.

b) Pentingnya Hukum
Hukum dan peraturan negara berperan penting dalam menjaga keseimbangan ini.
Mereka menetapkan batas-batas untuk penggunaan hak dan menegakkan kewajiban
warga negara.

4. Mewujudkan Situasi Negara yang Kondusif, Aman, Tertib, dan Demokratis:

Kewajiban terakhir adalah menjaga situasi negara yang kondusif, aman, tertib, dan
demokratis. Ini menciptakan lingkungan yang mendukung demokrasi yang berfungsi dengan
baik. Beberapa aspek yang relevan termasuk:

a) Demokrasi yang Berfungsi


Warga negara diharapkan untuk berpartisipasi dalam proses politik dan mematuhi
aturan demokratis yang telah ditetapkan.

b) Keamanan dan Tertib


Keamanan dan ketertiban adalah prasyarat penting bagi pelaksanaan demokrasi yang
efektif. Warga negara memiliki tanggung jawab untuk mendukung upaya menjaga
keamanan dan ketertiban.

13
Dalam rangka menciptakan demokrasi yang berfungsi dengan baik, penting bagi warga
negara untuk memahami, menghormati, dan menjalankan kewajiban-kewajiban mereka dengan
penuh kesadaran. Kewajiban-kewajiban ini membantu menjaga stabilitas dan kemajuan negara
dalam menghadapi dinamika dan tantangan dalam konteks demokrasi Indonesia.

Hak:

1) Hak untuk Berserikat dan Berkumpul


hak dasar yang memungkinkan warga negara untuk membentuk kelompok atau
organisasi yang mewakili kepentingan mereka. Hak ini menciptakan ruang bagi warga
negara untuk berpartisipasi dalam proses politik dan memperjuangkan tujuan bersama.
Dalam konteks demokrasi, ini penting karena memungkinkan masyarakat untuk
menyampaikan aspirasi mereka secara kolektif.

2) Hak untuk Mengeluarkan Pikiran dengan Lisan maupun Tulisan


Hak berbicara dan mengekspresikan pendapat adalah hak yang sangat penting
dalam demokrasi. Warga negara memiliki kebebasan untuk mengemukakan pandangan
mereka, baik secara lisan dalam percakapan sehari-hari maupun melalui media, surat
kabar, atau media sosial. Hak ini menciptakan ruang untuk diskusi publik, perdebatan,
dan pertukaran ide yang diperlukan dalam proses demokratis.

3) Hak untuk Mengembangkan dan Memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia


Hak ini mencerminkan pentingnya pelestarian dan pengembangan budaya
nasional Indonesia. Warga negara memiliki hak untuk menghargai, mendukung, dan
memajukan seni, budaya, bahasa, dan warisan budaya Indonesia. Hal ini
mempromosikan identitas nasional yang kuat dan keragaman budaya.

4) Hak Ekonomi atau Hak Mendapatkan Kesejahteraan Sosial


Hak ini mencakup hak warga negara untuk hidup sejahtera dan memiliki akses
yang memadai ke layanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, serta perlindungan sosial.
Ini penting untuk mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan sosial, yang dapat
mengancam stabilitas demokrasi.

5) Hak Mendapatkan Hak Asasi Manusia dan Kewajiban Dasar Manusia


Hak ini mencakup hak dasar seperti hak atas hidup, kebebasan, perlindungan
hukum, dan perlindungan dari diskriminasi. Ini adalah hak-hak yang mendasar dan
harus dihormati dan dipenuhi oleh negara sebagai bagian dari komitmen terhadap hak
asasi manusia.

6) Hak untuk Memilih dan Dipilih dalam Pemilihan Umum


hak yang paling mendasar dalam demokrasi. Warga negara memiliki hak untuk
memilih pemimpin mereka dalam pemilihan umum dan juga berpotensi untuk menjadi
pemimpin dengan mencalonkan diri. Ini adalah sarana utama bagi rakyat untuk
mengambil bagian aktif dalam proses politik dan mempengaruhi arah negara.
Dengan menjalankan kewajiban dan hak mereka dengan bijak
warga negara Indonesia dapat membantu membangun dan memperkuat demokrasi di
14
negara ini. Ini adalah kontribusi penting dalam mengatasi dinamika dan tantangan yang
mungkin muncul dalam perjalanan menuju demokrasi yang lebih matang dan inklusi

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Kewajiban warga negara adalah segala sesuatu yang wajib dilakukan dengan penuh
tanggung jawab oleh warga negara kepada negara.Hak warga negara adalah segala sesuatu
yang harus didapatkan atau diterima secara penuh bertanggung jawab oleh masing-masing
warga negara.
kewajiban dan hak warga negara adalah prinsip dasar dalam menjalankan tugas dan
hak-hak dalam masyarakat. Keduanya saling melengkapi untuk menciptakan negara yang
demokratis, adil, dan berfungsi dengan baik
Warga negara wajib melakukan:
1) Ikut Serta dalam Usaha Pertahanan dan Keamanan Negara
2) Menjalankan Hak dan Kewajiban dengan Seimbang dan Memperhatikan Rakyat Kecil
3) Menjaga Harmoni antara Hak dan Kewajiban Warga Negara
4) Mewujudkan Situasi Negara yang Kondusif, Aman, Tertib, dan Demokratis
Selain Kewajiban, Warga Negara Juga Berhak Untuk:
1) Berserikat dan Berkumpul
2) Mengeluarkan Pikiran dengan Lisan maupun Tulisan
3) Mengembangkan dan Memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia
4) Mendapatkan Ekonomi atau Hak Kesejahteraan Sosial
5) Mendapatkan Hak Asasi Manusia dan Kewajiban Dasar Manusia
6) Memilih dan Dipilih dalam Pemilihan Umum

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Aswanto.(1998)"Perspektif HAM Dalam UUD 1945." Makalah Seminar Nasional Tentang


HAM, UNHAS, Makassar.

2. Drs. Syamsu Ridhuan, M. Pd"Harmoni Hak dan Kewajiban." Universitas Esa Unggul [Link:
https://lms-paralel.esaunggul.ac.id]

3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).(2014)"Bagaimana Harmoni


Kewajiban dan Hak Negara dan Warganegara dalam Demokrasi yang Bersumbu pada
Kedaulatan Rakyat dan Musyawarah untuk Mufakat." [Link:
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/]

4. Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Kewarganegaraan. Terbit di SPADA UNS, WIJIANTO
S.Pd M.Sc, Eka Ahmad Rinaldhi S.Pd.

5. Noname “Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara”
Universitas Lampung. Course Pendidikan Kewarganegaraan (UNI616107) 2018/2019.

6. Shidarta. (2021)"Hak dan Kewajiban." ResearchGate. [Link: https://www.researchgate.net/]

7. Wijianto, S.Pd, M.Sc, dkk. "Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara dalam
Demokrasi yang Bersumbu pada Kedaulatan Rakyat dan Musyawarah untuk Mufakat." Terbit
di SPADA Universitas Sebelas Maret.

16
17

Anda mungkin juga menyukai