Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DINAMIKA TANTANGAN HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA DAN WARGA


NEGARA
“Diajukan untuk memenuhi tugas Kewarganegaraan”
Dosen : (Dr) Ofa Ch Pudin, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :

Nining Mulyani 201FK03015


Rania Siska Rosandi 201FK03017
Dela Puji Ameliani 201FK03020
Sinta Herawati 201FK03022
Risca Citra Wulandari 201FK03023

FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah tentang Kewajiban dan Hak Negara dalam Demokrasi yang Bersumbu pada
Kedaulatan Rakyat dan Musyawarah Mufakat.

Makalah ini telah penyusun susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepadda semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Akhir kata penyusun berharap semoga makalah tenytang Kewajiban dan Hak Negara
dalam Demokrasi yang Bersumbuu pada Kedaulatan Rakyat dan Musyawarah Mufakat dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandung, 9 November 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................................................3

A. Latar Belakang................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4

C. Tujuan.............................................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................5

PEMBAHASAN........................................................................................................................5

A. Hak dan Kewajiban Warga Negara.................................................................................5

B. Dinamika dan tantangan Harmoni kewajiban dan hak Negara dan Warga Negara........6

1. Pengertian dinamika kewajiban dan hak warga Negara..............................................6

2. Dinamika dan tantangan yang terjadi pada hak dan kewajiban warga Negara...........6

3. Esensi dan urgensi harmoni kewajiban dan hak Negara dan warga Negara...............8

BAB III.....................................................................................................................................11

PENUTUPAN..........................................................................................................................11

A. Kesimpulan...................................................................................................................11

B. Saran..............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang manusia dalam menjalankan kehidupannya memerlukan adanya
aturan. Aturang yang digunakan dan diberikan kepada seorang manusia berupa suatu
hak dan kewajiban. Menurut KBBI, hak adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu
(karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dan sebagainya). Sedangkan,
kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan. (Yasin, 2006) Adapun pengertian
mengenai Negara. Menurut KBBI, Negara adalah kelompok sosial yang menduduki
wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan
pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak
menentukan tujuan nasionalnya. Kelompok social yang dimaksud ialah warga Negara,
yakni sekelompok orang yang tinggal di suatu daerah dengan memiliki kesamaan
tujuan dan cita-cita nasional dalam hidup berbangsa dan bernegara. Menurut UUD
1945 dalam pasal 26, warga Negara adalah antara lain :
1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsalain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara.
2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia.
3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
(Yasin, 2006)
Seorang warga negara tentunya memiliki aturan dalam menjalankan
kehidupannya dalam bernegara. aturan yang dimuat berkembang dengan melalui hak
dan kewajiban yang didapatkan oleh seorang warga negara dari negara tersebut. hak
warga negara merupakan suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara untuk
melakukan sesuatu yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. hal ini lebih
memiliki arti sebagai keistimewaan yang di dapat oleh warga negara dari negaranya
tersebut. adapula kewajiban, kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang
harus dilakukan oleh warga negara dalam mengabdi maupun cara dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat.(Yasin, 2006) Di Indonesia, dalam mengasirasikan setiap
hak dan kewajiban yang telah mereka lakukan di lalui dengan proses demokrasi.
demokrasi berasal dari kata demos dan kratos. demos memiliki makna dari rakyat.
sedangkan, kratos adalah pemerintahan. demokrasi berarti pola pemerintahan yang
berasal dari rakyat. dari arti inilah, seorang warga negara yang tinggal di indonesia
khususnya, memiliki kesinambungan antara hak dan kewajiban yang mereka lakukan
sesuai dengan peraturan yang telah dibuat yang berdasarkan dari rakyat untuk rakyat
oleh rakyat. dengan demikian, hak dan kewajiban seorang warga negara harus selaras
atau harmoni dengan sistem pemerintahan kita di indonesia yakni, demokrasi.(Jailani,
2015) Berdasarkan penjelasan di atas, keselarasan dari hak dan kewajiban warga
Negara dalam demokrasi terus berkembang di dalam negeri ini. Oleh karena itu,
penyusun ingin membahas mengenai dinamika (perubahan) atas berjalannya
demokrasi di Indonesia dengan keselarasan hak dan kewajiban seorang warga Negara
dan pembahasan urgensi serta esensi dari harmoni hak dan kewajiban warga Negara
dengan demokrasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban warga Negara ?
2. Bagaimana dinamika dari hak dan kewajiban warga Negara ?
3. Tantangan apa saja dalam perlakuan hak dan kewajiban warga Negara Indonesia ?
4. Bagaimana dengan esensi dan urgensi dalam pelaksanaan hak dan kewajiban
warga Negara Indonesia ?

C. Tujuan
Tujuan Makalah Tujuan pembuatan amkalah ini adalah untuk memberikan
penjelasan mengenai dinamika dan tantangan yang terjadi dalam perlakuan harmoni
hak dan kewajiban warga Negara di Indonesia serta memberikan esensi dan urgensi
dalam perlakuan hak dan kewajiban di Negara Indonesia. Selain itu, makalah ini
menjadi bentuk penyelesaian tugas pada mata kuliah kewarganegaraan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hak dan Kewajiban Warga Negara


Berdasarkan penjelasan di atas bahwa hak warga negara merupakan suatu
kewenangan yang dimiliki oleh warga negara untuk melakukan sesuatu yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. hal ini lebih memiliki arti sebagai
keistimewaan yang di dapat oleh warga negara dari negaranya tersebut.
adapula kewajiban, kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang
harus dilakukan oleh warga negara dalam mengabdi maupun cara dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat.(Yasin, 2006)
contoh
1. Persamaan kedudukan dalam hukum pemerintahan
2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Hak dalam upaya pembelaan Negara
4. Hak berserikat dan berkumpul
5. Hak mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan termasuk ketik
6. Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan
7. Hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara
8. Hak mendapat pengajaran
9. Hak fakir miskin dan akan terlantar di pelihara oleh warga. (Yasin, 2006)

Adapula kewajiban bagi seorang warga Negara adalah antara lain :

1. Menjunjung hukum dan pemerintahan


2. Turut serta dalam upaya pembelaan Negara
3. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara
5. Membayar pajak
6. Menghargai warga Negara
7. Memenuhi panggilan aparat penegak hukum
8. Memelihara kelestarian lingkungan
9. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
10. Ikut memelihara fasilitas kepentingan umum. (Yasin, 2006)
dari hak seorang warga Negara antara lain :

Dari pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sesuai dengan arti
demokrasi di Indonesia yakni, dari rakyat untuk rakyat oleh rakyat. Setiap hak dan
kewajiban sebagai warga Negara Indonesia berusaha untuk mendapatkan keselarasan
antara kewajiban dah hak seorang warga Negara dalam berurusan dengan Negara
mereka. Yang dimana, hasil dari setiap perlakuan hak dan kewajiban warga Negara
dapat memberikan dampak yang baik dan buruk bagi rakyat Negara Indonesia.

B. Dinamika dan tantangan Harmoni kewajiban dan hak Negara dan Warga
Negara

1. Pengertian dinamika kewajiban dan hak warga Negara


Dinamika memiliki arti sebagaai suatu perubahan (selalu bergerak) berkemang
dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaann. Di dalam bernegara, dinamika
memiliki gerak perubahan sebagaimana bentuk dari adanya interaksi antara
masyarakat dengan masyarakat. Dari hal ini, dinamika dalam bernegara
merupakan suatu bentuk perubahan yang terjadi karena adanya interaksi antar
masyarakat yang bersifat dinamis (selalu bergerak). Hal ini sangat
mendeskripsikan dari berjalannya hak dan kewajiban dari warga Negara. (Riska
N. 29-08-18)

2. Dinamika dan tantangan yang terjadi pada hak dan kewajiban warga
Negara
Hak dan kewajiban wrga Negara Indonesia diatur dalam UUD 1945. Yang
dimana, peraturan ini bersifat dinamis atau sudah beberapa kali berubah-ubah
sesuai dengan kehidupan bernegara di indonesia.
1. Aturan dasar mengenai pendidikan dan kebudayaan serta ilmu
pengetahuan dan teknologi
Hak dan kewajiban waarga negara yang selalu diperhatikan ialah
pendidikan. dalam pendidikan kebudayaan sendiri di indonesia sudah
beberapa kali mengalami gerak dinamis. hak warga negara dalam bidang
pendidikan diatur dalam pasal 31 ayat 1 UUD NRI 1945, yakni "tiap-tiap
warga negara berhak mendapatkan pengajaran". namun, dengan adanya
bentuk aktivitas dan interaksi masyarakat serta adanya demokrasi
terjadilah perubahan UUD NRI1945. isi pasal mengenai bidaang
pendiidkan sesuai dengan pasal yang tertera pada pasal 31 ayat 1 UUD
NRI 1945 adalah "setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan".
perubahan yang terjadi terletak pada penggantian kata dari tiaap-tiap
menjadi setiap dan kata pengajarann menjadi pendidikan. yang dimana 2
kata ini memiliki peahaman yang sangat lusa dengan pergantiannya
seperti, kata pengajaran memiliki arti sempit deibandingkan dengan arti
dari pendidikan. pendidikan adalah suatu proses dalam menanamkan nilai-
nilai baik dalam bentuk ilmu pengetahuan dan perilaku sosial dalam
linggkungan keluarga, sekolah, dan masyrakat. dengan demikian, adanya
perubahan tersebut menyebabkan hak seorang warga negara dalam
menjalankan pendidikan sangatlah dianggap penting di indonesia.
Dalam bidang pendidikan, adapula sub-bab yang mengalami
pembaharuan salah satunya adalah pasal mengenai upaya pemerintah
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. perubahan
terbentuk dalam rumusan pasal 31 ayat 5 UUD NRI 1945, yakni
"pemeintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilainilai dan agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia".hal ini memiliki
arti sebagai waga negara indonesia harus mampu mengembangkan IPTEK
dengan tetap beralaskan kepada kebudayaan dan keadaaan sosial agama di
indoesia. hal ini memang diperlukan perhatian lebih karena
berkembangnya IPTEK yang terkadang menganut kebudayaan dari luar
dapat menggoyahkan kebudayaan dari masyarakat kita sendiri. contoh
dikebidanan, di luar negeri dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI)
pemerintah setempat melakuakn teknik bank kondom agar kejadian seks
bebas maupun pemerkosaan dapat diturunkan. hal ini berdampak dengan
sistem perlakuan IPTEK di indonesia yang ingin mencanagkan program
tersebut di indonesia.
Namun, dalam bab pendidikan juga terdapat pasal yang mengatur hak
seorang warga negara dalam memajukan kebudayaan nasionalnya, yakni
tertera pada pasal 32 ayat 1 UUD NRI 1945 "negara memajukan
kebudayaan nasional indonesia di tengah pradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakan dalam memelihara dan mengembangkan
nilai0nilai budayanya". dari perubahan pasal ini terkandung makna yang
lebih tinggi dalam menjalankan hak warga negara untuk mempertahankan
kebudayaan nasional. contohnya pada generasi mellenial seperti ini yang
terbawa arus globalisasi seorang warga negara harus mampu menjaga
kebudayaan nasional mereka seperti tetap mengikuti perkembangan yang
terjadi di negaranya, melakukan hal-hal kecil yang nasionalis seperti
mengikuti upacar bendera di sekolah maupun mempelajari keragaman
budaya seperti bahasa daerah dan makanan tradisional yang menjadi
identitas negara maupun daerah mereka masing-masing. (Nurwardani et
al., 2016)
2. Aturan dasar mengenai perekonomian nasional dan kesejahteraan
sosial Hak dan kewajiban warga negara
Aturan dasar mengenai perekonomian nasional dan kesejahteraan
sosial Hak dan kewajiban warga negara tentu saja tak lepas dari pola
perekonomian dan kesejahteraan bagi masyarakat dan bangsanya. dalam
hal ini, perekonomian nasional sudah diatur dalam UUD NRI 1945 pada
bab XIV denagn judul kesejahteraan sosial dan terdiri dari 2 pasal, yaitu
pasal 33 ayat 3 dan pasal 34. namun, seiring dengan perkembangan dan
pergerakan perekonomian di indonesia, pemerintah mengubah bab tersebut
menjadi bab perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial yang terdiri
atas 2 pasal, yakni pasal 33 ayat 5 dan pasal 34 ayat 4. pembahasan
perubahan pada bab ii memiliki arti penting dari tiap pasal nya, seperti
pasal 33 ayat 3 pada bab XIV yang lebih menegaskan kepada kekluargaan,
produksi dan yang menguasai hajat hidup harus dipegang oleh negara,
serta bumi, air, dan kekayaan alam harus dikuasai negara. pada
perubahannya memiliki arti yang jauh lebih luas dari seblumnya, pada
pasal 33 ayat 4 lebih menegaskan tentang prinsip perekonomuan nasiaonal
yang berguna untuk melengkapi ketentuan dalam pasal 33 ayat 1,2,dan 3
di bab sebelum perubahan.
Sedangkan, pada pasal 34 yang sebelumnya di bab XIV tidak
menggunakan ayat dalam pembaharuannya pada pasal 34 ayat 4 memiliki
penambahan ayat mengenai kewajiban negara dalam memberikan
kesejahteraan nasional bagi warga negaranya. pada pasal 34 ayat 4 ini jga
lebih membahas upaya mewujudkan Indonesia sebagai negara
kesejahteraan (welfare state), sehingga rakyat dapat hidup sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaannya.
selain itu pembahasan yang lebih ditekankan juga mengarah kepada :
a. mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
b. memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu
c. menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak
d. menyediakan fasilitas pelayanan umum yang layak.

Dari penjabaran inilah negara harus dapat memberikan kewajiban


mereka dalam memperbaikii kualitas perekonomian nasional dan
kesejahteraan masyarakat yang menjadi hak warga negara untuk
mendapatkan jaminan dari keistimewaan tersebut. (Nurwardani et al.,
2016)

3. Aturan dasar mengenai usaha pertahanan dan keamanan Negara


Dalam bab ini, usaha pertahanan negara di atur dalam pasal 30 ayat 1
UUD NRI 1945 yakni, “Usaha pertahanan dan keamanan negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh
Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
sebagai komponen utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung”.
sedangkan perubahan yang dibentuk melalui pasal 27 ayat 3 denagn
perubahan yang lebih redaksional. hal ini lebih diartikan dalam pasal 27
ayat 3 merupakan penerapan dalam pasal sebelum perubahan. penerapan
yang dilakukan ialah dengan memberikan hak dan kewajiban kepada
warga negara dalam usaha untuk pertahanan dan keamnaan negara.
contohnya ialah, adanay peraturan yang menjaga kebudayaan nasioanl
dalam arti untuk menjaga pertahanan kebudayaan nasional kita seperti
Reog, Poco-Poco, dan yang lainnya. (Nurwardani et al., 2016)
4. Aturan dasar ihwal hak dan kewajiban asasi manusia
Dalam penghormatan maupun perlakuan Hak Asasi Manusia pasca
amandemen UUD NRI 1945 mengalami dinamika yang cukup signifikan.
sebelumnya, Hak Asasi Manusia diatur dalam UUD NRI 1945 pada pasal
27,28,29,30,31,32,33, dan 34. namun, setelah amandemen bab Hak Asasi
Manusia diatur dalam bab tersendiri guan lebih memperinci dalam
memberikan hak dan kewajiban warga negara dalam mendapatkan hak
mereka sesuai dengan hak asasi manusia. berdasarkan perubahan inilah,
indonesia dapat menunjukan dirinya sebagai anggota perserikatan bangsa-
bangsa yang bersungguh-sungguh dalam melakukan penghormatan
terhadap hak asasi manusia.(Nurwardani et al., 2016)

3. Esensi dan urgensi harmoni kewajiban dan hak Negara dan warga Negara
a. Agama
Karena kepercayaan bangsa yang beragama sejak zaman dahulu, maka
bangsa ini mudah menerima penyebaran agama-agama besar. UUD
merupakan dokumen hukum yang mewujudkan cita-cita bersama setiap
rakyat Indonesia. Ketentuan di atur dalam UUD 1945. Pancasila sebagai
dasar Negara memiliki sila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila
ini menjadi dasar dari :
1. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab
2. Persatuan Indonesia
3. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
4. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. (Nurwardani et
al.,2016)

Dari uraian di atas, paham ketuhanan yang maha esa menjadi


pandangan dasar dan bersifat primer secara substansial menjiwai
keseluruhan wawasan kenegaraan bangsa Indonesia. Ketuhanan yang
maha esa harus diwujudkan dalam kerangka kehidupan bernegara yang
tersusun dalam UUD 1945.

Adanya jaminan kemerdekaan memeluk agama diatur dalam pasal 29


ayat 2 dan juga pasal 28E ayat 1 UUD 1945. Pasal 29 ayat 2 mengatur
mengenai kebebasan beragama dan beribadah yang dipertegas oleh pasal
28E ayat 1 yang mengatur hal yang sama. (Nurwardani et al., 2016)

b. Pendidikan dan kebudayaan


Pendidikan adalah salah satu bentuk upaya pembudayaan. Pendidikan
kebudayaan dapat dikembangkan hingga mencapai derajat tertinggi berupa
peradaban. Penjelasan tentang tujuan pendidikan nasional dapat kita
temukan dalam pasal 31 ayat 3. Rumusan pasal ini mengakomodasi nilai-
nilai dan pandangan hidup bangsa yang religious. Maknanya, yaitu untuk
mencapai tujuan pendidika nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa. (Nurwardani et al., 2016)
Pada pasal 31 ayat 3 juga terdapat fungsi Negara, yaitu mengusahakan
dan sekaligus menyelenggarakan system pendidikan nasional. Fungsi-
fungsi Negara dalam hal pembangunan Negara yaitu :
a.Fungsi minimal : melengkapi sarana dan prasarana umum yang
memadai seperti pertahanan dan keamanan, hukum, kesehatan.
b. Fungsi madya : menangani masalah-masalah eksternalitas,
seperti pendidikan, lingkungan, monopoli
c.Fungsi aktivis : menetapkan kebijakan industrial dan retribusi
kekayaan
d. Pendidikan termasuk fungi madya. Maknanya, meskipun bukan
pelaksanaan fungsi tertinggi tapi tetap sangat penting. (Nurwardani et
al., 2016)
c. Perekonomian social dan kesejahteraan rakyat
Asas perekonomian nasional adalah kekeluargaan. Asas kekeluargaan
dapat diartikan sebagai kerja sama yang dilakukan lebih dari seorang
dalam menyelesaikan pekerjaan. Tujuannya adalah agar dapat cepat selesai
dan memberi hasil terbaik.
Penerapan asas kekeluargaan dalam perekonomian nasional ada dalam
system ekonomi kerakyata, yaitu system ekonomi nasional yang berasas
kekeluargaan,berkedaulatan rakyat, bermoral pancasila, dan menunjukkan
pemihakkan pada ekonomi rakyat. Jadi, semua proses pada system ini
melibatkan rakyat banyak. (Nurwardani et al., 2016)
d. Pertahanan dan keamanan
Berdasarkan pasal 30 ayat 2 bahwa usaha pertahanan dan keamanan
Negara dilaksanakan melalui system pertahanan dan keamanan rakyat
semesta oleh TNI dan Polri sebagai komponen utama, dan rakyat sebagai
kekuatan pendukung.
Adanya pengaturan tentang tugas pokok dan fungsi TNI dan Polri
diharapkan bias meningkatkan profesionalisme dalam bidang pertahanan
dan keamanan Negara. (Nurwardani et al., 2016)
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
1. Hak dan kewajiban warga Negara diatur dalam UUD 1945
2. Dinamika yang terjadi pada beberapa peraturan yang mengenai hak dan kewajiban
dan warga Negara adalah antara lain:
a. Pendidikan dan Ilme Pengetahuan dan Teknologi
b. Perekonomian nasional dan kesejahteraan nasional
c. Pertahanan dan keamanan Negara
d. Hak Asasi Manusia (HAM)
3. Tiap pembaharuan memiliki perluasan dari perkembangan makna, yang dimana lebih
menyeluruh dalam memberikan hak dan kewajiban bagi warga Negara
4. Adapun esensi dan urgensi dalam harmoni hak dan kewajiban warga Negara adalah
antara lain :
a. Pembahasan dalam penguatan agama, yang dimana di Indonesia perlu adanya
toleransi untuk mencapai nilai pada sila pertama yakni, ketuhanan yang maha
esa.
b. Pengembangan dan berlangsungnya hak dan kewajiban warga Negara dalam
pendidikan dan kebudayaan.
c. Perlunya penguatan terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat
dalam memberikan hak warga Negara untuk sejahtera.
d. Perlunya penanaman keharmonisan antara warga negara dengan pemerintah
dalam melindungi atau melakuakn pertahanan dan keamanan nasional.

B. Saran
1. Diperlukannya pendekatan yang lebih kepada masyarakat agar mereka dapat
menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan perundang-undangan yang sudah
berlaku.
2. Diperlukannya pemberian tempat dan keamanan serta kenyamanan dari pemerintah
kepada warga negaranya dalam menjalankan masing-masing hak dan kewajibannya.
DAFTAR PUSTAKA
(Jailani, 2015)Jailani. (2015). Sistem Demokrasi di Indonesia Ditinjau dari Sudut Hukum
Ketatanegaraan. Jurnal Inovatif, 7(1), 134–147. https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiBm_3Unurh
AhXKq48KHXHAC04QFjADegQIAhAC&url=https%3A%2F%2Fonline-journal.unja.ac.id
%2Findex.php%2Fjimih%2Farticle%2Fview
%2F2197%2F1536&usg=AOvVaw2dzYQJtfVnqsPZ9Kef1t8

Noviati, C. E. (2013). Demokrasi dan Sistem Pemerintahan. 32.

Anda mungkin juga menyukai