Anda di halaman 1dari 11

Senyawa Organik

Disusun Oleh:
Nabella Permata sari
18. 3622

SMAN 1 Jorong
KALIMANTAN SELATAN
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi
rahmat dan hidayat Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas makalah Senyawa Organik ini.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari ibu Mulyana pada bidang studi kimia.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang senyawa organik bagi para pembaca juga
bagi para penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mulyana
selaku guru Kimia yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih terhadap pihak
yang membagi sebagian pengetahuan nya terhadap saya,
sehingga saya bisa mengerjakan makalah ini.
Saya menyadari makalah saya jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu saya sangat menantikan kritik dan saran yang
membangun dari kalian semua.

Jorong, 26 Februari 2021

Nabella Permata Sari


DAFTAR ISI
JUDUL ..............................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................
DAFTAR ISI ......................................................................
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang ......................................................
I.II Rumusan Masalah ...............................................
I.III Tujuan Penulisan ................................................
BAB II PEMBAHASAN
II.I Pengertian Senyawa Organik ...............................
II.II Klasifikasi Senyawa Organik .............................
II.III Hidrokarbon ......................................................
II.IV Tatanama Alkana ..............................................
II.V Alkena dan Alkuna .............................................
II.VI Reaksi ................................................................
BAB III PENUTUP
III.I Kesimpulan ..........................................................
III.II Saran ...................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Suatu pengetahuan mengenai Kimia Organik tidak dapat
diabaikan begitu saja, karena sistem kehidupan terdiri dari air
dan senyawa organik, hampir setiap studi yang berhubungan
dengan tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme tergantung
pada prinsip kimia organik. Bidang – bidang studi ini
mencakup ilmu kedokteran, biokimia, mikrobiologi, dan
sebagainya,
Senyawa organikmempunyai struktur yang beragam
dengan sifat fisika dan kimia yang berbeda – beda. Sehingga
dari sifat – sifat khasnya kita dapat melakukan analisis
terhadap senyawa – senyawa tersebut. Apabila analisis yang
dilakukan meliputi analisis secara kualitatif dan secara
kuantitatif.
I.II Rumusan Masalah
 Apakah yang dimaksud dengan analisis senyawa
organik?
 Bagaimana reaksi reaksi dari senyawa tersebut?
I.III Tujuan
Tujuan utama dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas bidang studi kimia. Selain itu, tujuan dari
makalah ini adalah agar saya dan para pembaca dapat
mengenal lebih dalam tentanng senyawa organik.
BAB II
PEMBAHASAN
II.I Pengertian Senyawa Organik
Kimia organik adalah studi ilmiah mengenai struktur, sifat,
komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa
organik dibangun oleh karbon dan hidrogen, dan dapat
mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen,
fosfor, dan belerang.
Senyawa organik adalah senyawa kimia yang
molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat,
dan oksida karbon. Pembeda antara kimia organik dan
anorganik adalah ada/tidaknya ikatan karbon-hidrogen.
Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan
asam format, asam lemak termasuk senyawa organik.
Pada tahun 1828, Friedrich Wohler mendapatkan bahwa
senyawa organik urea (suatu komponen urin) dapat dibuat
dengan menguapkan larutan yang berisi senyawa anorganik
amonium sianat.

II.II Klasifikasi Senyawa Organik


Penggolongan senyawa organik didasarkan pada jenis
gugus fungsi yang dimiliki oleh suatu senyawa. Gugus fungsi
akan menentukan kereaktifan kimia dalam molekul. Senyawa
dengan gugus fungsi yang sama cenderung mengalami reaksi
kimia yang sama.
Gugus fungsi Golongan senyawa organik
R3-CH2-CR3 alkana (R = H/
C-C ikatan tunggal
alkil)
C=C ikatan rangkap R2C = CR2 alkena
C C ikatan ganda tiga RC CR alkuna
-X ikatan halide (X= F,
R-X haloalkana
Cl, Br, I)
OH gugus hidroksil R-OH alkohol
OR gugus alkoksil R-O-R’ eter
-C=O gugus karbonil R-CO-R’ keton
-COH gugus aldehid R-COH aldehid
-COOH gugus
R-COOH asam karboksilat
karboksilat
-COOR’ gugus ester R-COOR’ ester
NH 2 gugus amino RNH2 amina

II.III Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang disusun
oleh atom hidrogen (H) dan karbon (C). Mempunyai rumus
umum CnH2n+2, alkena mempunyai rumus umum CnH2n ,
sedangkan alkuna mempunyai rumus umum CnH2n-2. Tata
nama berdasarkan IUPAC (International Union of Pure and
Applied Chemistry ) di dasarkan atas urutan nama yang
berasal dari bahasa Yunani, seperti berikut :
Struktur
Nama
termanpatkan
metana CH4
etana CH3CH3
propana CH3CH2CH3
butana CH3(CH2)2CH3
pentana CH3(CH2)3CH3
hexana CH3(CH2)4CH3
heptana CH3(CH2)5CH3
oktana CH3(CH2)6CH3
nonana CH3(CH2)7CH3
dekana CH3(CH2)8CH3
undekana CH3(CH2)9CH3
dodekana CH3(CH2)10CH3

II.IV Tatanama Alkana


Untuk memberi nama alkana digunakan aturan IUPAC
sebagai berikut :
Menggunakan awalan (met. .. et.. prop ... ..., dll) yang
menunjukkan jumlah carbons pada kerangka induk dari rantai
molekul, dan dan akhiran ana untuk menunjukkan bahwa
molekul merupakan alkana.
Kelompok yang melekat pada rantai induk disebut
substituents dan diberi nama menggunakan awalan untuk
jumlah carbons dalam rantai substituen dan akhiran il,
misalnya, metil, etil, propil, dodekil, dan diberi nomor sesui
nomor atom karbon rantai induk dimana substituen tersebut
terikat.
Pemberian nomor dimulai dari ujung rantai yang paling
dekat dengan letak substituen
II.V Alkena dan Alkuna
Alkena dan alkuna merupakan senyawa hidrokarbon
yang mengandung ikatan rangkap dua dan tiga. Berdasar
aturan IUPAC hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap
dua diberi nama alkena, sedangkan yang mempunyai ikatan
rangkap tiga disebut alkuna.
Bila rantai induknya mengandung empat karbon atau lebih,
harus digunakan sebuah nomor untuk menunjukkan posisi
ikatan rangkap atau ganda tiga. Rantai itu diberi nomor
sedemikian sehingga ikatan rangkap dua atau tiga
memperoleh nomor serendah mungkin.
II.VI Reaksi
Ikatan pada alkana merupakan ikatan sigma, kovalen , dan on
polar, sehingga alkana relatif tidak reaktif. Alkana relative
tidak bereaksi dengan asam, basa, pengoksidasi dan
pereduksi, sehingga dalam penggunaannya alkana banyak
digunakan sebagai pelarut, seperti heksana atau butana.
Namun alkana dapat bereaksi dengan oksigen dan halogen.
1. Oksidasi dan pembakaran alkana
Penggunaan alkana yang terpenting adalah sebagai bahan
bakar, alkana terbakar dalam keadaan oksigen yang
berlebihan membentuk karbon dioksida dan air, dengan
melepaskan sejumlah kalor (reaksi eksoterm).
2. Halogenasi alkana
Alkana dapat bereaksi dengan gas klor jika terkena sinar atau
suhu tinggi. Reaksinya merupakan reaksi eksoterm. Satu atau
lebih atom hydrogen akan disubstitusi oleh atom klor. Reaksi
halogenasi terjadi dalam beberapa tahap, melalui mekanisme
radikal bebas.

Reaksi-reaksi pada alkena


1. Reaksi adisi pada alkena tidak simetris
Reaksi adisi pada alkena tidak simetris akan mengikuti hukum
Markovnikov, yaitu adisi pereaksi tak simetris pada alkena
tidak simetris berlangsung pada arah yang melibatkan
perantara ion karbonium yang paling stabil. Ion karbonium
digolongkan menjadi tersier, sekunder, atau primer.

2. Reaksi adisi-1,4 pada alkena


Reaksi adisi HBr pada 1,3-butadiena akan diperoleh dua
senyawa, yaitu 3-bromo- 1-butena (80%) dan 1-bromo-2
butena (203-bromo-1-butena (adisi-1,2) 80%
Reaksi adisi-1,4 terjadi karena terjadi resonansi setelah proton
beradisi pada atom karbon di ujung. Muatan positif disebar
pada karbon 2 dan karbon 4, sehingga ion bromide dapat
bereaksi pada karbon 2 dan 4.
BAB III
PENUTUP
III.I Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa Kimia organik adalah studi ilmiah mengenai tentang
struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa
organik. Definisi asli dari kimia organik ini berasal dari
kesalahpahaman bahwa semua senyawa organik pasti berasal
dari organisme hidup, tetapi telah dibuktikan bahwa ada
beberapa perkecualian. Bahkan sebenarnya, kehidupan juga
sangat bergantung pada kimia anorganik; sebagai contoh,
banyak enzim yang mendasarkan kerjanya pada logam
transisi seperti besi dan tembaga, juga gigi dan tulang yang
komposisinya merupakan campuran dari senyama organik
maupun anorganik.

III.II Saran
Mempelajari kimia organik memanglah sangat sulit,
apalagi bagi yang belum memiliki dasar ilmu kimia.
Janganlah kita mempelajari ilmu yang sulit terlebih dahulu.
Tapi hendaknya kita mempelajari ilmu ilmu dasar nya terlebih
dahulu sebelum mendalami ilmu kimia, sebaiknya juga ada
juga yang membimbing kita dalam mempelajari ilmu kimia.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_organik
https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-kimia-
organik-yani-42077195
pdf_kimia_organik_komprehensif

Anda mungkin juga menyukai