Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI KANDUNGAN VITAMIN C DALAM


BUAH-BUAHAN

DISUSUN OLEH

NAMA : LIN AUDLYA

KELAS : XI MIA B

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

1
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

SMA NEGERI 2 PARIGI

2022

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Tujuan....................................................................................................................2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ( KAJIAN TEORI).............................................................


3

BAB 3 METODELOGI PRAKTIKUM.................................................................................5

A. Waktu dan Tempat ........................................................................................... 5


B. Alat dan Bahan .................................................................................................. 5
C. Cara kerja .......................................................................................................... 5

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 6

A. Hasil pengamatan ................................................................................................ 6


B.Pembahasan........................................................................................................ 6

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 8

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 8
B. Saran .................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................

LAMPIRAN

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tubuh manusia membutuhkan berbagai macam nutrisi guna menunjang kinerja organ-organnya
agar dapat berfungsi optimal. Selain itu setiap orang menginginkan tubuh yang sehat dan bugar,
agar dapat beraktivitas dengan semangat dan penuh energi. Untuk mendapatkan tubuh yang sehat
tentu saja tubuh harus dijaga dari berbagai penyakit. Beberapa caranya adalah meningkatkan
sistem kekebalan tubuh serta memberikan tunjangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Vitamin merupakan jenis nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan sangat berperan penting untuk
membangun imunitas tubuh. Suplemen yang banyak dijual rata-rata mengandung vitamin
sebagai upaya untuk meningkatkan imunitas. Secara alami, vitamin dapat diperoleh dari
makanan dan minuman. Vitamin merupakan zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
Namun, apabila tubuh kekurangan vitamin, akan menimbulkan masalah dan gangguan
kesehatan.

Vitamin adalah salah satu penunjang kesehatan tubuh khususnya dalam memperbaiki dan
memperbarui sel sel dalam tubuh. Meski bukan golongan senyawa primer yang menjadi
kebutuhan pokok tubuh, vitamin mempunyai fungsi vital dalam metabolisme yang terjadi pada
tubuh. Asupan akan vitamin juga harus dipenuhi secara cukup karena masing masing vitamin
mempunyai khusus bagi tubuh dan tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.

Dalam praktikum ini kami membahas tentang pengujian kadar vitamin C sebagai salah satu
vitamin yang mempunyai fungsi diantaranya yaitu membantu meningkatkan imunitas tubuh.
Pengujian dilakukan dengan menyiapkan beberapa sumber vitamin C kemudian diuji dengan
metode titrasi iodemetri menggunakan larutan yodium.

Sumber yang digunakan berupa beberapa sampel buah-buahan dan tablet vitamin C yang banyak
ditemukan di pasaran. Pengujian kadar vitamin C dimaksudkan untuk mengetahui macam-
macam kadar vitamin C yang terkandung dalam sampel, faktor faktor yang mempengaruhi
banyaknya kadar vitamin C yang terdapat pada masing masing sampel yang akhirnya dengan
mengetahui hal-hal tersebut dapat membantu dalam pemilihan dan pemenuhan asupan vitamin C
secara optimal.

3
B. Tujuan Praktikum

Menguji kandungan vitamin C pada buah-buahan ( pepaya, mangga, jeruk) dan

pada tablet vitamin C dalam larutan yodium.

BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Vitamin mula mula diutarakan oleh seorang ahli kimia polandia yang bernama Funk, yang percaya
bahwa zat penangkal beri-beri yang larut dalam air itu suatu amina yang sangat vital, dan dari kata
tersebut lahirlah kata vitamine yang kemudian diganti dengan kata vitamin. Kini vitamin dikenal sebagai
suatu kelompok senyawa organik yang tidak masuk dalam golongan protein, karbohidrat, maupun
lemak, peranannya bagi beberapa fungsi tubuh untuk menjaga kelangsungan kehidupan. Vitamin
merupakan sebagai molekul organik yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan
pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang
cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. (Winarno, 2004)

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang
dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B, (tiamin riboflavin, niasin, asam
pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat)¹. Walau memiliki peranan yang sangat penting,
tubuh hanya memproduksi vitamin D, dan K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Sumber
berbagai vitamin ini dapat berasal dari makanan, seperti buah-buahan, sayuran dan suplemen
makanan.²

Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut
dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air yaitu B dan
C sedangkan vitamin lainnya, yaitu viamin A, D, E, dan K, bersifat larut alam lemak ( Godam,
2006).Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan dalam jaringan adiposa (lemak) di dalam hati.
Vitamin ini k3mudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis
hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain yang dapat
hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh (Godam, 2006)

Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan
dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera menghilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan
pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas kan masuk kedalam aliran darah dan beredar ke
suluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan vitamin ini akan segerai buang tubuh bersama urin
(Nemours 2010) .

4
Kebanyakan vitamin yang larut dalam air bertindak sebagai batu bangunan oleh Koenzim, contoh asam
arkobat (vitamin C) sebagai gizi diperlukan bagi hewan menyusui tingkat ringgi dan normal. Vitamin C
adalah vital dalam pembentukan kolagen protein struktural (Thenwijaya 1982).

Selain itu vitamin C juga digunakan untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh dan antioksidan
alami yang dapat membantu menangkai berbagai radikal bebas yang terdapat di lingkungan sekitar kita.
Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa dengan membentuk kolagen yang merupakan
protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang dan jaringan penyokong lainnya. (Naidu. KA,
2003)

Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan antioksidan yang larut dalam air (aqueous antioxidant).
Vitamin C merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh terhadap senyawa oksigen reakstif dalam
plasma dan sel. Vitamin C berbentuk kristal putih dengan berat molekul 176,13 dan rumus molekul
C6H8O6. Vitamin C mudah teroksidasi secara reversibel membentuk asam dehidro L-asam askorbat dan
kehilangan 2 atom hidrogen. Vitamin C termasuk salah satu vitamin esensial karena manusia tidak dapat
menghasilkan vitamin C di dalam tubuh sendiri, vitamin C harus diperoleh dari luar tubuh (Sibagariang,
2010).

Kecepatan degradasi vitamin C sangat tergantung kondisi penyimpanannya. Degradasi vitamin pada sari
buah jeruk sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan, pada suhu 7ᵒC kecepatan degradasi lebih kecil
dibandingkan pada suhu 28ᵒC. Sedangkan, penyimpanan buah jeruk selama 15 hari akan menurunkan
kadar vitamin C dari 18,90 mg/110 g menjadi 17,18 mg/100 g. Namun, penyimpanan sari buah jeruk
pada suhu refrigerator dapat menekan perubahan citarasa maupun degradasi vitamin C serta komponen
lain dalam sari buah jeruk. Pada penyimpanan selama 72 jam pada suhu antara 4 -120C kehilangan
vitamin C sekitar 20% dan sedikit penurunan akseptabilitas. Selain itu, dalam penyimpanan yang terlalu
lama kadar vitamin C akan semakin berkurang (Wariyah, 2010).

Kebutuhan tubuh akan vitamin C kurang lebih 30 mg setiap hari. Vitamin C atau asam askorbat bersifat
sensitif terhadap pengaruh luar seperti suhu, oksigen, katalis dan lain-lain yang menyebabkan
kerusakan. Kekurangan vitamin C akan menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut. Juga timbul sakit,
pelunakan, dan pembengkakan kaki bagian paha. Pada anak yang giginya telah keluar, gusi
membengkak, empuk, dan terjadi perdarahan (winarno,2004).

Vitamin C dapat ditemukan pada bahan makanan nabati maupun hewani. Sumber utama vitamin ini
adalah buah-buahan dan sayur-sayuran seperti melon, jeruk, tomat, strowberi, aspargus, brokoli, kubis,
dan kembang kol. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari hewan seperti daging dan susu
kandungan vitamin C nya lebih sedikit (Ausman, 1999).

5
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum Menunjukkan Kandungan Vit C pada Buah ini kami lakukan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 21 Februari 2022
Tempat : Ruangan lab Biologi

B. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum :
1. Alat :
- Mortar dan Alat Tumbuk
- 4 Gelas beker
- batang pengaduk (spatula)
- Cutter

2. Bahan :
- Akuades
- larutan yodium
- Tablet vitamin C
- buah jeruk, buah pepaya, buah mangga

C. Prosedur Kerja atau Cara Kerja

6
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melarutkan ± 3 yodium tetes ke dalam 200 ml akuades dalam gelas beker sebanyak 4
buah larutan yodium.
3. Kupas buah jeruk, mangga dan pepaya lalu potong seukuran kecil.
3. Menghaluskan buah-buahan satu persatu menggunakan mortar dan alat tumbuk.
4. Memasukan setiap jenis buah yang telah dihaluskan kedalam
larutan yodium yang berbeda.
5. Perhatikan perubahan yang terjadi pada ketiga larutan yodium tersebut.
6. Sebagai kontrol, melarutkan tablet vitamin C dan tetesi dengan
larutan yodium dan amati perubahan yang terjadi!

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Keadaan Larutan
No Tempat
Sebelum Perlakuan Sesudah Perlakuan

1 Gelas Beker (A) Warna larutan coklat dengan Warna berubah menjadi
volume yodium 200 ml hijau muda dengan waktu 3
(Jeruk) detik. volume yodium 210 ml

2 Gelas beker (B) Warna larutan cokelat dengan Warna berubah, menjadi
volume yodium 200 ml coklat pekat dengan waktu 5
(Mangga) detik. pada volume yodium
240 ml

3. Gelas beker (C) Warna larutan cokelat dengan Warna berubah, menjadi
volume yodium 200 ml putih keruh dengan waktu 5
(pepaya) detik. Dengan volume
yodium 220 ml

4. Gelas beker (D) warna larutan cokelat dengan warna berubah menjadi
volume yodium 100 ml orange dengan waktu 1
(vitamin C) menit dengan volume
yodium = 120 ml

B. Pembahasan
Dari data hasil percobaan yang diperoleh, dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Penambahan larutan yodium ke dalam tablet vitamin C, berubah warna menjadi orange.
2. Penambahan larutan yodium ke dalam jeruk berubah warna menjadi hujau muda.
3. Penambahan larutan yodium ke dalam mangga berubah warna menjadi putih keruh.
4. Penambahan larutan yodium ke dalam pepaya berubah warna menjadi putih keruh.

8
 Perubahan warna pada tablet vitamin C menjadi orange setelah diberi perlakuan selama 1
menit oleh larutan yodium disebabkan karena kandungan vitamin pada tablet vitamin C adalag
500 mg dan volume larutan nya tetap.
 Perubahan jeruk setelah diberi perlakuan, warna nya berubah menjadi kuning kehijauan pada
kurun waktu 3 detik oleh larutan yodium, yang menunjukkan bahwa jeruk lebih sedikit
terkandung vitamin C daripada tablet vitamin C, dengan volume awal yodium nya 200 ml setelah
diberi perlakuan menjadi 210 ml.
 Perubahan warna pada mangga menjadi kecoklatan setelah diberi perlakuan oleh larutan
yodium selama 5 detik disebabkan karena mangga paling sedikit terkandung vitamin C
dibandingkan dengan tablet vitamin C yang kandungan vitamin nya 500 mg sedangkan mangga
75 mg dengan volume yodium nya 200 ml setelah diberi perlakuan menjadi 240 ml.
 Sedangkan perubahan warna pepaya saat sebelum perlakuan adalah coklat dan setelah diberi
perlakuan menjadi putih keruh karena pepaya paling sedikit mengandung vitamin C yaitu
sebesar 62 mg dibandingkan dengan mangga,jeruk dan tablet vitamin C.
Pada percobaan pengujian kadar vitamin C ini pada masing-masing sampel
menggunakan cara titrasi iodometri. Prinsip dari metode iodometri adalah semua
vitamn C bereaksi dengan iodin yang dimana dapat merubah warna larutan yodium
yang bereaksi dengan sampel berubah.
Vitamin C memiliki sifat yang mudah rusak dan mudah larut dalam air, sehingga
mudah teroksidasi. Pada saat titrasi, warna yang diperoleh adalah pada saat 15 detik
pertama. Sehingga jika lebih hasil yang diperoleh juga akan berbeda yang dapat
mempengaruhi hasil yang sesungguhnya. Hal tersebut di atas juga dapat disebabkan oleh
jenis sample (jeruk) yang digunakan mungkin saja berbeda baik dari segi jenis,varietas,
tingkat keasaman, dll yang menyebabkan ketidaksamaan data yang didapat.

BAB V

9
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Setelah dilakukannya pengujian kualitatif kandungan vitamin C terhadap 4 sampel.
di dapatkan kandungan vitamin C paling tinggi berturut-turut adalah larutan vitamin C,
sari buah jeruk, sari buah mangga, dan sari buah pepaya.
2. Beberapa faktor yang mempengaruhi kandungan vitamin C :
a. Kematangan buah
b. Jenis buah
c. Suhu penyimpanan
d. oksidasi
3. kandungan vitamin C tertinggi memang jelas terdapat pada larutan vitamin C, namun.
pemenuhan vitamin C dari buah-buahan alami pastinya lebih baik daripada produk.
pasaran yang telah tercampuri oleh zat aditif yang tidak baik bagi kesehatan.
kebutuhan tubuh akan vitamin C 100mg/hari sejatinya masih dapat tercukupi dengan
konsumsi buah buahan alami yang baik kesehatan ditambah dengan berbagai senyawa
bermanfaat lain yang terdapat di dalamnya.

B. Saran
Lakukanlah percobaan lanjutan tentang pengujian kandungan zat vitamin pada
buah-buahan, selanjutnya lebih teliti dalam memperhatikan perubahan warna yang
terjadi pada larutan yang telah tereaksikan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ausman, L.M. 1999. Criteria and Recommendation for Vitamin C Intake (Brief Critical Review). Nutr. Rev.
57, 222-224.
Dorland, W., 2006. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC
Paramita, I. 2014. Analisis Hubungan Konsumsi Buah dan Sayur dengan Ukuran Lingkar Pinggang pada
Perempuan Usia Dewasa Muda. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Sibagariang. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. SKM : Jakarta : TIM
Wariyah, C., 2010. Vitamin C Retention and Acceptability of Orange (Citrus nobilis var. microcarpa) Juice
During Storage in Refrigerator. Jurnal AgriSains Vol.1 No.1.
Winarno,F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka

LAMPIRAN

11
12
13

Anda mungkin juga menyukai