Anda di halaman 1dari 15

Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................2
1.2 Identifikasi Masalah...............................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................................................3
BAB II : TELAAH PUSTAKA.............................................................................................................4
2.1 Landasan Materi....................................................................................................................4
2.2 Kerangka Pemikiran..............................................................................................................5
2.3 Hipotesis................................................................................................................................6
BAB III : METODE PENELITIAN......................................................................................................7
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................................7
3.2 Metode Penelitian..................................................................................................................8
3.3 Instrumen Penelitian..............................................................................................................9
3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data..............................................................................10
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................................11
4.1 Hasil Penelitian....................................................................................................................11
4.2 Pembahasan.........................................................................................................................11
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN..................................................................................................13
5.1 Simpulan Penelitian.............................................................................................................13
5.2 Saran Penelitian...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14

1
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arbei atau mulberry merupakan salah satu dari jenis buah berry. Seperti beberapa
jenis yang banyak kita jumpai di Indonesia adalah strawberry,blueberry,blackberry,dan
raspberry. Arbei juga disebut dengan buah mullberry atau buah murbei yang merupakan
tanaman dari jenis keluarga Moraceae berjenis Morus. Buah Arbei merupakan buah jamak
yang muncul bergerombol dan ukuran buah ini sekitar 2-3 cm, berwarna ungu tua hingga
hitam dengan rasa buah yang manis. Bentuk buah Arbei lebih lonjong dari buah Strawberry.

Buah mulberry banyak terdapat di Indonesia. Buah murbei (Morus sp.) ada berbagai
jenis yaitu murbei merah, murbei hitam, dan murbei putih (Kumalasari, 2011). Tanaman
mulberry dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 300–800 meter di atas permukaan laut
(Sartono, 2011). Penyebaran tanaman mulberry di Indonesia terdapat di Jawa Barat, Jawa
Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. Black mulberry (Morus nigra L.) merupakan
buah yang banyak ditemukan di Indonesia. Produksi tanaman black mulberry di Indonesia
mencapai 5-8 ton/ha (Kumalasari, 2011).

Buah black mulberry (Morus nigra) kaya akan vitamin, seperti vitamin B1, B2, dan C
dan juga mengandung antosianin yang dapat berperan sebagai antioksidan bagi tubuh
manusia. Antosianin adalah pewarna alami yang berasal dari familia flavonoid yang larut
dalam air yang menimbulkan warna merah, biru, violet (Sartono, 2011). Buah black mulberry
(Morus nigra L.) memiliki kandungan antosianin yang cukup tinggi sehingga dapat
memberikan warna ungu kemerahan bila diaplikasikan ke produk. Buah mulberry jarang
dimanfaatkan untuk pembuatan produk pangan (Kumalasari, 2011).

Arbei banyak dibudidayakan untuk diambil buahnya yang dapat diolah menjadi
selai,bahan pembuat kuat, dan minuman. Sedangkan daunnya juga dimanfaatkan sebagai
makanan ulat sutra. Arbei memiliki kandungan anthocyanin yang mrmiliki banyak
manfaatnya bagi kesehatan sebagai antioxidant.

Produksi tanaman black mulberry yang tinggi dan jarangnya pemanfaatan buah black
mulberry sebagai produk olahan pangan dapat dimanfaatkan, salah satunya dengan membuat
produk olahan pangan selai. Selai adalah makanan semi padat atau kental terbuat dari 45

2
bagian bubur buah dan 35 bagian gula. Campuran dipekatkan dengan pemasakan pada api
sedang sampai kandungan gulanya menjadi 68% (Satuhu, 2003).

1.2 Identifikasi Masalah


Tanaman arbei merupakan tanaman yang banyak tumbuh hampir di Indonesia, namun
banyak masyarakat yang tidak menyukai buah tersebut. Oleh karena itu, buah arbei yang
kaya akan manfaat ini terbuang sia-sia. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis akan
membuat selai arbei yang rasanya tidak kalah enak dengan selai strawberry.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa saja kandungan buah arbei?
2. Apa saja manfaat buah arbei?
3. Bagaimana cara membuat selai arbei?

1.4 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui kandungan dan manfaat buah arbei.
2. Mengolah dan memanfaatkan buah arbei menjadi selai.
3. Menjaga kesehatan pencernaan.
4. Sebagai alternatif selai strawberry.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Buah arbei menjadi olahan yang bermanfaat
2. Aman dikonsumsi semua kalangan usia.
3. Dapat mencegah penyakit maag, merawat kulit wajah, dan menjaga kesehatan
jantung.

3
BAB II : TELAAH PUSTAKA
2.1 Landasan Materi
Murbei atau yang disebut Morus alba L atau Morus indica L. termasuk ke dalam
famili tumbuhan Moraceae. Tanaman ini berasal dari Cina dan tumbuh baik pada ketinggian
lebih dari 100 m dpl dengan bantuan sinar matahari yang cukup. Herba yang dikenal dengan
nama daerah murbei, kerto, atau kitau ini memiliki tinggi sekitar 9 m dengan ciri-ciri daunnya
berbentuk tunggal dengan letak berseling, bunganya majemuk berbentuk tandan dan buahnya
berupa buah buni, berair dan rasanya enak. Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia,
yang secara umum mengandung alkaloida, flavonoida dan polifenol. Dalam farmakologi Cina
dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat dingin, diuretik,
anti demam dan anti hipertensi dan anti diabetes mellitus (Sayuti, 2010).

Di Sumatra Barat, murbei hanya dikenal sebagai tumbuhan semak atau tumbuhan
pekarangan, kalaupun ada yang membudidayakan mungkin hanya dalam skala kecil.
Masyarakat hanya mengkonsumsi buahnya saja tanpa diolah terlebih dahulu dan dimakan
dalam keadaan segar. Produk olahan dari tanaman murbei belum banyak dikembangkan.
Hanya sedikit produk yang dibuat dari daun murbei, salah satunya adalah teh herbal dari daun
murbei, yang diproduksi oleh salah satu produsen makanan dan minuman kesehatan (Sayuti,
2010).

Morus alba L. memiliki beberapa nama lokal yaitu kerta, kitau (Sumatera), murbai,
besaran (Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali), gertu (Sulawesi), dan kitaoc (Sumatera
Selatan). Murbei diklasifikasikan sebagai berikut (Sunarto, 1997) :

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Morus

4
Spesies : Morus alba L.

2.2 Kerangka Pemikiran


Dalam buah murbei terdapat zat antioksidan berupa senyawa saponin,
flavonoid, dan polifenol yang berperan aktif menetralkan radikal bebas penyebab
infeksi dan pemicu munculnya sel-sel kanker. Kandungan kalsium pada buah murbei
berperan dalam memelihara kepadatan tulang dan menguatkan gigi. Vitamin C dalam
buah murbei berfungsi mencegah sariawan, menjaga kesehatan kulit atau penuaan
(ageing) dini. Rajin mengonsumsi murbei juga baik untuk mempertahankan stamina
tubuh, kesehatan lambung (maag), mencegah penyakit tipes, hepatitis, demam, serta
melancarkan peredaran darah.

Diantara kandungan murbei ialah air, asam folat, energi, fosfor, favonoida,
fitonutrien, karbohidrat, kalsium, karotenoid, lemak, protein, polifenol, saponin, vitamin A,
vitamin B, dan vitamin C. Dalam 100 gram buah murbei terkandung 89.9 g air, 37 kkal
energi, 0.5 mg lemak, 60 SI (Satuan Internasional) vit A, 0.003 mg vit B1, 60 mg vit C
(setara dengan kebutuhan harian), 28 mg kalsium, 27 mg posfor, 0.8 mg Fe, 30 mg
asam folat, 0.8 g protein dan 8.3 g karbohidrat.

Dari uraian kandungan buah murbei diatas, manfaat buah murbei sebagai berikut :

1. Mempertajam penglihatan
Buah murbei memiliki kandungan vitamin A yang baik untuk meningkatkan
penglihatan dan meredakan ketegangan mata. Vitamin A juga melindungi mata dari
radikal bebas yang umumnya menjadi penyebab penurunan penglihatan dan
degenerasi retina.

2. Memperlancar sirkulasi darah


Kandungan zat besi yang tinggi dalam buah murbei secara signifikan dapat
meningkatkan produksi sel darah merah sehingga distribusi oksigen ke jaringan dan
sistem organ menjadi semakin lancar.

3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh


Buah murbei mengandung vitamin C, yang merupakan senjata untuk melawan infeksi
virus atau bakteri asing sehingga membuat daya tahan tubuh Anda optimal.

4. Menjaga kesehatan pencernaan

5
Buah murbei juga mengandung banyak serat yang bermanfaat bagi tubuh. Serat
membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dengan melunakkan tinja dan
mempercepat pergerakan makanan. Konsumsi serat yang memadai dapat mencegah
terjadinya gangguan pencernaan, seperti sembelit, kembung, dan kram perut.
5. Memiliki sifat antipenuaan
Antioksidan dalam buah murbei, seperti beta-karoten, mampu menetralkan radikal
bebas yang merusak kulit.Tidak hanya itu, buah murbei juga menyediakan vitamin A,
C dan E, yang dapat meminimalisir keriput di wajah Anda.

6. Merawat kulit kering dan sensitif


Buah murbei kaya akan vitamin A dan E sehingga membantu menghaluskan kulit
karena buah ini bekerja melembapkan kulit anda dari dalam. Ekstrak akar buah
murbei juga dapat meredakan iritasi kulit.

7. Menjaga kesehatan jantung


Kandungan buah ini dapat mengurangi lemak berlebih dan menurunkan kadar
kolesterol jahat sehingga mencegah penyumbatan dalam aliran darah. Jadi, risiko
serangan jantung dan stroke dapat diminimalisir.

8. Menguatkan tulang
Buah murbei juga mengandung magnesium, fosfor, zat besi, kalsium, dan vitamin K
yang bermanfaat untuk membangun jaringan tulang.

2.3 Hipotesis
Dari teori dan kerangka pemikiran diatas, saya berhipotesis bahwa dengan pengolahan
buah arbei/murbei menjadi selai, maka akan aman dikonsumsi karena mengandung banyak
serat dan berbagai macam vitamin.

6
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dusun Sidodukuh, Desa Sidomulyo RT 01 RW 01,


Krian, Sidoarjo, Jawa Timur.

2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang digunakan selama 6 bulan seperti pada tabel berikut:

Pelaksanaan
No September Oktober November Desember Februari April
Kegiatan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penyesunan
 
Proposal

Penyusunan
      
Instrumen

Eksperimen         

Pembahasan
Hasil    
Eksperimen

Pelaporan  

Penyusunan
Penyusunan Proposal Eksperimen
Instrumen

Pelaporan Pembahasan Hasil


Eksperimen

7
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan berupa eksperimen.

1. Alat :
- Blender
- Alat penggorengan
2. Bahan :

- 200ml air
- 8 sdm gula pasir
- 250 gr buah arbei
3. Langkah-langkah :
1. Cuci buah arbei sampai bersih menggunakan air.

8
2. Masukkan 250 gr arbei, 200 ml air, dan 8 sdm gula pasir ke dalam blender.

3. Blender bahan-bahan tersebut sampai halus dan merata.

4. Adonan tersebut disangrai sampai mengental dan teksturnya seperti selai.

5. Dinginkan selai tersebut. Taruh di lemari es agar selai tersebut tetap awet.

9
3.3 Instrumen Penelitian
Suatu penelitian harus mendapatkan hasil data penelitian yang memiliki tujuan, teliti,
akurat, dan fakta. Untuk memperoleh hasil data tersebut, saya menggunakan metode
pengamatan dan dokumentasi seperti yang digunakan sebagai pembuktian manfaat yang saya
buat.

3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data


1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan
penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, dokumentasi, dan
sebagainya. Tapi, untuk mendapatkan hasil data, saya menggunakan metode
pengamatan dan dokumentasi dalam penelitan ini. Saya akan mendokumentasi
pembuatan selai arbei berbahan dasar buah arbei.

2. Analisis Data

Analisis data adalah upaya atau cara untuk mengelola data menjadi informasi
sehingga karakteristik data tersebut dapat dipahami dam bermanfaat untuk solusi
permasalahan, terutama permasalahan yang berkaitan dengan penelitian. Dalam data
yang sudah di dapatkan, dapat diambil kesimpulan bahwa selai arbei aman
dikonsumsi karena mengandung banyak serat dan berbagai macam vitamin.

10
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian

Selai merupakan produksi makanan semi basah, yang dibuat dengan menggunakan
bubur buah-buahan, gula dengan atau tanpa penambahan makanan yang diizinkan (SNI,
2008). Selai buah dapat diproduksi dengan baik karena terbentuknya kompleks gel pektin,
gula dan asam. Bahan utama dalam pembuatan selai ini adalah buah arbei. Pengolahaan
produk yang bisa diminati semua kalangan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
konsumsi buah-buahan khususnya buah arbei, mengingat ketertarikan masyarakat yang
kurang terhadap buah arbei.

11
4.2 Pembahasan
Hasil dari proses pembuatan selai arbei dapat diketahui berdasarkan mutu subyektif
dan obyektif. Mutu subyektif dapat dilihat dari segi organoleptik meliputi rasa, warna, aroma,
tekstur, dan penerimaan keseluruhan. Mutu obyektif dapat dilihat dari kadar zat gizi dan
standar mutu selai meliputi kadar vitamin C, kapasitas antioksidan, keasaman (pH) dan total
padatan terlarut.
Mutu subyektif yang dapat diketahui adalah rasa. Rasa merupakan perasaan yang
dihasilkan oleh barang atau sesuatu yang dimasukkan ke dalam mulut yang dirasakan oleh
indera rasa yaitu lidah. Secara umum ada empat rasa dasar yaitu manis, pahit, masam dan
asin (Gaffar, 2017). Rasa produk selai arbei menunjukkan nilai rata-rata tingkat penerimaan
yang berbeda.
Rasa adalah parameter penting yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu senyawa
kimia, suhu, konsentrasi dan interaksi dengan komponen rasa yang lain (Winarno, 1990).
Pembuatan selai arbei yang menggunakan gula sebagai bahan utama bertujuan untuk
memperoleh tekstur dan rasa yang ideal.
Tekstur pada selai arbei mempengaruhi total padatan terlarut. Total padatan terlarut
menunjukkan total padatan yang ada pada selai arbei. Penambahan gula pada selai
berpengaruh pada kekentalan gel yang terbentuk. Gula akan menurunkan kekentalan, hal ini
disebabkan karena gula akan mengikat air, sehingga pembengkakan butir-butir terjadi lebih
lambat.

12
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Penelitian
Berdasarkan pembahasan pada hasil diatas, penulis menyimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:

 Selai Arbei memiliki manfaat dalam bidang kecantikan, yakni dapat mengencangkan
kulit karena buah arbei mengandung vitamin C,
 Selai arbei memiliki manfaat untuk mencegah maag dan diare,
 Selai arbei juga mampu untuk menjaga kesehatan tulang,
 Dalam pengonsumsian buah arbei secara teratur ternyata juga dapat menutrisi
kesehatan mata karena mengandung vitamin A.

5.2 Saran Penelitian


Berdasarkan penelitian yang telah dikemukakan oleh penulis dalam kesimpulan
diatas, maka penulis dapat menyampaikan saran diantara lain:

 Perlu adanya kesadaran masyarakat untuk mengetahui kandungan dan manfaat dari
buah arbei,
 Perlu adanya kesadaran masyarakat akan cara atau teknik pembuatan olahan dari buah
arbei,

13
 Perlu adanya kesadaran masyarakat untuk memilih pencegahan terhadap penyakit
diabetes dengan mengonsumsi buah arbei yang terbebas dari bahan kimia berbahaya.

DAFTAR PUSTAKA

Nirmala, PL. 2018. 1 | PENDAHULUAN. http://repository.unpas.ac.id/32503/3/PRINT


%20BAB%20I.pdf (diakses tanggal 21 Februari)

Samaka, Bboysamaka. 2018. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Daun Murbei.


https://www.academia.edu/37894813/BAB_II_KAJIAN_PUSTAKA_2_1_Daun_Murbei_M
orus_alba_L_2_1_1_Deskripsi_Daun_Murbei_Morus_alba_L (diakses tanggal 14 Maret)

Nur’aini, FD. 2014. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Murbei. http://etheses.uin-


malang.ac.id/512/7/10620004%20Bab%202.pdf (diakses tanggal 21 Maret)

Lestari, Wiji. 2018. Mengenal Kandungan dan Manfaat Buah Arbei.


https://www.fispol.com/buah-arbei/ (diakses tanggal 02 April)

Madarina, Adhenda. 2020. Ini Khasiat Buah Murbei yang Melimpah bagi Kesehatan.
https://www.sehatq.com/artikel/ini-khasiat-buah-murbei-yang-melimpah-bagi-kesehatan
(diakses tanggal 02 April)

14
Rani, DMAA. 2018. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/1129/6/BAB%20V.pdf (diakses tanggal 20 April)

15

Anda mungkin juga menyukai