Abstrak
Dominansi apikal adalah penghambatan tumbuhnya tunas lateral oleh pucuk tumbuhan
(apex) yang sedang tumbuh.. Pucuk (apex) yang tumbuh aktif banyak memproduksi auxin dan
selanjutnya auxin yang diproduksi tunas pucuk ini akan menghambat tumbuhnya tunas lateral di
bawahnya. Tujuan dari praktikum acara dominansi apikal adalah untuk menguji peranan auxin
dalam proses dominansi apikal pada tanaman kangkung. Praktikum acara Dominansi Apikal
dilaksanakan pada hari Rabu, 28 September 2022 pukul 14.30 – 16.00 WIB di Laboratorium Ekologi
dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.
Materi yang digunakan meliputi polybag, pisau/silet, penggaris, pensil, media tanam, benih tanaman
kangkung, auksin, dan pasta lanolin. Metode yang digunakan adalah media tanam disiapkan,
kemudian media tanam dimasukkan ke polibag. Benih kangkung yang sudah direndam disediakan.
Penanaman dilakukan sebanyak 3 benih per polibag. Tanaman dirawat hingga umur 14 HST, dibuat
3 perlakuan masing-masing berupa kontrol, perlakuan IAA, dan perlakuan tanpa IAA. Jumlah dan
panjang tunas lateral diamati pada hari ke terakhir pengamatan. Hasil yang diperoleh adalah tanaman
kangkung dengan perlakuan A (kontrol) tidak menunjukkan pertumbuhan tunas lateral, pada
tanaman perlakuan B (dipotong + IAA) menghasilkan rata-rata jumlah tunas lateral dan panjang
tunas sebesar 2,3 dan 0,7 cm sedangkan pada tanaman dengan perlakuan C (dipotong tanpa IAA)
menghasilkan rata-rata jumlah tunas lateral dan panjang tunas sebesar 3,3 dan 0,62 cm. Dapat
disimpulkan bahwa perbedaan perlakuan tersebut didapatkan hasil bahwa tunas lateral yang tumbuh
paling banyak terdapat pada perlakuan C yaitu perlakuan tanaman dipotong tanpa IAA.
1. Pendahuluan
4. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Aulia, S., A. Ansar, dan G. M. D. Putra. 2019. Pengaruh intensitas cahaya lampu
dan lama penyinaran terhadap pertumbuhan tanaman kangkung (Ipomea
reptans L.) pada sistem hidroponik indoor. J. Ilmiah Rekayasa Pertanian dan
Biosistem. 7 (1) : 43 – 51.
Ekyastuti, W., A. Muin, dan J. Irawan. 2022. Pengaruh pemberian rootone-f dan
sumber bahan setek pada pertumbuhan setek kratom (Mitragyna speciosa
Korth). J. Hutan Lestari. 10 (1) : 80 – 89.
Firmansyah, I. dan F. Iriani. 2019. Pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat
pada media tanam kascing dengan takaran yang berbeda. J.
Agroekoteknologi. 11 (2) : 140 – 149.
Lidar, S. dan E. Mutryarny. 2018. Uji ZPT hantu terhadap pertumbuhan dan
produksi selada merah (Lactuca sativa). J. Fakultas Pertanian, Universitas
Lancang Kuning. 13 (2) : 89 – 96.
Mahadi, I., W. Syafi’I, dan Y. Sari. 2016. Induksi kalus jeruk kasturi (Citrus
microcarpa) menggunakan hormon 2, 4-D dan BAP dengan metode in vitro.
J. Ilmu Pertanian Indonesia. 21 (2) : 84 – 89.
Prasetyo, R., P. L. Sugiyono, dan L. Prayoga. 2020. Induksi tunas mikro pisang
kultivar ambon nangka (Musa sp.) secara in vitro. J. Vigor Ilmu Pertanian dan
Subtrop. 5 (2) : 45 – 50.
Salli, M. K., Y. I. Ismael, dan Y. Lewar. 2016. Kajian pemangkasan tunas apikal
dan pemupukan KNO3 terhadap hasil tanaman tomat. J. Politeknik Pertanian
Negeri Kupang. 21 (1) : 1 – 19.
Trinawaty, M. dan R. Nafery. 2016. Studi perbanyakan tunas pucuk aster cina
(Callistephus chinensis) dengan penambahan pupuk daun dan air kelapa
secara kultur in vitro. J. Agroekoteknologi. 8 (2) : 113 – 119.
Wahidah, B. F. dan Hasrul. 2017. Pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh Indole
Acetic Acid (IAA) terhadap pertumbuhan tanaman pisang sayang (Musa
Paradisiaca L. Var. Sayang) secara In Vitro. J. Teknosains. 11(1) : 27 – 41.
A. Kontrol 0 0
B. Dipotong + IAA 4 0,3
0,5
0,5
0,7
1 0,9
2 0,7
0,5
C. Dipotong tanpa IAA 4 0,3
0,9
0,3
0,6
4 2,3
0,4
0,2
0,2
2 0,8
2,3
Lampiran 2. Dokumentasi Praktikum