Anda di halaman 1dari 16

DETERMINASI BUNGA

(Laporan Praktikum Biologi)

Oleh

Kelompok 6
1. Agum Fardhansyah (2214051007)
2. Tarisa Okta Sari (2214051015)
3. Arya Pamungkas (2214051023)
4. Dinia Apridia (2214051032)
5. Mei Safera (2214051041)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan sumber daya alamnya.
Keanekaragaman tumbuhan yang dimiliki Indonesia menduduki peringkat kelima
besar di dunia, yaitu memiliki lebih dari 38.000 jenis tumbuhan (55 % endemik),
salah satunya adalah tanaman Lili Perdamaian (Spathiphyllum wallisii)
(Sukmawati dkk., 2013). Namun tidak semua tumbuhan mempunyai klasifikasi
yang jelas dan spesifik. Ada kalanya kita menemui hambatan dalam pengamatan,
yaitu tidak mengetahui nama dan jenis dari suatu tanaman. Akibatnya, kita tidak
dapat mengetahui identitas lengkap dan klasifikasi morfologis serta fisiologis dari
tumbuhan yang kita amati (Ferdinand, 2009).

Identifikasi tumbuhan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengungkapkan dan


menetapkan identitas atau jati diri tumbuhan, dalam hal ini adalah menentukan
nama tumbuhan yang benar serta tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi
(Qomah dkk., 2015). Identifikasi suatu tumbuhan sangat penting untuk mengenali
tumbuhan itu sendiri, seperti yang telah disepakati di tingkat dunia agar
memahami bahwa yang dimaksudkan adalah tumbuhan yang sama. Identifikasi
berasal dari kata “identik” yang berarti sama atau serupa. Identifikasi merupakan
proses yang terpisah, tetapi di dalam praktiknya mencakup dua kegiatan, yaitu
klasifikasi dan tata nama (Mertha dkk., 2018).

Menurut Puspa, (2020) dalam dunia identifikasi diperlukan pengetahuan secara


langsung maupun tidak langsung. Pengetahuan secara langsung didapat dari
para ahli dan pengetahuan secara tidak langsung didapat melalui kunci
determinasi. Kunci determinasi disebut juga kunci dikotom. Kunci dikotom
yang berisi gambar, morfologi dan karakteristik ekologi dapat mempermudah
dan lebih menarik dalam mengajar sistematika tumbuhan. Identifikasi dilakukan
dengan melihat morfologi pada spesies, sehingga kemampuan identifikasi
berfokus pada pengetahuan morfologi mahasiswa untuk menemukan nama
spesies tumbuhan. Kunci determinasi juga dapat membantu dalam proses
pembelajaran karena membantu dalam memahami istilah-istilah ilmiah dan
menganalisis materi yang sedang dipelajari (Purnamasari, 2012). Oleh karena
itu, kunci determinasi diperlukan untuk mengidentfikasi suatu tumbuhan yang
belum diketahui jenisnya.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui klasifikasi suatu tanaman bunga


2. Mengetahui perbedaan morfologi beberapa bunga
II. METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin pada tanggal 7 November 2022, pada
pukul 10.00-12.50 WIB di Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan Agroteknologi,
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

2.2 Alat dan Bahan

Bahan yang diperlukan pada praktikum ini adalah bunga Lili Perdamaian
(Spathiphyllum wallisii), sedangkan alat-alat yang diperlukan adalah buku
determinasi tumbuhan (bagian bunga), handphone dan alat tulis.

2.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Mencari satu bunga di sekitar Fakultas Pertanian Universitas Lampung


2. Memetik bunga yang telah didapatkan, lalu di foto bunganya
3. Mengamati bagian-bagian bunga dan menentukan kunci determinasi bunga
menggunakan buku determinasi tumbuhan (bunga).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

Praktikum kali ini yaitu diamati bunga Lili Perdamaiam (Spathiphyllum wallisii),
hasilnya adalah sebagai berikut.

Gambar 1. Bunga Lili Perdamaian (Spathiphyllum wallisii)

3.2 Pembahasan

Klasifikasi merupakan susunan tingkatan taksonomi makhluk hidup yang


digunakan untuk mempermudah pengelompokan makhluk hidup. Identifikasi dan
klasifikasi dapat diawali dengan melakukan pengamatan pada karakter atau ciri
morfologi pada akar, umbi, rimpang, batang, daun, dan bagian tanaman yang lain
pada spesies, karakter yang muncul inilah yang dapat digunakan untuk proses
identifikasi. Tumbuhan yang akan diidentifikasi dimungkinkan ada yang belum
dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, sehingga penentuan nama baru, atau
tingkatan taksonnya harus mengikuti aturan yang terdapat di dalam KITT (Kode
Internasional Tata nama Tumbuhan). Tumbuhan yang telah dikenali dapat
diidentifikasi menggunakan ahli tumbuhan, spesimen, herbarium, buku.-buku
flora, ataupun kunci determinasi (Tjitrosoepomo, 2009).

Spathiphyllum adalah genus dari sekitar 40 spesies tanaman berbunga


Monocotyledonous dalam famili Araceae, asli daerah tropis Amerika dan Asia
Tenggara. Spesies tertentu Spathiphyllum yang umum dikenal sebagai Spath atau
Peace Lily (Lili Perdamaian). Tanaman ini adalah tanaman herba hijau abadi besar
daun 12-65 cm dan luas 3-25 cm. Bunga-bunga diproduksi dalam gagang,
dikelilingi oleh seludang perbungaan, putih, kekuningan, atau kehijauan. Tanaman
ini tidak membutuhkan sinar yang berlebihan atau air untuk bertahan hidup. Lili
Perdamaian memiliki daun berbentuk bulat lonjong dengan warna hijau polos dan
disertai guratan-guratan putih, kuning atau krem. Bentuk bunga seperti tongkol
dan terlihat sangat unik dengan seludang putihnya (Khoirul, 2014).

3.2.1 Taksonomi Lili Perdamaian


Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Alismatales
FamilI : Araceae
Genus : Spathiphyllum Spesies : Spathiphyllum wallisii

3.2.3 Morfologi Lili Perdamaian

Morfologi Lili Perdamaian yaitu memiliki daun yang berbentuk lonjong sampai
agak lanset. Lembaran daunnya tebal, kaku dan mengkilap. Daun berwarna
hijau tua dengan ukuran 40-90 cm, tinggi tumbuhan ini 0,5-1,5 cm. Batang
pendek dan terkubur dalam tanah, tangkai-tangkai daunnya seolah-olah tumbuh
langsung dari tanah. Berumbi kecil, dari umbi keluar akar rimpang yang
kemudian tumbuh anakan. Bunga tongkol berwarna putih dengan seludang
tongkol bunga juga berwarna putih. Tongkol bunga berisi bunga-bunga kecil
yang berkelamin ganda. Buah berbiji sedikit, tumbuhan ini dapat ditemukan
mulai dari daerah pantai sampai pegunungan 5 –1.200 m dpl (Angraini dkk.,
2022).

Gambar 2. Tanaman Lili Perdamaian (Spathiphyllum wallisii)

Araceae memiliki dua tipe perbungaan, yaitu perbungaan uniseksual dan


perbungaan biseksual.. Perbungaan tongkol yang tersusun dari bunga biseksual
dimiliki oleh spesies Anthurium, Epipremnum, dan Spathiphyllum. Pada
perbungaan tongkol yang tersusun dari bunga biseksual tidak terdapat adanya
zonasi bunga betina dan jantan (Angraini dkk., 2022). Warna putih dari bunga ini
melambangkan keamanan dan ketundukan.Lili Perdamaian dapat menghambat
pertumbuhan laba-laba, kutu daun dan kutu putih. Karena tanaman ini
mengandung bahan kimia kalsium oksalat sebagai racun bagi manusia dan hewan.
Lili Perdamaian adalah salah satu tumbuhan berbunga yang termasuk dalam kelas
Monokotil menurut Sistem klasifikasi APG II). Bagian batang tumbuhan
monokotil tidak bercabang, mempunyai rambut-rambut halus, ruas-ruas pada
batang tampak jelas, dan berakar serabut. Ujung akar dilindungi oleh sebuah
koleoriza dan ujung batang dilindungi oleh koleoptil. Ciri pada tumbuhan
monokotil yaitu berdaun tunggal, pada bagian urat daun berbentuk sejajar atau
melengkung dan berpelepah daun (Kurnia, 2021).

3.2.3 Kunci Determinasi Lili Perdamaian

1. b. Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang


sari atau putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga....................................................2
2. b. Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit
(dengan batang, poros daun atau tangkai daun).................................................3
3. b. Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut di
atas………………………………………………………………………….....4
4. b. Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. daun dan (atau) bunga
berlainan dengan yang diterangkan di atas…………………………………...6
6. b. Dengan daun yang jelas………………………………………………….....7
7. b. Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya..............9
9. b. Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit……………….....10
10. b. daun tidak tersusun demikian rapat menjadi rozet…………………….......11
11. b. Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring uratdaun
dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang serong ke
atas...................................................................................................................12
12. b. Tidak semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama
sekali………………………………………………………………………....13
13. a. Waktu berbunga tidak berdaun. Dari umbi tumbuh tangkai berbintikyang
pada pangkalnya diselubungi oleh sisik yang merupakan pelepah, sedang pada
ujungnya terdapat bunga tongkol dengan seludung bunga…………....Araceae
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan kesimpulan sebagai


berikut.
1. Klasifikasi tanaman dari bunga Lili Perdamaian yaitu Kerajaan (Plantae),
Divisi (Tracheophyta), Kelas (Angiospermae), Ordo (Alismatales), Famili
(Araceae), Genus (Spathiphyllum), dan Spesies (Spathiphyllum wallisii).

2. Morfologi yang didapat dari tanaman ini yaitu bunga lili perdamaian memiliki
daun yang berbentuk lonjong, lembaran daunnya tebal, kaku dan mengkilap,
daun berwarna hijau tua dengan ukuran 40-90 cm, tinggi tumbuhan ini 0,5-1,5
m, serta bunganya dikelilingi seludang yang berwarna kekuningan
DAFTAR PUSTAKA

Angriani, U., Yumna, dan Witno. 2022. Potensi Tumbuhan Bawah Sebagai
Tanaman Hias di Kawasan Air Terjun Sarambu Alla Kabupaten Luwu
Utara. Jurnal Penelitian Kehutanan Bonita. Vol 4(1): 12-19

Ferdinand, F., 2009. Praktis Belajar Biologi. Visindo Media Persada.


Jakarta

Khoirul, B. 2014. Identifikasi Tanaman Famili Araceae Di Cagar Alam Tangale


Kabupaten Gorontalo. Thesis. Universitas Negeri Gorontalo

Kurnia, W. 2021. Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kelas Monokotil


(Monocotyledonae). Skripsi. Universitas Negeri Raden Intan Lampung.
Bandar Lampung

Mertha, I.G., Idrus, A., Ilhamdi, M., dan Zulkifli L. 2018. Pelatihan
Teknik Pembuatan Herbarium Kering dan Identifikasi Tumbuhan
Berbasis Lingkungan Sekolah di SMAN 4 Mataram. Jurnal
Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat. Vol 1(1):82-87

Purnamasari, H., Rahayu, M., dan Chasna. 2012. Determinasi dan Flashcard
Sebagai Media Pembelajaran Inkuiri Klasifikasi Makhluk Hidup. Unnes
Journal of Biology Education. Vol 1(3): 228-235

Puspa, V.R. 2020. Aplikasi Kunci Determinasi Digital Berbasis Android


(eKeyPlant) Pada Pembelajaran Taksonomi Tumbuhan Biji. Thesis.
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

Qomah, I., Hariani, S.A., dan Murdiyah, S. 2015. Identifikasi Tumbuhan Berbiji
(Spermatophyta) di Lingkungan Kampus Universitas Jember. Bioedukasi.
Vol 13 (2):13-20

Sukmawati, Kuvaini, A., dan Ermanto, S. 2013. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat
Pada Masyarakat Suku Kaili Rai di Desa Toga Kecamatan Ampibabo
Sulawesi Tengah. Jurnal Bioselebes. Vol 7(2): 9-14

Tjitrosoepomo, G. 2009. Taksonomi Umum. Gadjah Mada University Press.


Yogyakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai