Anda di halaman 1dari 8

HERBARIUM

(LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI)

QAID UBAIDILLAH ALBAITS

2054191003

Dosen Pengampu : Auliana Afandi, S. Pd., M. Sc., Ph. D.

PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Turnefor
(1700) untuk tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi. Luca Ghini (1490-
1550) seorang Professor Botani di Universitas Bologna, Italia adalah orang pertama
yang mengeringkan tumbuhan di bawah tekanan dan melekatkannya di atas kertas
serta mencatatnya sebagai koleksi ilmiah (Arber, 1938). Pada awalnya banyak
spesimen herbarium disimpan di dalam buku sebagai koleksi pribadi tetapi pada abad
ke-17 Ramadhanil dan Gradstein – Herbarium Celebense 39 praktek ini telah
berkembang dan menyebar di Eropa (Ramadhanil, 2003).
Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa, tidak terserang hama,
penyakit atau kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus pohon dan semak disertakan
ujung batang, daun, bunga dan buah, sedang tumbuhan berbentuk herba disertakan
seluruh habitus. Herbarium kering digunakan untuk spesimen yang mudah
dikeringkan, misalnya daun, batang, bunga dan akar, sedangkan herbarium basah
digunakan untuk spesimen yang berair dan lembek, misalnya buah (Setyawan dkk,
2005).

1.2 Tujuan
 Praktikan diharapkan dapat memiliki keterampilan dan seni dalam
mengawetkan tumbuhan
 Praktikan dapat mengetahui metode pembuatan herbarium secara
konvensional dan modern menggunakan microwave
BAB 2
METODOLOGI

2.2 Alat dan bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
 Alkohol
 Tumpukan buku
 Solasi/ lem
 Kertas hvs
 Tissue
 Tumbuhan yang dijadikan herbarium
2.3 Cara kerja

Bersihkan tumbuhan Setelah dibersihkan, letakkan tanaman


dengan hand sanitizer lapisi kertas dengan di bagian atas
dan tissue tissue tissue

Kemudian tumpuk Letakkan kertas pada Tutup tumbuhan


kertas dengan buku bidang datar dengan dilapisi
atau yang sejenis tissue
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Super divisi : Spermatophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Sub kelas : Asteridae
 Ordo : Asterales
 Famili : Asteraceae
 Genus : Vernonia
 Spesies : Vernonia cinerea (L.)

3.2 Pembahasan
3.2.1 Tanaman sawi langit
Tanaman sawi langit punya nama latin Vernonia cinerea. Meskipun
menyandang nama “sawi”, namun ternyata tanaman ini bukan termasuk keluarga
sawi-sawian yang sering kita makan sebagai sayur. Sawi langit biasa tumbuh subur di
sekeliling kita, entah itu di kebun, halaman rumah, atau di pinggir jalan. Mungkin
Anda sering melihat tanaman ini di sekitar tempat tinggal atau kantor, karena warna
ungu mencolok dari bunganya gampang terlihat mata.
tanaman liar yang banyak tumbuh dimana-mana ini memiliki khasiat sebagai
herbal yang bisa kita manfaatkan? Dalam ilmu farmakologi (yang berhubungan
dengan obat-obatan), disebutkan bahwa sawi langit memiliki sifat pahit, manis,
menyejukkan, dan menenangkan. Sawi langit termasuk dalam kelompok tumbuhan
terna setahun dan dapat tumbuh tegak mencapai tinggi 20 sampai 100 cm. Tanaman
ini sanggup hidup sampai ketinggian 1300 m di atas permukaan laut.
Batangnya memiliki rambut-rambut halus dan banyak bercabang. Daun sawi
langit berbentuk daun tunggal, tumbuh selang-seling, berbentuk bulat oval
memanjang, dan panjangnya sekitar 2 sampai 7 cm serta memiliki lebar 0,5 sampai
2,5 cm. Daun sawi langit memiliki gerigi-gerigi yang tidak beraturan, permukaan
atas dan bawah yang berambut halus, serta bertangkai pendek. Seperti yang sudah
disinggung di atas, bunga sawi langit berwarna ungu lumayan terang, dan muncul
secara berkelompok (sekitar 5 sampai 20 kuntum). Biji sawi langit keras dan
berbentuk bulat oval.
Tanaman sawi langit sering dimanfaatkan sebagai herbal untuk membantu
mengatasi demam, panas, disentri, batuk, hepatitis, kelelahan, dan insomnia. Di
samping itu, manfaat sawi langit juga sebagai obat luar, misalnya untuk membantu
menyembuhkan bisul, luka memar, luka digigit ular, dan keseleo. Berbagai
kandungan zat yang dimiliki tanaman sawi langit berperan dalam khasiatnya sebagai
herbal. Seluruh bagian tanaman, yang segar maupun yang sudah dikeringkan, bisa
dimanfaatkan untuk berbagai keluhan kesehatan.
3.2.3 Definisi herbarium
Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya kebun botani yang
dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistem klasifikasi. Istilah herbarium lebih
dikenal untuk pengawetan tumbuhan. Herbarium adalah material tumbuhan yang
telah diawetkan (spesimen herbarium). Herbarium merupakan suatu specimen dari
bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui metode tertentu.
Herbarium biasanya dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan yang
diawetkan, baik data taksonomi, morfologi, ekologi, maupun geografinya. Selain itu,
dalam herbarium juga memuat waktu dan nama pengoleksi. Herbarium merupakan
salah satu sumber pembelajaran yang penting dalam ilmu biologi tumbuhan. Salah
satu koleksi kering yang dibuat berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dan memiliki
kriteria-kriteria tersendiri (Hariati, 2017: 4).
3.2.3 Fungsi herbarium
Fungsi herbarium secara umum antara lain:
 Sebagai pusat referensi; merupakan sumber utama untuk identifikasi
tumbuhan bagi para ahli taksonomi, ekologi, petugas yang menangani jenis
tumbuhan langka, pecinta alam, para petugas yang bergerak dalam konservasi
alam.
 Sebagai lembaga dokumentasi; merupakan koleksi yang mempunyai nilai
sejarah, seperti tipe dari taksa baru, contoh penemuan baru, tumbuhan yang
mempunyai nilai ekonomi dan lain lain.
 Sebagai pusat penyimpanan data; ahli kimia memanfaatkannya untuk
mempelajari alkaloid, ahli farmasi menggunakan untuk mencari bahan ramuan
untuk obat kanker, dan sebagainya
BAB 4
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:


 Herbarium merupakan spesimen tumbuhan yang telah dimatikan dan
diawetkan dengan metode tertetu. Pada praktikum kali ini mahasiswa telah
mampu membuat herbarium kering yang artinya sudah memiliki keterampilan
dan seni membuat herbarium kering.
 Pada praktikum kali ini terdapat 2 cara pembuatan herbarium, yaitu dengan
metode konvensional yakni membuat herbarium dengan cara manual untuk
mengeringkan daun dengan ditumpuk benda seperti buku atau sejenisnya
sedangkan metode dengan microwave itu sama, yang membedakan hanya
pengeringan daun yang menggunakan microwave. Kali ini praktikan hanya
membuat herbarium dengan metode konvensional saja.
DAFTAR PUSTAKA

Hariati. 2017. Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Media Herbarium Dengan


Media Gambar Pada Materi Fungi Siswa Kelas X Sma Negeri I
Polongbangkeng Selatan Kab. Takalar. Jurnal Pengembangan Media
Pembelajaran Herbarium Pada Siswa Madrasah Aliyah. 2(1)4.
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/. Diakses pada 19 Maret 2018

Ramadhanil. 2003. Herbarium Celebense (CEB) dan Peranannya dalam Menunjang


PenelitianTaksonomi Tumbuhan di Sulawesi. http://unsjournals.com. Diakses
pada tanggal 14 Juni2012

Setyawan, A. D, Indrowuryatno, Wiryanto, Winanrno, K dan Susilowati, A. 2005.


Tumbuhan Mangrove di Pesisir Jawa Tengah. Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Anda mungkin juga menyukai