Anda di halaman 1dari 9

HERBARIUM

(Laporan Praktikum Biologi)

Oleh

Iqbal Budi Prastowo


2014071041

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
I.PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Tumbuhan dapat diketahui spesiesnya dengan cara mengidentifikasi tumbuhan


tersebut dengan melihat ciri-ciri dan sifatnya, untuk itu diperlukan suatu awetan
tumbuhan yang disebut herbarium. Herbarium merupakan suatu cara pengoleksian
tumbuhan dengan mengeringkan tumbuhan terlebih dahulu dan dilekatkan pada
kertas.

Herbarium dibuat dari spesimen tumbuhan yang telah dewasa dan tidak terserang
hama, penyakit atau kerusakan fisik lain. Herbarium terbagi atas dua yaitu
herbarium kering dan herbarium basah, herbarium kering digunakan untuk
spesimen yang mudah dikeringkan misalnya daun, akar, batang dan bunga
sedangkan herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair atau lembek
misalnya buah.

Herbarium memiliki banyak manfaat di antaranya sebagai bahan rujukan takson


tumbuhan, bahan penelitian dan bahan pembelajaran bidang botani. Manfaat
herbarium yang lainnya adalah sebagai bukti autentik perjalanan dunia tumbuh-
tumbuhan, acuan identifikasi untuk mengenal suatu jenis tumbuhan, bukti adanya
keanekaragaman dan acuan untuk publikasi spesies baru.

1.2.Tujuan

Tujuan praktikum Herbarium yaitu sebagai berikut :

1. Memiliki keterampilan dan seni dalam mengawetkan tanaman


2. Mengetahui metode pembuatan herbarium secara konvensional.
II. METODELOGI

2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Herbarium dilaksanakan pada hari Selasa, 3 November 2020 pukul


10.00 – 12.50 WIB, dilakukan secara daring di rumah masing- masing mahasiswa
Teknik Pertanian angkatan 2020.

2.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum Herbarium adalah laptop atau gawai, serta
peralatan alat tulis.Bahan yang digunakan pada praktikum Herbarium adalah
tanaman di sekitar rumah, tisu dan video tentang praktisi herbarium secara
konvensional.

2.3. Cara Kerja

Prosedur kerja praktikum Herbarium yaitu sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat dan bahan, serta menyiapkan tanaman yang memiliki


kadar air yang sedikit dan berbatang tipis.
2. Daun, bunga atau akar yang akan diawetkan dibersihkan terlebih dahulu
menggunakan alkohol bukan air karena alkohol cepat menguap sedangkan
air akan menambah lama waktu pengeringan.
3. Jika bahan awetan berupa batang yang tebalnya lebih dari 0,3 cm maka
dapat dibelah bagian belakang agar cepat kering dan mudah pada saat akan
dilaminating
4. Bahan diletakkan di dalam buku yang sebelumnya dialasi oleh tisu
kemudian dibiarkan selama 4 - 5 hari.
5. Bahan yang telah kering sempurna dapat di tempel di kertas karton atau
HVS sesuai selera.
6. Untuk menjaga agar awetan tetap pada posisi sebelum di laminating
sebaiknya beberapa titik di isolasi/lem.
7. Pemberian labeling dan deskripsi dilakukan pada bagian belakang sebelum
dilaminating berupa tanggal pengambilan, lokasi, nama herbarium serta
deskripsi mengenai awetan tersebut.
8. Membuat laporan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Pembahasan

1). Pengertian Herbarium

Herbarium mempunyai dua pengertian pertama yaitu tempat untuk penyimpanan


spesimen herbarium yang telah diproses dengan baik dan benar, dilengkapi
dengan fasilitas pendukung seperti perpustakaan, peralatan dan ruang studi.
Pengertian kedua herbarium yaitu sebagai material adalah berupa koleksi
tumbuhan yang telah dikeringkan di label dan dimounting dan disimpan dengan
baik di herbarium. Tujuan utama dari pengoleksian dan pengawetan herbarium
adalah untuk melestarikan spesimen dan catatan yang melekat padanya sehingga
memiliki informasi yang maksimum tentang tumbuhan yang dikoleksi (Antoni,
2015).
Herbarium berasal dari kata ”hortus dan botanicus” artinya kebun botani yang
dikeringkan. Herbarium juga merupakan salah satu sumber pembelajaran yang
penting dalam ilmu biologi tumbuhan. Herbarium merupakan koleksi kering yang
dibuat berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dan memiliki kriteria-kriteria
tersendiri (Widiyantini, dkk., 2014).

2). Fungsi Herbarium

Fungsi dari herbarium antara lain sebagai bahan dasar untuk studi flora dan
vegetasi karena pada label herbarium memuat data yang dibutuhkan untuk tujuan
tersebut, bukti nyata bahwa tumbuhan tersebut pernah ada pada lokasi atau tempat
dilakukan koleksi tumbuhan yang dimaksud,sarana yang penting dalam
identifikasi tumbuhan, penyimpan bahan acuan, wasit nama yang benar dan bank
data. Berdasarkan penggunaannya herbarium dibedakan menjadi 4 tipe utama
yaitu umum (internasional), nasional (regional), lokal dan khusus. Tipe-tipe
tersebut antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan (Murni, 2015).

3) Jenis-Jenis Herbarium

Herbarium dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cara pembuatannya yaitu


herbarium basah dan herbarium kering. Herbarium basah adalah spesimen
tumbuhan yang telah diawetkan disimpan dalam larutan yang dibuat dari
komponen macam zat dengan komposisi yang berbeda-beda. Sedangkan
herbarium kering adalah awetan yang dibuat dengan cara pengeringan, namun
tetap terlihat ciri-ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati dan dijadikan
perbandingan pada saat determinasi selanjutnya (Hastuti, 2012).

4). Teknik Pembuatan Herbarium

Ada dua cara yang memungkinkan dalam pembuatan herbarium yaitu cara basah
dan cara kering. Langkah-langkah pembuatan herbarium dengan cara basah yaitu
setelah material herbarium diberi label dimasukkan k dalam lipatan kertas koran
lalu dimuat dalam kantong plastik. Herbarium yang telah disimpan dalam kantong
plastik disiram alkohol 70% atau spiritus hingga seluruh bagian tumbuhan
tersiram secara merata, lalu ditutup rapat menggunakan selotip. Pembuatan
herbarium menggunakan cara kering dapat dilakukan dengan 2 macam proses
yaitu pengeringan langsung dan pengeringan bertahap. Pengeringan langsung
yaitu tumpukan material herbarium dipres dalam sasak lalu dikeringkan di atas
tungku atau dalam oven, sedangkan pengeringan bertahap adalah material
herbarium dicelup terlebih dahuludi dalam air mendidih sekitar 3 menit lalu dipres
dan dikeringkan diatas tungku pengeringan (Onrizal, 2005).

5). Ciri-ciri herbarium yang baik

Hasil herbarium tidak terjadi kerusakan atau terserang jamur. Hal ini berarti
proses pengeringan berjalan baik. Herbarium yang sudah jadi tersebut kemudian
diberi label atau deskripsi singkat yang menggambarkan ciri-ciri setiap spesies
tumbuhan yang ada. Herbarium biasanya dilengkapi dengan data-data mengenai
tumbuhan yang diawetkan, baik data taksonomi, morfologi, ekologi, maupun
geografinya. Selain itu dalam herbarium juga memuat waktu dan nama
pengoleksi. Herbarium yang baik adalah herbarium yang memiliki data, lengkap
dengan bagian-bagiannya. Bagian ini berupa akar, batang, bunga bulir, dan buah.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa herbarium yang baik adalah yang memuat bagian-
bagian tumbuhan yang representatif, yaitu organ-organ yang penting untuk
identifikasi.
IV. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut :


Herbarium secara konvensional merupakan cara herbarium yang paling murah dan
mudah.Pada hasil herbarium daun berubah menjadi warna kecokelatan berbeda
dengan daun pada tumbuhan aslinya.Tanaman dengan batang kecil lebih cepat
dalam proses pengeringan pada praktikum herbarium konvensional.
DAFTAR PUSTAKA

Antoni, F. 2015. Botani dan Herbarium. Jambi. PT. Reki.

Widiyantini, G. A. P. N., Meter, I. G., dan Suardika, I. W. R.. 2014. Penerapan


Pembelajaran Inkuiri dengan Bantuan Herbarium untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Ipa Siswa Kelas IV SDN 32 Pemecutan Kecamatan Denpasar Barat.
Jurnal Mimbar, 2(1): 1- 10

Hastuti, P.W. 2012. Herbarium. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Murni, P., Muswita, Harlis, Yelianti, U., dan Kartika W. D., 2015. Lokakarya
Pembuatan Herbarium untuk Pengembangan Media Pembelajaran Biologi di
MAN Cendekia Muaro Jambi. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat. 30(2): 1-6

Onrizal. 2005. Teknik Pembuatan Herbarium. Fakultas Pertanian.


Medan. Universitas Sumatra Utara.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai