Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN LENGKAP PENGANTAR ILMU PERTANIAN

TANAMAN JAGUNG PULUT ( Zea mays var. ceratina )

LAPORAN PRAKTIKUM

KELOMPOK 5

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
LAPORAN LENGKAP PENGANTAR ILMU PERTANIAN
TANAMAN JAGUNG PULUT (Zea mays var. ceratina)

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Matakuliah

Semester Ganjil Pada Tahun 2021-2022

KELOMPOK 5

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Lengkap Pengantar Ilmu Pertanian Tanaman

Jagung Pulut (Zea mays var. ceratina).

Nama/Stambuk : Nurlianti : E281 21 022

Tika Damayanti : E281 21 026

Moh. Yunus : E321 21 316

Feki Geraldo Ntaite : E321 21 320

Kelas :A

Kelompok : 5 (lima)

Palu, 18 Desember 2021

Koordinator Asisten Asisten Penanggung Jawab Kelas

Usman Yulianto, S. P. Mustamin, S. P.

Dosen Penanggung Jawab Praktikum


Pengantar Ilmu Pertanian

Prof. Dr. Ir. Indrianto Kadekoh, M. P.


NIP : 19620522 198701 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Lengkap Praktikum Pengantar Ilmu Pertanian. Laporan ini disusun sebagai salah

satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Ilmu Pertanian.

Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan

ini, terutama kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Indrianto Kadekoh, M.P. Sebagai Dosen Penanggungjawab

Praktikum Mata Kuliah Ilmu Pertanian.

2. Usman Yulianto, S.P. Sebagai Koordinator Asisten Praktikum Mata

Kuliah Ilmu Pertanian.

3. Mustamin, S.P. Sebagai Asisten Penanggungjawab Golongan A

Praktikum Mata Kuliah Ilmu Pertanian.

Penyusun telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan laporan

ini, namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kehilafan. Olehnya itu

dengan penuh rasa rendah hati penyusun menerima kritikan dan saran yang

sifatnya membangun. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada

pembacanya.

Palu, 08 Desember 2021

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN .............................................................................................. i


HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................ 2
1.3 Manfaat .............................................................................................................. 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3


2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 3
2.2 Klasifikasi dan Botani Tanaman Jagung ....................................................... 4
2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Jagung ........................................................................ 5

BAB III. METODE PRAKTIKUM ..................................................................... 6


3.1 Tempat dan Waktu ........................................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan ................................................................................................ 6
3.3 Langkah Kerja................................................................................................... 6

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 7


4.1 Hasil ................................................................................................................... 7
4.1.1 Tinggi Tanaman ................................................................................ 7
4.1.2 Jumlah Daun ..................................................................................... 8
4.2 Pembahasan ....................................................................................................... 9
4.2.1 Tinggi Tanaman ................................................................................ 9
4.2.2 Jumlah Daun

v
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 11
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 11
5.2 Saran................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12


LAMPIRAN
BIODATA PENYUSUN

vi
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Data pengamatan tinggi tanaman umur 2, 3, 4, 5, 6 MST ............................. 7

2. Data pengamatan jumlah daun tanaman umur 2, 3, 4, 5, 6 MST ................... 8

vii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Tanah setelah di bajak menggunakan traktor ............................................ 15

2. Proses pembuatan bedengan ..................................................................... 15

3. Pembuatan jarak tanaman ......................................................................... 15

4. Proses penanaman benih jagung ............................................................... 16

5. Tanaman jagung setelah 1 minggu ............................................................ 16

6. Tanaman jagung setelah 2 minggu ............................................................ 16

7. Tanaman jagung setelah 4 minggu ............................................................ 17

8. Tanaman jagung yang memiliki bunga ..................................................... 17

9. Tanaman jagung yang telah memiliki buah .............................................. 17

viii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jagung pulut atau waxy corn atau jagung ketan (Zea mays ceratina L)

merupakan jenis jagung spesial yang berpotensi sebagai sumber diversifikasi

pangan dan bahan industri, dijepang jagung ini di manfaatkan sebagai sumber

amilopektin yang digunakan dalam produk makanan, tekstil, lem dan industri

kertas (Fitriyah, 2019).

Manfaat lain dari jagung pulut yaitu sebagai salah satu makanan sumber

zat besi, jagung pulut kaya akan serat yang membantu proses pencernaan, baik

bagi ibu hamil, dapat menyehatkan mata, menyehatkan jantung, kaya kalori dan

vitamin serta mampu menambah berat badan (Ramlawati, 2019).

Salah satu faktor kendala yang terkenal di kalangan petani jagung, yang

dapt menimbulkan kerugian sangat besar bagi penanaman jagung di indonesia

adalah penyakit bulai atau downy mildew. Penyakit bulai jagung perlu

mendapatkan perhatian khusus karena sampai saat ini belum tersedia varietas

tanah dan teknik pengendalian yang memuaskan. Penyakit bulai dapat menyerang

tanaman jagung mulai dari fase awal pertumbuhan hingga umur lebih dari 21 hari

setelah tanam. Gejala dapat di tandai dengan adanya klorotik pada daun, tulang

daun dan warna daun pucat, tanaman kerdil, dan tidak dapat melangsungkan

proses tumbuh. Tanaman dewasa yang terserang penyakit bulai tidak dapat

menghasilkan serbuk sari sehingga tanaman tidak menghasilkan buah ( Purwanto,

2016).
Penyakit bulai jagung perlu mendapatkan perhatian khusus karena sampai

saat ini belum tersedia varietas tanah dan teknik pengendalian yang memuaskan.

Perbaikan sifat ketahanan tanaman jagung terhadap penyakit bulai telah banyak di

laporkan, namun belum di peroleh varietas yang benar-benar tahan. Sehingga

penyakit ini menyebabkan penanaman jagung mengandung resiko yang tinggi

(Purwanto, 2016).

1.2 Tujuan

Tujuan pengamatan ini yaitu untuk mendapatkan dosis pupuk yang

terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pulut serta untuk

mengetahui pengaruh perlakuan, dilakukan pengamatan untuk mengetahui tinggi

tanaman , jumlah daun, lebar daun, jumlah tiap panen pada tanaman jagung dan

faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jagung pulut.

1.3 Manfaat

Manfaat pengamatan ini yaitu sebagai sumber informasi bagi sebagian

orang yang belum mengetahui pengaruh media tanam bagi tumbuhan jagung dan

sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian. Memberi

informasi pembaca atau petani tentang ciri-ciri media tanam yang baik untuk

pertumbuhan tanaman jagung pulut.

2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian (Hizrawati et al, 2020). Tentang “Petumbuhan dan Hasil Jagung

Pulut (Zea mays ceratina) Pada Berbagai Kombinasi Jarak Tanam Dengan Jumlah

Tanaman Tiap Rumpun”. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan jarak tanam

75cm x 25 cm dengan satu benih tiap rumpun menghasilkan tanaman lebih tinggi

(169, 29 cm) dan batang lebih besar ( diameter 1, 56 cm). Penerapan jarak tanam

80 cm x 20 cm dengan satu benih tiap rumpun menghasilkan tongkol lebih besar

(diameter 4,54 cm) dan lebih panjang (16,34 cm ), jumlah baris biji tiap tongkol

lebih banyak (12,17) dan hasil pipilan kering tertinggi (9,062 ton ha).

Penelitian (Fitriyah, 2019). Tentang “ Respon Pertumbuhan dan Produksi

Jagung Pulut Lokal ( Zea mays ceratina. L) Pada Kondisi Cekaman Kering dan

Nitrogen Rendah”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengaruh

interaksi pada kombinasi cekaman kering dan pemberian nitrogen terhadap

pertumbuhan dan produksi jagung pulut varietas lokal. Pemberian nitrogen

dengan dosis 200 kg/ha dalam kondisi pengairan normal (tidak tercekam)

menghasilkan keragaman pertumbuhan tanaman jagung pulut paling baik dan

produksi paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya dan pemberian

puput nitrogen dengan dosis 200kg/ha menghasilkan berat tongkol kering

tertinggi yaitu 5,6 ton/ha.

Penelitian ( Saprianto, 2021 ). Tentang “ Pengaruh Waktu Aplikasi Pupuk

NPK Phonska Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Pulut (Zea mays

ceratina L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian perlakuan


pada waktu aplikasi pupuk NPK Phonska tidak berpengaruh nyata terhadap

pertumbuhan dan produksi jagung pulut ( Zea mays ceratina L). Rerata tinggi

tanaman jagung pulut tertinggi terdapat pada perlakuan WO ( pemberian NPK

Phonska pada saat tanam) yaitu 188,47, sedangkan rerata tertinggi umur berbunga,

berat tongkol dengan kelobot, berat tongkol tanpa kelobot, dan jumlah baris biji

terdapat pada perlakuan W2 ( pemberian pupuk NPK Phonska 7 hari setelah

tanam) yaitu umur berbunga 43,25 hari, berat tongkol dengan kelobot 349,06

gram/tanaman, berat tongkol tanpa kelobot 254,08 gram/tanaman, dan jumlah

baris biji 11,41 baris.

Penelitian (Tengah, 2017). Tentang “ Pertumbuhan dan Produksi Jagung

Pulut Lokal (Zea mays ceratina Kulesh) Pada Beberapa Dosis Pupuk NPK “.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk NPK memberikan

pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung pulut saja, namun tidak

memberikan pengaruh nyata terhadap panjang tongkol, diameter tongkol, bobot

segar tongkol berkelobot dan bobot segar tongkol tanpa kelobot.

2.2 Klasifikasi dan Botani Tanaman Jagung

Klasifikasi tanaman jagung dalam sistematika tumbuh-tumbuhan antara

lain, kingdom: plantae (tumbuhan), divisi atau fillum: angiospermae, kelas :

monocotyledoneae, ordo/bangsa: poales, famili atau suku: Poaceae, genusau

marga : Zea, spesies /jenis : Zea mays ceratina L (Djafar et al, 2021).

Berdasarkan bukti genetika,antropologi dan arkeologi didapat bahwa

daerah asal jagung ( Zea mays ceratina L ) adalah Amerika Tengah, yaitu

Meksiko bagian selatan. Jagung merupakan tanaman semusim dengan siklus

4
hidupnya berkisar antara 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap

pertumbuhan vegetatif, sedangkan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan

generatif. Terdapat beberapa jenis jagung yang dapat ditanam di indonesia, yaitu

dent corn ( jagung gigi kuda-Zea mays indentata ) dan flint corn ( jagung mutiara-

Zea mays indurate ), sweet corn ( jagung manis-Zea mays saccharata ), pop corn

(jagung berondong-Zea mays everta) dan jagung ketan atau waxy corn ( Zea mays

ceratina yang memiliki kandungan amilopektin lebih besar dalam endospermanya

(Ariwibowo, 2017).

2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Jagung

Pada umumnya tanaman jagung dapat tumbuh di berbagai kondisi

lingkungan. Namun untuk mendapatkan hasil yang maksimum ada beberapa

syarat tumbuh tanaman jagung yaitu beriklim subtropis atau tropis dan di daerah

terletak antara 0-500 LU hingga 0-400 LS, Curah hujan ideal adalah 85-200

mm/bulan dan harus merata, suhu optimum yang baik adalah 21-34 C, intensitas

cahaya matahari langsung minimal 8 jam per hari, tanaman jagung tidak

ternaungi, agar pertumbuhan tidak terhambat atau merusak biji bahkan tidak

membentuk buah, memiliki tekstur tanah yang gembur (lakukan proses

pembajakan agar tekstur tanah gembur), mengandung cukup kandungan unsur

hara, memiliki ketersedian air yang cukup, kemiringan tanah kurang dari 8%, dan

memiliki ketinggian antara 1000-1800m dpl dengan ketinggian optimum antara

50-600m dpl ( Cybext, 2019).

5
BAB III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum pengantar ilmu pertanian dilaksanakan di kebun akademik

Fakultas Pertanian Universitas Tadulako dimulai pada hari sabtu tanggal 16

oktober 2021 sampai hari sabtu tanggal 23 Desember 2021.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum pengantar ilmu pertanian yaitu,

traktor, cangkul, sekop, sube, selang, dan patok kayu. Sedangkan, bahan yang

digunakan yaitu benih jagung, pupuk, air, dan tali rapiah.

3.3 Langkah Kerja

Langka kerja praktikum pengantar ilmu pertanian yaitu, pertama

melakukan pengolahan tanah menggunakan traktor sampai semua tanah menjadi

gembur. Selanjutnya, membuat bedengan dengan ukuran 2 m x 3 m setelah itu

membuat jarak tanam menggunakan patok kayu dan tali rapiah dengan luas 80 cm

x 20 cm. Kemudian tanami bedengan yang telah dibuat dengan benih jagung yang

telah di siapkan, tetapi sebelum menanan jagung gemburkan tanah bedengan

terlebih dahulu. Setelah proses penanaman siram tanaman dengan baik dan benar

agar tanaman bisa tumbuh dengan baik. Selanjutnya pada minggu ke 2 melakukan

pemupukan pertama dan pengukuran tinggi jagung lalu pada minggu ke empat

melakukan kembali pemupukan untuk yang kedua kalinya. Dan pada setiap

melakukan praktikum pemilik bedengan mencabut rumput yang ada di sekitar

tanaman jagung serta melakukan penggemburan tanah lalu menyiramnya.


BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Tinggi Tanaman

Tabel 1. Data Pengamatan Tinggi Tanaman Umur 2, 3, 4, 5, 6 MST


No Sampel Nilai Pengamatan Ke-

Tanaman 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST

1 1 74 cm 124 cm 161 cm 172 cm 185 cm

2 2 79 cm 130 cm 163 cm 173 cm 187 cm

3 3 80 cm 132 cm 165 cm 175 cm 188 cm

4 4 65 cm 114 cm 156 cm 165 cm 174 cm

5 5 67 cm 116 cm 158 cm 167 cm 176 cm

6 6 68 cm 119 cm 159 cm 169 cm 179 cm

7 7 70 cm 122 cm 160 cm 170 cm 182 cm

8 8 64 cm 111 cm 153cm 165 cm 173 cm

Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada minggu kedua jagung

sudah mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, pada minggu ketiga jagung

kembali mengalami peningkatan tinggi hingga seterusnya dimana setiap

minggunya mengalami peningkatan.

7
4.1.2 Jumlah Daun

Tabel 2. Data Pengamatan Jumlah Daun Umur 2,3,4,5,6 MST


No Sampel Nilai Pengamatan ke-

Tanaman 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST

1 1 6 8 10 11 10

2 2 5 7 11 11 11

3 3 7 6 10 10 11

4 4 6 9 11 11 10

5 5 6 10 11 10 10

6 6 5 8 11 10 10

7 7 8 7 10 11 11

8 8 6 8 11 10 9

Pada tabel diatas menunjukkan jumlah daun jagung pada setiap

minggunya mengalami perubahan yaitu bisa bertambah atau berkurang karena

daun jagung bagian atas terus tumbuh sedangkan daun jagung yang bagian bawah

selalu berkurang dikarenakan daun bagian bawah berubah menjadi warna kuning

kecoklatan sehingga daunnya di cabut agar tidak menyebar.

8
4.2 Pembahasan

4.2.1 Tinggi Tanaman

Respon tanaman terhadap lingkungan merupakan faktor penting yang

mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman. Sinar matahari adalah salah satu

parameter lingkungan terpenting yang mempengaruhi efesiensi tanaman.

Karenanya, penting untuk menemukan metode yang secara tepat untuk

mengidentifikasi respon tanaman jagung terhadap parameter lingkungan termasuk

sinar matahari. Faktor lain yang mempengaruhi tinggi tanaman yaitu sistem

tanam, karena semakin rapat jarak tanam, maka tinggi tanaman jagung akan

semakin tinggi. Hal ini di sebabkan pada sistem tanam yang lebih rapat sudah

terjadi kompetisi dalam pengambilan cahaya matahari, sehingga untuk

mendapatkannya tanaman beradaptasi dengan menambah tinggi tanaman itu

membuktikan bahwa pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman jagung di

pengaruhi oleh cahaya, pertumbuhan tinggi lebih cepat pada tempat ternaung

daripada tempat terbuka (Asbur et al, 2019).

4.2.2 Jumlah Daun

Faktor yang mempengaruhi jumlah daun yaitu genetik karena setiap

tanaman memiliki susunan genetik yang berbeda-beda sehingga karakter yang di

hasilkan oleh suatu tanaman berbeda pula dengan karakter yang dimiliki oleh

tanaman lain. Hal ini dapat dilihat pada komponen pengamatan pertumbuhan

seperti laju pemanjangan batang ( tinggi tanaman) daun jumlah daun tanaman

yang di kendalikan secara genetik. Posisi daun dikendalikan oleh genotipe

9
tanaman yang berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan daun sehingga

jumlah daun berbeda dari masing-masing varietas jagung yang digunakan. Tinggi

tanaman yang di peroleh sejalan dengan pertambahan jumlah daun. Dengan

semakin bertambahnya panjang batang maka semakin banyak terdapat ruas-ruas

batang yang merupakan tempat melekatnya daun (Maruapey, 2012).

10
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Tinggi jagung di pengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari

dalam tanaman itu sendiri maupun yang berasal dari luar tanaman. Faktor

yang berasal dari dalam tanaman di kenal sebagai faktor genetik,

sedangkan yang berasal dari luar tanaman di kenal sebagai faktor

lingkungan atau faktor keliling. Respon tanaman terhadap lingkungan,

sistem tanah, sinar matahari merupakan contoh dari faktor yang

mempengaruhi cepat lambatnya tinggi tanaman jagung. Tabel diatas tinggi

jangung mengalami peningkatan disetiap minggunya.

2. Jumlah daun dipengaruhi faktor genetik karena setiap tanaman memiliki

susunan genetik yang berbeda-beda sehingga karakter yang di hasilkan

berbeda pula dengan karakter yang dimiliki oleh setiap tanaman. Tabel

diatas menunjukan jumlah daun jagung pad setiap minggunya mengalami

perubahan yaiu bisa bertambah atau berkurang.

5.2 Saran

Dalam upaya pengembangan jagung yang lebih kompetitif diperlukan

efisiensi usaha tani baik ekonomi, mutu maupun produktivitas melalui penerapan

teknik budidaya seperti teknologi mulai dari penentuan lokasi, penggunaan

varietas, benih bermutu, penanaman pemeliharaan hingga penanganan panen dan

pasca panen.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ariwibowo, D. A. (2017). Introgresi Gen Waxy (Wx) Dari Jagung Pulut Pada
Enam Genotipe Jagung Lokal Manokwari Generasi Bc3 Dan Uji Daya
Hasil (Doctoral dissertation, Program Pasca Sarjana UNIPA).

Asbur, Y., & Rahmawaty, R. (2019). Respon pertumbuhan dan produksi tanaman
jagung (Zea mays L.) terhadap sistem tanam dan pemberian pupuk
kandang sapi. Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian, 7(1), 9-16.

Cybext. 2019. Budidaya Tanaman Jagung. Melalui


http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/82006/BUDIDAYA-
TANAMAN-JAGUNG/ ( diakses pada 19 Desember 2021)

Djafar, M. F. Y., Astika, L., Hendrawan, W., Hasan, F., & Yunus, F. M. (2021).
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI
JAGUNG KELOMPOK TANI BANGKIT BERSAMA DI DESA
AMBARA. AGRINESIA: Jurnal Ilmiah Agribisnis, 5(2), 155-161.

Fitriyah, N. (2019). Respon Pertumbuhan Dan Produksi Jagung Pulut Lokal (Zea
Mays Ceratina. L) Pada Kondisi Cekaman Kering Dan Nitrogen Rendah.
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia, 4(2), 74-77.

Hizrawati, H., Nuraeni, N., & Made, U. (2020). PERTUMBUHAN DAN HASIL
JAGUNG PULUT (Zea Mays Ceratina) PADA BERBAGAI
KOMBINASI JARAK TANAM DENGAN JUMLAH TANAMAN TIAP
RUMPUN. AGROTEKBIS: E-JURNAL ILMU PERTANIAN, 8(3), 597-
602.

Maruapey, A. (2012). Pengaruh pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan


produksi berbagai jagung pulut (Zea mays ceratina. L). Agrikan: Jurnal
Agribisnis Perikanan, 5(2), 33-45.

Purwanto, D. S., Nirwanto, H., & Wiyatiningsih, S. (2017). Model epidemi


penyakit tanaman: hubungan faktor lingkungan terhadap laju infeksi dan
pola sebaran penyakit bulai (Peronosclerospora maydis) pada tanaman
jagung di Kabupaten Jombang. Berkala Ilmiah Agroteknologi-
PLUMULA, 5(2).

Ramlawati, R. (2019). PKM Pengolahan Jagung Marning Bagi Kelompok Mitra


dI Desa Paddinging. Pengabdian Bina Ukhuwah, 1(2), 111-119.

12
Saprianto, B. (2021). PENGARUH WAKTU APLIKASI PUPUK NPK
PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
JAGUNG PULUT (zea mays ceratina L.). GREEN SWARNADWIPA:
JURNAL PENGEMBANGAN ILMU PERTANIAN, 10(1), 85-94.

Tengah, J., Tumbelaka, S., & Toding, M. M. (2017, January). Pertumbuhan dan
produksi jagung pulut lokal (Zea mays ceratina Kulesh) pada beberapa
dosis pupuk NPK. In Cocos (Vol. 1, No. 1).

13
LAMPIRAN

14
Gambar tanah setelah di bajak menggunakan traktor

Proses pembuatan bedengan

Pembuatan jarak tanam

15
Proses penanaman benih jagung

Tanaman jagung setelah 1 minggu

Tanaman jagung setelah 2 minggu

16
Tanaman jagung setelah 4 minggu

Gambar tanaman jagung yang sudah memiliki bunga

Gambar jagung yang telah memiliki buah

17
BIODATA PENYUSUN

Penulis bernama lengkap Nurlianti, lahir di desa Sidenreng

pada tanggal 10 November 2003, terlahir sebagai anak ketiga

Bapak Sallam dan Ibu Haslina. Penulis memulai pendidikan

dari Sekolah Dasar Negeri 190 Launga, Kecamatan Liliriaja,

Kabupaten Soppeng pada tahun 2009 dan tamat pada tahun

2015 dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1

Liliriaja dan tamat pada tahun 2018. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMK

Negeri 3 Soppeng dan tamat pada tahun 2021, setelah lulus penulis melanjutkan

pendidikan ke Universitas Tadulako melalui jalur SNMPTN Bidik Misi dan

diterima sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi.

No. Hp : 081241309399

Email : nurlianti653@gmal.com

18
Penulis bernama lengkap Tika damayanti, lahir di desa

Slamet harjo pada tanggal 09 Maret 2001, terlahir sebagai

anak pertama dari bapak Turiman dan ibu Sumartini. Penulis

memulai pendidikan dari TK Alkhairat, di Kota Palu pada

tahun 2005 dan tamat pada tahun 2007 dan pada Tahun 2008

penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar Negri 8 Palu Barat dan tamat

pada tahun 2014. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Mts

Negri 2 Kota Palu dan tamat pada tahun 2017. Pada tahun 2017 penulis

melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 2 Toili dan tamat pada tahun 2021,

setelah lulus penulis melanjutkan pendidikan ke Universitas Tadulako melalui

jalur SNMPTN dan di terima sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian Program

Studi Agroteknologi.

No HP : 085696638500

Email :damayantitika49@gmail.com

19
Penulis bernama lengkap Moh. Yunus, lahir di desa Jono Oge

pada tanggal 18 Agustus 2002, terlahir sebagai anak pertama

dari bapak Hisman dan Ibu Mahzia. Penulis memulai

pendidikan dari Sekolah Dasar Negeri 15 Sirenja, Kecamatan

Sirenja Pantai Barat, Kabupaten Donggala pada tahun 2009

dan tamat pada tahun 2015 dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan ke SMP Negeri 2 Sirenja dan tamat pada tahun 2018. Kemudian

melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Sirenja dan tamat pada tahun 2021,

setelah lulus penulis melanjutkan pendidikan ke Universitas Tadulako melalui

jalur SMMPTN, sebagai mahasiswa fakultas pertanian program studi Agribisnis.

No. Hp : 085397399428

Email : mohyunus20022@gmail.com

20
Penulis bernama lengkap Feki Geraldo Ntaite, lahir
di desa Kaduwa pada tanggal 20 Februari 1998,
terlahir sebagai anak kedua dari bapak Rindo dan ibu
Elsye. Penulis memulai pendidikan dari Sekolah
Dasar Negeri 1 Lore Utara, Kecamatan Lore Utara
Napu, Kabupaten Poso pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2010
dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMP
Negeri 1 Lore Utara dan tamat pada tahun 2013 melanjutkan
pendidikan di SMA Negeri 1 Lore Utara pada tahun 2016 dan setelah
lulus penulis melanjutkan pendidikan pada tahun 2021 ke Universitas
Tadulako melalui jalur SMMPTN sebagai mahasiswa fakultas
pertanian program studi Agribisnis.

No. Hp : 082261285514
Email : fekigeraldo27@gmail.com

21

Anda mungkin juga menyukai