Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN

HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA SISWA


DI PUSAT PENELITIAN (PUSLIT) SUKOSARI
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI

BUDIDAYA TRICHOGRAMMA SPP SEBAGAI MUSUH ALAMI PENGGEREK PUCUK PADA


TANAMAN TEBU (SCCHARUM SPP)

Disusun dan dipersiapkan untuk memenuhi tugas


Pembelajaran Praktik Keahlian dalam rangka
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
Tahun Pelajaran 2017/ 2018

OLEH :

NAMA : WILDAN AMINE


NIS :
KELAS : XI KIMIA INDUSTRI 2

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 LUMAJANG
BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANAJEMEN, TEKNOLOGI INFORMATIKA KOMUNIKASI DAN
TEKNOLOGI REKAYASA
Jalan HOS Cokroaminoto No. 161 Telp. (0334) 881866 Fax. (0334) 881866
LUMAJANG 67311
2017 - 2018

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 2


LEMBAR PERSETUJUAN OLEH DUNIA KERJA

Tanggal Pelaksanaan : 02 Oktober 2017 – 31 Maret 2018

Mengesahkan,

Kepala Puslit Sukosari PTPN XI Pembimbing Praktik dari Dunia


Kerja Puslit Sukosari PTPN XI

NANIK TRI ISMADI, S.P BASUKI, M.Sc.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 i


LEMBAR PERSETUJUAN OLEH SEKOLAH

Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 LUMAJANG


Program Keahlian : Kimia Industri
Nama Industri : Puslit Sukosari PTPN XI
Alamat Industri : JL. Wonorejo – Jatiroto Km.09
Waktu Pelaksanaan : 02 Oktober 2017 – 31 Maret 2018
Nama Peserta : WILDAN AMINE
NIS Peserta :

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


di Puslit Sukosari PTPN XI

Lumajang, 31 Maret 2018


Peserta Uji,

Wildan Amine

Mengetahui,

Waka Humas Pembimbing Sekolah

Suhartin S.Pd, MM Sapta Kusmayuni Robiyansa,S.Pd


NIP : 19601215 198303 2 013

Kepala Sekolah

Zainal Abidin,S.Pd
NIP. 19641110 198903 1 019

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 i


KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT , karena telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya sehingga penyusunan hasil pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
yang dilaksanakan pada tanggal 02 Oktober 2017 sampai dengan 31 Maret 2018 di Puslit
Sukosari PTPN XI dapat kami selesaikan tepat waktu .
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai
pelaksanaan kegiatan serta sebagai bentuk pertanggung jawaban kami sebagai siswa SMKN 1
Lumajang. Sejalan dengan upaya dan harapan tersebut kami berusaha menyajikan hasil dari
praktek kerja industri berdasarkan data-data yang diperoleh selama melaksanakan praktek
kerja. Sepenuhnya kami menyadari bahwa tanpa adanya bantuan bimbingan tidak mungkin
laporan ini dapat kita buat pada saat yang tepat, untuk itu kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Zainal Abidin, S.Pd, selaku Kepala SMK Negeri 1 Lumajang yang telah
memberikesempatan pada kami untuk melaksanakan Praktek Kerja Industri.
2. Sapta Kusmayuni Robiyansa, S.Pd, selaku guru pembimbing siswa prakerin dan
pembimbing penulisan laporan kegiatan di SMK Negeri 1 Lumajang
3. Nanik Tri Ismadi, SP, selaku kepala pimpinan Puslit Sukosari
4. Basuki, M.Sc. selaku pembimbing DU/DI di Puslit Sukosari PTPN XI
5. Orang tua serta rekan-rekan yang telah ikut membantu kami menyadari bahwa hasil
laporan ini masih banyak kekurangannya di dalam penyusunan laporan maupun dalam
prakteknya. Sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan kami .
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 ii


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman tebu merupakan komoditas yang sangat penting sebagai upaya
menyeimbangkan kenaikan konsumsi dan ketersediaan gula nasional, sehingga diperlukan
peningkatan produktivitas. Salah satu penyebab penurunan produktivitas tebu adalah
permasalahan pada penyakit yang disebabkan oleh penggerek, penggunaan bibit, seperti
penggunaan bibit kurang bermutu. (Iskandar, 2005)
PTPN XI merupakan salah satu BUMN yang bergerak dibidang tanaman tebu. Dalam
proses budidaya tanaman tebu terdapat tanaman penggerek pucuk dan hama penggerek batang
oleh karena itu dibangun Laboratorium Biologi untuk proteksi tanaman tebu, sehingga
dibudidayakan Trichogramma spp sebagai pengganti insektisida. Karena budidaya
Trichogramma spp cara pengendaliannya cukup mudah, murah dana man terhadap lingkungan.
Musuh alami hama dapat berupa parasitoid, pathogen atau predaktor. Parasitoid dapat
menyerang semua stadia hama mulai dari stadia telur hingga dewasa. Selain untuk proteksi
tanaman tebu Trichogramma spp dapat memparasit telur-telur dari ulat yang menyerang
tanaman jagung, padi, tebu, kapas, bit gula, sayuran, buah-buahan, pinus dan cemara.
Meskipun telah digunakan secara luas namun penggunaan Trichogramma spp masih menjadi
perdebatan karena penekanan terhadap populasi hama tidak konsisten pada beberapa
komoditas lain seperti padi, kedelai, kapas, jambu mete dan lain-lain juga telah menggunakan
Trichogramma spp.
Trichogramma spp. Merupakan serangga poliphaga, endoparasit dan lebih dari 100
spesiesnya menyerang telur lepidoptera serangga ini berukuran sangat kecil, antara 0.2-1.5 mm
dengan ciri khas pada sayapnya yang bersilia. Di laboratorium, Trichogramma spp.
Dikembangkan pada inang penggantinya yang berupa telur ngengat beras (Corcyra
cephalonica). Salah satu kendala dalam pembiakan Trichogramma spp ialah rendahnya
produktivitas ngengat beras di laboratorium yang mengakibatkan menurunnya produksi pias.
Hal ini sering disebabkan oleh teknik pembiakan yang kurang memperhatikan kebutuhan atau
syarat hidup serangga tersebut. Pada umumnya masing-masing laboratoium biologi
mempunyai teknik pembiakan Trichogramma spp yang berbeda-beda.(ACIAR PROJECT
HORT, 2006)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 4


1.2 Rumusan Masalah
Pelaksanaan budidaya Trichogramma spp di PTPN XI melalui beberapa tahapan dan
baku teknis standar yang telah ditetapkan. Hasil budidaya Trichogramma spp kemudian
dilaporkan kepada pihak manejemen produksi (Kebun Tebu) yang kemudian digunakan
sebagai dasar untuk mengendalikan hama penggerek pucuk, penggerek batang dan ulat grayak
pada tanaman tebu. Beberapa rumusan masalah pokok pelaksanaan budidaya tersebut:
1. Bagaimana cara pembuatan media pada Trichogramma spp?
2. Bagaimana cara pemanenan Corcyra cephalonica?
3. Apa penyabab gagalnya perkembangan Trichogramma spp?
4. Bagaimana cara penyebaran pias Trichogramma spp pada kebun tebu?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam prakerin ini antara lain adalah untuk mengetahui proses budidaya
Trichogramma spp dan mengetahui daur hidup Corcyra cephalonica.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 5


BAB II. TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


a) Sejarah berdirinya perusahaan
 (1990-2000) Litbang/Puslit PTPN XI (persero) dengan nama Kantor Urusan
Percobaan (KUP) di Jatiroto
 (2000-2008) KUP di lebur menjadi satu dengan Litbang PG Jatiroto
 (2008-2010) Di bentuk Litbang Induk yang berkedudukan di PG Jatiroto
 (2010-2012) Litbang mengkoordinir seluruh Litbang PTPN XI
 (2012-2014) Litbang Induk berubah menjadi Puslit Sukosari dan menempati
kantor sukosari di bawah koordinasi urusan penelitian
 (2015-sekarang) Puslit menjadi bagian tersendiri di bawah Divisi Penelitian Dan
Quality Control. Dan secara structural tidak membawahi Penelitian dan QC Unit
Usaha.
b) Status kepemilikan
PUSLIT SUKOSARI berada pada naungan PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA XI
c) Jenis perusahaan
BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

2.2 Visi dan Misi


a) Visi
Menjadi pilar utama dalam mendukung perjuangan PT. Perkebunan Nusantara
XI untuk menjadi perusahaan berbasis tebu yang efisien dan berdaya saing tinggi
b) Misi
Mengkombinasikan pola pikir bisnis dan pola pikir ilmiah untuk menghasilkan
perbaikkan metode, teknologi dan menciptakan inovasi baru yang dapat di terapkan
dalam sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan produktifitas perusahaan.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 6


2.3 Organisasi Perusahaan
a. Nama Perusahaan
PUSLIT SUKOSARI, LUMAJANG PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI.
b. Lokasi Perusahaan
Sukosari merupakan wilayah Lumajang bagian Timur. Yang berada di
posisi Emplacement HGU Sukosari Unit Usaha Jatiroto PTPN XI. Letak
geografis praktikan berada pada posisi 113018’11”__ 113025’05” BT
dan 08070’30” __ 0812’30” LS. Dengan iklim suhu udara 25 _ 270C,
kelembapan 70 _ 83%, lama penyinaran 40-80%, daerah iklim B __ C
menurut Oldeman dan curah hujan +/- 1860 mm/tahun.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 7


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 8
2.4 Tinjauan Pustaka
A. Biologi Corcyra cephalonica
 Klasifikasi
Klasifikasi Corcyra cephalonica Stainton menurut Borror etal.(1996),
adalah:
Kingdom : Animalia
Phillum : Arthopoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Subordo : Mikrolepidoptera
Family : Pyralididae
Genus : Corcyra
Spesies : Corcyra cephalonica Stainton synonym Anerastia lineate
 Daur Hidup
Ngengat Corcyra cephalonica merupakan salah satu hama penting pada
penggilingan beras dan tepung sering pula disebut tawny. Serangga ini toleran
pada kelembapan tinggi dan ditemukan di seluruh dunia, terutama di daerah
tropika. Walaupun mampu memakan biji utuh , hama ini lebih sering ditemukan
cepat berbiak sebagai hama sekunder. Daur hidup optimum selama 26-27 hari
pada 30-32,50C dengan kelembapan 70% (Tripod, 2009). Imago berwarna cokelat
agak pucat dengan ukuran tubuhnya sekitar 11-12 mm. Panjang sayap apabila
direntangkan sekitar 11-15 mm. Tepi bagian atas dari sayapnya ini sama sekali
tidak ada bercak tetapi mempunyai vena yang berwarna agak gelap. Tepi atas
bagian sayap yang belakang dari kupu-kupu jantan dapat dikatakan berwarna
agak gelap. Palpi lialis tampak melengkung ke atas atau lurus kedepan kepala
(Kartasaputra, 19870). Serangga biasanya terbang pada malam hari atau nocturnal
(Pracaya, 2007).
Hama ini bertelur sebanyak 400 butir (Pracaya, 2007). Warna telur putih
dan bertekstur halus. Bentuknya lonjong dengan panjang sekitar 0,3 x 0,5 mm,
menempel pada bahan pangan atau serat karung di penyimpanan. Setelah 10 hari,
telur akan menetas dan menjadi larva. Larva berwarna krem sampai putih kecuali
bagian kapsul kepala dan protoraks berwarna cokelat (Tripod, 2009). Panjang
tubuh kurang lebih 17 mm. Biasanya larva membuat pintalan yang mengandung

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 9


kotoran dan sia-sia makanan. Warna pintalan terseebut sesuai dengan objek yang
diserangnya, apabila yang diserangnya beras putih, warna pintalannya juga putih.
Selanjutnya, ulat tersebut menjadi kepompong setelah 9 hari. Kepompongnya
berwarna kuning cokelat, panjangnya sekitar 8 mm. Kepompong terletak pada
kokon yang warnanya putih. Kepompong kemudian akan menjadi ngengat setelah
7 hari (Pracaya, 2007).
B. Perbanyakan Massal Trichogramma sp.
Parasitoid telur penggerek batang padi (Trichogramma sp) dapat dibiakkan
secara masal dengan menggunakan serangga inang alternatif telur ngengat beras
Corcyra cephalonica. Langkah-langkah dalam pembiakan massal dan pelepasan
musuh alami ini adalah:
1. Menyiapkan media biakan serangga inang alternatif.
2. Pengumpulan kelompok telur serangga inang alternatif.
3. Pengumpulan kelompok telur penggerek batang padi terparasit.
4. Pembuatan pias parasitoid.
5. Pembiakan massal Trichogramma sp.
6. Pelepasan parasitoid di lapangan.

Pembiakan Parasitoid Telur Trichogramma sp:


1. Siapkan pias dari kertas karton manila dengan ukuran 1,5cm X 10cm.
2. Kertas dilapisi lem kertas, lalu lalu taburkan kurang lebih 2000 telur Corcyra
Cephalonica pada pias yang dilapisi lem kertas. Kemudian kering anginkan kira-
kira 5 menit.
3. Pias yang berisi telur Corcyra Cephalonica disterilkan dengan menggunakan
lampu ultra violet 15 watt selama 30 menit.
4. Masukkan kedalam satu tabung (corong lampu) 1 pias starter parasitoid
Trichogramma sp dan 5 pias yang berisi telur Corcyra Cephalonica yang telah
disterilkan.
5. Setelah 4-6 hari proses parasitisme sudah ada penampakan telur yang terparasit
berwarna kehitam-hitaman.
6. Pias yang berisi telur Corcyra Cephalonica yang telah terparasit Trichogramma
sp siap digunakan langsung dilapangan atau disimpan dalam lemari
pendingin(kulkas) selama 3-4 hari

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 10


7. Apabila pias berisi telur Corcyra Cephalonica yang terparasit Trichogramma sp
belum digunakan bisa disimpan dalam lemari pendingin selama 3 bulan.
C. Pemanfaatan Trichogramma sp.
Trichogramma sp digunakan sebagai parasite telur penggerek batang padi dan
penggerek batang tebu. Hal ini sangat efektif dilakukan karena hama penggerek
batang terletak didalam batang tanaman, selain itu dengan menggunakan musuh alami
ini produk pertanian tidak tercemari oleh residu-residu pestisida (anomin, 2017).
D. Biologi Trichogramma spp.
 Klasifikasi
Klasifikasi parasitoid telur Trichogramma spp. Menurut Kalshoven (1981)
sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phillum : Arthopoda
Kelas : Insekta
Ordo : hymenoptera
Subordo : Clistrogastra
Family : Trichogrammatidae
Genus : Trichogramma
Spesies : Trichocramma
Serangga ini merupakan parasite utama pada telur penggerek tanaman padi
dan tebu, diantaranya Chilooryze B.FI., Scirpophaga incertulas Walker, dan
Triporiza Fr.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 11


 Morfologi
Parasitoid telur Trichogramma japonicum memiliki panjang tubuh 0,75mm
dengan tubuh berwarna hitam dan mata mereh yang khas (Darmadi, 2008). Tarsus
dengan tiga ruas. Sayap depan sangat lebar dengan rambut-rambut yang
membentuk garis, vena marginal dan stignal membentuk kurval tunggal. Sayap
belakang sempit dan berambut apabila dipelihara pada suhu 300C dan kelembapan
80% tubuh berwarna cokelat kehitaman, rambut-rambut pada sayap depan panjang,
ovipositor keluar di ujung abdomen. Imago jantan mempunyai antenna berbentuk
clavus dengan 30-40 rambut, tiap rambut panjangannya 3 kali lebar antenna
(Nishida dan Torii, 1970). Ovipositor pada betina hamper satu setengah kali lebih
panjang daripada tibia belakang yang memungkinkan betina untuk meletakkan
telur ke dalam telur yang tertutup bulu. Ukuran telur sekitar 0,31mm. Rasio jenis
kelamin jantan dan betina adalah 1:2,3. Parasitoid ini merupakan parasitoid yang
hidup berkelompok (Canama, 2002).
 Daur Hidup
Larva Trichogramma terdiri dari tiga instar. Setelah mencapai instar 3 (3-4
hari setelah telur terparasit), telur penggerek batang berubah warnanya menjadi
gelap atau hitam. Larva kemudian berkembang menjadi pupa. Setelah 4-5 hari,
pupa berubah menjadi imago, dan keluar dari telur inang dengan membuat lubang
bulat pada kulit telur. Daur hidup sejak telur diletakkan hingga imago muncul
sekitar 8 hari (burhanudin, 2004). Setiap betina biasa menghasilkan telur sebanyak
50 butir. Perkembangbiakan dengan perkawinan atau parthenogenesis (Pracaya,
2007). Parasitoid betina yang kawin menghasilkan keturunan betina dan jantan,
sedangkan yang tidak kawin akan menghasilkan jantan saja (Burhanudin, 2004).
Pada saat pemarasitan, parasitoid Trichogramma japonicum betina akan
menguji telur dengan memuluknya menggunakan antenna, menggerek masuk ke
dalam telur inang dengan ovipositornya dan meletakkan satu atau lebih telur
tergantung ukuran telur inang. Pada saat Trichogramma japonicum menemukan
inangnya, biasanya akan tinggal dekat atau menetap pada inangnya untuk periode
yang panjang selama terjadinya pemarasitan (Hassan, 11994).

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 12


BAB III. HASIL LAPORAN PRAKTEK

3.1 Waktu Pelaksanaan :


1. Lama Praktik : 6 Bulan
2. Dimulai Tanggal : 02 Oktober 2017 s/d 31 Maret 2018

3.2 Tempat Praktik :


1. Nama Instansi : Puslit Sukosari PTPN XI
2. Alamat (Lengkap) : Jl. Wonorejo – Jatiroto Km.09
3. Nama Pimpinan : Nanik Tri Ismadi,S.P

3.3 Pembimbingan :
1. Nama Guru Pembimbing : Sapta Kusmayuni Robiansah S.Pd
2. Nama Pembimbing Praktek : Basuki, M.Sc.
3. Jadwal dan Bentuk Bimbingan : Senin – Jumat Pukul 07.00 – 15.30
3.4 Kegiatan
a. Pembuatan media Trichogramma spp.
Media pada Trichogramma spp adalah merupakan syarat paling penting pada
pembiakan Trichogramma spp. Cara pembuatan media adalah:
 Masing-masing bahan (Katul, Beras, dan Beras jagung) ditimbang 500gr.
 Kemudian ketiga bahan tersebut dicampur menjadi satu.
 Setelah media tercampur maka telur dari kupu disebar diatas media.
 Selanjutnya media berisi telur ditunggu sampai kurang lebih 2 bulan sampai menjadi
ulat yang kemudian menjadi kupu.
 Untuk penambahan pangan dilakukan 2 bulan sekali dengan penambahan masing-
masing bahan ditimbang 150gr
b.Cara pemanenan Corcyra Cephalonica
 Mula-mula media yang berisi telur dihelat berumur 2 bulan dibuka dari kotak
penutup. Kemudian setelah ulatnya menjadi kupu maka dilakukan pengambilan
Corcyra cephalonica dengan cara tabung reaksi ditempelkan dikotak kupu lalu
tabung reaksi mulai ditempelkan pada kupu agar bisa masuk dalam tabung reaksi.
Cara ini dilakukan sampai kupu memenuhi kebutuhan pada pembuatan media.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 13


c. Faktor penyebab gagalnya perkembangan Trichogramma
Beberapa factor yang mempengaruhi gagalnya dalam perkembangan
Trichogramma adalah:
 Adanya serangga (semut kapang)
Kapang dan semut adalah penyebab terbesar kegagalan dalam perkembangan
Trichogramma. Karena jika ada kapang (semut) dalam media, media maka telur
akan dimakan oleh serangga tersebut. Alhasil telur tidak bisa menjadi ulat yang akan
menjadi kupu.
 Media/bahan pakan
Kurangnya pakan di kotak media juga sangat berpengaruh pada perkembangan
Trichogramma karena tidak ada asupan nutrisi pada telur yang akan menjadi ulat
atau kupu
d. Cara membersihkan ulat pada kertas pias
 Pada kertas biasanya masih banyak ulat yang menempel. Pad pembersihnya cukup
ditiup atau dibersihkan pelan-pelan menggunakan kuas kecil.
e. Cara penyebaran pias Trichogramma di kebun
 Trichogramma spp ini merupakan musuh alami dari hama penggerek tebu.
Trichogramma spp ini salah satu parasitoid telur. Proses penyebaran atau aplikasi
dari Trichogramma spp ini dengan menggunakan kertas pias. Penyebaran pias
Trichogramma spp pada tebu biasanya diletakkan pada tebu yang berusia 0-4 bulan,
dengan cara menyelipkan pias Trichogramma spp pada pucuk daun tebu.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 14


3.5 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan Trichogramma spp. Bulan Januari 2018
Panen Pias Sebar
Media
Produksi Pias Terparasit Distibusi Pias Kebun
Tgl s/d s/d
bln Total bln Total
HI ini s/d HI ini s/d Starter Kebun Kulkas Gagal
1 300 300 300 300 300 300 200 100 1
2 300 600 600 300 600 600 200 100 1
3 300 900 900 300 900 900 150 150 2
4 300 1200 1200 300 1200 1200 150 150 1
5 300 1500 1500 300 1500 1500 150 650 150 650 2
6 300 1800 1800 300 1800 1800 150 150 1
7 300 2100 2100 300 2100 2100 150 150 3
8 300 2400 2400 300 2400 2400 150 150 1
9 300 2700 2700 300 2700 2700 150 150 2
10 300 3000 3000 300 3000 3000 150 150 2
11 300 3300 3300 300 3300 3300 150 150 1
12 300 3600 3600 300 3600 3600 150 1050 150 1050 2
13 300 3900 3900 300 3900 3900 150 150 2
14 300 4200 4200 300 4200 4200 150 150 1
15 300 4500 4500 300 4500 4500 150 150 1
16 300 4800 4800 300 4800 4800 150 150 1
17 300 5100 5100 300 5100 5100 150 150 1
18 300 5400 5400 300 5400 5400 150 150 1
19 300 5700 5700 300 5700 5700 150 1050 150 1050 1
20 300 6000 6000 300 6000 6000 150 150 1
21 300 6300 6300 300 6300 6300 150 150 1
22 300 6600 6600 300 6600 6600 150 150 1
23 300 6900 6900 300 6900 6900 150 150 4
24 300 7200 7200 300 7200 7200 150 900 150 900 2
25 300 7500 7500 300 7500 7500 150 150 2
∑ 3850 3650 3650 3650 38

1. Produksi pias pada bulan januari adalah 7500 pias


2. Distribusi pias pada bulan januari untuk :
- Starter : 3850
- Disebar kebun : 3650
- Disimpan di kulkas : 3650
3. Pembuatan media pada bulan januari sebanyak 38 kotak
Tidak ada kegagalan dalam distribusi pias pada bulan januari

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 15


3.6 Pembahasan
Budidaya Trichogramma spp dimulai dari pembuatan media, setiap pangan ditimbang
500gr. Kemudian dimasukkan kedalam kotak, lalu diaduk sampai merata. Setelah itu
setiap kotak diberi telur Corcyra cephalonica secukupnya dan ditutup dengan kain putih
lalu ditutup dengan triplek.Setelah 35 hari dari penaburan telur, ngengat akan muncul.
Namun dalam jumlah yang masih sedikit dan kebanyakan adalah ngengat jantan, baru
setelah 40 hari ngengat betina mulai banyak. Ngengat yang baru menetas akan hinggap
pada tutup kotak maka dari itu dilakukan pemanenan Corcyra cephalonica. Proses
pemanenan Corcyra cephalonica menggunakan tabung reaksi, ngengat yang sudah
tertangkap dimasukkan kedalam sangkar perkawinan (tabung karton).
Setelah perkawinan Corcyra cephalonica telur telah banyak dijumpai dikedua ujung
sangkar. Dengan memakai kuas halus, telur yang menempel pada kasa disikat perlahan-
lahan dan telur ditampung dalam baki plastik. Telur dibersihkan dengan ayakan/saringan
untuk memisahkan telur dari sisik, bulu maupun kaki ngengat. Setelah itu telur diletakkan
sementara pada kaca. Kemudian telur Corcyra cephalonica ditabur di kertas pias yang
sebelumnya sudah dibuat. Setelah itu kertas pias dijemur sampai kering. Sesudah kering
kertas pias dimasukkan kedalam tabung reaksi yang sudah ada starternya. Starter dipilih
dari pias-pias yang telah terinfeksi yang paling baik yaitu yang sebagian besar telurnya
terparasit, telur berwarna hitam dan abu-abu merata, satu pias starter cukup untuk menulari
6 pias baru. Stater yang hampir menetas dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditutup
dengan kapas bersih. Langkah terakhir dalam budidaya Trichogramma spp yaitu
penyebaran pias pada tanaman tebu, dengan cara menyelipkan pias di dalam daun tebu.

3.7 Uraian Proses Produksi

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 16


a. Pembuatan media Trichogramma spp
Masing-masing bahan ditimbang (Katul, Beras, Beras jagung)

Campur menjadi satu

Telur disebar diatas media

Tunggu sampai kurang lebih 2 bulan sampai menjadi ulat dan kupu
b. Cara pemanenan Corycra cephalonica
Saat media sudah berumur 2 bulan

Buka tutup kotak

Panen Corcyra cephalonica dengan dimasukkan ke tabung reaksi

Kupu dimasukan ke dalam tabung karton

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 17


2.9 Spesifikasi peralatan dan bahan
1. Bak media

2. Baki

3. Tabung reaksi

4. Tabung karton

5. Gunting

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 18


6. Double tape

7. Lem

8. Kaca arloji

9. Piring plastic

10. Saringan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 19


11. Pinset

12. Timbangan

13. Kuas kecil

14. Penggaris

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 20


15. Pembersih tabung

16. Kain putih

17. Kertas manila

18. Beras

19. Katul

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 21


20. Beras jagung

21. Triplek

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 22


BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
a. Untuk pembiakan Trichogramma spp dibutuhkan pembuatan media khusus yang
terbuat dari bahan-bahan (Katul, Beras, dab Beras jagung) masing-masing bahan
ditimbang 500gr, untuk mempercepat pembiakan Trichogramma spp.
b. Kurangnya pakan pada baki media juga sangat berpengaruh pada perkembangan
Trichogramma spp, karena tidak ada asupan nutrisi pada telur yang akan menjadi ulat
dan kupu.
c. Penyebab terbesar dalam pengembangan Trichogramma spp adalah adanya serangga
(semut kapang). Jika ada kapang (semut) didalam media/bak kupu, maka telur ada
dimakan oleh serangga tersebut.

4.2 Saran - saran


Adapun saran yang dapat disampaikan yaitu:
1. Untuk Sekolah
a. Lebih banyak komunikasi dari pihak sekolah ke siswa prakerin.
b. Sebaiknya kegiatan belajar mengajar disekolah dilakukan secara detail antara teori
dan pratikum
c. Sebelum siswa-siswi melaksanakan Prakerin, sebaiknya siswa-siswi di tuntut untuk
mempelajari materi yang sesuai dengan tempat Prakerin yang akan ditempatinya
2. Untuk DU/DI
a. Mohon untuk memperbaiki tempat alat dan baki plastik diganti dengan tempat yang
lebih layak dan rapat..

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 23


DAFTAR PUSTAKA

Diyasti, F.2010. Waspada Penggerek Batang Tebu Raksasa.

Pramono, D.2007. Program Early Warning system (EWS) sebagai dasar penentuan kebijakan
dan strategi pengolahan hama secara terpadu (PHT). Pada Penggerek Batang
Raksasa di PTPN II Persero Sumatra Utara. Kelti Proteksi Tanaman. P361 Pasuruan.

Purnama, A.2007. Pengendalian Hama Penggerek Tebu (P.Castaneae). Penelitian Tembakau


Deli PTPN II Medan

Hadi Muhammad.2014. Telur Corycra cephalonica .https:// doi.org/10


.14710/bioma,%2014,%201,%2042-45.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 24


LAMPIRAN-LAMPIRAN

 TATA TERTIB PRAKTIK KERJA SISWA


 IDENTITAS DUDI
 IDENTITAS SISWA
 BUKTI PRAKERIN
 PROFIL KEGIATAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 25


TATA TERTIB PRAKTIK KERJA
I. SISWA WAJIB
1. Memenuhi Persiapan Praktik Kerja sesuai ketentuan di sekolah dan di tempat praktik
kerja.
2. Menjaga : kesehatan, nama baik sekolah dan tempat praktik kerja
3. Mematuhi peraturan yang berlaku ditempat siswa melaksanakan Praktik Kerja.
4. Berada ditempat praktik 15 menit sebelum kegiatan dimulai.
5. Mengenakan seragam Sekolah yang telah ditetapkan.
6. Memberi salam pada waktu datang dan mohon diri pada waktu pergi atau pulang.
7. Memberitahu pembimbing apabila berhalangan hadir karena sakit atau sesuatu sebab
yang lain.
8. Membicarakan dengan pembimbing apabila mengalami kesulitan dalam melaksanakan
kerja.
9. Menaati peraturan dalam menggunakan alat atau bahan yang dipakai dalam kerja.
10. Melaporkan segera pada petugas apabila terjadi kerusakan atau salah mengambil bahan.
11. Membersihkan mengatur kembali peralatan dengan rapih seperti semula apabila
meninggalkan tempat.
12. Mengisi : daftar hadir dan agenda kegiatan sesuai daftar kompetensi pada instrumen
yang ditentukan disetujui pembimbing ditempat praktik kerja.
13. Menyerahkan foto copy Nilai dari tempat pakerin : 1 lembar kepada Ketua Program
Keahlian, 1 lembar kepada sekolah (humas) maksimal 5 hari sesudah selesai masa
praktik kerja, kecuali tempat praktik kerja dalam kondisi tertentu. Kemudian 1 lembar
dilampirkan di laporan.
14. Menyelesaikan Laporan dan melampirkan hasil instrumen serta bukti belajar atau
learning evidence. Berdasarkan pedoman penulisan laporan yang berlaku.
15. Melaksanakan ujian laporan yang diselenggarakan oleh Tim Penguji pada Program
Keahlian.
16. Melaksanakan kewajiban sesuai ketentuan yang berlaku dan belum tercantum pada
point 1 sampai 15.

II. SISWA DILARANG :


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 26
1. Menghisap rokok, Memakai celana panjang model pensil atau pakaian ketat minim
transparan
2. Menerima tamu pribadi pada waktu melaksanakan praktik.
3. Mempergunakan pesawat telepon Perusahaan atau Tempat Praktik.
4. Melakukan pelanggaran yang berlaku di tempat praktik.
5. Mengobrol,sibuk kepentingan pribadi dan mengaktifkan HP pada saat jam kerja.
6. Pindah tempat praktik.
7. Memiliki atau mengambil barang ditempat praktik atau milik orang lain, jika
melalaikan hal ini maka akan diberi sanksi yang berlaku dan yang bersangkutan harus
mengganti.
8. Datang terlambat dan pulang sebelum waktunya atau perbuatan dan perkataan tidak
sopan santun lainnya.
9. Memakai pakaian atribut bukan seragam sekolah.
10. Memakai aksesoris berlebihan (warna, macam,model dan ukuran menyolok bukan
standar terpelajar)
11. Memakai tata rias yang tidak sesuai dengan situasi dan kondisi tempat prabik.
12. Tidak hadir tanpa surat ijin sesuai peraturan yang berlaku ditempat pabrik.
13. Tidak melakasanakan atau tidak menyelesaikan tugas sesuai peraturan yang berlaku di
tempat pabrik.
14. Tidak melaksanakan larangan lain yang belum tercantum pada no. 1 sampai 13.

III. SANKSI – SANKSI.


Pelanggaran tata tertib akan dikenakan sanksi sebagai berikut :
1. Peringatan secara lisan.
2. Peringatan secara tertulis.
3. Ditarik kembali ke sekolah.
4. Remidi atau Praktik Kerja Ulang.
5. Dikeluarkan dari sekolah.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 27


IDENTITAS DUNIA KERJA

1. Nama Perusahaan / Instansi / Lembaga :


2. Alamat :
3. No Telepon :
4. Nama pimpinan / Direktur / Pemilik :
5. Daya Tampung Siswa :
6. Program Komputer yang digunakan :

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 28


IDENTITAS SISWA

1. Nama Siswa :
2. Tempat / Tanggal Lahir :
3. Jenis Kelamin :
4. Kelas / Prog.Keahlian :
5. Golongan Darah :
6. Nomor Induk :
7. Sekolah : SMKN 1 LUMAJANG
8. Alamat sekolah : JL. HOS. Cokroaminoto No. 16 Lumajang
9. Nomor Telepon :
10. Nama Orang Tua / Wali :
11. Alamat Orang Tua/Wali :
12. No. Telp.Orang Tua/Wali :

Lumajang,
Siswa yang bersangkutan,

WILDAN AMINE
NIS.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 29


PROFIL KEGIATAN DI LABORATORIUM TRICHOGRAMMA DI
PUSLIT SUKOSARI PTPN XI
 Pembuatan media Trichogramma spp

 Penangkapan C.cephalonica

 Perkawinan kupu C. cephalonica

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 30


 Panen telur C. cephalonica

 Pembuatan pias Trichogramma

 Pias dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah ada starternya

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 31


 Pias Corcrya di panen menjadi pias Trichogramma spp

 Penyebaran pias di tanaman tebu saat musim hujan.

 Penyebaran pias di tanaman tebu saat musim kemarau

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2018 32

Anda mungkin juga menyukai