NIM : 195040200113022
Kelas : Agroekoteknologi A
Tugas : HPPT
Latar belakang :
Serangan hama hingga kini belum usai dan sangat meresahkan para petani. Pengendalian secara
biologi dengan menggunakan agens hayati dapat dijadikan alternative untuk menmbasmi hama.
Jamur entomopatogen merupakan salah satu jamur yang bersifat heterotrof. Karena sifat
heterotroph jamur entomopatogen hidup sebagai parasit pada serangga. Jamur entomopatogen
merupakan salah satu jamur yang bersifat heterotrof. Karena sifat heterotroph jamur
entomopatogen hidup sebagai parasit pada serangga. Banyak jenis dari jamur ini yang sudah
diteliti dan mampu menginfeksi hama diantaranya M. anisopliae, B. bassiana dan Streptomyces
sp. Serangga yang terinfeksi jamur dicirikan dengan tubuh serangga menjadi kaku dan keras.
Selain itu, serangga tubuhnya menjadi seperti mumi dan dari tubuh serangga tersebut akan keluar
hifa yang tergantung dari jamur tersebut yang menyerang serangga. Namun, penerapan
pengendalian hayati dimasyarakat masih belum diterima oleh petani, hal ini disebabkan
masyarakat belum bisa mengaplikasikan pengendalian hayati di lapangan. Eksplorasi
merupakan salah satu cara atau teknik dalam pengendalian hayati dalam melaksanakan
pencarian musuh alami
Tujuan penelitian :
Mengeksplorasi, isolasi dan identifikasi jamur entomopatogen yang menyerang serangga
Metode Penelitian :
Metode yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu metode eksplorasi. Eksplorasi dilakukan
mealui dua cara yang pertama Eksplorasi jamur entomopatogen dari serangga mati di lapangan.
Eksplorasi ini dilakukan di lahan persawahan milik petani, kemudian melakukan Pengamatan
terhadap serangga yang terserang dilakukan untuk mengetahui keberadaan jamur
entomopatogen yang menyerang serangga fitofag di lapangan. Kedua, Eksplorasi jamur
entomopatogen dari tanah di lapangan. Eksplorasi jamur entomopatogen berasal dari tanah
dilakukan pada lahan yang terdapat jamur entomopatogen menyerang serangga dan tanah asal
Pekanbaru. Serangga yang telah dikumpulkan lalu diisolasi dan diidentifikasi di labolatorium
guna mengetahui keberadaan dan peran jamur entomopatogen. Data hasil penelitian dianalisi
menggunakan uji T terhadap larva T. molitor hasil pengujian terhadap entomopatogen asal
tanah
Kesimpulan
Pada penelitian kali ini jamur yang ditemukan di lapang di daerah Pagaralam ada dua yaitu jamur
Metarhizium sp. dan B. bassiana. Sedangkan untuk lahan di Pekanbaru dan Pagaralam berupa
jamur Metarhizium sp. Perkembangan jamur entomopatogen sangat dipenagruhi oleh
lingkungan. Jamur ini akan sulit berkembang pada cuaca panas dan daerah yang banyak
diaplikasikan pestisida kimia. Tanah yang berada di Pekanbaru lebih banyak terdapat jamur ini
daripada tanah yang ada di Pagaralam dikarenakan dalam pengendaliannya banyak
menggunakan pestisida.
Kelemahan Penelitian
Pada penelitian kali ini hanya menggunakan dua lokasi dimana menurut saya hal ini kurang
efektif dalam identifikasi jamur entomopatogen.
Kelebihan Penelitian
Pada penelitian ini banyak mencantumkan penelitian sebelumnya sehingga bisa dijadikan
pembanding untuk penelitian kedepannya. Terdapat gambar-gambar dari hama yang terinfeksi
dan bagaimana jamur menginfeksi.
Arsi, Pujiastuti Y, Kusuma SSH, Gunawan B. 2020. Eksplorasi, isolasi dan identifikasi jamur
entomopatogen yang menginfeksi serangga hama. Jurnal Proteksi Tanaman Tropis.1(2): 70-76
DOI: https://doi.org/10.19184/jptt.v1i2.18554