Oleh :
Golongan F/Kelompok 6A
1. Sema Isnaeni F. (161510501267)
2. Moh Abdul Azis (161510501270)
3. Ganis Mei Permatasari (161510501287)
i
BAB 1. PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami karakteristik ordo-ordo serangga yang
berperanan sebagai OPT.
2. Mengetahui dan memahami gejala kerusakan yang diakibatkan oleh serangga.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
3.2.2 Bahan
1. Kloroform
2. Serangga pada tanaman padi
4.1 Hasil
4.1.1 Jumlah Serangga
15
JUMLAH
12
10
5
1
0
Walang Sangit Lebah Belalang Coklat Lady Bug Belalang Hijau
SERANGGA
Pada grafik 4.1.1 terlihat mengenai jumlah serangga yang berada pada
pertanaman tanaman padi di Agrotechnopark Jubung. Dari grafik tersebut terlihat
bahwa serangga yang memiliki populasi paling banyak pada tanaman padi yaitu
lady bug dengan jumlah 23 ekor, kemudian disusul dengan serangga terbanyak
kedua yaitu walang sangit sebanyak 21 ekor. Serangga yang menempati tempat
ketiga terbanyak yaitu belalang hijau yang berjumlah 20 ekor, sedangkan belalang
coklat hanya berjumlah 12 ekor. Serangga yang ditemukan paling sedikit pada
areal pertanaman padi yaitu lebah, yang hanya ditemukan 1 ekor.
4.2 Pembahasan
Serangga merupakan organisme yang banyak sekali ditemukan di alam.
Serangga dapat dibedakan menjadi beberapa ordo yang dikelompokkan menurut
sifat dan ciri-ciri dari tubuh serangga. Serangga memiliki peranan yang
menguntungkan dan yang merugikan. Serangga yang menguntungkan sebagai
contohnya yaitu serangga polinator yang berperan dalam membantu proses
penyerbukan. Selain itu, terdapat serangga yang merugikan yang disebut dengan
hama.
Kumbang koksi atau lady bug terdiri dari 2 jenis, yaitu sebagai hama (E.
sumbana) dan sebagai predator (M. sexmaculatus). Kumbang koksi termasuk ke
dalam ordo coleoptera. Kumbang koksi memiliki tipe sayap elytra yaitu pada
sayap depan mengeras yang berfungsi untuk melindungi diri. Elytra pada
kumbang koksi memiliki warna jingga dengan bintik-bintik yang berwarna hitam.
Kumbang koksi memiliki antena dengan 11 ruas pada bagian kepalanya.
Perbedaan antara kumbang koksi yang berperan sebagai predator dengan jenis
hama yaitu pada bagian sayapnya, kumbang koksi predator memiliki warna sayap
yang lebih mengkilat daripada kumbang koksi hama yang memiliki sayap dengan
warna yang sedikit lebih pudar (Rahmansah dkk., 2014).
Walang sangit merupakan salah satu hama yang banyak menyerang
tanaman di areal persawahan terutama tanaman padi. Walang sangit termasuk ke
dalam ordo hemiptera dengan ciri-ciri memiliki alat mulut pencucuk penghisap
dan memiliki sayap depan mengeras sedangkan sayap belakang berbentuk
membranus. Walang sangit atau yang disebut dengan Leptocorisa acuta Thunb.
menyerang tanaman padi dengan cara menusuk dan menghisap cairan yang
terdapat pada bulir padi yang masih masak susu. Bulir yang terkena serangan
walang sangit akan hampa dan kosong karena cairannya telah terhisap oleh
walang sangit. Selain itu, bulir yang sudah tua jika terkena serangan walang sangit
akan menyebabkan bulir tersebut menjadi hampa dan akan membuat bulir tersebut
pecah disaat memasuki proses penggilingan pada pasca panen (Rosba dan Catri,
2015).
Belalang merupakan hama yang menjadi salah satu penyebab kerusakan
pada tanaman padi. Belalang (Valanga nigricornis) merupakan serangga yang
berperan sebagai hama yang termasuk ke dalam ordo Orthoptera. Belalang
memiliki ciri tipe alat mulut penggigit pengunyah dan memiliki sayap 2 pasang
dengan bagian depan mengeras dan bagian sayap belakang memiliki struktur
membranus. Tipe mulut penggigit pengunyah pada serangga belalang
menyebabkan tanaman yang terkena serangannya memiliki gejala daun tanaman
habis dimakan. Gejala yang lebih serius pada tanaman yaitu dapat menghabiskan
seluruh daun tanaman sehingga menyebabkan proses fotosintesis pada tanaman
menjadi terganggu, dan jika kejadian tersebut berlangsung secara terus-menerus
dapat menyebabkan penurunan hasil produksi bahkan kematian pada tanaman
sehingga menimbulkan kerugian (Patty, 2012).
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Serangga dapat dibedakan menjadi serangga menguntungkan dan merugikan.
Serangga yang menguntungkan yaitu serangga polinator dan predator.
Sedangkan serangga yang merugikan disebut dengan hama. Serangga yang
berperan sebagai hama dibedakan menjadi beberapa jenis ordo.
Pengelompokan serangga menurut ordo digolongkan menurut sifat dan ciri-
ciri morfologinya. Ordo serangga yang berperan sebagai OPT diantaranya
yaitu orthoptera, hemiptera, homoptera, coleoptera, lepidoptera, dan diptera.
2. Serangga hama dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan pada tanaman
yang diserangnya. Walang sangit dari ordo hemiptera dapat menyebabkan
bulir pada padi menjadi hampa sehingga bulir menjadi pecah pada saat
penggilingan. Belalang yang merupakan herbivor menyerang daun tanaman
yang menyebabkan daun tanaman menjadi tergerogoti dan jika serangan
semakin parah dapat menyebabkan proses fotosintesis terganggu sehingga
produktivitas tanaman menurun.
5.2 Saran
Sebaiknya untuk praktikum yang akan datang, peralatan untuk praktikum
lebih dilengkapkan lagi dikarenakan dengan adanya peralatan yang kurang
membuat beberapa kelompok tidak mendapatkan alat yang akan digunakan
sehingga harus menunggu pinjaman dari kelompok lain. Sebaiknya peralatan
disiapkan sesuai dengan jumlah kelompok yang telah dibentuk.
DAFTAR PUSTAKA
A., Triyogo, dan S.M Widyastuti. 2012. Peran Serangga sebagai Vektor Penyakit
Karat Puru pada Sengon. Argon. Indonesia, 40(1): 77-82.
Appel, E., Lars H., Chung-Ping L., and Stanislav N. G. 2015. Ultrastructure of
Dragonfly Wing Veins: Composite Structure of Fibrous Material
Supplemented by Resilin. Anatomy, 9(2): 526582.
Baehaki S.E., dan M.J Mejaya. 2014. Wereng Coklat sebagai Hama Global
Bernilai Ekonomi Tinggi dan Strategi Pengendaliannya. Iptek Tanaman
Pangan, 9(1): 1-12.
Patty, John A. 2012. Kajian Populasi dan Intensitas Kerusakan Hama Utama
Tanaman Jagung di Desa Waeheru, Kecamatan Bagual Kota Ambon.
Budidaya Pertanian, 8(1): 46-50.
Rahmansah, S., Retno D.P., dan Rina R. 2014. Kelimpahan Populasi dan Jenis
Kumbang Coccinellid pada Tanaman Cabai Besar. HPT, 2(3): 82-91.
Tjahjadi, Nur Ir. 1989. Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta: Kanisius.
Waghmare, S., Dinesh W., and P.S. Bhatnagar. 2013. Species Diversity of Short
Horned Grasshoper (Orthoptera: Acrididae) in Selected Grassland of
Solapur District, Maharashtra, India. Biodivers Endanger Species, 1(3).
LAMPIRAN