Anda di halaman 1dari 7

ACARA 5.

LIPIDA

PENDAHULUAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat memahami pengertian lipida, klasifikasi
lipida, contoh-contoh senyawa lipida, peranan lipida dan metabolisme lipida.

URAIAN MATERI

A. PENGERTIAN LIPIDA

Lipida mencakup lemak, minyak, senyawa mirip lemak, beberapa vitamin dan steroid.
Lipida merupakan sumber energi utama dan senyawa struktural bagi makhluk hidup. Lipida
juga berperanan sebagai vitamin dan penghambat kehilangan air. Lemak berbentuk padat
pada suhu ruang, sedangkan minyak berbentuk cair.

Dua karakteriktik utama dari lipida, yaitu : hidrofobik dan memiliki banyak ikatan
hidrogen. Lipida bersifat hidrofobik berarti takut kepada air atau tidak mudah larut dalam air.
Lipida juga memiliki banyak ikatan hidrogen dalam molekulnya sehingga dapat melepaskan
energi yang lebih banyak dibandingkan senyawa organik lainnya. Lemak menhasilkan 9
kcal/gram, sedangkan karbohidrat hanya 4 kcal/gram. Gambar 5.1. berikut ini menunjukkan
contoh molekul lipida yang masuk dalam kelompok lemak atau trigliserida.

Asam lemak
(Asam palmitat)

Gliserol
Ikatan ester Ekor (hidrofobik)

Kepala
(hidrofilik)

Molekul lemak

.
Gambar 5.1. Molekul trigliserida atau lemak
B. KLASIFIKASI LIPIDA

1. Trigliserida

Trigliserida (lemak dan minyak) terbentuk dari tiga asam lemak yang terikat pada
sebuah molekul gliserol. Asam lemak adalah rantai panjang hidrokarbon dengan gugus

20
karboksilat (COOH) diujungnya, sedangkan gliserol adalah molekul dengan tiga atom
karbon. Sifat fisik dari Lipida tergantung pada panjangnya rantai hidrokarbon dan ada
tidaknya ikatan tak jenuh. Jenuh jika tidak terdapat ikatan rangkap, sedangkan tak jenuh jika
terdapat satu atau lebih ikatan rangkap.

Secara umum asam lemak tak jenuh mempunyai titik cair yang lebih rendah, sehingga
berwujud cair pada suhu ruang. Semakin jenuh lemak semakin tinggi titik cairnya sehingga
wujudnya padat pada suhu ruang. Lemak hewan seperti keju sangat jenuh sehingga berwujud
padat pada suhu ruang.

Asam lemak yang umum ditemukan yaitu : asam stearat (C18, tidak ada ikatan
rangkap), asam oleat (C18, ada satu ikatan rangkap dua), asam linoleat (C18, ada dua ikatan
rangkap dua), dan asam linolenat (C18, ada tiga ikatan rangkap dua). Minyak pada biji
merupakan sumber energi yang digunakan pada saat perkecambahan. Asam lemak
merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Gambar 5.2. berikut ini menunjukkan
struktur dari asam lemak jenuh dan tak jenuh beserta contoh senyawanya.

Struktur asam lemak jenuh

Struktur asam lemak tak jenuh

Asam stearat Asam oleat

Gambar 5.2. Struktur asam lemak jenu dan tak jenuh beserta contohnya

2. Fosfolipida

Fosfolipida (fosfogliserida) terbentuk dari ikatan dua asam lemak pada gugus fosfat
yang mempunyai gugus kepala. Fosfolipida sangat penting karena membentuk membran sel.
Gugus kepala dari fosfat bersifat hidrofilik (larut dalam air) tetapi ekornya bersifat hidrofobik
(tidak larut dalam air). Oleh karena itu secara spontan senyawa ini membentuk dwilapis
Lipida. Membran sel sangat penting pada tumbuhan karena membentuk pembatas bagi
molekul polar, mengatur lalulintas ion dan nutrisi, membawa energi transduksi, mengarahkan

21
signal transduksi dan perantara interaksi antar sel. Gambar 5.3. menunjukkan struktur
fosfolipida dan membran dwilapis fosfolipid.

Kepala
(polar, hidrofilik)

Ekor
(nonpolar,
hidrofobik)

Fosfolipid

Gambar 5.3. Struktur Fosfolipida dan membran dwilapis fosfolipida

3. Lipid non gliserida

Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-
molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol
dan malam (lilin).

Sfingolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan primer dari
sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari
lipid merupakan sfingolipid. Gambar 5.4. adalah struktur dari sfingolipida.

Gambar 5,4, Struktur Sfingolipida

Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma.
Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan
pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan
peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang.
Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke. Pada Gambar 5.5.
ditunjukkan struktur dari kolesterol yang merupakan penyusun dari membran sel.

Gambar 5.5. Struktur kolesterol dan Kolesterol pada membran sel

22
Gambar 5.6. menunjukkan contoh senyawa yang masuk dalam kelompok steroid.
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan progesteron.
Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses metabolisme
karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan
sebagainya.

Gambar 5.6. Struktur Progesteron, Testosteron dan Kortison

Lilin / Malam (waxes) tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Lilin merupakan
ester antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang. Lilin lebih padat dan kedap air dari
lemak lainnya. Kutin adalah lilin yang terdapat pada tumbuhan dan sebagai komponen utama
kutikula yang menutupi permukaan daun, bunga, buah dan batang sebagai penghalang air dan
OPT. Lilin juga ada pada suberin yaitu senyawa kedap air yang terdapat pada sel gabus dan
dinding sel dari endodermis. Gambar 5.7. menunjukkan struktur dari Lilin

Gambar 5.7. Struktur Lilin

C. METABOLISME LIPIDA

Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu
trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan
lipid adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi,
maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi
trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber
energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun
jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini
dinamakan lipolisis.

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA.
Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil
KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di

23
sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis
menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida. Gambar 5.8.
menunjukkan ikhtisar metabolisme dari lipida.

Gambar 5.8. Ikhtisar metabolisme lipida

1. Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)

Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang dinamakan
oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan
terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak
diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase) seperti pada Gambar
5.9.

Gambar 5.9. Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA

Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5 tahapan
proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa asetil KoA.
Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Dalam proses oksidasi ini, karbon
β asam lemak dioksidasi menjadi keton. Gambar 5.10. menunjukkan proses oksidasi β
dengan asam lemak yang mempunyai 16 atom C. Oksidasi β merupakan proses pemutusan
setiap 2 atom C menjadi asetil KoA. Frekwensi oksidasi β adalah setengah jumlah atom C
dikurangi satu, sedangkan jumlah asetil KoA yang dihasilkan sama dengan setengah dari
jumlah atom C.

24
Gambar 5.10. Oksidasi asam lemak dengan 16 atom C.

Dari uraian di atas kita bisa menghitung energi yang dihasilkan oleh oksidasi beta suatu
asam lemak. Misalnya tersedia sebuah asam lemak dengan 10 atom C, maka kita memerlukan
energi 2 ATP untuk aktivasi, dan energi yang di hasilkan oleh oksidasi beta adalah 10 dibagi
2 dikurangi 1, yaitu 4 kali oksidasi beta, berarti hasilnya adalah 4 x 5 = 20 ATP. Karena asam
lemak memiliki 10 atom C, maka asetil-KoA yang terbentuk adalah 5 buah. Setiap asetil-
KoA akan masuk ke dalam siklus Kreb’s yang masing-masing akan menghasilkan 12 ATP,
sehingga totalnya adalah 5 X 12 ATP = 60 ATP. Dengan demikian sebuah asam lemak
dengan 10 atom C, akan dimetabolisir dengan hasil -2 ATP (untuk aktivasi) + 20 ATP (hasil
oksidasi beta) + 60 ATP (hasil siklus Kreb’s) = 78 ATP.

2. Sintesis asam lemak

Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat mensintesis asam
lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai penyusun struktur membran.
Pada manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi menjadi ester asam lemak. Sintesis asam
lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier protein) digunakan selama sintesis
sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di dalam kompleks multi enzim-fatty acid
synthase. NADPH digunakan untuk sintesis. Tahap-tahap sintesis asam lemak ditampilkan
pada Gambar 5.11. dibawah ini.

Gambar 5.11. Tahap-tahap sintesis asam lemak

25
SOAL

1. Apakah yang dimaksud dengan lipida?


2. Sebutkan kelompok-kelompok senyawa lipida beserta contohnya!
3. Gambarkan ikhtisar dari metabolisme lipida!

DAFTAR PUSTAKA

Schumm, D.E.1993. Intisari Biokimia (Terjemahan Sadikin, M.).Binarupa Aksara,


Jakarta

26

Anda mungkin juga menyukai