Disusun Oleh
Muhammad Zulfan Yahya (20180210065)
Aruni Nadhilah Trivani (20180210084)
Nur Rifana Rahmi Ismatullah (20180210096)
Prisila Rozianthi (20180210097)
Ahmad Arya Mudawy (20180210099)
Tidak ada negara, baik kaya maupun miskin, yang tidak terkena degradasi
tanah. Sepertiga tanah pertaniandunia, berarti secara kasaran seluas dua milyar
hektar,dilaporkan sudah terkena degradasi (Notohadikusumo,2005 dalam Juhadi
2007). Kerusakan 84% luas tanah pertanian yang terdegradasi disebabkan karena
erosi air dan angin, sedang selebihnya disebabkan karena degradasi fisik dan kimia
yang lain. Beberapa bentuk degradasi tanah disebabkan oleh industrialisasi dan
urbanisasi. Akan tetapi kebanyakan kerusakan disebabkan karena pengelolaan
lahan yang tidak benar di semua sistem usahatani, baik yang masih bertaraf
subsisten maupun yang sudah bertataran tinggi berupa usahatani bermekanisasi
(Hurni, 2000 dalam Juhadi 2007).
B. Tujuan
Memahami degradasi lingkungan dan pengaruhnya terhadap agroekosistem
II. PEMBAHASAN
A. Penyebab Terjadinya Degradasi Lahan
Peningkatan keragaman aktifitas penduduk dalam rangka meningkatkan
produksi tanaman pertanian terkait erat dengan peningkatan kebutuhan terhadap
lahan. Masalah tersebut dapat menyebabkan terjadinya eksploitasi lahan pertanian
yang terus menerus tanpa memperhatikan kaedah-kaedah konservasi, sehingga
menyebabkan penurunan produktivitas lahan baik sifatnya sementara maupun tetap
yang pada gilirannya akan berdampak pada perubahan ekosistem yang mengarah
pada degradasi lingkungan.
Berdasarkan prioritas penanganan masalahnya, menurut FAO (1976 dalam
Rusdi, 2013) penyebab terjadinya degradasi lahan dibagi ke dalam 3 kategori, yaitu
sebagai berikut.
1. Kategori pertama
Erosi dan sedimentasi, akumulasi garam/ basa/ bahan polutan, terjadi pH yang luar
biasa rendah, limbah bahan organik dan ancaman penyakit infeksi.
2. Kategori kedua
Limbah bahan anorganik dari industri, pestisida, radioaktif, keracunan logam
berat, dan ancaman banjir dan kekeringan.
3. Kategori ketiga
Proses penambangan, penggunaan pupuk yang salah, penggunaan air yang
berkualitas buruk, tercemar deterjen, dan amblesan (subsidence).
B. SARAN
Hurni. 2000 dalam Juhadi. 2007. Pola-Pola Pemnafaatan Lahan dan Degradasi
Lingkungan pada Kawasan Perbukitan. Jurnal Geografi FIS-UNNES. Vol. 4 (1):
11-24.
Nono Sutrisno dan N. Heryani. 2013. Teknologi Konservasi Tanah dan Air Untuk
Mencegah Degradasi Lahan Pertanian Berlereng. Jurnal Litbang Pertanian. Vol
32 (3): 122-130.
Rusdi, M. Rusli Alibasyah, dan Abubakar Karim. 2013. Degradasi Lahan Akibat
Erosi Pada Areal Pertanian Di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh
Besar. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan. Vol. 2(3):240-249