Hubungan antara satu elemen dan elemen lainnya serta keragaman yang tinggi merupakan kunci

agroforestry berkelanjutan, namun tidak semua agroforestry berkelanjutan.

Alley cropping umunya ditanam di daerah miring, kanopi, kerapatan daun dan perakaran perlu
diperhatikan dalam memilih tanaman

Forest farmin: Hutan sebagai tanaman utama, tanaman budidaya sebagai tanaman pendamping,
dilaksanakan pada wilayah hutan yg berbatasan dengan pemukiman

Gambar complex rice system yg didlmnya terdapat komponen yang dijelaskan pada slide sebelumnya.
Terdapat interaksi dimana ada penanaman tanaman padi akan memikat OPT kedalam lahan seperti
hama, pathogen penyebab penyakit serta gulma yang sifatnya merusak tanaman yang dibudidayakan.
Bebek digiring ke sawah setelah panen padi. Mereka dikurung di gudang mereka dan sampai ikan
berusia setidaknya 2-3 minggu.

Bebek dan ikan akan mengendalikan hama dan gulma dengan mekanisme pola makan dan tingkah laku
gerakan. Kotoran bebek dan ekskresi feses ikan sebagai pupuk organic. Gerakan paruh dan kaki bebek
akan membantu menggemburkan atau melunakkan tanah yang memadat sehingga mampu
meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk tanaman. Pergerakan itik dan aktivitas makan di sawah
mengganggu tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisik tanah, oleh karena itu, meningkatkan sistem
perakaran padi Gerakan terus menerus dari ikan dan bebek di sawah meningkatkan aerasi yang
meningkatkan ketersediaan nutrisi seperti Nitrogen, Fosfor dan Kalium untuk tanaman padi. Selain itu
kegiatan beberk dan ikan dapat meningkatkan suplai oksigen yang mengarah pada pertumbuhan akar
padi dan serapan nitrogen yang lebih baik21–23. Kepadatan akar yang lebih tinggi meningkatkan
serapan hara untuk meningkatkan hasil padi dan mungkin mengurangi polusi. CRS tampaknya paling
tahan terhadap dampak peristiwa cuaca ekstrem terhadap hasil panen padi, dengan mengintegrasikan
fora dan fauna yang mengakibatkan fungsi ekosistem penekanan gulma dan hama dan peningkatan
siklus nutrisi