NIM : 195040200113022
Kelas : KA-PSDKU
Nama Asisten : Nita Ernawati
Umbi baru akan terbentuk di sebelah umbi yang ditanam diawal. Untuk meningkatkan
populasi umbi serta mendorong keberhasilan pertumbuhan yang tinggi, maka pisahkan
rumpun umbi ini setiap 3 hingga 5 tahun. Lalu gali rumpun tersebut setelah terjadinya layu
pada daun. Angkat umbi dengan hati-hati dan segera tanam kembali agar akarnya dapat mulai
tumbuh. Umbi kecil dan baru mungkin tidak berbunga selama 2 atau 3 tahun, tetapi umbi
besar akan mekar di tahun pertama. Contoh: bawang, tulip, narcissus.
2. Corms
Corms sering disebut sebagai umbi palsu, adalah batang yang memiliki mata dan ruas-ruas
yang letaknya berada dibawah tanah. Umbi jenis ini tidak memiliki lembaran-lembaran daun
yang berdaging seperti bulb, melainkan hanya terdapat beberapa daun rudimenter. Apabila
telah masaktunas-tunas corm akan keluar dan berkembang menjadi tunas-tunas pembangun.
Corm baru akan tumbuh menimpa (diatas) corm tua dan diantara corm ini terkadang ditemui
corm kecil (cormel).
b) Compound layering
Perundukan berganda memiliki prinsip sama seperti perundukan tunggal, namun terdapat
lebih dari satu titik tumbuh yang dibengkokkan kedalam tanah pada perundukan berganda.
Untuk perundukan berganda pada masing-masing bagian yang dibenamkan ke tanah harus
memiliki titik tumbuh di atasnya, sehingga mampu membentuk tunas baru apabila sudah
keluar akar dan siap dipisahkan dari induknya. Metode yang digunakan tidak jauh berbeda
dengan perundukan tunggal. Metode ini digunakan untuk memperbanyak tanaman yang
mempunyai pucuk panjang dan batang fleksibel seperti anggur
c) Mound (stool) layering atau Peundukan Horizontal
Perundukan horizontal atau larikan adalah jenis perundukan yang dilakukan dengan
menjatuhkan/ merebahlan serta membenamkan cabang dengan posisi horizontal pada larikan
tanah atau lubang yang dibuat memanjang (trench : parit kecil), rundukan cabang didasar
lubang. Cabang yang berada didalam tanah disayat untuk memicu pertumbuhan akar dari
dasar pucuk teretiolasi. Dasar pucuk baru akan digunakan akar untuk berkembang. Dari
beberapa ruas cabang yang dibenamkan akan muncul tunas baru. Contoh tanaman yang
menggunakan metode ini adalah apel.
Kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terdapat interaksi antara perlakuan posisi
pengambilan mata tempel dengan perlakuan varietas. Keberhasilan okulasi tidak dipengaruhi
oleh letak mata tempel pada semua varietas. Batang beawah berpengaruh terhadap
pertumbuhan batang atas. Berdasarkan hasil penelitian untuk perbanyakan okulasi pada
varietas jeruk keprok Batu 55, varietas jeruk keprok SoE, varietas jeruk keprok Tejakula, dan
varietas jeruk keprok Terigas dapat menggunakan semua bagian posisi mata tempel.
Refernsi :
Musthofa, M., I., et al. 2019. Pengaruh Posisi Mata Tempel Pada Keberhasilan Okulasi
Beberapa Varietas Jeruk Keprok (Citrus reticulate). Jurnal Produksi Tanaman. 7(5): 867-873