OLEH :
(D1A018207)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
i
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN
Mengetahui, Menyetujui,
Asisten Kepala Wilayah I Pembimbing Lapangan
Manajer,
PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro
Hariman Siregar
ii
HALAMAN PENGESAHAN FAKULTAS
Menyetujui, Mahasiswa,
Pembimbing Magang
Mengetahui,
Ketua Komisi Magang
NIP : 196705071994031006
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa, Atas rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat meyusun dan meyelesaikan laporan hasil Kuliah Kerja
Lapangan yang kegiatannya telah dilaksanakan pada bulan September sampai
bulan November. Dengan judul “Teknik Pemangkasan Tanaman Teh
(Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro
Kecamatan Kayu Aro Barat Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi”.
Dalam menyelesaikan Laporan Hasil kuliah kerja lapangan ini penulis
banyak menerima bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, Maka dari itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua Orang Tua dan keluarga besar penulis yang senantiasa
membimbing dan tiada hentinya memberi kasih sayang kepada penulis.
2. Ibu Dr. Ir. Eliyanti M.Si selaku Dosen Pembimbing Kuliah kerja lapangan
yang telah membantu selama proses pembuatan Laporan hasil kuliah kerja
lapangan sehingga dapat terealisasikan.
3. Bapak Dr. Ir. Wiskandar, M.P. selaku Dosen pembimbing akademik
penulis.
4. Bapak Dr. Ir. Mohd. Zuhdi, M.Sc.. selaku ketua komisi Kuliah kerja
lapangan tahun 2021 beserta dengan staf.
5. Bapak Hariman Siregar selaku Manager PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro
6. Bapak Suharsono dan Arih Mulyana Bangun Selaku Asisten Kepala
Wilayah PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro
7. Seluruh Asisten Afdeling A,B,C,D,E,F,G,H PTPN VI Unit Usaha Kayu
Aro atas bantuan, bimbingan dan arahan selama dilapangan serta ilmu dan
pengetahuan yang telah dibagikan dalam kegiatan kuliah kerja lapangan
ini.
8. Rekan-rekan Kerja Kuliah Kerja Lapangan di PTPN Unit Usaha Kayu Aro
: Syaufi, Chynhia, Sherly, Victor atas kerja sama selama kegiatan Kuliah
Kerja Lapangan.
iv
DAFTAR ISI
v
3.1.2 Visi dan Misi ................................................................................. 8
LAMPIRAN .................................................................................................... 31
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
babat .......................................................................................................... 26
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
I. PENDAHULUAN
1
Perusahaan Besar Swasta (PBS) sebesar 24,01%. Selama periode 2017-2021
diperkirakan rata-rata penurunan produksi teh sebesar 0,78% per tahun
(Zikria, 2017)
Produksi teh di Indonesia pada tahun 2017 sebesar 146,17 ton, selalu
berfluktuasi dari tahun ke tahun hingga di perkirakan tahun 2021 menurun
dengan produksi sebesar 141,63 ton. Seperti halnya komoditas perkebunan
yang lain, tanaman the dalam perkembangannya mengalami fluktuasi produksi
2
pucuk seba\gai bahan baku olahan teh. Produktivitas teh sangat dipengaruhi
oleh faktor internal maupun eksternal. Pengembangan tanaman teh saat ini dan
masa mendatang akan dihadapkan pada berbagai kendala, diantaranya karena
kondisi tanaman yang semakin tua sehingga perlu dimaksimalkan proses
metabolismenya melalui pemeliharaan tanaman teh. Dalam rangka
peningkatan produksi dan diimbangi dengan kualitas yang baik, maka perlu
diperlihatkan teknis dalam pengelolaan perkebunan yaitu persiapan lahan,
pemeliharaan, pemanenan sampai ke bagian pengolahan. Aspek teknis
budidaya yang kurang tepat dan efektif, dapat menurunkan produktivitas
maupun kualitas dari tanaman teh.
3
dilakukan pada ketinggian yang berbeda (50-60 cm) sesuai dengan kondisi
agroekologis (Ebanoidze dan Kutelia, 2018).
4
II. METODE PELAKSANAAN
5
2.3.4 Metode Dokumentasi
Mendokumentasikan semua kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dengan
mengguanakan kamera, untuk di lampirkan maupun memperkuat isi laporan
dan sebagai data pendukung.
6
III. KEADAAN PERUSAHAAN
7
3.1.2 Visi dan Misi
Visi
Menjadi Perusahaan Perkebunan terdepan yang memberikan nilai
manfaat tertinggi dan berkelanjutan kepada semua stakeholder.
Misi
- FOKUS dan KOLABORASI : Fokus mengelola perkebunan sawit,
karet, teh, kopi dan usaha lain yang terkait erat dengan perkebunan
secara berkelanjutan, serta bekerja sama dengan petani dan mitra
strategis lainnya.
- PRODUK Unik dan Berkelanjutan : Komitmen menciptakan produk -
produk unik secara konsisten dan berkelanjutan meleui keunggulan
operasional, standar kerja tinggi dan ramah lingkungan.
- LINGKUNGAN Kerja Kondusif : Membangun lingkungan kerja yang
kondusif dan nilai – nilai etika yang tinggi untuk mengangkat
kompetensi sumber daya manusia perusahaan.
- PEMASARAN Handal dan Imbal Hasil Tinggi : Berupaya
memberikan imbal hasil finansial tinggi melalui cara pemasaran dan
komunikasi pemasaran terpercaya.
8
Tabel 1. Letak Perusahaan dari Pusat Kota/ Pelabuhan terdekat
Tabel 3. Iklim/Cuaca
Iklim/Cuaca Keterangan
Curah Hujan setahun rata-rata 2.000 mm
Hari Hujan setahun rata-rata 200 Hari
Sinar Matahari setahun rata-rata 6 Jam/hari
Suhu Udara 17˚ - 23˚C
Suhu Minimum 5˚C
Kelembaban Nisbi/RH 70 – 95%
(Sumber : PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro)
9
3.1.6 Areal Hak Guna Usaha (HGU)
Berdasarkan Sertifikat HGU No. 2 08 Mei 2002, luas areal hak guna usaha
(HGU) di PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Untuk Jenis tanah dominan di PTPN VI Unit Usaha Kayu aro adalah Jenis
tanah Andosol. Dari tabel data di atas dapat disimpulkan bahwa lokasi
maupun letak PTPN VI Unit Kayu Aro memiliki tempat yang strategis untuk
tanaman teh yaitu dengan elevasi kebun terendah 1.401 mdpl dan elevasi
kebun tertinggi 1.715 mdpl. Dengan curah hujan 2000 mm/tahun, suhu udara
17˚C - 23˚C dan suhu minimum 5˚C, Serta kelembaban nisbi sekitar 20 –
95%.
10
3.1.7 Luas Areal Afdeling A s/d H 2021
Tabel 6. Luas areal afdeling A s/d H
11
3.1.9 Sumber Daya Manusia (SDM)
Tabel 8. Karyawan Pimpinan dan Papambun
12
Tabel 10. Komposisi status ketenagakerjaan
Penyediaan bahan tanam teh asal stek merupakan cara yang paling efektif
atau paling cepat untuk memenuhi bahan tanam (bibit) dalam jumlah yang
besar. Hal ini sejalan dengan Pembibitan tanaman teh di PTPN VI Unit Usaha
Kayu Aro yang menggunakan bibit tanaman teh asal stek berupa klon. Untuk
klon yang digunakan dan ditentukan dan dipastikan sifat keunggulannya sama
dengan sifat pohon indukya. Jenis tanah yang digunakan dalam pembibitan teh
sebagai media tanam yaitu tanah subsoil dan topsoil. Untuk memperoleh hasil
pembibitan stek yang baik diperlukan adanya perencanaan, persiapan,
pelaksanaan yang baik.
13
bersifat sedikit keras dapat menggunakan cangkul atau mesin bor tanah guna
mempermudah pembuatan lubang tanam.
1. Penyisipan Tanaman
14
2. Pemupukan Tanaman
Hama dan penyakit yang biasa menyerangan tanaman teh (TMB dan TM)
adalah ulat bulu dan ulat keling serta dengan penyakit blister blight (cacar
daun). Pengendalian hama dan penyakit pada TBM maupun TM tidak berbeda
jauh karena hama dan penyakit yang menyerang tanaman hampir sama. Untuk
pengendalian hama ulat bulu dan ulat keling menggunakan insektisida,
sedangkan pengendalian penyakit blister blight menggunakan fungisida.
15
dilakukan dengan memotong batang sekunder terlebih dahulu kemudian
dilakukan perundukan pada tunas-tunas samping menggunakan tali dan
pancang. Centring dilakukan 2 kali dalam satu tahun.
Gambar 3. Centring
16
2. Koret Eks Pangkas
17
kimiawi (CWC) biasanya dilakukan saat musim kemarau untuk meningkatkan
keefektifannya dan dilakukan selama tiga bulan sekali.
4. Pemupukan Tanaman
(a) (b)
Gambar 6. Pemupukan Tabur (a) tanaman menghasilkan (TM), penyemprotan
molase pada daun tanaman teh (b).
5. Hama dan Penyakit
Pada Umumnya Hama dan Penyakit yang sering menyerang tanaman teh
adalah ulat bulu, ulat grayak dan penyakit blister blight. Pengendalian hama
18
dan penyakit yang diterapkan di PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro adalah secara
kimiawi karena di anggap lebih terjangkau/efisien. Pengendalian secara
kimiawi dengan cara penyemprotan yaitu menggunakan alat misblower.
Sedangkan bahan kimia yang di gunakan seperti kocide.
3.2.5 Pemanenan
Pemanenan di PTPN Unit Usaha Kayu Aro dilakukan dengan dua cara
yaitu secara manual dan menggunakan mesin petik. Pemanenan secara manual
dilakukan untuk memetik sisa-sisa pucuk daun yang tidak dapat dijangkau
oleh mesin. Rotasi panen pada PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro menggunakan
mesin adalah 22-28 hari. Rotasi panen merupakan jarak panen hari ke panen
berikutnya pada blok yang sama.
1. Pemetikan Jendangan
19
sampai terbentuk bidang petik dan pertumbuhan pucuk optimum sekitar 3 - 4
kali ulangan, pucuk dari tunas yang mengarah ke samping tidak boleh dipetik
karena dapat menghambat pelebaran pertumbuhan tunas-tunas.
2. Pemetikan Produksi
Pemetikan Manual
20
Jenis petikan merupakan macam pucuk yang dihasilkan dari
perlaksanaan pemetikan. Macam dan rumus pucuk yang dihasilkan
dari pelaksanaan pemetikan dapat dibedakan menjadi beberapa
kategori seperti pada Tabel dibawah ini :
(a) (b)
(c)
Gambar 8. Pemetikan secara manual (a), pemetikan menggunakan mesin
(b), penyortiran (c).
21
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Jenis Pemangkasan
Waktu Pemangkasan
22
anggaran perusahaan untuk pelaksanaan pemangkasan. Waktu pemangkasan
yang dilakukan di PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro untuk pemangkasan
pertama untuk tanaman ulang (TU) yaitu saat tanaman berumur ± 48 bulan (4
Tahun) dan untuk pemagkasan selanjutnya yaitu di hitung dari tanaman
setelah dikorek sampai 12 bulan kedepanya (TP1), TP2 dari umur 12 – 24
bulan, TP 3 dari umur 24 – 36 dan untuk TP4 yaitu dari umur 36 – 48 bulan.
Luas Bulan
Blok Tak Ha Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Juli Agust Sept Okto Nov Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I 15,01 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
50
II 9,10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
51 I 7,37 43 44 45 46 47 48 49 50 PKS KRT 2 3
I 8,86 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
53 II 9,67 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
III 11,39 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
I 7,32 42 43 44 45 46 47 48 49 50 PKS KRT 2
54 II 7,51 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
III 8,21 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
I 6,92 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 PKS KRT
55 II 7,45 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
III 7,68 49 50 51 52 53 PKS KRT 2 3 4 5 6
I 5,41 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
57 II 4,96 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
III 3,88 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
I 4,50 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
62 II 3,36 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
III 2,50 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
I 8,23 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
63 II 7,22 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
III 8,88 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
64 III 10,14 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
65 III 4,37 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
I 5,30 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
66 II 9,60 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
III 4,30 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
I 5,76 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
67 II 5,90 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
III 8,20 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
I 4,86 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
68 II 7,13 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
III 5,38 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
71 III 0,65 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
I 0,42 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
72 II 7,83 48 49 50 51 52 53 54 PKS KRT 2 3 4
III 8,72 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
I 4,06 46 47 48 PKS KRT 2 3 4 5 6 7 8
73 II 3,73 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
III 4,02 44 45 46 47 48 49 PKS KRT 2 3 4 5
I 7,80 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
74 II 7,34 49 50 PKS KRT 2 3 4 5 6 7 8 9
III 8,63 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 PKS
23
I 8,04 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
75 II 4,16 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
III 8,30 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
I 0,26 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
76 II 0,55 PKS KRT 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
III 7,74 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
AB 4,08 44 45 46 47 PKS KRT 2 3 4 5 6 7
I 1,58 49 50 PKS KRT 2 3 4 5 6 7 8 9
77
II 0,61 49 50 PKS KRT 2 3 4 5 6 7 8 9
III 8,50 PKS KRT 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I 7,50 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
97 II 8,56 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
III 6,12 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
I 8,00 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
102 II 8,50 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
III 8,50 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
Jumlah 370,57
370,57 370,57 370,57 370,57 370,57 370,57 370,57 370,57 370,57 370,57 370,57 370,57
PKS
9,05 - 9,53 4,06 4,08 7,68 4,02 7,83 7,37 7,32 6,92 8,63
KRT
- 9,05 - 9,53 4,06 4,08 7,68 4,02 7,83 7,37 7,32 6,92
TP1
86,32 71,31 65,85 62,49 72,02 67,49 71,57 70,30 70,16 67,43 74,54 60,94
TP2
112,29 114,27 120,55 106,81 106,81 115,40 106,84 110,83 101,49 105,05 95,18 97,71
TP3
52,70 57,23 65,46 82,56 82,56 74,06 73,76 74,84 88,34 95,34 105,47 123,86
TP4
110,21 118,71 109,18 105,12 101,04 101,86 106,70 102,75 95,38 88,06 81,14 72,51
%PKS
2,44 - 2,57 1,10 1,10 2,07 1,08 2,11 1,99 1,98 1,87 2,33
%KRT
- 2,44 - 2,57 1,10 1,10 2,07 1,08 2,11 1,99 1,98 1,87
%TP1
23,29 19,24 17,77 16,86 19,43 18,21 19,31 18,97 18,93 18,20 20,11 16,44
%TP2
30,30 30,84 32,53 28,82 28,82 31,14 28,83 29,91 27,39 28,35 25,68 26,37
%TP3
14,22 15,44 17,66 22,28 22,28 19,99 19,90 20,20 23,84 25,73 28,46 33,42
%TP4
29,74 32,03 29,46 28,37 27,27 27,49 28,79 27,73 25,74 23,76 21,90 19,57
Tinggi Pangkasan
24
dari permukaan tanah hingga permukaan bidang pangkas. Sistem pangkasan
yang di gunakan di PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro adalah sistem naik turun
yaitu dengan ketinggian pangkasan berkisar antara 55 – 65 cm.
Alat Pemangkasan
25
adalah ukuran tinggi lutut tenaga kerja. Hal tersebut yang menyebabkan hasil
ketinggian pangkasan kurang seragam.
Teknik Pemangkasan
26
pangkasan ditutupkan ke tanaman teh untuk menghindari sengatan matahari
langsung. Sisa pangkasan setelah mengalami pelapukan akan menambah
bahan organik dan unsur hara. Jika sisa pangkasan dibuang maka bahan
organik dan unsur hara ini akan hilang, selain itu adanya sisa pangkasan dapat
mencegah penguapan sehingga temperatur permukaan tanah terkendali, erosi
terhambat dan penyerapan unsur hara tidak akan terganggu.
27
V. PENUTUP
5.1 Keseimpulan
Kegiatan pemangkasan bertujuan untuk mempertahankan kondisi bidang
petik atau menurunkan bidang petik agar dapat mempermudah dalam
pemetikan/berlangsung secara efisien, membuang cabang yang kurang efektif
agar produksi tetap stabil, seimbang dan tanaman tetap dalam fase vegetatif,
serta terjadinya fase rejuvinasi/peremajaan pada tanaman. Waktu
pemangkasan di PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro adalah berdasarkan umur
pangkas sebelumnya serta anggaran dari perusahaan. Jika hasil produksi mulai
menurun, pertumbuhan pucuk burung meningkat sehingga mengakibatkan
hasil produksi peko menurun dan tanaman sudah terlalu tinggi yang
mengakibatkan sulit untuk dilakukan pemetikan, yang mana dalam keadaan
tersebut maka perlu di lakukan pemangkasan. Jenis Pemangkasan yang
digunakan di PTPN VI Unit Kayu Aro adalah pangkasan produksi secara
mekanik (menggunakan mesin) dengan menggunakan mesin babat. Pangkas
produksi adalah pangkasan dengan bidang pangkasan yang rata tetapi pada
tengahnya agak rendah dan cabang – cabang kecil harus di bersihkan. Sistem
pangkasan yang digunakan adalah sistem naik turun yaitu dengan ketinggian
55 – 65 cm dari permukaan tanah. Kegiatan yang di lakukan setelah
pemangkasan yaitu koret, CWC dan pemupukan. Untuk koret di lakukan
setelah 1 bulan pangkas tanaman, 1 bulan setelah di lakukan koret dilakukan
lagi CWC. Keberhasilan pangkasan dipengaruhi oleh alat yang digunakan,
cara pemangkasan dan tingkat kemahiran pemangkas.
28
DAFTAR PUSTAKA
Hindersah R., B. Adityo dan P. Suryatmana. 2016. Populasi Bakteri dan Jamur
Serta Pertumbuhan Tanaman Teh (Camellia sinensis L.) Pada Dua Jenis
Media Tanam Setelah Inokulais Azotobacter. Agrologia. Vol. 15 (1): 1-9.
Mustikawati R. I., dan R. Maipan. 2012. Audit Manajemen Atas Fungsi Produksi
Pada PTP. NUSANTARA VI Kayu Aro Kerinci, Jambi. Jurnal Nominal.
Vol. 1 (1): 65-83.
29
Yernisa A.Y., dan Feni. 2018. Karakteristik Kimia dan Penerimaan Konsumen
Minuman Herbal Teh Hitam Kayu Aro - Kayu Manis Asal Kabupaten Kerinci
Provinsi Jambi. Jurnal Ilmiah IlmuTerapan Universitas Jambi. Vol. 1 (1) : 14-
24.
30
LAMPIRAN
31
Lampiran 2. Perkembangan Produksi selama Dasawarsa terakhir
32
Lampiran 3. Harga Rata – Rata Teh Jadi (Rp/Kg)
33
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan Selama di PTPN VI Unit Kayu Aro
Gambar Keterangan
Apel pagi
34
Pemupukan tanaman belum
menghasilkan (TBM)
35
Percobaan pertama
menggunakan mesin petik
manual
Korek ex pangkas
Penimbangan teh
36
Belajar membuat kopi di
afdeling G
Pengangkutan bibit
Menanam bibit
37
Pemupukan teh
Wawancara/sharing bersama
dengan asisten lapangan
afdeling c
38