Anda di halaman 1dari 8

ACARA II

MEMACU PERTUMBUHAN STEK PUCUK BATANG KOPI DAN TEH


DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT)

A. Pelaksanaan Praktikum
Hari : Rabu
Tanggal : 13 Februari 2019
Tempat : Kebun Percobaan Wedomartani Ngemplak, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta

B. Tujuan Acara
1. Praktek perbanyakan tanaman kopi dan teh cara vegetatif dengan stek
2. Mengetahui pengaruh ZPT terhadap pertumbuhan stek batang kopi dan teh

C. Tinjauan pustaka
1. Stek
Pembiakan tanaman dengan stek merupakan cara pembiakan
menggunakan potongan bagian vegetative yang apabila ditempatkan pada
keadaan yang sesuai dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru
yang serupa dengan induknya. Stek juga dapat mempersingkat waktu
penyediaan bahan tanaman dan waktu masa tidak produktif. Jenis tanaman
yang berbeda mempunyai kemampuan berakar yang berbeda pula.
Perbanyakan tanaman dengan cara stek merupakan salah satu cara
pembiakan vegetatif yang sekarang ini sering dilakukan. Stek merupakan
pemisahan atau pemotongan beberapa bagian tanaman (akar, batang, daun,
dan tunas) dengan tujuan agar bagian-bagian itu membentuk suatu tanaman
yang utuh yang memiliki akar, batang, daun, dan bunga (Prekdi, 2018).
Perbanyakan dengan cara stek banyak dipilih orang karena memiliki
banyak keuntungan seperti penggunaan bahan yang hanya sedikit tetapi
dapat menghasilkan bibit dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang
singkat. Selain itu, perbanyakan dengan stek mempunyai sifat dan mutu

13
14

yang sama dengan induknya (ketahanan terhadap serangan hama dan


penyakit, rasa buah, warna dan keindahan bunga, dan sebagainya). Stek
kopi berasal dari wiwilan dari kebun entres. Ruas yang baik adalah ruas
nomor 1, 2 dan 3 dari ujung tunas air. Semakin tua umur bahan setek
semakin kecil daya pertumbuhannya. Stek terdiri dari satu ruas, yang
dipotong runcing sepanjang 7-10 cm dengan sepasang daun yang dikupir
hingga lebih kurang 4 cm (Yahmadi, 2007).
2. Stek Kopi
Kopi merupakan komoditas yang memegang peranan penting dalam
perekonomian indonesia. Komoditas ini diperkirakan menjadi sumber
pendapatan utama tidak kurang dari 1,84 juta keluarga yang sebagian besar
mendiami kawasan pedesaan di wilayah-wilayah terpencil. Kopi yang
ditanam di Indonesia diantaranya kopi arabika dan robusta. Perbanyakan
dengan cara stek banyak dipilih orang karena memiliki banyak keuntungan
seperti penggunaan bahan yang hanya sedikit tetapi dapat menghasilkan
bibit dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat. Selain itu,
perbanyakan dengan stek mempunyai sifat dan mutu yang sama dengan
induknya (ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit, rasa buah,
warna dan keindahan bunga, dan sebagainya). (Yahmadi, 2007)
Stek kopi berasal dari wiwilan dari kebun entres. Ruas yang baik adalah
ruas nomor 1, 2 dan 3 dari ujung tunas air. Semakin tua umur bahan setek
semakin kecil daya pertumbuhannya. Setek terdiri dari satu ruas, yang
dipotong runcing sepanjang 7-10 cm dengan sepasang daun yang dikupir
hingga lebih kurang 4 cm (Yahmadi, 2007).
15

3. Stek teh
Tanaman teh (Camellia sinensis) diklasifikasikan sebagai berikut
(Setyamidjaja, 2010):
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Dialypetalae
Ordo : Clusiales
Familia : Theaceae
Genus : Camellia
Spesies : Camellia sinensis
Iklim untuk budidaya teh yang tepat yaitu dengan curah hujan tidak
kurang dari 2.000 mm/tahun. Tanaman memerlukan matahari yang cerah.
Suhu udara harian tanaman teh adalah 13-25o C. Kelembaban kurang dari
70%. Untuk media tanamnya jenis tanah yang cocok untuk teh adalah
Andasol, Regosol, dan Latosol. Namun teh juga dapat dibudidayakan di
tanah podsolik (Ultisol), Gley Humik, Litosol, dan Aluvia. Teh menyukai
tanah dengan lapisan atas yang tebal, struktur remah, berlempung sampai
berdebu, dan gembur. Derajat kesamaan tanah (pH) berkisar antara 4,5
sampai 6,0. Berdasarkan ketinggian tempat, kebun teh di Indonesia dibagi
menjadi tiga daerah yaitu dataran rendah sampai 800 m dpl, da-taran sedang
800-1.200 m dpl, dan dataran tinggi lebih dari 1.200 m dpl. Per-bedaan
ketinggian tempat menyebabkan perbedaan pertumbuhan dan kualitas teh.
Ketinggian tempat tergantung dari klon, teh dapat tumbuh di dataran rendah
pada 100 m dpl sampai ketinggian lebih dari 1000 m dpl (Setyamidjaja,
2010).
Mutu bahan stek teh tidak dipengaruhi oleh umur pohon induk,
tetapi sangat dipengaruhi oleh kesehatan dan kesuburan pohonnya, teknik
pengambilan, pengemasan, dan pengangkutannya. Sedangkan keberhasilan
pembibitan stek dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain mutu bahan
stek, kematangan perencanaan dan persiapan, pemilihan atau pengelolaan
16

media tanam, lokasi yang tepat, serta tenaga kerja yang cukup dan terampil.
Persentase bibit siap tanam dapat mencapai 75 – 80 %. Bahan stek yang
digunakan adalah ranting yang masih muda dengan satu helai daun dan
sebuah mata tunas di ketiak daun. Pemotongan ruas atas stek 0.5 - 1 cm dan
ruas bawah 4 – 5 cm dari ketiak daun sehingga ada bagian ruas yang dapat
dimasukkan ke dalam tanah (Setyamidjaja, 2010).
4. Zat Pengatur Tumbuh
Penggunaan zat pengatur tumbuh dilakukan untuk memacu
terbentuknya perakaran pada stek. Auksian seperti IBA, IAA dan NAA
merupakan komponen dalam zat pengatur tumbuh sintetik yang telah
banyak beredar di pasar, yang berfungsi dan memiliki efek sama dalam
pembentukan jumlah dan panjang akar sedangkan penggunaan media tanam
merupakan aspek penting dalam perbanyakan tanaman secara stek, karena
media tumbuh diperlukan sebagai sarana penyedia nutrisi (hara tanah),
kelembaban, suhu dan oksigen yang optimal. Penggunaan zat pengatur
tumbuh akan memberikan hasil yang efektif apabila ditunjang dengan
penggunaan media tanam yang mengandung banyak hara, auksin akan
memobilisasi kandungan hara dalam media tanam, dengan demikian
memacu terbentuknya. Auksin meningkatkan aktivitas hidrolisis dalam sel
menyebabkan persentase inisiasi perakaran tinggi. Media tanam diusahakan
yang lembut, banyak mengandung bahan organik, beraerasi baik dan steril.
Belum banyak informasi penggunaan jenis zat pengatur tumbuh (Abidin,
2004).

D. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Cutter
b. Ember
c. Cethok
d. Alat tulis
17

2. Bahan
a. Pucuk batang tanaman kopi
b. Stek pucuk batang teh
c. Pupuk kompos
d. Pasir
e. Arang sekam
f. Zat pengatur tumbuh
g. Vitamin B
h. Polybag

E. Cara Kerja
1. Menyiapkan stek dari ruas ke-3 atau 4 dari cabang reproduksi tanaman kopi
dan teh.
2. Memotong stek dengan panjang secukupnya hingga masing-masing stek
memiliki dua mata tunas.
3. Merendam stek dalam larutan vitamin B.
4. Merendam pangkal stek dengan atonik pada sebagian tanaman kopi dan teh
sebagai perlakuan.
5. Menyiapkan media tanam berupa arang sekam.
6. Menanam stek dalam media tanam dan meletakkannya dalam naungan.
7. Melakukan penyiraman secara teratur.
18

F. Hasil pengamatan
Table 2.1 Pertumbuhan Stek Tanaman Kopi

Perlakuan Persentase Berunas (%) Jumlah Tunas


Kontrol
ZPT 40% 2

Table 2.2 Pertumbuhan Stek Tanaman Teh.


Perlakuan Persentase Betunas (%) Jumlah Tunas
Kontrol 0 0
ZPT 0 0

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum memacu pertumbuhan stek
pucuk batang kopi dan teh dengan zat pengaur tumbuh (zpt), di dapatkan data
pada pertumbuhan stek tanaman kopi 10 tanaman digunakan sebagai kontrol
dan sebagian lagi telah direndam dalam larutan zpt atonik. Dari setiap perlakuan
didapatkan persentase bertunas pada stek tanaman kopi yang diberi perlakuan
ZPT lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol yaitu sebesar 40% atau
jumlah tunas dua buah. Sedangkan stek kopi kontrol memiliki persentase
bertunas dan jumlah tunas sebesar 0% (tidak tumbuh). Hal ini sesuai dengan
teori, bahwa membantu mempercepat pertumbuhan dapat dengan cara
menambahkan zat pengatur tumbuh. Karena, zat pengatur tumbuh berupa
larutan atonik yang digunakan cukup bermanfaat untuk membantu merangsang
pembentukan akar dan dapat membantu mempercepat proses pemulihan pada
tanaman akibat stek.
Kemudian berdasarkan data pengamatan hasil pertumbuhan stek tanaman
teh, digunakan dua perlakuan yang sama seperti pada kopi yaitu kontrol dan zpt.
Dari kedua perlakuan, didapatkan data persentase bertunas dan jumlah tunas
sebesar 0% (tidak tumbuh). Hal ini tidak sesuai dengan teori, karena menurut
teori penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) seharusnya dapat membantu
merangsang pembentukan akar tanaman. Diduga penyimpangan ini disebabkan
karena kondisi lingkungan tempat stek tidak sesuai dengan syarat tumbuh
19

tanaman teh dimana tanaman teh hanya dapat di tanam di dataran tinggi, jika
tanaman teh ditanam di dataran rendah yang memiliki suhu seperti dikebun
Wedomartani (lebih dari 15OC) artinya cuaca nya panas, cuaca yang panas akan
mengakibatkan transpirasi yang tinggi, jika transpirasi tinggi maka tanaman
akan kehilangan air dan cadangan makanan yang banya. Selain itu di duga alat
yang digunakan tidak steril. Dapat diketahui bahwa tanaman teh tumbuh
optimal pada suhu udara berkisar 13 hingga 15C. Akan tetapi, suhu udara di
kebun Wedomartani yang digunakan memiliki suhu yang tinggi atau lebih dari
15OC, jika suhu melebihi 20C pertumbuhan tanaman teh akan terhambat.
H. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Stek yang dilakukan pada praktikum ini adalah stek batang, caranya
dengan memotong stek dari ruas ketiga dan keempat pada cabang
reproduksi tanaman kopi dan teh. Kemudian, stek direndam dalam larutan
vitamin B dan atonik.
2. Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) seharusnya berpengaruh terhadap
pertumbuhan stek tanaman kopi dan teh. Namun, pada praktikum ini
pemberian ZPT hasilnya hanya berpengaruh terhadap stek tanaman kopi
saja sementara pada pertumbuhan stek tanaman teh tidak berpengaruh. Hal
ini disebabkan kondisi lingkungan penanaman yang tidak sesuai dengan
syarat tumbuh tanaman teh dan peralatan kurang steril.
20

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 2004. Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa. Bandung.

Setyamidjaja, D. 2010. Teh Budidaya dan Pengolahan Pascapanen. Kanisius.


Yogyakarta.
Prekdi S. 2018. Perbanyakan Vegetatif Tanaman dengan Stek. Laporan
Perbanyakan Vegetatif. Langsa.

Yahmadi, Mudrig. 2007. Rangkaian Perkembangan dan Permasalahan Budidaya


& Pengolahan Kopi di Indonesia. PT Bina Ilmu Offset: Jawa Timur.

Anda mungkin juga menyukai