Anda di halaman 1dari 8

PISANG

MUHAMMAD QADAFI SHIHAB RANGKUTI

2104290026

AGT A1 PAGI

LABORATORIUM DASAR

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
Hari/Tanggal Praktikum : Sabtu, 20 November 2021

Tujuan praktikum : Untuk mengetahui perbedaan komposisi/lkandungan


lemak,karbohidrat dan karoten pada pisang mentah dan pisang masak.

Tinjauan Pustaka

Pisang merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat digemari masyarakat, dan menjadi salah
satu komoditas tanaman buah yang mulai dikebunkan selain mangga, durian, rambutan, manggis, jeruk,
nenas dan pepaya.

Buah pisang mengandung gizi cukup tinggi, kolesterol rendah serta vitamin B6 dan vitamin C tinggi.
Zat gizi terbesar pada buah pisang masak adalah kalium sebesar 373 miligram per 100 gram pisang,
vitamin A 250-335 gram per 100 gram pisang dan klor sebesar 125 miligram per 100 gram pisang. Pisang
juga merupakan sumber karbohidrat, vitaminn A dan C, serta mineral. Komponen karbohidrat terbesar
pada buah pisang adalah pati pada daging buahnya, dan akan diubah menjadi sukrosa, glukosa dan
fruktosa pada saat pisang matang (15-20 %) (Ismanto, 2015).

Pisang merupakan komoditi yang cukup menarik untuk dikembangkan dan ditingkatkan produksinya,
jika ditinjau dari aspek perdagangan internasional. Namun, Indonesia yang tercatat sebagai negara
produsen ranking keenam dunia, belum tercatat sebagai eksportir buah pisang. Sedangkan beberapa
negara importir justru tercatat juga sebagai negara eksportir, contohnya yang menonjol dari negara-negara
importir buah pisang yang juga menjadi eksportir adalah Belgia, Amerika Serikat, Jerman, dan Francis
(Rusdiansyah, 2013).

Produksi pisang di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 6.279.290 ton atau mengalami peningkatan
sebesar 90238 ton atau sekitar 1,45% dibandingkan tahun 2012. Sementara itu produksi pisang di
Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2013 yaitu sebesar 342.298 ton. Sumatera Utara merupakan provinsi
penghasil pisang terbesar kedua di Sumatera setelah provinsi Lampung. Dan di Sumatera Utara sendiri
pisang merupakan tanaman buah dengan produksi paling tinggi dibanding tanaman buah lainnya (Badan
Pusat Statistik, 2015).

Deli Serdang merupakan kabupaten dengan produksi pisang tertinggi di Provinsi Sumatera Utara yaitu
sebesar 367.431 kuintal pada tahun 2013. Kecamatan dengan produksi pisang tertinggi adalah Sinembah
Tanjung Muda Hilir sebesar 182.840 kuintal, disusul oleh Sinembah Tanjung Muda Hulu sebesar 120.720
kuintal dan Kecamatan Percut Sei Tuan sebesar 32.125 kuintal (Dinas Pertanian Deli Serdang, 2015).
Bahan dan Alat

Bahan

 Pisang mentah

 Pisang matang

 Bahan kimia: Iodin 0,1 N, sudan III, Kloroform, SbCl3 dalam Kloroform

Alat

 Tabung Reaksi

 Pipet tetes

 Penangas air

 Batang pengaduk

 Pisau

 Mortal

 Lampu bunsen

 Kaca arloji
Prosedur Praktikum

1. Pertama sediakan 8 tabung reaksi yang diisi ketentuan sebagai berikut

2. Tabung 1 diisi dengan Irisan Pisang Mentah dan Iodin 0,01 N dicampurakan lalu diaduk

3. Tabung 2 diisi dengan Irisan Pisang Matang dan Iodin 0,01 N dicampurakan lalu diaduk

4. Tabung 3 diisi dengan Pisang Mentah dan eter dicampurkan lalu hasilnya diambil bagian atasnya lalu
dicampur dengan F.A dan F.B (dipanaskan) lalu diaduk

5. Tabung 4 diisi dengan Pisang Masak dan eter dicampurkan lalu hasilnya diambil bagian atasnya lalu
dicampur dengan F.A dan F.B (dipanaskan) lalu diaduk

6. Tabung 5 diisi dengan Pisang Mentah, Eter, Sudan III dicampurkan lalu diaduk

7. Tabung 6 diisi dengan Pisang Masak, Eter, Sudan III dicampurkan lalu diaduk

8. Tabung 7 diisi dengan Pisang Mentah, Kloroform, dan tambahkan SbCl3 dalam Kloroform
dicampurkan lalu diaduk

9. Tabung 8 diisi dengan Pisang Masak, Kloroform, dan ditambahkan SbCl3 dalam Kloroform
dicampurkan lalu diaduk

10. Semua perubahan yang terjadi diamati dan dicatat


Hasil Pratikum

Tes Iodium

 Irisan Pisang Mentah + Iodin 0,01 N → Hitam kekuningan

 Irisan Pisang Matang + Iodin 0,01 N → Hitam Pekat

Test Fehling

 Pisang Mentah + eter → diambil bagian atasnya + F.A + F.B (dipanaskan) → Biru tua

 Pisang Masak + eter → diambil bagian atasnya + F.A + F.B (dipanaskan) → Kuning

Uji Lemak

 Pisang Mentah + Eter + Sudan III → Merah terang

 Pisang Masak + Eter + Sudan III → Merah pekat

Pemeriksaan Karoten

 Pisang Mentah + Kloroform + SbCl3 dalam Kloroform → Putih keruh

 Pisang Masak + Kloroform + SbCl3 dalam Kloroform → Kuning


Pembahasan

Kelebihan metode yang dilakukan ialah memakai alat yang gampang ditemukan serta praktikum gampang
dilakukan dengan alat yang ada.

Kekurangan metode adalah kesulitan saat melakukan praktikum dan kurangnya penjelasan terhadap
praktikum ini.

Tinjauan terhadap data percobaan

Pada Tes Iodium Tabung 1 diisi dengan Irisan Pisang Mentah dan Iodin 0,01 N dicampurakan lalu
diaduk menghasilkan warna hitam kekuningan.

Tabung 2 diisi dengan Irisan Pisang Matang dan Iodin 0,01 N dicampurakan lalu diaduk menghasilkan
warna hitam pekat.

Pada Test Fehling Tabung 3 diisi dengan Pisang Mentah dan eter dicampurkan lalu hasilnya diambil
bagian atasnya lalu dicampur dengan F.A dan F.B (dipanaskan) lalu diaduk menghasilkan warna biru tua.

Tabung 4 diisi dengan Pisang Masak dan eter dicampurkan lalu hasilnya diambil bagian atasnya lalu
dicampur dengan F.A dan F.B (dipanaskan) lalu diaduk menghasilkan warna kuning.

Pada Uji Lemak Tabung 5 diisi dengan Pisang Mentah, Eter, Sudan III dicampurkan lalu diaduk
menghasilkan warna merah terang.

Tabung 6 diisi dengan Pisang Masak, Eter, Sudan III dicampurkan lalu diaduk menghasikakn warna
merah pekat.

Pada Pemeriksaan Karoten Tabung 7 diisi dengan Pisang Mentah, Kloroform, dan tambahkan SbCl3
dalam Kloroform dicampurkan lalu diaduk menghasilkan warna putih keruh.

Tabung 8 diisi dengan Pisang Masak, Kloroform, dan ditambahkan SbCl3 dalam Kloroform dicampurkan
lalu diaduk menghasilkan warna kuning.
Kesimpulan

Pada Tes Iodium Tabung 1 diisi dengan Irisan Pisang Mentah dan Iodin 0,01 N dicampurakan lalu
diaduk menghasilkan warna hitam kekuningan dan tabung 2 diisi dengan Irisan Pisang Matang dan Iodin
0,01 N dicampurakan lalu diaduk menghasilkan warna hitam pekat. Artinya pada pisang mentah dan
pisang matang tersebut mengandung karbohidrat.

Pada Test Fehling Tabung 3 diisi dengan Pisang Mentah dan eter dicampurkan lalu hasilnya diambil
bagian atasnya lalu dicampur dengan F.A dan F.B (dipanaskan) lalu diaduk menghasilkan warna biru tua
dan tabung 4 diisi dengan Pisang Masak dan eter dicampurkan lalu hasilnya diambil bagian atasnya lalu
dicampur dengan F.A dan F.B (dipanaskan) lalu diaduk menghasilkan warna kuning. Artinya pada
pisang mentah dan pisang matang tersebut mengandung protein.

Pada Uji Lemak Tabung 5 diisi dengan Pisang Mentah, Eter, Sudan III dicampurkan lalu diaduk
menghasilkan warna merah terang dan tabung 6 diisi dengan Pisang Masak, Eter, Sudan III dicampurkan
lalu diaduk menghasikakn warna merah pekat. Artinya pada pisang mentah dan pisang matang tersebut
mengandung lemak.

Pada Pemeriksaan Karoten Tabung 7 diisi dengan Pisang Mentah, Kloroform, dan tambahkan SbCl3
dalam Kloroform dicampurkan lalu diaduk menghasilkan warna putih keruh dan tabung 8 diisi dengan
Pisang Masak, Kloroform, dan ditambahkan SbCl3 dalam Kloroform dicampurkan lalu diaduk
menghasilkan warna kuning. Artinya pada pisang mentah dan pisang matang tersebut mengandung
karoten
Daftar pustaka

Ismanto, H. (2015). Pengolahan Tanpa Limbah Tanaman Pisang. Laboratorium Pengolahan Hasil
Pertanian. Balai Besar Pelatihan Pertanian. Batangkaluku.

Rusdiansyah, D.(2013). Potensi dan Peluang Investasi serta Permasalahan Komoditi Pisang di
Kalimantan Timur. Badan Perijinan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

Badan Pusat Statistik.( 2015). Produksi Tanaman Pisang Seluruh Provinsi. Diakses dari www.bps.go.id
pada tanggal 14 Maret 2015.

Dinas Pertanian Deli Serdang.( 2015). Produksi Tanaman Hortikultura Kabupaten Deli Serdang Tahun
2013. Lubuk Pakam. Deli Serdang.

Anda mungkin juga menyukai