Anda di halaman 1dari 6

B.

Kegiatan Pembelajaran ke 2
1. Perkembangan Ilmu Manajemen
2. Tujuan Materi pembelajaran
a) Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan
perkembangan ilmu manajemen.
b) Mampu mengetahui dan menjelaskan kelompok besar pemikiran yang
terdapat dalam ilmu manajemen beserta karakteristiknya.
c) Mampu mengetahui dan menjelaskan para kontributor manajemen
kontemporer(management guru).
3. Materi Pembelajaran
Sejarah Ilmu Manajemen
Ilmu manajemen sudah ada sejak ribuan tahun lalu, yang dibuktikan
dengan adanya Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada zaman dahulu
telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa mengikuti
tahapan-tahapan tertentu yang telah disiapkan. Piramida tersebut dibangun
oleh ribuan orang selama 20 tahun. Juga ada benteng raksasa yang berdiri
sepanjang ribuan kilometer di Cina, di Makkah juga terdapat bangunan
Ka’bah, Menara Pissa di Italia, Candi Borobudur di Indonesia, hingga
berbagai bukti sejarah lainnya. Bangunan tersebut tidak akan berhasil
dibangun jika tidak ada orang yang melaksanakan manajemen sehingga
mampu merencanakan apa yang harusdilakukan, mengorganisir manusia
serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja dan
menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala
sesuatunya dikerjakan sesuai rencana. Kesemua bangunan di atas sebagai
bukti bagaimana orang-orang dahulu telah menerapkan manajemen dalam
kehidupannya dan menunjukkan bahwa sesungguhnya manajemen bukan
merupakan ilmu baru, bahkan dalam konsep yang paling tradisional
sekalipun telah dikenal dan dijalankan oleh orang-orang terdahulu.
Alexander The Great telah menerapkan konsep staf organisasi dalam
melakukan kampanye militernya.
Pionir Dalam Ilmu Manajemen
Di antara tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara
keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1792-
1871). Manajemen secara keilmuan baru dirumuskan di akhir abad 18 atau
awal abad 19.
a) Owen, seorang pembaru dan industrialis dari Inggris adalah tokoh
pertama yang menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam
organisasi dan kesejahteraan pekerja.
b) Babbage, seorang ahli matematika dari Inggris merupakan tokoh yang
pertama kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam proses
produksi, dia meyakini akan perlunya pembagian tugas dan perlunya
penggunaan matematika dalam efisiensi pemakaian fasilitas dan
material produksi. Setelah Owen dan Babbage, tokoh-tokoh
manajemen lain bermunculan seiring dengan perubahan besar-
besaran dari kegiatan revolusi industri dan perkembangan kegiatan
ekonomi dari satu negara ke negara lainnya.
Kelompok Pemikiran Dalam Ilmu Manajemen
a) Perspektif Manajemen Klasik
Kelompok manajemen ilmiah atau saintifik, tokoh kontributor dalam
kelompok ini adalah Fredrich Winslow Taylor (1856-1915), Frank
Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972). Di antara
kontribusi yang diberikan Taylor adalah Time and Motion Studies atau
studi mengenai penetapan standar kerja yang didasarkan pada
penghitungan waktu, dan untuk mencapai tujuan perusahaan perlu
ditingkatkan produktivitas, yang dapat diukur dari tingkat output dan
prestasi kerja, dan untuk meningkatkan prestasi kerja perlu diberikan
upah insentif agar motivasi pekerja menjadi tinggi sehingga tingkat
output menjadi tinggi/meningkat. Empat prinsip dasar manajemen ilmiah
menurut Taylor yaitu:
o Pengembangan metode ilmiah agar dapat ditentukan metode terbaik
dalam pengerjaan tugas
o Seleksi ilmiah bagi karyawan agar dalam pemberian tugas sesuai
dengan kualifikasinya
o Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan
o Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja
Kontributor manajemen ilmiah lainnya adalah pasangan suami
istri Frank dan Lilian Gilberth, Frank memberikan kontribusi berupa
metode efisiensi dalam pekerjaan konstruksi yang memerlukan
pengaturan bahan-bahan bangunan, dimana metode tersbut mampu
meningkatkan efisiensi pekerjaan konstruksi dan meningkatkan output
sebesar 200%. Lilian Gilberth memberikan kontribusi dalam bidang
psikologi dan manajemen sumber daya manusia, bagaimana pentingnya
bekerja secara tim. Frank dan Lilian memberikan kontribusi berupa
metode-metode guna peningkatan efisiensi dalam pekerjaan.
Henry L. Gantt (1861-1919) memperkenalkan empat gagasan
untuk peningkatan kegiatan manajemen yaitu:
o Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan
pimpinan
o Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan
o Sistem insentif untuk merangsang produktivitas karyawan dan
organisasi
o Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci
Gagasan dari Gantt dikenal sebagai penyelesaian yang
menguntungkan bagi semua pihak atau win-win solution. Harrington
Emerson (1853-1931) membrikan kontribusi berharga dalam dunia
manajemen dengan memperkenalkan 12 prinsip efisiensi yaitu:
o Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas,
o Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis,
o Adanya staf yang memiliki kualifikasi yang tepat,
o Adanya kedisiplinan,
o Diberlakukannya pemberian kompensasi yang adil,
o Adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat dan
terpercaya sehingga diperlukan sistem informasi atau akuntansi,
o Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan, dan
pembagian kerja,
o Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi
kualitas maupun waktu pengerjaan,
o Kondisi pekerjaan perlu distandarisasi,
o Adanya standarisasi pada kegiatan operasional,
o Harus ada standar instruksi praktis tertulis,
o Adanya rencana pemberian insentif.
b) Kelompok Manajemen Administrasi, melihat bahwa perubahan
produktivitas harus dilakukan secara menyeluruh dalam sebuah
organisasi bukan hanya secara individual. Kontributor kelompok
manajemen Administrasi adalah Henry Fayol (1841-1925), Lyndall
Urwick (1891-1983), dan Max Weber (1864-1920). Menurut Henry Fayol
bahwa manajemen sangat memerlukan proses pengarahan yang
dilakukan secara sistematis di antara pekerja dan manajer agar
produktivitas organisasi secara keseluruhan meningkat sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai secaara lebih efektif dan efisien.
Perspektif Manajemen Perilaku (Behavioral Management Perspective)
Menekankan pada pentingnya manajemen memperhatikan perilaku
dan kebiasaan individu manusia yang terdapat dalam sebuah organisasi dan
pentingnya melakukan perubahan perilaku berupa pemberian motivasi pada
pekerja akan menyebabkan perbedaan dari sisi perilaku dan kebiasaan
agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Kontributornya adalah seorang
psikolog Jerman ‘Hugo Munstberg (1863-1916).
Perspektif Manajemen Kuantitatif
Menekankan penggunaan konsep-konsep dalam setiap kegiatan
manajemen seperti proses pengambilan keputusan, efektivitas dan efisiensi
secara ekonomis, model matematika, hingga penggunaan komputer, hingga
penggunaan manajemen sains dan operasi.

Teori Manajemen Kontemporer


Pada dasarnya, ketiga kelompok pemikiran tersbut di atas tidak
sepenuhnya kontradiksi satu sama lainnya, namun dengan kelebihan dan
keterbatasannya dapat saling melengkapi pendekatan-pendekatan dalam
manajemen sehingga ilmu manajemen menjadi kaya akan perspektif.
Masing-masing perspektif memiliki konteksnya tersendiri berdasarkan situasi
yang berbeda satu dan lainnya.
Ilmu manajemen berkembang hingga kini yang disebut dengan
kontemporer dimana pengembangannya terjadi dalam berbagai bentuk dan
konsep manajemen. Berbagai Isu Kontemporer seputar perkembangan Ilmu
Manajemen, di antaranya mengenai konsep Downsizing, Diversity
Management, Teknologi Informasi, Globalisasi, Etika dan Tanggungjawab
Sosial, Management for quality, dan ekonomi jasa (Service Economi).
Kontributor Ilmu Manajemen Modern (Modern Management Guru)
Sebagaimana diuraikan oleh Stuart Crainer (1998), tokoh-tokoh
tersebut di antaranya adalah:
a) W. Edwards Deming (1900-1993), dengan konsep “roda Deming”
mengenai kegiatan perencanaan dalam manajemen
b) Peter F. Drucker, mengenai definisi efektif dan efisien, dimana efektif
sebagai doing the right things dan efisien sebagai doing things right
c) Henry Fayol (1841-1925), memperkenalkan 14 prinsip manajemen
dan fungsi manajemen
d) Mary Parker Follet (1868-1933) yang menyatakan bahwa manajemen
bukan sekedar ilmu, akan tetapi seni dalam menyelesaikan sesuatu.
e) Frederick Herzberg (1960-an) sebagai tokok manajemen perilaku,
memperkenalkan konsep two factors theory of motivation, dimana
motivator dan hygiene ditempatkan sebagai dua faktor yang terkait
dengan motivasi kerja dalam organisasi.
f) Abraham Maslow (1908-1970), memperkenalkan konsep teori
kebutuhan
g) Frederich Winslow Taylor (1956-1917) sebagai Bapak Teori
Manajemen Ilmiah, memperkenalkan perlunya pendekatan Ilmiah dan
modern dalam manajemen organisasi
h) Max Weber (1864-1920), memperkenalkan konsep birokrasi dalam
organisasi sebagai sebuah wujud implementasi konsep rasional logis
yang menjadi kecenderungan manusia dalam berbuat di organisasi.
TokohManajemen Sesuai Zaman
a) Teori manajemen klasik
- Robert Owen (1771-1858)
- Charles Babbage (1792-1871)
b) Teori manajemen ilmiah
- Frederick winslow taylor(1856-1915)
- Frank Bunker Gilberth dan Lilian Gilberth (1868-1924 dan 1878-1917)
- Henry Laurrence Gantt (1861-1919)
- Harrington Emerson (1853-1931)
c) Teori organsasi klasik
- Henry Fayol (1841-1925)
- James D. Mooney (1884-1957)
- Mary Parker Follet(1868-1933)
- Chaster I. Barnard (1886-1961)
4. Tugas/Latihan
Bentuk kelompok diskusi secara acak yang terdiri dari 3-5 orang per
kelompok, masing-masing kelompok mendiskusikan terkait dengan
perkembangan ilmu manajemen beserta tokoh-tokoh kontibutor,
kemudian dipersentasekan.
5. Evaluasi
Jawab pertanyaan di bawah ini :
a) Jelaskan secara umum perkembangan dalam ilmu manajemen
b) Jelaskan Empat prinsip dasar manajemen ilmiah menurut Taylor
6. Kunci Jawaban
a) Ilmu Manajemen telah lama ada, yang dibuktikan dengan adanya
Piramida di Mesir, benteng raksasa di Cina, dan menara Pissa di
Italia, Candi Borobudur, bukti tersebut menunjukkan bahwa pada
zaman dahulu telah ada serangkaian kegiatan dan secara keilmuan
manajemen baru terumuskan di akhir abad 18 atau awal abad 19
masehi.
b) Empat prinsip dasar manajemen ilmiah menurut Taylor
1. Pengembangan metode ilmiah agar dapat ditentukan metode
terbaik dalam pengerjaan tugas
2. Seleksi ilmiah bagi karyawan agar dalam pemberian tugas sesuai
dengan kualifikasinya
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan
4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja

Anda mungkin juga menyukai