Anda di halaman 1dari 26

KONSERVASI HUTAN

(Laporan Praktikum Praktikum Pengantar Konservasi Sumberdaya Hutan)

Oleh :
Akip Maulana Yusup
Amanada Al Adawiah
Jundy Zaky Makarim
Nur Utami Arizka Putri
Rio Gading
Ratu Husainah Hadida
Vanisha Maulidya Rahma

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah hutan konservasi merujuk pada suatu kawasan huta yang diproteksi atau

dilindungi. Proteksi atau perlindungan tersebut bertujuan untuk melestarikan

hutan dan kehidupan yang ada di dalamnya agar bisa menjalankan fungsinya

secara maksimal. Hutan konservasi merupakan hutan milik negara yang dikelola

oleh pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perlindungan dan Konservasi

Alam, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pengertian hutan

konservasi menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan

adalah sebagai berikut: Kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang

mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta

ekosistemnya (Adia, 2011)

Hutan merupakan sumber daya alam yang memberikan berbagai manfaat bagi

kesejahteraan manusia baik manfaat yang dapat dirasakan secara langsung

maupun tidak langsung oleh manusia. Pemerintah melakukan penetapan berbagai

Kawasan tertentu untuk dijadikan Kawasan hutan produksi, hutan lindung, atau

hutan konservasi (Sadono, 2013)


Kawasan konservasi memberikan banyak manfaat bagi pemerintah dan aktivitas

perekonomian setempat khususnya sebagai lokasi pariwisata alam. Kegiatan

wisata alam di Taman Wisata Alam telah cenderung menjadi kegiatan wisata

massal. Wisata massal ini menguntungkan secara ekonomi namun dapat

memberikan dampak buruk bagi kawasan konservasi. Kegiatan pariwisata di

kawasan konservasi cenderung meningkat bersamaan dengan peningkatan

kesadaran tentang konservasi alam. Peningkatan pariwisata bertema alam bebas

seperti jalan santai di alam bebas/hiking, lintas alam/trekking atau pun bersepeda

gunung merupakann trend baru di kehidupan masyarakat yang pada akhirnya

berdampak secara ekologis pada ekosistem hutan (Siswantoro, 2012)

Pengelola wilayah konservasi dalam pengelolaannya terbentur dengan berbagai

keterbatasan, mulai dari sumber daya manusia, dana, sarana prasarana dan

perbandingan kondisi geografis dengan jumlah personil yang ada. Kolaborasi

antara pengelola dengan masyarakat di wilayah konservasi bertujuan mengurangi

terjadinya konflik serta adanya pembagian peran, manfaat dan tanggung jawab

dalam pengelolaan wilayah konservasi tersebut. Peran serta masyarakat di wilayah

konservasi untuk melindungi fungsi ekologis, umumnya dipicu setelah terjadi

bencana sehingga baru akan mendorong kesadaran konservasi masyarakat dan

lebih mudah diajak untuk menjaga kelestarian hitan setelah bencana alam. Dengan

dilindunginya faktor ekologis tersebut, maka akan menjaga tata air dan mencegah

banjir di wilayah tersebut (Sadono, 2013)


1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu :

1. Mengetahui pengertian konservasi secara luas

2. Mengetahui ruang lingkup konservasi

3. Mengetahui istilah-istilah konservasi dalam bentuk glosarium


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Koservasi

Konservasi merupakan sebuah bentuk evolusi kultural yang mengubah situasi

pada saat dahulu upaya konservasi lebih buruk daripada saat sekarang. Konservasi

juga dapat dilihat dari sisi ekologi dan ekonomi. Dari sisi ekologi konservasi

merupakan bentuk alokasi sumber daya alam untuk sekarang dan masa yang akan

datang. Sedangkan dari sesi ekonomi, yaitu mencoba mengalokasikan sumber

daya alam untuk keuntungan sekarang. Konservasi alam adalah suatu manajemen

terhadap alam dan lingkungan secara bijaksana untuk melindungi tanaman dan

binatang (2018). Konservasi merupakan tindakan yang dilakukan manusia untuk

menjaga dan melindungi dunia alam dan sumber daya alamnya seperti organisme

hidup, untuk mencegah kepunahan dan kehilangan spesies-spesies berharga

selamanya (Woodward, 2019).

Ilmu Konservasi memiliki tiga unsur, yakni yang pertama mempelajari kegiatan

manusia terhadap keberadaan dan keberlanjutan hidup di bumi. Kedua

mengembangkan pendekatan praktis guna mencegah kepunahan spesies,

memlihara seluruh aspek keanekaragaman genetika dalam spesies dan melindungi

serta memperbaiki seluruh aspek keanekaragaman di bumi. Ketiga mempelajari

seluruh aspek keanekaragama hayati di bumi. Dalam konservasi terdapat hal


penting untuk dilibatkan dan disinkronisasikan dengan berbagai disiplin ilmu,

seperti ilmu konservasi alam dan ilmu dasar biologi sebagai landasan dalam

meneliti diversitas hayati (Indrawan, 2012).

Konservasi sumber daya hutan merupakan suatu maslah yang harus mendapatkan

perhatian serius dari seluruh lapisan masyarakat. Keadaan ini didasari karena

konservasi sumberdaya alam merupakan factor penting dalam menetukan

kelangsungan dan kualita manusia di bumi. Dalam kondisi tersebut peranan

sumberdaya manusia (SDM) merupan kunci penting untuk mempertahankan dan

meningkatkan kualitas sumberdaya alam (SDA). Tujuan konservasi sumberdaya

alam adalah mengusahakan terwujudnya kelestarian sumberdaya alam serta

keseimbangan ekosistemnya sehingga lebih mendukung upaya peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan untuk kehidupan manusia (Muntasib, 2015).

2.2 Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati menurut Wild Fund (1989) merupakan “jutaan tumbuhan,

hewan dan mikroorganisme, termasuk gen yang mereka miliki, serta ekosistem

rumit yang mereka bantu menjadi lingkungan hidup”. Keanekaragaman hayati

dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan g, yaitu keanekaragaman komunitas,

keanekaragaman spesies dan keanekaragaman genetik. Keanekaragaman

komunitas merupakan komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya dengan

lingkungan fisik (“ekosistem”) masing-masing. Keanekaragaman spesies

merupakan semua spesies di bumi, termasuk bakteri dan Protista serta spesies dari

kingdom bersel banyak (multiseluler). Terakhir keanekaragaman genetik


merupakan variasi gentik dalam satu spesies, baik diantara populasi-populasi yang

terpisah secara geografis, maupun di antara individu-individu dalam satu populasi

(Indrawan, 2012).

Ketiga tingkatan keanekaragaman hayati itu diperlukan untuk kelanjutan

kelangsungan hidup di bumi dan penting bagi kehidupan manusia.

Keanekaragaman hayati merupakan sumber daya alam dan sumber daya

alternative bagi kelangsungan hidup manusia. Keanekaragaman hayati memiliki

nilai interinsik, nilai ini didapat tidak hanya dari sejarah evolusinya saja akan

tetapi peran ekologisnya yang unik dan juga dari segi keberadaannya (Indrawan,

2012). Konservasi keanekaragaman hayati terdiri atas konservasi jenis dan

genetic, konservasi ekosistem esensial, pengembangan lembaga konservasi,

penagkaran tumbuhan dan satwa liar, serta ketertiban dalam peredarannya

(Insyani, 2019).

2.3 Ekonomi Ekologi

Ekonomi ekologi merrupakan disiplin ilmu yang menggabungkan ilmu-ilmu

ekonomi, ilmu lingkungan, ekologi, dan kebijakan publik, termasuk penilaian atas

keanekaragaman hayati dalam analisa ekonomi (Indawan, 2012). Hutan dapat

memberikan keuntungan dalam segi ekonomi yang besar bagi manusia. Hutan

menghasilkan beberapa produk yang dapat igunakan untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari, bahkan meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (Insyani, 2019).

Ekonomi ekologis memberikan analisis nialai ekonomi terhadap berbagai aspek

keanekaragaman hayati untuk mendukung argmentasi pelestarian alam dan


sumberdaya alam. Keankekaragaman hayati yang dimiliki bumi memiliki nilai

ekonomi yang tinggi dan apabila bisa dilestarikan dapat memberikan hasil dalam

jangka waktu yang panjang (Indrawan, 2012).

Peristiwa degradasi lingkungan dan hilangnya spesies terjadi sebagai akibat

kegiatan perekonomian manusia. Berbagai prinsip-prinsip dasar ekonomi dapat

menjelaskan mengapa manusia menunjukkan perilaku yang tidak bijaksana dan

boros, sehingga mengancam lingkungannya sendirisalah satu postulat ekonomi

modern yang paling diterima secara meluas adalah prinsip “transaksi sukarela”.

Prinsipnya, transaksi keuangan akan terjjadi ketika kedua belah pihak yang

terlibat merasa diuntungkan. Penyipangan terhadap prinsip transaksi sukarela ini

sering terjadi dalam isu-isu lingkungan (Indrawan, 2012).

Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari ilmu hubungan makhluk hidup

dengan lingkungannya. Ekologi merupakan tentang pola alam. Ekologi juga

merupakan sebuah kajian tentang interaksi diantara organisme hidup dan

lingkungannya. Setiap makhluk hidup tergantung pada makhluk hidup lain untuk

bisa bertahan hidup. Komunitas ekologi dapat berisi tumbuhan, hewan, jamur, dan

mikroorganisme, orgaisme tersebut memiliki unsur yang tidak hidup di

lingkungannya. Komunitas organisme hidup berinteraksi dengan lingkungannya

yang tidak hidup dengan berbagai macam cara. Interaksi tersebut sering

mengendalikan jenis makhluk hidup yang ada dalam komunitas. (Woodward,

2019).
2.4 Sumber Daya Alam

Sumber daya merupakan sutu hal yang mempunyai nilai guna, sumber daya alam

merupakan keseluruhan faktor-faktor fisik, faktor kimia, faktor biologi, dan faktor

social yang dapat membentuk suru lingkungan. Sumber daya alam merupakan

semua benda hidup dan benda mati baik yang berasal dari bumi, biosfer, dan

atmosfe, yang keberadaannya sangat tergantungpada aktivitas dan kebutuhan

manusia. Sumber daya alam mmiliki unsur-unsur yang terdiri dari sumber daya

alam nabati dan sumber daya alam hewani dengan sumber daya non

hayatidisekitarnya yang secara keseluruhan membentuk ekosistem (Damanik,

2018). Sumber daya alam merupakan sebuah komoditas dan kualitas yang

ditemukan di alam termasuk kayu, air bersih, kehidupan liar, dan juga bentangan

alam yang indah (Woodward, 2019).

Secara yuridis, sumber daya alam telah ditetapkan dan dimuat dalam pasal 1 ayat

9 UU No. 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup, Sumber Daya Alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas

sumber daya hayati dan nonhayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan

Ekosistem. Sifat umum sumber daya alam berdasarkan tempatnya dibagi menjadi

dua yaitu, sumber daya alam terestris dan sumber daya alam akuatik. Sumber daya

alam dibagi menjadi dua berdasarkan sifatnya, yaitu sumber daya alam yang dapat

dipulihkan, dimana aliran sumber daya tergantung kepada manajemennya dan

sumber daya alam yang tidak dapat dipulihkan, dimana persediaan tetap dan

sumber daya alam tersebut terdiri dari secara fisik persediaan akan habis

(Damanik, 2018).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakukan pada Selasa 25 Maret 2021 pukul 15:00 – 17:50 di Jln

Mangga,Pasir Gintung, Tanjung Karang Pusat, Bandarlampung, Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum yaitu Laptop/Pc dan Bahan yang digunakan

pada Praktikum yaitu Jurnal-Jurnal, Buku dan Sumber Lainnya.

1.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Konservasi Secara Umum

1. Konservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation yang terdiri

atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian

mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have),

namun secara bijaksana (wise use).

2. konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa

yang akan datang.

3. Konservasi Merupakan Suatu kajian yang bersifat multidisiplinor atau lintas

bidang.

4. Konservasi Merupakan Suatu kajian yang bersifat multidisiplinor atau lintas

bidang.

5. Konservasi merupakan pelestarian yaitu melestarikan/ mengawetkan daya

dukung, mutu, fungsi, dan kemampuan lingkungan secara seimbang.

6. Konservasi berasal dari bahasa inggris conservation, gabungan dari kata con

(together) dan servave (to keep, to save), yang dapat diartikan sebagai suatu

upaya memelihara milik kita dan menggunakannya secara bijak.

7. konservasi merupakan upaya untuk melestarikan atau melindungi alam

beserta keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.


8. Konservasi merupakan payung dari semua kegiatan pelestarian. Semua

kegiatan pemeliharaan suatu tempat sedemikian rupa sehingga

mempertahankan nilai kulturnya.

9. Konservasi merupakan upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap

memperhatikan, man-faat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap

mempertahankan keberadaan setiap kom-ponen lingkungan untuk

pemanfaatan masa depan.

10. Konservasi merupakan suatu upaya pelestarian lingkungan namun masih

memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh saat itu dengan cara

mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan guna pemanfataan

dimasa mendatang.

4.2 Pengertian Konservasi Menurut Para Ahli

1. Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan,

manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan

keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan, masa depan

(Akhmaddhian, 2013).

2. Konservasi adalah perlindungan dan pelestarian kehidupan akuatik yang

penting dalam menata keseimbangan alam dan mendukung ketersediaan

sumberdaya bagi generasi yang akan datang (Syafei, 2017).

3. Konservasi adalah suatu tindakan untuk mencegah pengurasan sumberdaya

alam dengan cara pengambilan yang tidak berlebihan sehingga dalam jangka
panjang sumberdaya alam tetap tersedia. Konservasi dapat juga diartikan

menjaga kelestarian terhadap alam demi kelangsungan hidup manusia

(Lumbessy,dkk 2015).

4. Konservasi merupakan upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap

memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap

mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk

pemanfaatan masa depan (Ngabekti, 2014).

5. Konservasi adalah upaya untuk menjaga kondisi fisik bahan, baik melalui

cara-cara tradisional dan modern guna memastikan materi atau bahan fisik

aman dari berbagai faktor perusak (Fatori, 2019).

6. Konservasi merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh manusia untuk

melestarikan lingkungannya (Luthfi,dkk 2011).

7. Berdasarkan konsep, cakupan, dan arah konservasi dapat dinyatakan bahwa

konservasi merupakan sebuah upaya untuk menjaga, melestarikan, dan

menerima perubahan dan pembangunan. Perubahan yang dimaksud bukanlah

perubahan yang terjadi secara drastis dan serta merta, melainkan perubahan

secara alami yang terseleksi (Gazali, 2017).

8. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya pelestarian sumber daya yang

berfokus pada sumber daya alam (Suherman,dkk 2019).


V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

1. Konservasi adalah suatu upaya dalam melestarikan, menjaga, melindungi, dan

mengawetkan dengan memperhatikan manfaat yang dapat dipereoleh dengan tetap

mempertahankan keberadaan setiap sumber daya alam agar tetap tersedia dalam

waktu yang panjang demi kelangsungan hidup manusia.

2. Ruang lingkup konservasi antara lain yaitu unsur perlindungan, unsur

pengawetan dan unsur pemaanfaatan lestari.

3. Istilah konservasi dalam bentuk glosarium adalah suatu daftar alfbetis atau

istilah dalam suatu pengetahuan tertentu yang dilengkapi dengan definisi untuk

istilah istilah dalam lingkup konservasi.

5.2 Saran

Perlu adanya kesadaran dalam menjaga kelestarian flora, fauna dan ekosistem di

indonesia, karena banyak flora, fauna dan ekosistem yang terancam kepunahan

akibat aktivitas manusia. Maka dari itu konservasi harus dilakukan demi menjaga

kelestarian sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup dalam

jangka waktu yang panjang.


GLOSARIUM

A
Akuatik adalah sebuah aktivitas dengan menggunakan media air berupa kolam

renang, pantai, sungai, danau atau simulator lainnya seperti em- ber atau bahan

yang terbuat dari balon plastik yang dapat digunakan untuk kegiatan aktivitas

fisik.(Hafina dkk,2019)

Atmosfer adalah selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair pada

bumi. Selubung itu membentang ke atas (vertikal) sejauh beratus-ratus kilometer,

dan akhirnya bertemu dengan medium antar planet.(Farohi,2013)

B
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air,

yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung.

(dbpedia.cs.ui.ac.id/page/Biosfer,diakses pada 26 Maret 2021)

Bakteri adalah sekelompok organisme tanpa membran sel inti. Makhluk ini

termasuk dalam bidang prokariota, mereka sangat kecil dan memainkan peran

penting dalam kehidupan di bumi.( https://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri,diakses

26 maret 2021)
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan mencakupaspek-aspek

kehidupan tumbuhan, hewan, manusia, mikroorganisme, dan hubungan antar

makhluk hidup (Agustanti dkk,2019)

C
Conservation adalah gabungan darin kata con” (together) dan ”servare” (to keep

atau to save), yakni usaha memelihara milik kita.(Santi,2015)

D
Ditjen adalah singkatan dari direktorat jenderal yang artinya unsur pelaksana pada

Kementerian atau Lembaga Negara yang mempunyai tugas merumuskan serta

melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidangnya.(

https://id.wikipedia.org/wiki/Direktorat_Jenderal, diakses pada 26 Maret 2021)

Degradasi Lingkungan adalah runtutan peristiwa dari penurunan mutu lingkungan

atau penurunan kemampuan dayadukung lingkungan yang diakibatkan oleh

manusia maupun yang diakibatkan oleh alam.(Harmayani,2015)

E
Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara

suatu organisme dengan lingkungannya.( https://rimbakita.com/ekologi/,diakses

pada 26 Maret 2021)


Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam mengelola

sumber daya yang terbatas dan menyalurkannya kedalam berbagai individu atau

kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi,diakses pada 26 Maret 2021)

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak

terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.(

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem,diakses pada 26 Maret 2021)

Ekowisata Ekowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata

yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam,

aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek

pembelajaran dan pendidikan.( https://id.wikipedia.org/wiki/Ekowisata,diakses pada

26 maret 2021)

F
Flora adalah keseluruhan kehidupan tumbuh-tumbuhan.(almos,2014)

Fauna adalah segala macam jenis hewan yang hidup di bagian tertentu atau

periode tertentu.
G
Genetik adalah cabang biologi yang menyangkut dengan pewarisan sifat hereditas dan

variasi. (https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/06/193000169/genetika-

pengertian-dan-ruang-lingkup,diakses pada 26 Maret 2021)

Geografis adalah mempelajari tentang hubungan, persamaan,dan perbedaan antar

ruang di Bumi.( https://id.wikipedia.org/wiki/Geografi,diakses pada 26 Maret

2021)

H
Hayati adalah olehraga yang dilakukan di alam terbuka, sebagai bentuk aktivitas

yang lebih banyak berorientasi di alam.(Undartik,2020)

K
Komoditas adalah Hasil kerja manusia (barang/jasa) sengaja diproduksi untuk

dipertukarkan melalui mekanisme pasar.(dzulfiana,2018)

Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan,

manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan

keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan, masa depan

(Akhmaddhian, 2013).

Kolaborasi merupakan salah satu bentuk interaksi social.(Nurjannah,Siti.2014)


L
Lahan adalah uatu wilayah dipermukaan bumi, mencakup semua komponen

biosfer yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis yangberada di atas dan di

bawah wilayah tersebut, termasukatmosfer, tanah, batuan induk, relief, hidrologi,

tumbuhandan hewan, serta segala akibat yang ditimbulkan olehaktivitas manusia.

(juhadi,2007)

Lembaga adalah suatu sistem yang kompleks dan mencakup berbagai hal yang

mengandung konsep sosial, psikologis, hukum dan politik.

M
Manajemen adalah usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk menentukan

dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi

perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan dan pengawasan.(Melisa,Nafitri,2012)

Multidisipliner adalah penggabungan beberapa disiplin untuk bersama-sama

mengatasi masalah tertentu.(Sudikan,2014)

Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk

mengamatinya diperlukan alat bantuan.(

https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganisme,diakses pada 27 Maret 2021)


N
Nilai kultur adalah nilai yang ada dan berkembang di dalam masyarakat.

(Azis,2019)

O
Organisme adalah setiap entitas individual yang mewujudkan sifat-sifat

kehidupan.(https://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk_hidup,diakses pada 27 Maret

2021)

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung dan

pencatatan secara sistematis terhadap obyek yang akan diteliti.(Fahrudin,2019)

P
Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan

menggunakan panca indera.(Drever,2010)

Proteksi tanaman adalah bagian integral penting dari sistem agribisnis hasil

pertanian, terutama dalam mempertahankan produksi hortikultura mantap pada

taraf tinggi baik kualitas maupun kuantitas, menguntungkan petani, menjamin

kesehatan manusia, dan mempertahankan kelestarian lingkungan hidup.

(Ditlin,2015)
S
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam semesta yang

dapat dipergunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhanm hidupnya.

(Bakhri,2010)

Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat, air, dan/atau udara yang

masih mempunyai sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh

manusia.(UU NO.41 Tahun 2014)

T
Trekking adalah perjalanan dengan berjalan kaki melalui tujuan terpencil yang,

dalam banyak kasus, tidak dapat diakses dan tidak diketahui oleh pengunjung.(

https://www.onecaribbean.org/content/files/Trekking.pdf,diakses pada 27 Maret

2021)

Terestris adalah pengambilan  data dengan cara melakukan survey lapangan untuk

mendapatkan hasil titik-titik pengukuran lapangan berupa X,Y dan Z

menggunakan alat Theodolit/TS (Total Station) di mana hasilnya akan

membentuk peta kontur dan data topografi lainnya.(

https://www.zasukoinfo.co.id/service/terestris/,diakses pada 27 Maret 2021)

V
Vegetasi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan di suatu tempat

tertentu, mencakup baik perpaduan komunal dari jenis-jenis flora penyusunnya

maupun tutupan lahan yang dibentuknya.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Vegetasi,diakses pada 27 Maret 2021)


DAFTAR PUSTAKA

Adia, Yuniarti. 2011. Mengenal Peran dan Fungsi Hutan Konservasi. Persada.

Jakarta.

Agustanti, Raihanah Nur and -, Drs. Djumadi, M. Kes.2019.Hubungan Hasil

Praktikum Histologi Dengan Kemampuan Keterampilan Proses Sains

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UMS Tahun Akademik 2018/2019.

Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Akhmaddhian, S. 2013. Peran pemerintah daerah dalam mewujudkan hutan

konservasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang

Kehutanan (Studi di Kabupaten Kuningan). Jurnal Dinamika Hukum,

13(3), 446-456.

Akhmaddhian, S., dan Fathanudien, A. 2015. Partisipasi Masyarakat Dalam

Mewujudkan Kuningan Sebagai Kabupaten Konservasi (Studi Di

Kabupaten Kuningan). Jurnal Unifikasi. Vol. 2 No. 1 Hal 67-90.

Almos,2014. Pantun Dan Pepatah-Petitih Minangkabau Berleksikon Flora Dan

Fauna.Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga,Yogyakarta

Asli Daerah, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran dan Luas Wilayah

terhadap Belanja Modal. Universitas Indonesia. Jakarta.


Fatori, M. 2019. Konservasi Manuskrip dalam Menjaga Warisan Nusantara di

Perpustakaan Pura Pakualaman Yogyakarta. Manuskripta, 9(1), 85-96.

Gazali, M. 2017. Seni Mural Ruang Publik Dalam Konteks Konservasi.

Imajinasi: Jurnal Seni, 11(1), 69-76.

Ghazali, M. 2017. Seni Mural Ruang Publik dalam Konteks Konservasi. Jurnal

Imajinasi. Vol. 11 No. 1 Hal 70-76.

Harmayani,Suthayana.2015. Analisis Degradasi Lingkungan Akibat Dari

Pembangunan Jalan Lingkar Nusa Penida.Penelitian Hibah Pasca

Sarjana,Universitas Udayana.

Indrawan, M., Primack, R.B., dkk. 2012. Biologi Konservasi. Yayasan Obor

Manusia. Jakarta.

Indrawan, Mochamad., dkk. 2012. Biologi Konservasi. Pustaka Obor Indonesia.

Jakarta.

Insitut Pertanian Bogor.

Insyani, R.S. 2019. Memahami Konservasi Lingkungan. Penerbit Mutiara Aksara.

Semarang.

Juhadi,2007.Pola-Pola Pemanfaatan Lahandan Degradasi Lingkungan Pada

Kawasan Perbukitan.Universitas Negeri Semarang

Kusnandar, Dodik Siswantoro. 2012. Pengaruh Dana Alokasi Umum,

Pendapatan

Lumbessy, H., Rengkung, J., & Gosal, P. H. 2015. Strategi konservasi

ekosistem mangrove Desa Mangega dan Desa Bajo sebagai destinasi

ekowisata di Kabupaten Kepulauan Sula. Spasial, 2(3), 192-200.


Lutfhi, A., dan Wijaya, A. 2011. Persepsi Masyarakat Sekaran Tentang

Konservasi Lingkungan. Jurnal komunitas. Vol. 3 No. 1 Hal 29-39.

Luthfi, A., & Wijaya, A. 2011. Persepsi masyarakat sekaran tentang konservasi

lingkungan. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and

Culture, 3(1).

Meitasuci, Dzulfiana.2018.Kajian Komoditas Tanaman Padi Dan Jagung Dalam

Mendukung Ketahanan Pangan Di Kecamatan Sumbang Kabupaten

Banyumas. Bachelor Thesis, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Mulyadi, E., Hendriyanto., dkk. 2011. Konservasi Hutan Mangrove Sebagai

Ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. Vol. 1 No. 1 Hal 51-58.

Muntasib, E.K.S.H., dkk. 2015. Buku Ajar Konservasi. IPB Press. Bogor.

Ngabekti, S. 2014. Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH)

Balikpapan Sebagai Sumber Belajar Konservasi. Jurnal Pendidikan IPA

Indonesia, 3(2).

Ngabekti, S. 2014. Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (Kwplh)

Balikpapan Sebagai Sumber Belajar Konservasi. Jurnal Pendidikan IPA

Indonesia. Vol. 3 No. 2 Hal 116-122.

Nurjannah, Siti (2014) Kolaborasi Antara Guru Bimbingan Konseling Dan Guru

Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Kepribadian Siswa Di

Sekolah Menengah Pertama Jati Agung Wage Sidoarjo. Undergraduate

Thesis, Uin Sunan Ampel Surabaya.


Phramesti, R., dan Yuliastuti, N. 2013. KAJIAN KEBERLANJUTAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)SEBAGAI KAMPUS

KONSERVASI. Jurnal Teknik PWK. Vol. 2 No. 1 Hal 183-190.

Rachman, M. 2013. PENGEMBANGAN PENDIDIKANKARAKTER

BERWAWASAN KONSERVASI NILAI-NILAI SOSIAL. Journal Unnes atau

journal Forum Ilmu Sosial. Vol. 40 No.1 Hal 1-15.

Suherman, S., Giyanti, S., & Anggraeni, S. P. K. 2019. Mural Di Lingkungan

Sekolah Dalam Konteks Pendidikan Konservasi. Refleksi Edukatika:

Jurnal Ilmiah Kependidikan, 9(2).

Sukirno, Sadono. 2013. Makro Ekonomi, Teori Pengantar. PT. Raja Grafindo

Suwarni dan Anton. 2015. Partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kuningan

sebagai kabupatenn konservasi. Jurnal Unifikasi. Vol. 2 No. 1 Hal 67-90.

Syafei, L. S.2017. Keanekaragaman Hayati dan Konservasi Ikan Air Tawar.

Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 11(1), 48-62.

Widianti, K. A. 2017. Preservasi Rumah Adat Desa Sade Rembitan Lombok

Sebagai Upaya Konservasi. Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan .

Vol.6 No.3 Hal 79-84.

Winarti. 2018. Mengenal Bentuk-bentuk Konservasi Alam. Penerbit Cempaka

Putih. Klaten.

Woodward, John dan Jen, Greem. 2019. Materi Biologi! Volume 10 EKOLOGI.

Pakar Raya. Klaten.

Anda mungkin juga menyukai