Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

DINAMIKA MESIN DAN TANAH


TAHANAN PENETRASI TANAH

Oleh :
Nama : Harki Himawan
NIM : 185100201111013
Kelompok : B3

LABORATIRUM DAYA DAN MESIN PERTANIAN


JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penetrasi tanah adalah daya yang dibutuhkan oleh sebuah benda untuk masuk ke
dalam tanah. Penetrasi tanah merupakan refleksi atau gambaran dari kemampuan akar
tanaman menembus tanah. Masuknya akar tanaman ke dalam tanah tergantung dari
kemampuan akar tanaman itu sendiri, sifat fisik tanah seperti struktur, tekstur dan kepadatan
tanah, retakan yang ada di dalam tanah, kandungan bahan organik tanah, dan kondisi
kelembapan benda.
Dalam bidang pertanian, untuk mengetahui ketahanan tanah terhadap penetrasi akar
tanaman digunakan penetrometer atau penetograph. Penggunaan penetrometer
dimaksudkan untuk menilai konfisi tanah dalam hubungannya dengan pertumbuhan dan
perkembangan akar di dalam tanah, hasil panen, dan sifat-sifat fisik tanah lainnya yang
berhubungan dengan produksi pertanian. Di bidang teknik sipil, penetrometer dirancang untuk
mengetahui ketahanan tanah sampai kedalaman lebih dari satu meter.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Memahami fungsi dan tujuan implementasi alat penetrometer yang diaplikasikan pada
tanah ‘
2. Mengetahui tahanan penetrasi tanah menggunakan alat penetrometer
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tanah


Tanah merupakan salah satu media tanam untuk tumbuhan yang tersusun dari bahan
mineral. Tanah secara umum terdiri dari tiga bahan yaitu butiran (padatan), cair (cairan) dan udara
(gas) yang terdapat dalam ruang pori antar partikel tanah. Setiap jenis tanah memiliki komposisi
yang berbeda – beda tergantung dengan kondisi lingkungan tanah. Tanah merupakan kumpulan
dari benda alam yang tersusun secara horizon – horizon yang terdiri dari bahan mineral, bahan
organic, air dan udara yang digunakan sebagai media tumbuhan. Tanah yang baik memiliki
pemadatan tanah rendah, bobot isi tanah rendah, aerasi tanah yang baik, porositas tanah tinggi
dan drainase yang baik (Putra, 2012).
Tanah terdiri dari padatan dan terisi oleh air dan udara di setiap pori – pori tanah. Volume
tanah akan berubah jika mendapat tekanan yang cukup besar. Hal ini disebabkan oleh gaya –
gaya luar eksternal maupun internal. Kondisi tanah dapat ditentukan dengan parameter –
parameter tertentu seperti void ratio, porositas, berat isi tanah (bulk density), dan berat jenis
(Rizaldi dan Sumono, 2018)

2.2 Sifat Fisik Tanah


Tanah memiliki sifat fisik yaitu (a) warna tanah, merupakan sifat tanah yang mudah dilihat.
Warna tanah merupakan campuran komponen lain yang terjadi karena mempengaruhi berbagai
faktor atau persenyawaan tunggal. Warna tanah terdiri dari coklat, karat, abu – abu, kuning dan
putih. Kemudian (b) tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada
tanah. (c) struktur tanah digunakan untuk menunjukan ukuran partikel – partikel tanah seperti
pasir, debu dan liat yang membentuk agregat satu dengan yang lainnya. Gumpalan – gumpalan
tanah merupakan struktur tanah karena butir – butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain. (d)
kadar air merupakan kehilangan berat ketika tanah dikeringkan dengan teknik atau metode
tertentu (Putra, 2021).

2.3 Tanahan Penetrasi Tanah


Tahanan penetrasi tanah merupakan salah satu sifat tanah untuk menahan suatu gaya
dari luar. Hal ini dapat digunakan untuk menggambarkan gaya yang dibutuhkan untuk menembus
suatu luasan tanah tertentu. Faktor yang dapat mempengaruhi tahanan penetrasi tanah adalah
sifat fisik dan mekanik tanah seperti kadar air, tekstur tanah dan dry bulk density. Tahanan
penetrasi tanah berdampak kepada aktivitas akar tanaman untuk menembus tanah. Untuk
mengukur tahanan penetrasi tanah digunakan alat penetrometer, data yang didapat dari alat
tersebut berupa perbandingan gaya tekanan tanah per satuan luas tertentu (Priyonggo, 2019).
Tahanan penetrasi tanah bergantung pada sifat karakteristik suatu tanah dan pengolahan
tanah. Material organic dan kandungan liat tanah merupakan sifat fisik tanah yang dapat
mempengaruhi tahanan penetrasi tanah. Tahanan penetrasi tanah dapat dipengaruhi oleh kadari
air tanah, bahan organic, dan bulk density pada tanah ocisol. Pengujian tahanan penetrasi tanah
bertujuan untuk menilai kondisi tanah dalam hubungannya dengan pertumbuhan akar tanaman
dan produktivitas pertanian (Priyonggo dan Zunanik, 2021).
Ketahanan penetrasi tanah adalah kemampuan tanah untuk menahan beban yang tinggi
di atasnya, di mana resistansi penetrasi mewakili tingkat kepadatan tanah. Faktor yang
mempengaruhi ketahanan penetrasi adalah tekstur tanah, kandungan air dan struktur tanah.
Tanah dengan tekstur sedang atau dikategorikan memiliki sifat fisik yang baik akan memiliki
ketahanan penetrasi yang rendah, jadi tanah lapisan atas memiliki ketahanan penetrasi yang lebih
rendah daripada lapisan di bawah (Pohan, 2020).

2.4 Penetrometer
Terdapat dua jenis penetrometer yaitu dinamis dan statis. Alat ini menggunakan bahan –
bahan yang terbuat dari baja dimana memiliki massa rata – rata sebesar 6,8 kg, panjangnya
sebesar 153 cm dan memiliki kemampuan untuk melakukan penetrasi ke dalam tanah sekitar 38
cm serta memiliki kemiringan sisi luar dari kerucut sebesar 45 derajat (Putra, 2012).
Penetrometer digunakan untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah tanpa merusak massa
tanah, sehingga bila ada Kerusakan yang disebabkan oleh penggunaan penetrometer sangat
kecil. Ada dua Prinsip dasar penetrometer adalah dinamis dan statis. Penetrometer dinamis
dirancang untuk dimasukkan ke dalam tanah dengan bantuan beban diterapkan pada alat,
digunakan untuk mengevaluasi lapisan tanah di jalan raya. Sebuah penetrometer statis adalah
perangkat yang dirancang untuk didorong atau ditekan ke tanah perlahan dengan kecepatan
konstan untuk hindari pengaruh dinamis. Hasil pengukuran penetrometer sangat bergantung pada
geometri masing-masing jenis penetrometer dan kondisi tanah. Kegagalan terjadi pada
mekanisme penetrasi statis. Pada tanah yang relatif homogen, tahanan penetrasi meningkat
dengan kedalaman lapisan tanah dan kekerasan tanah, dan diameter ujung penetrometer.
Hambatan ujung penetrometer diasumsikan sebagai alat penekan untuk memperluas lubang
masuk ujung penetrometer, dan gesekan yang dipengaruhi oleh sifat dan bentuk ujung
penetrometer dan lantai dasar (Suparding, 2017).
Penetrometer adalah alat untuk mengukur ketahanan tanah untuk digunakan menguji
kualitas tanah. seberapa baik tanah digunakan untuk lahan pertanian, perkebunan, gedung, jalan,
jembatan dan berbagai aplikasi yang membutuhkan pemantauan. Tahanan tanah dari suatu
bahan diperoleh dengan menekan sampel dengan penetrometer menggunakan pendorong
standar seperti kerucut, batang atau jarum ditusukkan ke tanah. Hasil pengukuran menunjukkan
tingkat kekuatan tanah yang tergantung pada kondisi contoh tanah seperti : tanah, berat tekan,
porositas tanah, suhu tanah dan sebagainya (Pohan,2020).
DAFTAR ISI

Priyonggo, B. 2019. Rancang Bangun dan Pengujian Penetrometer Digital dengn Perekan Data
Berbasis Android. JTEP. Jurnal Keteknikan Pertanian. Vol. 7 (1) : 83 – 90
Putra, T. A. 2012. `Pengujian Kinerja Penetrometer Digital Berbasis Mikrokontroller ATMEGA
8535. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor
Suparding. 2017. Daya Dukung Tanah Pada Lahan Sawah Siap Tanam. Skripsi. Fakultas
Pertanian. Universitas Hasanuddin. Makasar
Pohan, A.A. 2020. Pengaruh Tingkat Kepadatan Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung
(Zea mays L.). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara
Priyonggo, B., dan Zunanik M. 2021. Pengujian Cone Index Pada Tanah Kering Dengan
Menggunakan Digital Penetrometer. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem.
Vol. 9 (2) : 134 – 140
Rizaldi, T., dan Sumono. 2018. Tahanan Penetrasi Tanah Terhadap Penekanan Plat Dengan
Sudut Penekanan dan Ukuran Plat Yang Berbeda di Sawah. ANR Conference Series 01 :
238 - 243
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai