Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

DINAMIKA MESIN DAN TANAH


KUAT GESER TANAH

Oleh :
Nama : Harki Himawan
NIM : 185100201111013
Kelompok : B3

LABORATIRUM DAYA DAN MESIN PERTANIAN


JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah
terhadap desakan atau tarikan. Dengan dasar pengertian ini, bila tanah mengalami
pembebanan akan ditahan oleh kohesi tanah yang bergantung pada jenis tanah dan
kepadatannya, tetapi tidak tergantung dari tegangan normal yang bekerja pada bidang geser
dan gesekan antara butir-butir tanah yang besamya berbanding lurus dengan tegangan
normal pada bidang gesemya.
Ada beberapa cara untuk menentukan kuat geser tanah, antara lain:
1. Pengujian geser langsung (Direer shear test)
2. Pengujian triaksial (Trialsal test)
3. Pengujian tekan bebas (Uncunfined compression test)
Keamanan suatu struktur geoteknik sangat tergantung pada kekuatan tanah. Jika
tegangan yang bekerja pada tanah lebih besar dari kekuatan yang tersedia, maka struktur
geoteknik tersebut akan runtuh karena tanah tidak dapat menahan tekan maupun tarik
dalam besaran yang signifikan, maka kekuatan tanah yang dimaksud adalah kuat geser
yang merupakan kekuatan friksi dan/atau kohesinya.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Memahami fungsi dan tujuan implemen alar vaneshear yang diaplikasikan pada
tanah
2. Mengetahui kuat geser tanah menggunakan alat vaneshear
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jenis – Jenis Tanah


Tanah dapat dibagi menjadi beberapa jenis pengelompokan tanah, yaitu berdasarkan
ukuran butir-butir tanah, campuran butir-butir dan sifat perlekatannya. Berdasarkan ukuran
partikel, tanah dapat terdiri dari salah satu atau semua jenis partikel berikut (Haras et al,
2017) :
1. Kerikil (gravel) yaitu kepingan-kepinganbatuan yang kadang juga partikel mineral
quartz dan feldspar yang berukuran lebih besar 2 mm.
2. Pasir (sand) yaitu sebagian besar mineral quartz dan feldspar yang berukuran antara
0,06 mm - 2 mm.
3. Lanau (silt) yaitu sebagian besar fraksi mikroskopis (yang berukuran sangat kecil)
dari tanah yang terdiri dari butiran-butiran quartz yang sangat halus dan dari
pecahan-pecahan mika yang berukuran dari 0,002 - 0,06 mm.
4. Lempung (clay) yaitu sebagian besar terdiri dari partikel mikroskopis (berukuran
sangat kecil) dan sub-mikroskopis (tak dapat dilihat, hanya dengan mikroskop)
yang berukuran lebih kecil dari 0,002 mm (2 mikron).

2.2 Pengertian Kuat Geser Tanah


Menurut Setiawan et al (2021),kuat geser tanah adalah kemampuan tanah untuk
menyerap tegangan tanpa runtuh terjadi. Volume tanah berkurang ketika ada beban pada di
sekelilingnya. Tanah dapat terdistorsi jika menerima tegangan geser dan komponen dapat
berdisosiasi satu sama lain dan tanah dikatakan gagal meluncur jika distorsinya cukup
besar.
Menurut Firdaus et al (2018), kuat geser tanah ditentukan untuk mengukur
kemampuan tanah menahan tekanan tanpa terjadi keruntuhan. tanah mengalami
penyusutan volume jika menerima tekanan merata disekelilingnya. Apabila menerima
tegangan geser, tanah akan mengalami distorsi dan apabila distorsi yang terjadi cukup
besar, maka partikel-partikelnya akan terpeleset satu sama lain dan tanah akan dikatakan
gagal dalam geser.
a. Kohesi tanah yang tergantung pada jenis tanah dan pemadatannya, tetapi tidak
tergantung dari tegangan vertikal yang bekerja pada gesernya
b. Gesekan antara butir-butir tanah yang besarnya berbanding lurus dengan tegangan
vertikal pada bidang gesernya.
Menurut Haras et al (2017), Kuat geser tanah adalah kemampuan tanah untuk
menahan tegangan geser yang terjadi pada saat dibebani. Keruntuhan geser tanah terjadi
bukan karena rusaknya butir-butir tanah tetapi karena gerak relatif antara butir-butir tanah.
ada peristiwa kelongsoran suatu lereng berarti telah terjadi pergeseran dalam butir-butir
tanah tersebut.

1. Pada tanah berbutir halus (kohesif) misalnya lempung kekuatan geser yang dimiliki
tanah disebabkan karena adanya kohesi atau lekatan antara butir-butir tanah (c soil).

2. Pada tanah berbutir kasar (non kohesif).kekuatan geser disebabkan karena adanya
gesekan antara butir-butir tanah sehingga sering disebut sudut geser dalam (φ).

3. Pada tanah yang merupakan campuran antara tanah halus dan tanah kasar (c dan
φ soil). Kekuatan geser disebabkan karena adanya lekatan (karena kohesi)
dan gesekan antara butir-butir tanah (karena φ).

2.3 Pengujian Kuat Geser Tanah


Menurut Oktaviana et al (2021), ada beberapa pengujian yang dilakukan untuk menentukan
kuat geser tanah yaitu sebagai berikut :
1. Uji Kuat Geser Langsung
Kondisi kegagalan suatu material terjadi sebagai akibat dari ada kombinasi keadaan
kritis dari tegangan normal dan tegangan geser. Uji kekuatan geser langsung adalah
salah satu pengujian tertua dan paling banyak digunakan untuk menentukan
parameter kuat geser tanah cukup sederhana, yaitu: kohesi (c) dan sudut geser
dalam (φ). Dalam percobaan ini, dimungkinkan untuk pengukuran langsung dan
cepat, untuk menentukan nilai kekuatan geser tanah dengan kondisi tak terdrainase
atau dalam konsep tegangan total (tekanan total).
2. Uji Kuat Tekan Bebas
Kuat tekan bebas merupakan pengujian yang umum dilakukan dan digunakan dalam
proses menyelidiki sifat stabilisasi tanah. Selain menerapkan yang praktis, sampel
yang dibutuhkan juga tidak banyak. Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dalam
pengujian kuat tekan bebas tanah kohesif, dengan untuk mendapatkan nilai kuat
tekan bebas tanah, maka dilakukan uji kuat tekan seberapa kuat tanah menerima
kuat tekan yang diberikan sampai tanah tersebut dipisahkan dari biji-bijian, juga
mengukur regangan tekan tanah. Sifat mengurangi kekurangan lahan karena adanya
kerusakan struktural pada tanah ini disebut sensitivitas. Pada ada pengujian ini
contoh tanah berbentuk silinder dan dibiarkan bebas sampai mencapai harga beban
maksimum. Maka besarnya tekanan aksial akan diperoleh diperlukan untuk
memampatkan tanah berbentuk silinder sampai tanah mengalami keruntuhan 20%.

2.4 Vane Shear Test


Pengujian Vane Shear merupakan pengujian geoteknik untuk mencari kuat geser
langsung di lapangan maupun di laboratorium pada kondisi tidak terjadi pengaliran
(undrained shear strength). Alat uji Vane Shear terdiri dari sebuah batang yang pada
bagian ujung bawahnya terdapat 4 (empat) buah pelat baja tipis dengan dimensi yang
sama, dan bagian ujung lainnya terdapat alat pencatat berupa spring/pegas yang telah
dikalibrasi untuk memberikan harga kekuatan geser tanah pada kondisi tidak terjadi
pengaliran (undrained shear strength) (Muslim et al., 2018). Menurut Widjaja et al (2014),
Vane Shear Test (VST) merupakan alat in-situ yang digunakan untuk menentukan nilai kuat
geser tak terdrainase dari suatu tanah. Kapasitas VST dapat mencapai pada kuat geser
hingga 200 kPa pada tanah lunak jenuh air. Dari penelitian sebelumnya, pengujian VST
pada tanah dengan konsistensi medium hingga lempung lunak diperoleh nilai su ≤ 50 kPa.
VST juga dapat digunakan pada tanah lanau, gembur dan material tanah lainnya yang dapat
diprediksi kekuatan geser tak terdrainase-nya. Metode penggunaan VST ini tidak dapat
diaplikasikan pada anah pasir, gravel, dan jenis tanah lainnya yang memiliki permeabilitas
tinggi.
Pada penelitian sebelumnya diperoleh bahwa alat VST memang dibutuhkan
untuk tes pada tanah yang memiliki permeabilitias rendah untuk respon dari
suatu pengujian untuk menggambarkan kuat geser tak terdrainase.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan


- Vane shear
- Tanah

3.2 Diagram Alir Siapkan alat dan bahan

3.2.1 Titik 1

Kalibrasi vane shear

Ditancapkan dan tekan cone vane shear


pada kedalaman tanah 5 cm, 10 cm, 15cm

Diputar vane shear searah jarum jam


hingga berbunyi klik

Dibaca skala pada handle pengukuran

Dicata hasil
3.2.1 Titik 2

Siapkan alat dan bahan

Kalibrasi vane shear

Ditancapkan dan tekan cone vane shear


kedalaman tanah 10 cm, 20 cm, 30 cm

Diputar vane shear searah jarum jam


hingga berbunyi klik

Dibaca skala pada handle pengukuran

Dicata hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Praktikum
4.2 Analisa Prosedur
Pada praktikum materi kuat geser tanah alat yang digunakan adalah vane
shear test. Alat ini berfungsi untuk menentukan nilai kuat geser tanah pada suatu
lahan yang kita inginkan. Pertama tentukan titik suatu lahan yang ingin diketahui nilai
kuat geser tanah. Terdapat 2 titik untuk menentukan nilai kuat geser tanah dan
menggunakan variasi kedalam pengujian yaitu 5 cm, 10 cm, dan 15 cm pada titik
pertama kemudian kedalaman 10 cm, 20 cm, dan 30 cm pada titik kedua. Pada titik
pertama menggunakan vane dengan tinggi 3 cm dan berdiameter 1,5 cm. Sedangkan
pada titik kedua menggunakan vane dengan tinggi 4 cm dan berdiameter 2 cm.
Sebelum vane shear digunakan terlebih dahulu kalibrasi dengan cara memutar
pengukuran pada hadle tepat pada angka 0. Setelah itu gunakan kedalam pengujian
yang telah ditentukan pada titik pertama dan kedua. Kemudian tancapkan dan tekan
cone vane shear pada kedalam tanah yang telah ditentukan dengan kecepatan yang
konstan. Vane shear diputar searah dengan jarum jam hingga berbunyi klik. Setelah
itu baca skala pada pengukuran handle dan catat hasil.

4.3 Analisa Hasil


Setelah dilakukan pengambilan data pada titik pertama dan kedua dengan
masing – masing kedalam, selanjutnya mencari nilai kuat geser tanah dengan
rumus :

T
d h d3
2
S=
π( + )
2 6
Dimana :
S = Kuat geser tanah (N/cm2)
T = Torsi (N.cm)
d = Diameter vane (cm)
h = Tinggi vane (cm)

Pada titik pertama menggunakan vane atau baling – baling dengan tinggi 3
cm dan berdiameter 1,5 cm. Pengambilan data pada kedalaman tanah 5 cm
diperoleh nilai torsi sebesar 21 N.cm. Kemudian nilai torsi tersebut dimasukkan
kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat geser tanah pada kedalaman 5 cm sebesar
1,6985138 N/cm2. Kemudian pada kedalaman tanah 10 cm diperoleh nilai torsi
sebesar 25 N.cm. Setelah itu nilai torsi dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan
nilai kuat geser tanah sebesar 2,02204024 N/cm2. Pada kedalaman tanah 15 cm
diperoleh nilai torsi pada vane shear test sebesar 34 N.cm. Kemudian nilai torsi
tersebut dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat geser tanah pada
kedalam 15 cm sebesar 2,74997472 N/cm2.
Pada titik kedua menggunakan vane dengan ukuran tinggi 4 cm dan
berdiameter 2 cm. Pengujian dilakukan pada kedalaman tanah 10 cm, 20 cm, dan 30
cm. Pada kedalaman tanah 10 cm diperoleh nilai torsi pada vane shear sebesar 80
N.cm. Kemudian nilai torsi tersebut dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan nilai
kuat geser tanah 2,73072958 N/cm2. Pada kedalaman tanah 20 cm diperoleh nilai
torsi sebesar 110 N.cm. Setelah itu nilai torsi dimasukkan kedalam rumus dan
didapatkan nilai kuat geser tanah sebesar 3,75475318 N/cm 2. Terakhir pada kedalam
tanah 30 cm diperoleh nilai torsi sebesar 132 N.cm, nilai torsi tersebut dimasukkan
kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat geser tanah sebesar 4,50570381 N/cm2.
Dari data hasil praktikum dapat dilihat bahwa kedalaman tanah berbanding
lurus dengan nilai torsi. Semakin besar nilai kedalaman tanah maka nilai torsi juga
demikian. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kedalaman tanah, bahwa semakin dalam
tanah ditekan akan menimbulkan gaya tekan atau dorong yang besar juga. Terlihat
pada nilai torsi pada masing – masing titik. Nilai torsi berpengaruh pada nilai kuat
geser tanah, jika nilai torsi semakin besar maka nilai kuat geser tanah juga semakin
besar, dikarenakan kuat geser tanah merupakan gaya untuk menahan tekanan yang
dilakukan oelh butir – butir tanah terhadap desakan atau tarikan.
Pada penggunaan vane yang berbeda dengan kedalam yang sama
menghasilkan nilai torsi yang berbeda. Pada titik pertama dengan kedalaman 10 cm
menggunakan vane dengan tinggi 3 cm dan berdiameter 1,5 diperoleh nilai torsi
sebesar 25 N.cm. Sedangkan pada titik kedua dengan kedalaman yang sama yaitu
10 cm dengan menggunakan vane berukuran tinggi 4 cm dan berdiameter 2 cm
diperoleh nilai torsi sebesar 80 N.cm. Hal ini disebabkan oleh luas permukaan vane,
jika permukaan vane semakin luas maka gaya takan atau dorong kedalam tanah
semakin besar dan menyebabkan nilai torsi semakin besar.
Hubungan antara kedalaman tanah terhadap kuat geser tanah adalah
berbanding lurus. Hal ini dapat dilihat dari data hasil perhitungan yang telah
dilakukan. Ketika vane shear digunakan pada kedalam tanah yang semakin dalam,
maka nilai kuat geser tanah juga semakin besar. Kuat geser tanah dipengaruhi oleh
hubungan antara partikel – partikel tanah atau disebut kohesi tanah.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini bertujuan untuk emahami fungsi dan tujuan implemen alar
vaneshear yang diaplikasikan pada tanah dan mengetahui kuat geser tanah menggunakan
alat vaneshear. Kuat geser tanah merupakan gaya untuk menahan sebuah desakan yang
disebabkan oleh butir – butir tanah. Vane shear test adalah sebuah alat yang dapat
menentukan nilai kuat geser suatu tanah. Dari data hasil praktikum pada titik pertama
menggunakan vane atau baling – baling dengan tinggi 3 cm dan berdiameter 1,5 cm.
Pengambilan data pada kedalaman tanah 5 cm diperoleh nilai torsi sebesar 21 N.cm.
Kemudian nilai torsi tersebut dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat geser
tanah pada kedalaman 5 cm sebesar 1,6985138 N/cm 2. Kemudian pada kedalaman tanah
10 cm diperoleh nilai torsi sebesar 25 N.cm. Setelah itu nilai torsi dimasukkan kedalam
rumus dan didapatkan nilai kuat geser tanah sebesar 2,02204024 N/cm2. Pada kedalaman
tanah 15 cm diperoleh nilai torsi pada vane shear test sebesar 34 N.cm. Kemudian nilai torsi
tersebut dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat geser tanah pada kedalam 15
cm sebesar 2,74997472 N/cm2. Pada titik kedua menggunakan vane dengan ukuran tinggi 4
cm dan berdiameter 2 cm. Pengujian dilakukan pada kedalaman tanah 10 cm, 20 cm, dan 30
cm. Pada kedalaman tanah 10 cm diperoleh nilai torsi pada vane shear sebesar 80 N.cm.
Kemudian nilai torsi tersebut dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat geser
tanah 2,73072958 N/cm2. Pada kedalaman tanah 20 cm diperoleh nilai torsi sebesar 110
N.cm. Setelah itu nilai torsi dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat geser
tanah sebesar 3,75475318 N/cm2. Terakhir pada kedalam tanah 30 cm diperoleh nilai torsi
sebesar 132 N.cm, nilai torsi tersebut dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat
geser tanah sebesar 4,50570381 N/cm2.

5.2 Saran
Praktikum pada materi kuat geser tanah sudah berjalan dengan lancar. Tetapi untuk
kedepannya praktikan harus melihat atau menonton video praktikum sebelum dilakukannya
asistensi agar dapat memahami materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, A. P., Setyanto, dan Ahmad H. 2018. Pengaruh Derajat Kejenuhan Pada Tanah
Gambut Menggunakan Uji Kuat Geser Tanah. JRSDD. Vol. 6 (2) : 1 - 11
Haras, M., Turangan A. E., dan Roski R. I. L., 2017. Pengaruh Penambahan Kapur
Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung. TEKNO. Vol. 15 (67) : 77 – 86
Muslim, R., Ferry F., dan Muhardi. Karakteristik Kuat Geser TanahGambut Akibat
Pemampatan. SIKLUS : Jurnal Teknik Sipil. Vol. 4 (2) : 67 – 79
Oktaviana, S. F., Fatma S., dan Okrobianus H. 2021. Stabilisasi Tanah Lempung
Menggunakan Campuran Abu Ampas Tebu, Semen Portland, Dan Abu Terbang
Terhadap Kuat Geser Dan Daya Dukung Tanah. Jurnal Keilmuan Teknik Sipil. Vol. 4
(1) : 67 – 77
Setiawan, G. Y., M. Ikhwan Y., dan Okrobianus H. 2021. Stabilisasi Tanah Lempung Dengan
Penambahan Serabut Kelapa Pada Pengujian Kuat Geser Langsung (Direct Shear
Test). INFO TEKNIK. Vol. 22 (1) : 31 - 40
Widjaja, B., Paulus P. R., Adinda R. P., David W. S., dan Ivan O. 2014. Perbandingan Yield
Stress dan Viskositas Menggunakan Vane Shear Test dan Flow Box Test Untuk
Menjelaskan Prilaku Mudflow. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kepada
Masyarakat. Universitas katolik Parahyangan
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai