Oleh :
Nama : Harki Himawan
NIM : 185100201111013
Kelompok : B3
1. Pada tanah berbutir halus (kohesif) misalnya lempung kekuatan geser yang dimiliki
tanah disebabkan karena adanya kohesi atau lekatan antara butir-butir tanah (c soil).
2. Pada tanah berbutir kasar (non kohesif).kekuatan geser disebabkan karena adanya
gesekan antara butir-butir tanah sehingga sering disebut sudut geser dalam (φ).
3. Pada tanah yang merupakan campuran antara tanah halus dan tanah kasar (c dan
φ soil). Kekuatan geser disebabkan karena adanya lekatan (karena kohesi)
dan gesekan antara butir-butir tanah (karena φ).
3.2.1 Titik 1
Dicata hasil
3.2.1 Titik 2
Dicata hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Praktikum
4.2 Analisa Prosedur
Pada praktikum materi kuat geser tanah alat yang digunakan adalah vane
shear test. Alat ini berfungsi untuk menentukan nilai kuat geser tanah pada suatu
lahan yang kita inginkan. Pertama tentukan titik suatu lahan yang ingin diketahui nilai
kuat geser tanah. Terdapat 2 titik untuk menentukan nilai kuat geser tanah dan
menggunakan variasi kedalam pengujian yaitu 5 cm, 10 cm, dan 15 cm pada titik
pertama kemudian kedalaman 10 cm, 20 cm, dan 30 cm pada titik kedua. Pada titik
pertama menggunakan vane dengan tinggi 3 cm dan berdiameter 1,5 cm. Sedangkan
pada titik kedua menggunakan vane dengan tinggi 4 cm dan berdiameter 2 cm.
Sebelum vane shear digunakan terlebih dahulu kalibrasi dengan cara memutar
pengukuran pada hadle tepat pada angka 0. Setelah itu gunakan kedalam pengujian
yang telah ditentukan pada titik pertama dan kedua. Kemudian tancapkan dan tekan
cone vane shear pada kedalam tanah yang telah ditentukan dengan kecepatan yang
konstan. Vane shear diputar searah dengan jarum jam hingga berbunyi klik. Setelah
itu baca skala pada pengukuran handle dan catat hasil.
T
d h d3
2
S=
π( + )
2 6
Dimana :
S = Kuat geser tanah (N/cm2)
T = Torsi (N.cm)
d = Diameter vane (cm)
h = Tinggi vane (cm)
Pada titik pertama menggunakan vane atau baling – baling dengan tinggi 3
cm dan berdiameter 1,5 cm. Pengambilan data pada kedalaman tanah 5 cm
diperoleh nilai torsi sebesar 21 N.cm. Kemudian nilai torsi tersebut dimasukkan
kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat geser tanah pada kedalaman 5 cm sebesar
1,6985138 N/cm2. Kemudian pada kedalaman tanah 10 cm diperoleh nilai torsi
sebesar 25 N.cm. Setelah itu nilai torsi dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan
nilai kuat geser tanah sebesar 2,02204024 N/cm2. Pada kedalaman tanah 15 cm
diperoleh nilai torsi pada vane shear test sebesar 34 N.cm. Kemudian nilai torsi
tersebut dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat geser tanah pada
kedalam 15 cm sebesar 2,74997472 N/cm2.
Pada titik kedua menggunakan vane dengan ukuran tinggi 4 cm dan
berdiameter 2 cm. Pengujian dilakukan pada kedalaman tanah 10 cm, 20 cm, dan 30
cm. Pada kedalaman tanah 10 cm diperoleh nilai torsi pada vane shear sebesar 80
N.cm. Kemudian nilai torsi tersebut dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan nilai
kuat geser tanah 2,73072958 N/cm2. Pada kedalaman tanah 20 cm diperoleh nilai
torsi sebesar 110 N.cm. Setelah itu nilai torsi dimasukkan kedalam rumus dan
didapatkan nilai kuat geser tanah sebesar 3,75475318 N/cm 2. Terakhir pada kedalam
tanah 30 cm diperoleh nilai torsi sebesar 132 N.cm, nilai torsi tersebut dimasukkan
kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat geser tanah sebesar 4,50570381 N/cm2.
Dari data hasil praktikum dapat dilihat bahwa kedalaman tanah berbanding
lurus dengan nilai torsi. Semakin besar nilai kedalaman tanah maka nilai torsi juga
demikian. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kedalaman tanah, bahwa semakin dalam
tanah ditekan akan menimbulkan gaya tekan atau dorong yang besar juga. Terlihat
pada nilai torsi pada masing – masing titik. Nilai torsi berpengaruh pada nilai kuat
geser tanah, jika nilai torsi semakin besar maka nilai kuat geser tanah juga semakin
besar, dikarenakan kuat geser tanah merupakan gaya untuk menahan tekanan yang
dilakukan oelh butir – butir tanah terhadap desakan atau tarikan.
Pada penggunaan vane yang berbeda dengan kedalam yang sama
menghasilkan nilai torsi yang berbeda. Pada titik pertama dengan kedalaman 10 cm
menggunakan vane dengan tinggi 3 cm dan berdiameter 1,5 diperoleh nilai torsi
sebesar 25 N.cm. Sedangkan pada titik kedua dengan kedalaman yang sama yaitu
10 cm dengan menggunakan vane berukuran tinggi 4 cm dan berdiameter 2 cm
diperoleh nilai torsi sebesar 80 N.cm. Hal ini disebabkan oleh luas permukaan vane,
jika permukaan vane semakin luas maka gaya takan atau dorong kedalam tanah
semakin besar dan menyebabkan nilai torsi semakin besar.
Hubungan antara kedalaman tanah terhadap kuat geser tanah adalah
berbanding lurus. Hal ini dapat dilihat dari data hasil perhitungan yang telah
dilakukan. Ketika vane shear digunakan pada kedalam tanah yang semakin dalam,
maka nilai kuat geser tanah juga semakin besar. Kuat geser tanah dipengaruhi oleh
hubungan antara partikel – partikel tanah atau disebut kohesi tanah.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini bertujuan untuk emahami fungsi dan tujuan implemen alar
vaneshear yang diaplikasikan pada tanah dan mengetahui kuat geser tanah menggunakan
alat vaneshear. Kuat geser tanah merupakan gaya untuk menahan sebuah desakan yang
disebabkan oleh butir – butir tanah. Vane shear test adalah sebuah alat yang dapat
menentukan nilai kuat geser suatu tanah. Dari data hasil praktikum pada titik pertama
menggunakan vane atau baling – baling dengan tinggi 3 cm dan berdiameter 1,5 cm.
Pengambilan data pada kedalaman tanah 5 cm diperoleh nilai torsi sebesar 21 N.cm.
Kemudian nilai torsi tersebut dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat geser
tanah pada kedalaman 5 cm sebesar 1,6985138 N/cm 2. Kemudian pada kedalaman tanah
10 cm diperoleh nilai torsi sebesar 25 N.cm. Setelah itu nilai torsi dimasukkan kedalam
rumus dan didapatkan nilai kuat geser tanah sebesar 2,02204024 N/cm2. Pada kedalaman
tanah 15 cm diperoleh nilai torsi pada vane shear test sebesar 34 N.cm. Kemudian nilai torsi
tersebut dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat geser tanah pada kedalam 15
cm sebesar 2,74997472 N/cm2. Pada titik kedua menggunakan vane dengan ukuran tinggi 4
cm dan berdiameter 2 cm. Pengujian dilakukan pada kedalaman tanah 10 cm, 20 cm, dan 30
cm. Pada kedalaman tanah 10 cm diperoleh nilai torsi pada vane shear sebesar 80 N.cm.
Kemudian nilai torsi tersebut dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat geser
tanah 2,73072958 N/cm2. Pada kedalaman tanah 20 cm diperoleh nilai torsi sebesar 110
N.cm. Setelah itu nilai torsi dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat geser
tanah sebesar 3,75475318 N/cm2. Terakhir pada kedalam tanah 30 cm diperoleh nilai torsi
sebesar 132 N.cm, nilai torsi tersebut dimasukkan kedalam rumus dan didapatkan nilai kuat
geser tanah sebesar 4,50570381 N/cm2.
5.2 Saran
Praktikum pada materi kuat geser tanah sudah berjalan dengan lancar. Tetapi untuk
kedepannya praktikan harus melihat atau menonton video praktikum sebelum dilakukannya
asistensi agar dapat memahami materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, A. P., Setyanto, dan Ahmad H. 2018. Pengaruh Derajat Kejenuhan Pada Tanah
Gambut Menggunakan Uji Kuat Geser Tanah. JRSDD. Vol. 6 (2) : 1 - 11
Haras, M., Turangan A. E., dan Roski R. I. L., 2017. Pengaruh Penambahan Kapur
Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung. TEKNO. Vol. 15 (67) : 77 – 86
Muslim, R., Ferry F., dan Muhardi. Karakteristik Kuat Geser TanahGambut Akibat
Pemampatan. SIKLUS : Jurnal Teknik Sipil. Vol. 4 (2) : 67 – 79
Oktaviana, S. F., Fatma S., dan Okrobianus H. 2021. Stabilisasi Tanah Lempung
Menggunakan Campuran Abu Ampas Tebu, Semen Portland, Dan Abu Terbang
Terhadap Kuat Geser Dan Daya Dukung Tanah. Jurnal Keilmuan Teknik Sipil. Vol. 4
(1) : 67 – 77
Setiawan, G. Y., M. Ikhwan Y., dan Okrobianus H. 2021. Stabilisasi Tanah Lempung Dengan
Penambahan Serabut Kelapa Pada Pengujian Kuat Geser Langsung (Direct Shear
Test). INFO TEKNIK. Vol. 22 (1) : 31 - 40
Widjaja, B., Paulus P. R., Adinda R. P., David W. S., dan Ivan O. 2014. Perbandingan Yield
Stress dan Viskositas Menggunakan Vane Shear Test dan Flow Box Test Untuk
Menjelaskan Prilaku Mudflow. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kepada
Masyarakat. Universitas katolik Parahyangan
Lampiran