NIM 185100201111013
Kelas / Kelompok E / E3
1. PRE-LAB
1. Jelaskan hukum yang melandasi spektrofotometri beserta persamaannya!
Ketika sinar radiasi monokromatik paralel memasuki sebuah media penyerap di sudut yang
tepat sejajar dengan permukaan medium, setiap lapisan kecil medium mengurangi intensitas
sinar yang masuk lapisan secara konstan. Ketika cahaya monokromatik melewati
medium transparan, tingkat penurunan intensitas dengan ketebalan medium sebanding dengan
intensitas cahaya. Intensitas berkas cahaya monokromatik berkurang secara eksponensial sebagai
mana konsentrasi menyerap permukaan meningkat secara deret hitung.
Prinsip penentuan spektrofotometer UV-Vis adalah aplikasi dari Hukum Lambert-
Beer, yaitu : (Tahir, 2009)
A = – log T = – log It / I0 = ε . b . C
Dimana: A = Absorbansi dari sampel yang akan diukur
T = Transmitansi
I0 = Intensitas sinar masuk
It = Intensitas sinar yang diteruskan
ε = Serapan molar
b = Tebal kuvet yang digunakan
gelombang tertentu sehingga menimbulkan efek warna yang dapat dilihat jelas (
Mikulecky, 2009).
2. TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian spektrofotometer UV – Vis
Spektrofotometri UV-Vis adalah pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet (200-400
nm) dan sinar tampak (400-800 nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahaya uv atau cahaya
tampak mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital
keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih
tinggi. Panjang gelombang cahaya uv atau cahaya tampak bergantung pada mudahnya
promosi elektron. Molekul- molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk promosi elektron,
akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek. Molekul yang memerlukan energi
lebih sedikit akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih panjang. Senyawa yang
menyerap cahaya dalam daerah tampak (senyawa berwarna) mempunyai elektron yang lebih
mudah dipromosikan dari padasenyawa yang menyerap pada panjang gelombang lebih
pendek (Herliani, 2008).
3. TINJAUAN BAHAN
a. Lautan KMnO4
Karakteristik sifat KMnO3 adalah berbentuk padat, sangat reaktif dengan bahan
– bahan organik, logam, dan asam. Reaktif dengan mengurai agen dan dapat
bereaksi hebat dengan kebanyakan logam. KMnO3 termasuk golongan harmful
(berbahaya) sehingga tidak baik untuk kesehatan karena berbahaya jika terjadi
kontak kulit, kontak mata, terhirup, dan tertelan. Bersifat korosif jika terkena mata
dan kulit, infeksi tergantung kerusakan jaringan panjang pada kontak. Kontak mata
dapat menyebabkan kerusakan pada kornea mata bahkan sampai kebutaan. Kontak
kulit dapat menyebabkan radang dan blistering. Inhalasi zat akan menghasilkan
iritasi usus atau saluran pernafasan, ditandai dengan bersin dan batuk. Jika terhirup
secara berlebihan dapat merusak paru – paru, shock, dan ketidaksadaran. Kegunaan
KMnO3 di dalam laboratorium adalah sebagai oksidimetri atau sebagai oksidator
kuat (Hartono, 2010).
b. Aquades
Aquades adalah air hasil destilasi atau penyulingan, sama dengan air murni dan
tidak ada mineral-mineral lain. Aquades merupakan cairan atau air yang biasanya digunakan di
dalam laboratorium sebagai pelarut atau bahan yang ditambahkan saat titrasi. Nama lain
aquades adalah air suling, berat molekunya sekitar 18,20 gr/mol dan rumus molekulnya adalah
H2O. Karakteristik aquades yaitu cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mempunyai
rasa. Dalam penyimpaan sebaiknya di tempat tertutup (Sumardjo, 2009).
Nama Harki Himawan
NIM 185100201111013
Kelas / Kelompok E / E3
4. DIAGRAM ALIR
a. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
6 ml
aquade 5 ml
s aquades
Kurva Standar
Nama Harki Himawan
NIM 185100201111013
Kelas / Kelompok E / E3
Sampel KmnO4
Diukur absorbansi pada λ maksimum yang digunakan pada pembuatan kurva standar