Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
PENENTUAN KONSENTRASI ZAT WARNA DENGAN
MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

NAMA : SALSABILA RIFISYA


KELAS : A
KELOMPOK : A5

DEPARTEMEN ILMU PANGAN & BIOTEKNOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
NAMA SALSABILA RIFISYA

KELAS A

KELOMPOK A5

BAB 6
PENENTUAN KONSENTRASI ZAT WARNA DENGAN MENGGUNAKAN
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

1. PRELAB
1. Jelaskan prinsip dasar metode spektrofometri dan prinsip absorbsimetri!
Pada metode spektrofotometri yaitu cahaya atau gelombang elektromagnetik sinar UV-
Vis berinteraksi dengan zat lain dan diamati oleh absorpsi sinar. Interaksi hanya terjadi dengan
kulit luar zat berdasarkan ukuran dan besarnya energi yang dimiliki sinar UV-Vis.
Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu teknik spektroskopik yang menggunakan
sumber dari radiasi elektromagnetik (REM) ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak
(380-780 nm) menggunakan instrumen spektrofotometer. Spektrofotometri banyak digunakan
untuk analisa kuantitatif, karena spektrofotometri melibatkan energi yang cukup besar pada
molekul yang dianalisis (Putri, 2017).
Absorbsimetri merupakan metode menganalisis untuk menentukan komposisi dari zat
dengan cara melakukan pengukuran cahaya yang diserap oleh bahan tersebut. Contohnya
dalam mengetahui frekuensi warna yang diserap dapat ditemukan jenis zat penyerapnya.
Dalam menentukan konsentrasi yaitu berdasarkan dari metode absorbsimetri dengan analisa
kimia terhadap radiasi gelombang eletromagnetik (Subagja, 2017).
1. Jelaskan prinsip kerja dan komponen penyusun spektrofotometer UV-Vis! (minimal 5)
Penggabungan dari spektrofotometer visable dan spektrofotometer UV yaitu
spektrofotometer UV-Vis. Spektrofotometer UV-Vis termasuk dalam jenis spektrofotometer
double beam. Pada jenis spektrofotometer jenis double beam ini cahaya masuk melalui
monokromatis oleh beam splitter dan dibagi menjadi dua arah, sehingga cahaya bisa melewati
dua buah kuvet secara bersamaan sebelum ditangkap detector tanpa harus mengeluarkan salah
satu kuvet secara manual. Pada detector cahaya dirubah menjadi spectra dan spectra akan
diatat oleh system pencatat mengenai besar isyarat listrik yang ditangkap (Suhanda, 2022).
Komponen penyusun spektrofotometer UV-Vis terdiri lima bagian penting yaitu sumber
cahaya, monokromator, kompartemen sampel, detektor radiasi, dan visual display. Sumber
sinar berfungsi sebagai pencahayaan pada alat spektrofotometer seperti cahaya matahari
ataupun cahaya dengan sumber buatan, terdapat dua bagian sumber cahaya yaitu lampu
tungsten dan lampu deuterium. Monokromator yang memiliki fungsi untuk menyeleksi
panjang suatu gelombang dengan mengubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis.
Kompartemen sampel digunakan untuk meletakkan kuvet yang akan menjadi wadah sampel.
Detector yang berfungsi menangkap cahaya yang akan diteruskan dari sampel dan
mengubahnya menjadi arus listrik. Visual display berfungsi untuk membaca isyarat listrik dan
menyatakan dengan bentuk % transmitan atau absorbansi (Sembiring dkk., 2019).
2. Sebutkan dan jelaskan pengaruh penyebab penyimpangan yang terjadi pada Hukum Lambert-
Beer!
Suatu kurva absorbansi dengan konsentrasi yang diperoleh dari sederetan konsentrasi
terkadang tidak didapatkaan hasil linear melainkan melengkung, hal tersebut dinamakan
NAMA SALSABILA RIFISYA

KELAS A

KELOMPOK A5

penyimpangan hukum lambert beer. Pengaruh dari hukum lambert beer yaitu kurva absorbansi
yang seharusnya linear menjadi melengkung. Penyebab penyimpangan pada hukum lambert
yaitu konsentrasi larutan yang terlalu pekat. Hal ini karena interaksi molekul molekul zat
terlarut dengan pelarut yang dapat mengubah kemampuan untuk absorbsi cahaya pada panjang
gelombang yang diberikan. Faktor lainnya yaitu adanya disosiasi zat pada pengenceran dan
terjadinya polimerasi dan pH larutan (Zakkiyah, 2018).
3.
NAMA SALSABILA RIFISYA

KELAS A

KELOMPOK A5

1. TINJAUAN PUSTAKA

1. Analisa Spektrofotometri Sinar Tampak


Spektrofotometri sinar tampak umumnya disebut dengan spektrofotometri visible adalah
spektrum radiasi yang dihasilkan oleh spektrofotometer. Metode spektrofotometri sinar
tampak digunakan untuk menentukan kadar dengan konsentrasi kecil, panjang gelombang
serapan maksimum, dan nilai absorbansi atau transmitansi sinar dalam mengukur intensitas
sampel larutan. Salah satu inti dari metode spektrofotometri sinar tampak ketika sampel yang
akan diuji bersifat tembus cahaya dan berwarna. Untuk menganalisa spektrofotometri yaitu
berdasarkan penyerapan radiasi pada larutan berwarna terhadap gelombang tertentu dan
memperthatikan warna yang diserap kemudian dibandingkan dengan larutan standar. Hasil
pengukuran dari spektrofotometer yaitu fungsi absorbansi atau transmitansi berdasarkan
panjang gelombang sinar (Afandi, 2018).

2. Warna Komplementer
Warna komplementer merupakan cahaya tampak yang biasa ditemukan dalam
kehidupan sehari hari. Warna yng berdampingan dengan warna asli dalam spektrofotometer
artinya warna benda diteruskan serta tampal oleh mata disebut dengan warna komplementer
atau warna tampak. Warna komplementer berasal dari cahaya polikromatis yang melalui
medium berbentuk seperti prisma atau larutan yang tembus cahaya . Apabila radiasi atau
cahaya putih melalui larutan berwarna maka radiasi dengan panjang gelombang akan diserap
dengan selektif serta radiasi yang lainnya diteruskan (Mustikaningrum, 2015).

3. Hukum Lambert-Beer
Hukum lambert beer merupakan gabungan dari hukum lambert dan hukum beer. Hukum
lambert beer menyatakan “Jumlah radiasi cahaya tampak (misalnya ultraviolet, infrared) yang
diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan adalah fungsi eksponen dari konsentrasi suatu
zat dan tebal suatu larutan.” Biasa diterapkan dalam kerja spektrofotometer UV-Vis. Hukum
lambert beer merupakan hukum dasar dari absorbansi yang memiliki batasan sinar seperti sinar
yang digunakan yaitu sinar monokromatis (Core, 2015).
NAMA SALSABILA RIFISYA

KELAS A

KELOMPOK A5

3. TINJAUAN BAHAN
1. Larutan KMnO4
Larutan KMnO4 atau yang biasa disebut dengan larutan kalium permanganat,
merupakan etilen yang bersifat kuat (C2H4). KMnO4 merupakan suatu kristal yang berwarna
ungu kehitaman. Larutan kalium permanganat banyak digunakan menunda pematangan pasca
panen dalam komoditas hortikultura. Larutan kalium permanganat bersifat mudah teroksidasi
dan termasuk zat oksidasi kuat serta mudah terbakar da menimbulkan ledakan (Zheng et al,
2022).
NAMA SALSABILA RIFISYA

KELAS A

KELOMPOK A5

4. DIAGRAM ALIR
1. Penentuan panjang gelombang maksimum

Larutan KMNO4 1× 10−3

Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 500 – 570 nm

Mencari nilai absorbansi tinggi

Hasil (ʎ maksimum)

2. Pembuatan kurva standar

Larutan KMNO4 1× 10−3


Diencerkan menggunakan aquades

10 mL 10 mL 10 mL 10 mL 10 mL 10 mL 10 mL 10 mL 10 mL 10 mL
Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
KMNO4 KMNO4 KMNO4 KMNO4 KMNO4 KMNO4 KMNO4 KMNO4 KMNO4 KMNO4
1 × 10 −4
2 × 10−4 3 × 10−4 4 × 10−4 5 × 10−4 6 × 10−4 7 × 10−4 8 × 10−4 9 × 10−4 1 × 10
−3


Diukur absorbansi masing-masing pada ʎ maksimum

Dibuat kurva standar absorbansi (sumber y) terhadap konsentrasi (sumbu x)

Hasil (y = ax+b)
NAMA SALSABILA RIFISYA

KELAS A

KELOMPOK A5

3. Pengukuran absorbansi sampel KMNO4

Larutan KMNO4 1× 10−3

Diperoleh nilai absorbansi

Dihitung konsentrasi larutan sampel dengan menggunakan persamaan kurva standar

Hasil
NAMA SALSABILA RIFISYA

KELAS A

KELOMPOK A5

5. DATA HASIL PRAKTIKUM


1. Penentuan panjang gelombang maksimum
Konsentrasi KMNO4 yang digunakan untuk mencari panjang gelombang maksimum= 5×10−4
M.
Panjang gelombang (nm) range 500-570 nm Absorbansi (A)
515 0,902
525 1,186
535 1,010
545 1,097
555 0,800
Panjang gelombang maksimum adalah 525 nm.
(panjang gelombang maksimum adalah panjang gelombang yang menghasilkan absorbansi
paling tinggi)
2. Perhitungan pengenceran larutan standar KMnO4
1. M1 x V1 = M2 x V2
10−3 x V1 = 10−4 x 10
V1 = 1 Ml
2. M1 x V1 = M2 x V2
−3 −4
10 x V1 = 2 x 10 x 10
V1 = 2 Ml
3. M1 x V1 = M2 x V2
−3 −4
10 x V1 = 3 x 10 x 10
V1 = 3 Ml
4. M1 x V1 = M2 x V2
−3 −4
10 x V1 = 4 x 10 x 10
V1 = 4 Ml
5. M1 x V1 = M2 x V2
−3 −4
10 x V1 = 5 x 10 x 10
V1 = 5 Ml
6. M1 x V1 = M2 x V2
−3 −4
10 x V1 = 6 x 10 x 10
V1 = 6 Ml
7. M1 x V1 = M2 x V2
10−3 x V1 = 7 x 10−4 x 10
V1 = 7 Ml
8. M1 x V1 = M2 x V2
10−3 x V1 = 8 x 10−4 x 10
V1 = 8 Ml
9. M1 x V1 = M2 x V2
10−3 x V1 = 9 x 10−4 x 10
NAMA SALSABILA RIFISYA

KELAS A

KELOMPOK A5

V1 = 9 Ml
10. M1 x V1 = M2 x V2
−3 −4
10 x V1 = 10 x 10 x 10 = 10 mL
3. Pembuatan kurva standar

Konsentrasi Larutan KMNO4(M) Absorbansi (diukur pada panjang gelombang


(sumbu x) maksimum) (sumbu y)
1×10-4 0,222
2×10-4 0,460
3×10-4 0,651
4×10-4 0,924
5×10-4 1,294
6×10-4 0,9698
7×10-4 1,623
8×10-4 1,777
9×10-4 2,069
1×10-3 2,336

Kurva standar/baku yang diperoleh

Hubungan Absorbansi dan Konsentrasi


2.5

f(x) = 2284.35151515151 x − 0.023813333333333


2 R² = 0.958728868609034
Konsentrasi

1.5

0.5

0
0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 0.0012
Absorbansi
NAMA SALSABILA RIFISYA

KELAS A

KELOMPOK A5

6. ANALISIS PROSEDUR
1. Berapa konsentrasi larutan KMnO4 yang digunakan? Jelaskan langkah-langkah menentukan
panjang gelombang maksimum dan hasil panjang gelombang maksimum yang didapatkan!
Dalam praktikum mengenai metode spektrofotometri, larutan yang digunakan yaitu
larutan KMnO4 dengan konsentrasi 5 ×10−4 dan akan ditentukan panjang gelombang
maksimumnya. Adapun langkah langkah menetukan panjang gelombang maksimum yaitu,
larutan belangko berupa aquades dilekkan pada kuvet dan diletakkan pada spektrofotometer,
kemudian pencet go to WL. Adapun skala panjang gelombang larutan KMnO4 yaitu 500-570.
Siapkan larutan KMnO4 dengan konsentrasi 5 ×10−4 untuk ditentuka panjang gelombangnya.
Kita perlu melakukan percobaan perhitungan absorbansi berdasarkan penelitian dengan
kelipatan 5 panjang gelombang yaitu 505nm, 515nm, 525nm, 535nm, 545nm, dan 555nm.
Hasil nilai absorbansi tertinggi adalah panjang maksimum yang digunakan. Maka percobaan
ini didapatkan nilai absorbansi 1,186 dengan panjang gelombang maksimum 525nm.
2. Mengapa ketika memegang kuvet yang disentuh hanya pada sisi buram ketika menuangkan
larutan ke dalam kuvet? Dan mengapa harus dengan gerakan searah saat mengelap bagian kuvet?
Bagian yang dipegang pada kuvet yaitu pada sisi buram. Untuk menghindari
terkontaminasinya sis terang kuvet dari kotoran atau sidik jari yang menempel, karena sisi
terang kuvet merupakan sisi yang terkena pantulan penyinaran. Apabila sisi terang kuvet
terkontaminasi maka tidak akan menghasilkan nilai absorbansi yang akurat. Dalam
membersihkan kuvet yaitu dengan mengelap dengan gerakan searah agar kotoran yang telah di
lap tidak kembali lagi dan menghindari terjadinya goresan atau gesekan pada kuvet.
NAMA SALSABILA RIFISYA

KELAS A

KELOMPOK A5

7. ANALISIS HASIL
1. Jelaskan hasil panjang gelombang maksimum yang didapatkan dan bandingkan dengan literatur!
Berdasarkan dari praktikum yang telah dilakukan telah didapatkan panjang gelombang
dan nilai absorbansinya pada larutan KMnO4 dengan konsentrasi 5 ×10−4 . Penentuan panjang
gelombang berdasarkan perhitungan nilai absorbansi tertinggi. Pada praktikum menggunakan
larutan KMnO4 dengan konsentrasi 5 ×10−4 pada panjang gelombang 525 nm didapatkan
nilai absorbansi tertinggi dibandingkan dengan nilai absorbansi lainnya yaitu 1,186, sehingga
panjang gelombang maksimum yang dihasilkan sesuai dengan nilai tertinggi absorbansi yaitu
525 nm. Hal tersebut sesuai dengan literatur yang menyatakan hasil panjang gelombang
maksimum didapatkan berdasarkan perhitungan nilai absorbansi tertinggi (Romdhoni, 2017).
2. Bagaimana tingkat akurasi (R2) kurva standar dari data hasil praktikum yang didapat?
Bandingkan dengan literatur!
Kurva yang memiliki ketepatan dan akurasi yang besar terhadap data sesungguhya
merupakan kurva yang benar dan sesuai. Untuk melihat tingkat akurasi data tersebut
berdasarkan nilai koefisien determinasi yang dilambangkan dengan R2. Kurva standar yang
biasa digunakan yaitu kurva standar linier, sehingga tingkat akurasi diperoleh dari persamaan
linier y = ax+b. Pada praktikum kali ini didapatkan persamaan kurva y = 228,4x – 0,0238 dan
tingkat akurasi yang didapatkan yaitu R2 = 0,9587. Antara hasil praktikum dengan literatur
tidak sesuai, karena seharusnya tingkat akurasi tidak boleh kurang dari nol dan tidak boleh
lebih dari satu. Hal tersebut kemugkinan dikarenakan adanya penyimpangan dalam praktikum
atau perhitungan. Pada percobaan keenam terjadi penurunan grafik seharusnya grafik tingkat
akurasi terjadi peningkatan. Penyimpangan kemungkinan akibat terkontaminasinya kuvet,
adanya gelembung pada kuvet, larutan terkena sinar cahaya, atau kesalahan lainnya (Asra
dkk., 2017).
NAMA SALSABILA RIFISYA

KELAS A

KELOMPOK A5

8. PERTANYAAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kurva standar!
Hubungan linier antara konsentrasi (varibel bebas) dan respon (variabel terikat) dengan
menggunakan kuadrat kecil disebut dengan kurva standar atau yang biasa dikenal dengan
kurva kalibrasi. Kurva standar berfungsi untuk mengetahui konsentrasi suatu senyawa dalam
sampel yang dihitung dengan persamaan regresi y = ax + b. Dimana y adalah nilai absorbansi,
a adalah intersep, x adalah konsentrasi, dan b adalah kemiringan. Sedangkan pembacaan lewat
grafik dibaca dari garis yang dihasilkan pada kurva standar nantinya kita dapat mengambil
kesimpulan mengenai hubungan konsentrasi dan nilai absorbansinya (Moosavi and
Ghassabian, 2018).
2. Sebut dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat absorbansi dari suatu larutan!
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhhi tingkat absorbansi dari larutan pada
metode spektrofotometri. Adapun faktor faktor tersebut yaitu jenis titrat (pelarut), pH larutan,
kepekatan larutan, konsentrasi larutan yang tinggi, suhu, dan panjang gelombang. Jenis pelarut
yang memiliki nilai konsentrasi berbeda beda dapat mempengaruhi tingkat absorbansi larutan.
Selanjutnya yang mempengaruhi tingkat absorbansi larutan yaitu pH, semakin rendah pH
warna larutan semakin merah dan warna juga mempengaruhi tingkat absorbansi larutan.
Dalam suhu tertentu beberapa larutan akan mengalami perubahan warna dan panjang
gelombang suatu larutan apabila berubah kemungkinan tingkat absorbansinya ikut berubah.
Kebersihan dan kesterilan terhadap dinding kuvet juga mampu mempengaruhi apabila
terdapat bekas sidik jari, ketika sisi transparan pada kuvet tersentuh dan terdapat kotoran
ataupun keringat yang menempel maka hal tersebut dapat mempengaruhi nilai absorbansi,
maka sebelum dimasukkan ke dalam tempat kuvet, sisi transparan dibersihkan menggunakan
tisu dengan searah agar kotoran tidak kembali lagi pada kuvet dan agar tidak ada goresan
pada kuvet (Iskandar, 2017).
3. Terdapat 2 sampel larutan yaitu sampel A dan sampel B. Diketahui absorbansi dari sampel A
adalah 0,892 dan absorbansi dari sampel B adalah 0,758 dengan persamaan garis y=2682x-
0,0356. Hitunglah konsentrasi dari masing-masing sampel!
Diketahui:
y= 2682x – 0,0356
Sampel A = 0,892
Sampel B = 0,758
X = 0,0000275

Ditanya: Konsentrasi A dan Konsentrasi B


Jawab:
1. Konsentrasi A
y= ax +b
0,892 = 2682x – 0,0356
0,892 – 0,0356 = 2682x
0,8564 = 2682x
NAMA SALSABILA RIFISYA

KELAS A

KELOMPOK A5

0,8564
X=
2682
X= 0,00031931

2. Konsentrasi B
y= ax +b
0,758= 26582x – 0,0356
0,758 – 0,0356 = 2682x
0,7224 = 2682x
0,7224
X=
2682
X = 0,00026935
4. Bagaimana korelasi hasil pengukuran absorbansi dengan hasil perhitungan konsentrasi pada
masing-masing sampel A dan B yang telah anda hitung pada soal nomor 3?
Korelasi antara pengukuran absorbansi dengan hasil perhitungan konsentrasi yaitu
berbanding lurus. Dimana semakin besar nilai absorbansi maka nilai konsentrasi juga besar
atau meningkat. Berdasarkan grafik gambar harus linier. Pada pernyataan perhitungan no.3
diketahui sampel A nilai absorbansinya 0,892 dan didapatkan hasil perhitungan nilai
konsentrasinya yaitu 0,00031931 dan pada sampel B nilai absorbansinya 0,758 dan didapatkan
perhitungan nilai konsentrasinya yaitu 0,00026935. Dalam pernyataan di atas disimpulkan
bahwa nilai absorbansi menurun sehingga nilai konsentrasi juga menurun. Apabila hasil
menurun atau tidak linear kemungkinan terjadi kesalahan dalam pengujian bisa jadi akibat
larutan terkontaminasi kontoran atau sinar cahaya sinar matahari atau lain sebagainya
(Sunardi, 2012).
NAMA SALSABILA RIFISYA

KELAS A

KELOMPOK A5

9. KESIMPULAN
Pada praktikum kimia dasar kali ini membahas mengenai metode spektrofotometri
menggunakan spektrofotometer. Praktikum dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui cara
menentukan panjang gelombang maksimum, membuat kurva standar kalium permanganat, dan
menentukan konsentrasi kalium permanganat denganlarutan sampel yang belum diketahui
konsentrasinya dan akan dicari konsentrasinya menggunakan metode spektrofotometri. Prinsip
dasar dari spektrofotometri yaitu mengukur intensitas warna larutan yang akan ditentukan
konsentrasinya dan dibandingkan dengan larutan standar. Prinsip kerja dari spektrofotometri
yaitu apabila cahaya monokromatik melewati media maka sebagian cahaya akan diserap,
sebagian cahaya dipantulkan, sebagian cahaya dihamburkan, dan sebagian cahaya diteruskan.
Sinar yang diserap sinar UV dan sinar tampak menyebabkan transisi elektron dan perpindahan
elektron dari molekul zat tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Hukum yang mendasari
metode spektrofotometri yaitu hukum lambert beer. Berdasarkan data hasil perhitungan
didapatkan panjang gelombang maksimum dari larutan KMnO4 dengan konsentrasi 5 ×10−4
yaitu pada panjang gelombang 525 nm karena dalam hasil perhitungan nilai absorbansi
didapatkan nilai tertinggi yaitu 1,186. Pada data hasil perhitungan kurva standar didapatkan
hasil
y = 228,4x – 0,0238 dan R2 = 0,9587 hasil yang didapat tidak sesuai, seharusnya nilai dari
tingkat akurasi tidak boleh kurang dari nol dan tidak boleh lebih dari satu. Hal tersebut terjadi
kemungkinan karena adanya penyimpangan dalam perhitugan atau karena faktor faktor yang
mempengaruhi ketidaksesuaian hasil.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Rizki. 2018. Spektrofotometer Cahaya Tampak Sederhana Untuk Menentukan Panjang
Gelombang Serapan Maksimum Larutan Fe(SCN)3 Dan CuSO4. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta
Core., C., A. 2015. UV-Vis Spectrophotometry Fundamentals and Applications. Switzerland:
Sonnenbergstrasse 74
Mustikaningrum, Mega. 2015. Aplikasi Metode Spektrofotometri Visibel Genesys-20 Untuk
Mengukur Kadar Curcuminoid Pada Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza). Skripsi.
Semarang: Universitas Diponegoro
Putri, Lusia Eka. 2017. Penentuan Konsentrasi Senyawa Berwarn KMnO 4 Dengan Metode
Spektroskopi UV Visible. Natural Science Journal. 3(1): 391-398
Subagja, Didi. 2017. Sintetis dan Karakterisasi Ni-TiO 2 dan Ni-TiO2 Dengan Variasi Temperatur
Kalsinasi dan Aktivitasnya Dalam Degradasi Metilen Biru. Skripsi. Semarang: Universitas
Negeri Semarang
Suhanda, Hokcu. 2022. Troubleshooting Dalam Analisis Spektrofotometer UV-Vis. Tasikmalaya:
Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia
Sembiring, T., Indri D., dan M. Rianna. 2019. Alat Penguji Material. Surabaya: Guepedia Publisher
Zakkiyah, A. F. 2018. Analisis Sistem Alir Multi Communication Untuk Penentuan Kromium
Heksavalen (Cr 6+¿ ¿) Pada Limbah Elektroplating Secara Spektrofotometri. Skripsi. Jember:
Universitas Jember
Zheng, K., Yufen, W., H. Guo, et al. 2022. Potassium Permanganate Pretreatment Effectively
Improves Methane Production From Anaerobic Digestion Of Waste Activated Sludge.
Science of The Total Environment. 847(1): 1-12
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Asra, R., Rivai, H., dan Astuty, W. 2017. Pengembangan dan Validasi Metode Analisis
Betametason Tablet Dengan Metode Absorbansi dan Luas Daerah di Bawah Kurva Secara
Spektrofotometri Ultraviolet. Jurnal Farmasi Higea. 9(2): 118-120
Iskandar, Dodi. 2017. Perbandingan Metode Spektrofotometri UV-Vis dan Iodimetri Dalam
Penentuan Asam Askorbat Sebagai Bahan Ajar Kimi Anallitik Mahasiswa Jurusan Teknologi
Pertanian Berbasis Open Ended Experiment dan Problem Solving. Jurnal Teknologi
Technoscientia. 10(1): 16-20
Moosavi, S. M, and Sussan G. 2018. Linearity of Calibration Curves For Analytical Methods A
Review of Criteria For Assessment of Method Reliability. Intechopen. 1(1): 110-127
Romdhoni, A. M. 2017. Optimasi dan Formulasi Self Nanomultifying Drug Delivery System
Menggunakan Fase Minyak Myritol 318, Surfaktan Tween 80, dan Kosurfaktan PEG 400.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia
Sunardi dan Kartika Sari. 2012. Pengaruh Konsentrasi Larutan Ekstrak Daun Lidah Mertua
Terhadap Absorbansi dan Transmitasi Pada Lapisan Tipis. Jurnal Kimia. 3(2): 56.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai