Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

BIOLOGI

NAMA : JOSE ARMANDO


NIM : 205100901111015
JURUSAN : TEP
KELAS :O
KELOMPOK : O3
ASISTEN : FERINA TIARA SAFITRI

Pas foto 3 x 4

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Nama Jose Armando
NIM 205100901111015
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
Kelompok O3

7 PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI PADA


EKOSISTEM PERAIRAN
PRE-LAB
1. Mengapa keanekaragaman hayati dalam biosfer perlu dipelajari?
Keanekeragaman hayati merupakan variasi di dalam dan di antara organisme
hidup, kumpulan organisme, komunitas biotik, serta proses biotik yang masih bersifat
alamiah maupun yang sudah diubah oleh manusia. Keanekaragaman hayati dapat diukur dari
level genetik beserta identitasnya, jumlah spesies, kumpulan spesies, komunitas biotik,
proses biotik dan jumlah (seperti kelimpahan, biomassa, penutupan, dan laju), serta struktur
dari level-level tersebut. Keanekaragaman hayati memiliki tiga tingkatan, yakni
keanekaragaman tingkat gen, yakni jumlah total genetika yang terkandung di dalam
individu-individu dalam suatu spesies. Keanekaragaman tingkat spesies, yakni banyaknya
sebuah keberagaman spesies didalam suatu area, habitat, atau komunitas. Sedangkan
keanekaragaman tingkat ekosistem, yakni keanekaragaman habitat dan proses ekologi di
biosfer daratan maupun lautan (Leksono, 2011).
Perbedaan atau keanekaragaman hayati dapat disebabkan oleh faktor abiotic dam
faktor biotik. Faktor abiotik merupakan faktor yang berasal dari benda tak hidup, seperti
suhu. Cuaca, kondisi tanah, kadar air, dan intensitas sinar matahari. Sedangakan, faktor
biotik merupaakan faktor yang berasal dari benda hidup, seperti tumbuhan dan hewan itu
sendiri. Pola persebaran tumbuhan dan hewan pada umumnya dikendalikan oleh faktor
abiotik. Adanya perubahan faktor abiotic mampu menciptakan sebuah organisme yang
beragam (Grafton, 2012).
keanekaragaman hayati memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga
keseimbangan serta terpeliharanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup sejenis
maupun yang beragam. Keanekaragaman hayati memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia, yakni sebagai penyedia sumber makanan, mampu menjaga kestabilan
dan penyumbang devisa dalam sebuah negara, serta menjadi sumber plasma nutfah. Hal ini
perlu dipelajari oleh seluruh umat manusia agar keanekaragaman hayati tetap lestari,
sehingga keseimbangan alam tetap terselenggara dengan baik (Gaston and Spicer, 2013).

2. Jelaskan tujuan pengambilan sampel pada beberapa jenis lokasi perairan!


Dalam sebuah penelitian yang menggunakan beberapa jenis sampel perairan yang
berbeda-beda dilakukan pada pagi maupun sore hari. Hal ini bertujuan untuk memudahkan
pengambilan sampel, karena pada waktu itu kondisi air sedang surut. Sampel yang telah
diperoleh kemudian dianalisis di laboratorium untuk diidentifikasi menurut parameter yang
sudah ditentukan. Adapun tujuan diambilnya sampel air dari beberapa perairan adalah untuk
mengetahui adanya perbedaan morfologi, struktur tubuh, warna tubuh, serta fungsi organ-
organ makhluk hidup yang tinggal di masing-masing perairan (Elfidasari dkk., 2012).

Praktikum Biologi 2020-2021


Nama Jose Armando
NIM 205100901111015
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
Kelompok O3

3. Parameter apa saja yang dapat mempengaruhi viabilitas/kemampuan hidup dari organisme
yang terdapat pada sampel perairan? Jelaskan!
Beberapa parameter yang digunakan untuk menentukan viabilitas atau
kemampuan hidup dari sebuah organisme yang terdapat pada sampel perairan terdiri dari
tiga parameter, yakni parameter fisika, parameter kimia, dan parameter biologi. Parameter
fisika dapat diartikan sebagai sebuah parameter yang dapat diamati akibat perubahan fisika,
yakni suhu di perairan, kuat arus perairan, kedalaman air, kecerahan, kualitas air, salinitas,
serta TSS. Parameter kimia merupakan berbagai kandungan yang ada dalam sebuah perairan
yang mampu menjadi sebuah faktor yang mempengaruhi kemampuan hidup organisme.
Parameter kimia terdiri dari pH dalam sebuah perairan, kadar oksigen yang terlarut, CO 2,
dan PO4. Sedangkan, parameter biologi adalah sebuah parameter yang berhubungan dengan
keberadaan populasi mikroorganisme akuatik di dalam air yang berpengaruh terhadap
kualitas air. Parameter biologi didasarkan pada ada tidaknya koloni bakteri Fecal coliform
(Kasry dan El Fajri, 2012)..

4. Berdasarkan cara pengumpulannya, sampel dibagi menjadi dua macam, yaitu sampel individu
(discrete) dan campuran (composite). Jelaskan mengenai perbedaan kedua jenis sampel
tersebut!
Sampel individu atau discrete merupakan sampel yang diambil secara langsung
dari oksai perairan dan hanya menggambarkan karakteristik dari ekosistem perairan pada
saat pengmabilan sampel. Sedangkan sampel campuran atau composite merupakan sampel
campuran dari beberapa waktu pengamatan. Pengambilan sampel campuran dapat dengan
mengambil air dalam waktu tertentu dan sekaligus dapat mengukur debit air. Pengambilan
sampel secara otomatis dilakukan apabila ingin mengetahui gambaran tentang karakteristik
kualitas air secara terus menerus (Purba, 2017).

Tanggal Nilai Paraf


Asisten

Praktikum Biologi 2020-2021


Nama Jose Armando
NIM 205100901111015
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
Kelompok O3

DIAGRAM ALIR
A. Pengujian Parameter Fisik

Sampel

Dimasukkan ke dalam gelas beaker

Diamati

Warna Bau Suhu Kekeruhan

Dicatat hasil pengamatan

Hasil

B. Pengujian Parameter Kimia


1. pH
Sampel

Dituang ke dalam gelas beaker

Disiapkan rangkaian pH meter

Dikalibrasi pH meter dengan larutan buffer

Dimasukkan probe dalam sampel

Dicatat hasil pada display


pH meter

Hasil

Praktikum Biologi 2020-2021


Nama Jose Armando
NIM 205100901111015
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
Kelompok O3

2. DO
Sampel

Dituang ke dalam gelas beaker

Disiapkan rangkaian alat DO meter

Dikalibrasi DO meter

Dimasukkan probe dalam sampel

Dicatat hasil pada display DO meter


pH meter

Hasil

C. Pengujian Parameter Biologi

Sampel

Diteteskan di gelas objek sebanyak 1 tetes

Ditutup dengan gelas penutup

Diamati di bawah mikroskop perbesaran 400x

Digambar

Hasil

Praktikum Biologi 2020-2021


Nama Jose Armando
NIM 205100901111015
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
Kelompok O3

LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 7. Pengamatan Keanekaragaman Hayati Pada Ekosistem Perairan
A. Data sampel cair

No Sampel Asal Sampel


1 Air Sungai
2 Air Kolam
3 Air Danau
4 Air Selokan

B. Parameter fisik sampel cair

No sampel Warna Bau Suhu Kekeruhan


1 Kecoklatan ++ 28 °C ++
2 Putih bening - 27 °C -
3 Kehijauan + 28 °C ++
4 Bening ke abu- +++ 27 °C ++
abuan

Indikator

+++= sangat keruh (untuk kekeruhan), sangat bau (untuk indikator bau)
++= keruh atau bau
+ = sedikit keruh atau sedikit bau
- = tidak bau atau tidak keruh

C. Parameter kimia sampel cair

No sampel pH DO
1 8,17 1,33
2 8,25 2,91
3 7,89 2,57
4 8,32 0,74

Praktikum Biologi 2020-2021


D. Parameter biologi sampel cair
Gambarkan jumlah dan bentuk morfologi dari sampel limbah cair yang diamati!

Sampel 1 Sampel 2

Praktikum Biologi 2020-2021


Nama Jose Armando
NIM 205100901111015
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
Kelompok O3
Pertanyaan:

1. Jelaskan mengenai perbedaan karakteristik fisik dari setiap sampel limbah cair yang diamati!
Hubungkan antara parameter fisik tersebut dengan asal sampel cair!
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dengan memakai sampel air
sungai, kolam, danau, dan selokan tersebut dapat diamati karakteristik fisiknya dengan
memperhatikan parameter yang ada. Paramater yang digunakan meliputi, warna, bau,
suhu, dan kekeruhan dari sampel yang digunakan tersebut. Pada sampel pertama, yakni
air sungai diketahui bahwa sampel tersebut berwarna kecoklatan, berbau, memiliki suhu
28oC, dan berkeruh. Pada sampel kedua, yakni air kolam diketahui bahwa sampel tersebut
berwarna putih bening, tidak berbau, memiliki suhu 27oC, dan tidak keruh. Pada sampel
ketiga, yakni air danau diketahui bahwa sampel tersebut memiliki warna kehijauan,
memiliki sedikit bau, bersuhu 28oC, dan berkeruh. Sedangkan pada sampel keempat, yakni
air selokan diketahui bahwa sampel tersebut memiliki warna bening ke abu-abuan,
memilki bau yang sangat menyengat, bersuhu 27oC, dan berkeruh. Hal ini disebabkan
adanya berbagai macam bahan kimia yang sengaja maupun tidak sengaja tercampur ke
dalam sampel tersebut dan ada beberapa mikroorganisme yang juga berperan dalam
mempengaruhi karakteristik dari sampel. Air yang berbau mengindikasikan adanya
dekomposisi bahan-bahan organik oleh mikroorganisme. Pada temperature normal, air
memiliki suhu 27oC. Kekeruhan pada sebuah sampel air disebabkan adanya partikel-
partikel yang terkoloid dan tersuspensi (Hamuna dkk., 2018).

2. Sampel air limbah diteliti berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi. Jelaskan mengenai
analisis air limbah yang berkaitan dengan parameter fisik dan kimia!
Analisis berdasarkan parameter fisik dilakukan dengan mengamati warna, bau,
suhu, dan kekeruhan pada sebuah sampel air yang akan digunakan. Adanya warna yang
berbeda antara sampel satu dengan sampel yang lain menandakan adanya tingkat
pencemaran yang berbeda pula, hal ini disebabkan adanya peran mikrorganisme yang ada
di dalamnya. Semakin menyengatnya bau pada sebuah sampel menandakan bahwa
pencemran semakin tinggi, bau tersebut disebabkan adanya dekomposisi zat-zat organic
di dalamnya. Kemudian, pada sampel yang memiliki suhu yang sangat tinggi
mengindikasikan bahwa sampel tersebut sudah sangat tercemr, suhu normal sampel air
adalah sekitar 27oC. Pada sampel juga diketahui bahwa kekeruhan antar sampel berbeda-
beda. kekeruhan tersebut akan berdampak pada sulitnya cahaya matahari masuk ke dalam
sampel tersebut. Sedangkan pada parameter kimia, dilakukan dengan menghitung kadar
pH dan Dissolve Oxide (DO) pada sampel yang digunakan. pH normal pada air murni
yakni sebesar 7,0 dan kualitas air yang baik harus memiliki kadar DO lebih dari 5,0.
Pada sampel pertama, yakni air sungai diketahui bahwa sampel tersebut
berwarna kecoklatan, berbau, memiliki suhu 28 oC, berkeruh, pH sebesar 8,17, dan kadar
DO sebesar 1,33. Pada sampel kedua, yakni air kolam diketahui bahwa sampel tersebut
berwarna putih bening, tidak berbau, memiliki suhu 27oC, tidak keruh, memiliki pH
sebesar 8,25, dan kadar DO sebesar 2, 91. Pada sampel ketiga, yakni air danau diketahui

Praktikum Biologi 2020-2021


Nama Jose Armando
NIM 205100901111015
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
Kelompok O3
bahwa sampel tersebut memiliki warna kehijauan, memiliki sedikit bau, bersuhu 28 oC,
berkeruh, kadar pH 7,89, dan kadar DO sebesar 2,57. Sedangkan pada sampel keempat,
yakni air selokan diketahui bahwa sampel tersebut memiliki warna bening ke abu-abuan,
memilki bau yang sangat menyengat, bersuhu 27oC, berkeruh, memiliki kadar pH sebesar
8,32, dan kadar DO sebesar 0,74. Hal ini disebabkan adanya berbagai macam bahan kimia
yang sengaja maupun tidak sengaja tercampur ke dalam sampel tersebut dan ada beberapa
mikroorganisme yang juga berperan dalam mempengaruhi karakteristik dari sampel. Air
yang berbau mengindikasikan adanya dekomposisi bahan-bahan organik oleh
mikroorganisme. Pada temperature normal, air memiliki suhu 27 oC. Kekeruhan pada
sebuah sampel air disebabkan adanya partikel-partikel yang terkoloid dan tersuspensi.
Pada parameter kimia, dilakukan dengan menghitung kadar pH dan Dissolve Oxide (DO)
pada sampel yang digunakan. pH normal pada air murni yakni sebesar 7,0 dan kualitas air
yang baik harus memiliki kadar DO lebih dari 5,0 (Hamuna dkk., 2018).

3. Sampel air limbah diteliti berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi. Jelaskan mengenai
analisis air limbah yang berkaitan dengan parameter biologi!
Parameter biologi didasarkan pada banyaknya jumlah mikroorganisme yang
mampu menentukan tingkat kualitas air, seperti koliform, plankton, dan ganggang yang
ada hidup di dalam sebuah sampel air yang akan digunakan. Pada air sungai yang
digunakan sebagai sampel pertama, dijumpai ganggang merah dalam jumlah sedikit yang
hidup di dalamnya. Pada air kolam yang digunakan sebagai sampel kedua, diketahui
banyak sekali koliform yang berwarna hijau di dalamnya. Pada air danau yang digunakan
sebagai sampel ketiga, dijumpai ganggang berwarna hijau dalam jumlah sedikit.
Sedangkan pada air selokan yang digunakan sebagai sampel keempat, dijumpai ganggang
dan cacing berjumlah sedikit. Koliform merupakan mikroorganisme yang yang digunakan
sebagai indikator adanya polusi atau kotoran dan kondisi sanitasi yang kurang baik.
Plankton merupakan sebuah mikroorganisme yang menandakan bahwa pada sampel air
yang digunakan memiliki kualitas air yang baik. Sedangkan ganggang juga digunakan
sebagai sebuah indicator yang digunakan sebagai indikator untuk menentukan kualitas air
pada sebuah sampel (Nandini et al., 2019).

4. Organisme apa saja yang mungkin terdapat pada setiap sampel cair? Jelaskan alasan anda!
Berdasarkan parameter biologi, kualitas air pada sebuah sampel ditentukan oleh
adanya mikroorganisme di dalamnya. Jasad-jasad hidup yang mungkin ditemukan di
dalam setiap sampel air antara lain golongan bakteri, ganggang, cacing, serta plankton.
Dalam parameter ini, bakteri yang mampu digunakan sebagai penentu kulaitas air adalah
Coliform dan Escherichia coli. Adanya Coliform dan Escherichia coli menandakan
bahwa sampel tersebut telah tercemar oleh limbah (feses) manusia, sebab kedua bakteri
tersebut sering dijumpai pada usus besar atau system pencernaan manusia. Sedangakan
ganggang dan plankton merupakan mikroorganisme yang mampu mengindikasikan
sebuah sampel air, yang mana sampel air tesebut memiliki kualitas yang baik. Hal ini
Praktikum Biologi 2020-2021
Nama Jose Armando
NIM 205100901111015
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
Kelompok O3
dikarenakan plankton dan ganggang mampu menghasilkan sebuah oksigen yang berguna
meningkatkna kualitas air. Sedangakn cacing merupakan organisme yang bersifat parasit
di dalam air, sebab mampu menjadi sumber penyakit bagi manusia serta mampu menjadi
parasite bagi organisme lain yang tinggal di dalamnya (Skórczewski et al., 2013).

5. Bagaimana hubungan antara pH dan jarak pengambilan sampel limbah cair yang diamati?
Mengapa demikian?
Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunya pH
sekitar 6,5 – 7,5. Air akan bersifat asam atau basa tergantung besar kecilnya pH. Apabila
pH berada di bawah pH normal, maka air tersebut bersifat asam, sedangkan air yang
mempunyai pH di atas normal berarti bersifat basa. Jarak pengambilan sampel memiliki
hubungan yang krusial dengan kadar pH sampel limbah cair yang diambil. Pengambilan
sampel air yang terlalu dekat dengan sumber limbah dan tidak sesuai aturan,
mengakibatkan pH yang dihasilkan cenderung akan rendah. Sebaliknya, apabila
pengambilan sampel air jauh dari sumber limbah, maka pH dan kualitas air tersebut
cenderung akan lebih baik. Salah satu contohnya adalah saat pengambilan sampel air
sungai. Apabila kita mengambil sampel air sungai kemudian kembali lagi untuk
mengambil sampel air sungai yang sama, tetapi dengan tempat yang berbeda sejauh 250
meter, maka pH dari sampel yang diambil tersebut akan cenderung sama. Hal ini
dikarenakan tempat pengambilan sampel air sungai tersebut tidak berdekatan dengan
pusat industry. Perlu diingat bahwa air limbah dan buangan industri cenderung akan
mengubah pH pada sebuah perairan, yang mana hal tersebut akan berdampak buruk pada
ekosistem perairan, yakni terganggunya organisme di dalamnya (Nadhiroh, 2014).

6. Bagaimana hubungan antara bentuk dan morfologi organisme yang ditemukan pada sampel
air limbah dengan parameter fisik dan kimia sampel? Mengapa demikian?
Parameter fisik dan kimia pada masing-masing sampel air memiliki pengaruh
yang besar terhadap bentuk dan morfologi organisme yang hidup di dalamnya. Hal ini
disebabkan adanya proses adaptasi atau penyesuaian tubuh organisme yang hidup di
dalamnya dengan kondisi lingkungan perairan yang ada, agar organisme tersebut tetap
dapat melanjutkan keberlangsungan dari spesiesnya. Pada parameter kimia, beberapa
mikroorganisme yang tinggal di dalam sebuah perairan akan melakukan metabolisme
sesuai dengan nitrien yang ada di lingkungannya. Hasil dari metabolisme tersebut akan
mempengaruhi kondisi fisik perairan seerti hasil ekskresi organisme akan mempengaruhi
warna dan bau pada ekosistem perairan. Selain itu, aktivitas organisme dalam ekosistem
perairan akan mempengaruhi suhu lingkungan perairan tersebut (Kasry dan Fajri 2012).

Praktikum Biologi 2020-2021


Nama Jose Armando
NIM 205100901111015
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
Kelompok O3

7. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi bervariasinya organisme pada setiap sampel cair
hasil pengamatan anda!
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh dapat diketahui bahwa terdapat
beberapa faktor yang mampu mempengaruhi adanya variasi antara organisme pada sampel
satu dengan sampel yang lain. Hal ini disebabkan adanya perbedaan kondisi atau tempat
hidup sebuah organisme perairan, yang meliputi perbedaan temperatur di dalam perairan,
warna suatu perairan, kekeruhan perairan, bau yang terdapat pada sebuah perairan, kadar
pH dalam sebuah perairan, kadar DO, serta banyaknya sedikitnya organisme yang mampu
mempengaruhi kulitas air itu sendiri. Faktor lain yang mampu menciptakan adanya
perbedaan atau variasi dari organisme yang tinggal di dalamnya adalah adanya
kesengajaan atau ketidaksengajaan manusia yang membuang bahan kimia ke dalam
sebuah perairan tanpa diadakannya pengolah terhadap bahan kimia tersebut, sehingga
tidak mampu memenuhi baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah (Abida, 2010).

Praktikum Biologi 2020-2021


Nama Jose Armando
NIM 205100901111015
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
Kelompok O3
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum mengenai “Keanekaragaman Hayati pada Ekosistem
Perairan” dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman hayati pada ekosistem perairan
merupakan adanya variasi yang ditemukan pada ekosistem perairan satu dengan ekosistem
perairan yang lain akibat adanya perbedaan komponen abiotik yang menyebabkan jenis
makhluk hidup berbeda-beda akibat adanya proses adaptasi dari organisme tersebut dengan
lingkungannya. Adanya biodiversitas pada ekosistem perairan ini berfungsi sebagai
penyokong kehidupan di muka bumi dan agar dapat saling berinteraksi dengan komponen
biotik dan abiotik lainnya. Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah agar praktikan
mampu mengetahui dan menjelaskan biota yang ada pada perairan darat khususnya pada
limbah cair yang ada pada perairan darat. Prinsip penelitian ini dilakukan dengan
mengambil beberapa sampel dari bebarapa perairan untuk kemudian diamati kondisi sampel
air tersebut dengan menggunakan parameter fisik, parameter kimia, dan parameter biologi.
Parameter fisik diamati berdasarkan warna, bau, suhu, dan kekeruhan sampel air. Parameter
kimia diamati berdasarkan kadar pH dan Dissolve oxide (DO) pada sampel air. Parameter
biologi diamati berdasarkan banyaknya mikroorganisme pada sampel yang digunakan.
Pada praktikum ini diperoleh hasil, yakni pada sampel pertama (air sungai)
diketahui bahwa sampel tersebut berwarna kecoklatan, berbau, memiliki suhu 28 oC,
berkeruh, pH sebesar 8,17, dan kadar DO sebesar 1,33. Pada sampel kedua, yakni air kolam
diketahui bahwa sampel tersebut berwarna putih bening, tidak berbau, memiliki suhu 27 oC,
tidak keruh, memiliki pH sebesar 8,25, dan kadar DO sebesar 2, 91. Pada sampel ketiga,
yakni air danau diketahui bahwa sampel tersebut memiliki warna kehijauan, memiliki
sedikit bau, bersuhu 28oC, berkeruh, kadar pH 7,89, dan kadar DO sebesar 2,57. Sedangkan
pada sampel keempat, yakni air selokan diketahui bahwa sampel tersebut memiliki warna
bening ke abu-abuan, memilki bau yang sangat menyengat, bersuhu 27 oC, berkeruh,
memiliki kadar pH sebesar 8,32, dan kadar DO sebesar 0,74. Pada temperature normal, air
memiliki suhu 27oC. Kekeruhan pada sebuah sampel air disebabkan adanya partikel-partikel
yang terkoloid dan tersuspensi. Pada parameter kimia, dilakukan dengan menghitung kadar
pH dan Dissolve Oxide (DO) pada sampel yang digunakan. pH normal pada air murni yakni
sebesar 7,0 dan kualitas air yang baik harus memiliki kadar DO lebih dari 5,0

Praktikum Biologi 2020-2021


Nama Jose Armando
NIM 205100901111015
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
Kelompok O3
Daftar Pustaka
Elfidasari, D., Noriko, N., Wulandari, N., & Perdana, A. T. 2012. Identifikasi jenis teripang
genus Holothuria asal perairan sekitar Kepulauan Seribu berdasarkan perbedaan
morfologi. Jurnal Al-azhar Indonesia seri sains dan teknologi, 1(3), 140-146
Gaston, K. J., & Spicer, J. I. 2013. Biodiversity: an introduction. John Wiley & Sons.
Grafton, R. Q. 2012. Biodiversity. Edward Elgar Publishing Limited.
Kasry, A., & El Fajri, N. 2012. Kualitas Perairan Muara Sungai Siak Ditinjau dari Parameter
Fisik-Kimia dan Organisme Plankton. Berkala Perikanan Terubuk, 40(2), 96-113.
Leksono, A. S. 2011. Keanekaragaman Hayati. Malang: Universitas Brawijaya Press
Purba, S. C. 2017. Penggunaan Serbuk Biji Kelor (Moringa oleifera Lam) Untuk
Menurunkan Kadar Cupri (Cu) dan Kromium (Cr) Air Sumur Gali Secara
Spektrofotometri Serapan Atom. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara

Praktikum Biologi 2020-2021


Nama Jose Armando
NIM 205100901111015
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
Kelompok O3
Daftar Pustaka Tambahan
Abida, I. W. 2010. Struktur komunitas dan kelimpahan fitoplankton di perairan muara
Sungai Porong Sidoarjo. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science
and Technology, 3(1), 36-40.
Hamuna, B., Tanjung, R. H., & MAury, H. 2018. Kajian kualitas Air Laut dan Indeks
Pencemaran Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia di Perairan Distrik Depapre,
Jayapura. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(1): 35-43
Nadhiroh, Y. 2014. Analisis Kualitas Air Sungai Pakis Akibat Limbah Pabrik Gula Pakis
Baru Di Kecamatan Tayu Kabupaten Pati. Doctoral dissertation. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nandini, S., Ramírez‐García, P., Sarma, S. S. S., & Gutierrez‐Ochoa, R. A. 2019. Planktonic
indicators of water quality: A case study in the Amacuzac River Basin (State of
Morelos, Mexico). River Research and Applications, 35(3), 268-279.
Skórczewski, P., Mudryk, Z. J., Jankowska, M., Perliński, P., & Zdanowicz, M. 2013.
Antibiotic Resistance of Neustonic and Planktonic Fecal Coliform Bacteria Isolated
from Two Water Basins Differing in The Level of Pollution. Hidrobiológica, 23(3),
431-439.

Tanggal Nilai Paraf


Asisten

Praktikum Biologi 2020-2021

Anda mungkin juga menyukai