Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

BIOLOGI

NAMA : Rahmalia Yazida Putri


NIM : 205100901111001
JURUSAN : Keteknikan Pertanian
KELAS :O
KELOMPOK :1
ASISTEN : Sarah A

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Nama Rahmalia Yazida Putri
NIM 205100901111001
Jurusan Keteknian Pertanian
Kelas O
Kelompok 1

3 MORFOLOGI KOLONIMIKROORGANISME
PRE-LAB (SITASI)
1. Apa yang dimaksud denganmorfologi koloni mikroorganisme?
Koloni mikroorganisme adalah kumpulan dari berbagai jenis
mikroorganisme yang tumbuh dari satu keturunan dan identik anatara satu dengan
yang lainnya. Namun, terdapat mikroorganisme satu dengan lain memiiki
karakteristik yang berbeda. Seperti ebntuk, tepi koloni, dan stukturnya. Dalam
praktikum morfologi koloni mikroorganisme, koloni mikroorganisme akan diamati
menggunakan suatu alat yaitu colony counter (Walid dkk, 2019).
Sedangkan, morfologi koloni mikrorganisme didefinisikan sebagai ilmu biologi yang
memperdalam tentang suatu mikroorganisme. Morfolgi koloni umumya berupa
pengamatan yang dilakukan secara mikroskopis. Pengamatan ini meliputi pengamatan
terhadap morfologinya yang melibatkan bentuk, tepian, warna, dan jumlah koloninya
(Tasaki dkk, 2017).

2. Jelaskan tujuan dari pengamatan morfologi koloni mikroorganisme?


Pengamatan morfologi digunakan untuk mengetahui suatu karakteristik
dari suatu organisme. Selain itu, bentuk suatu mikroorganisme dapat diamati dengan
lebih detail. Sehingga, ciri khusus morfologi suatu mikroorganisme dapat diamati,
seperti bentuk, warna dan jumlahnya. Pada pengamatan ini,juga dapat ditujukan untuk
mengidentifikasi jenis- jenis mikroorganisme dan membedakan morfologinya (Fitri
dan Yasmin, 2011).

3. Jelaskan parameter apa sajakah yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
mikroorganisme?
Morfologi koloni yang mengalami pertumbuhan dapat dijadikan sebuah paramater.
Koloni yang mengalami pertumbuhan diamati menggunakan parameter warna,
benuk, ukuran, dan letak koloninya. Selain itu, jumlah koloni juga digolongkan
dalam parameter pengamatan morfologi koloni. Hal tersebut dikarenakan jumlah
koloni merupakan aspek yang diamari dalam pengamatan morfologi koloni
(Sabdaningsih dkk, 2013).
Sedangkan, menurut Nurtjahyani dan Robihah (2016) parameter pegamatan
morfologi koloni berdasarkan ukuran, bentuk, tepi, permukaan dan elevasi koloni.
Ukuran koloni berbentuk diameter yang telah diukur menggunakan alat ukur.
Sedangkan bentuk koloni dapat berwujud lonjong, bulat, bahkan abstrak. Tepi koloni
umunya dikategorikan berfilamen, bergerigi, ataupun bergelombang. Koloni juga
memiliki permukaan yang berbeda-beda, diantaranya permukaan halus, bergelombang
atau kasar.
Nama Rahmalia Yazida Putri
NIM 205100901111001
Jurusan Keteknian Pertanian
Kelas O
Kelompok 1

Tanggal Nilai Paraf


Asisten

DIAGRAM ALIR
1. Aseptis Diri

Alkohol 70%

Disemprotkan ke permukaan tangan

Digosokkan merata di kedua telapak dan punggung tangan

Dipakai lateks dan masker

Disemprotkan ke permukaan tangan (memakai lateks)

Digosokkan merata i kedua telapak dan punggung tangan (memakai lateks)

Hasil

2. Pengamatan Koloni Mikroorganisme

SAMPEL KOLONI

Diamati Morfologi Koloni

Ditetukan cirinya
(ukuran warna, diamete, tempat tumbuh koloni bentuk)

Hasil
3. Penggunaan Colony Counter
Colony Counter

Dihubungkan dengan stopkontak

Ditekan tombol ‘ON’

Direset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka ‘0’

Diletakkan cawan petri yangberisi koloni bakteri yang akan dihitungdiatas meja yang
dilengkapi dengan skala

Ditandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala

Dihitung koloni bakteri yang terpisah

Dilihat koloni dengan bantuan kaca pembesar

Dimatikan alat dengan menekan tombol ‘OFF’

Hasil
Nama Rahmalia Yazida Putri
NIM 205100901111001
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
LAPORAN PRAKTIKUM Kelompok 1
Praktikum 3. Morfologi Koloni Mikroorganisme

1. Tuliskan hasil pengamatan morfologi koloni mikroorganisme yang telah anda lakukan!
Nama Ukuran Warna Diameter Tempatt Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan
mikroorgan umbuh
isme
Providencia Sedang Coklat - - Licin - Licin Tumbuh Subur
Stuanti
Lactobacilli Point Putih - - Licin - Licin Tumbuh Subur
us casei
Penycilium Besar Hijau - - Rhizoid - Tak Tumbuh Subur
Chrysogene Muda Teratur
um
Candida Kecil Putih - - Licin - Licin Tumbuh Subur
albicans

Campuran
Nama Ukura Warna Diameter Tempattumbuh Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan
mikroorg n
anisme
Mixed Mediu Kuning, - - Licin - Licin, Kontam
Culture m Orange Berlekuk
Media - - - - - - - Steril

Literatur
Nama Ukura Warna Diameter Tempattumbuh Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan
mikroorg n
anisme
Providenc Sedang Putih - Cyperuskynglia Bulat (Utama, - Licin Tumbuh subur
ia Stuarti (Utama keabuan (Utama, 2018) 2018) (Utama, (Utama, 2018)
, 2018) (Utama, 2018)
2018)
Lactobaci Kecil Putih 0,2 cm Media Bulat(Putri dkk, Cembung (Putri dkk, Licin TIdak
llius casei (Putri Susu(Put (Putri dkk, MRSA(Putri 2018) 2018) (Putri dkk, terkontaminasi
dkk, ri dkk, 2018) dkk, 2018) 2018) (Putri dkk,
2018) 2018) 2018)
Penyciliu Sedang Hijau 0,5 cm Media PDA Bulat Berbukit Tak rata Tidak
m (Prayek kekuning (Prayekti (Prayekti dam (Prayekti dam (Prayekti dam Sumarsono, terkontaminasi
Chrysoge ti dam an dam Sumarsono, Sumarsono, 2019) 2019) (Prayekti dam
neum Sumars (Prayekti Sumarson 2019) Sumarsono,
ono, dam o, 2019) 2019)
2019) Sumarso
no,
2019)
Candida Kecil Putihkek 2 µm Media PDA Bentuk L Cembung Licin Tidak
albicans (Indray uningan( (Indrayati (Indrayati dan (Indrayati (Indrayati dan Sari, 2018) (Indrayati terkontaminasi
ati dan Indrayati dan Sari, Sari, 2018) dan Sari, 2018) dan Sari, (Indrayati dan
Sari, dan Sari, 2018) 2018) Sari, 2018)
2018) 2018)
Nama Rahmalia Yazida Putri
NIM 205100901111001
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
Kelompok 1

2. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme yang telah anda amati dan simpulkan jenis
mikroorganisme (bakteri, kapang atau khamir) sesuai klasifikasi tersebut!
Bakteri merupakan suatu kelompok yang terdiri atas berbagai organism
prokariotik pathogen maupun nonpatogen yang bersifat fotoautrotrof dan dapat
dijumpai pada daratan dan perairan. Bakteri mempunyai ciri-ciri diantaranya yaitu
mampu bertahan hidup dalam tubuh organism maupun di lingkungan luar, memiliki
lebar sebesar 0,5-1 mikron, memiliki panjang hingga 10 mikron, memiliki dinding sel
yang terdiri atas peptidoglikan, memiliki membrane sel yang terdiri atas fosfolipid dan
protein, mempunyai flagella, dan jika hidup di lingkungan yang buruk dapat
membentuk endospora (Astuti, 2018).
Pada praktikum ini, menggunakan mikroorganisme berupa bakteri Providencia Stuarti
yang merupakan bakteri kinolitik yang dapat ditemukan pada cangkang udang windu.
Providencia Stuarti mweupakan bakteri gram negatif yang tergolong dalam kelompok
Enterbacteriaceae. Bakteri ini dapat tumbuh pada suhu 37°C dan hidup secara
anaerobik fakulfatif . Berdasarkan literatur bakteri ini memiliki pH optimum mencapai
4,8 setekah melewati masa inkubasi 18jam dengan nutrient broth media (Hardoko et.al,
2019).
Providencia Stuarti juga mempunyai klasifikasi pada jenjang taksonomi. Berdasarkan
literatur tergolong pada domain bacteria, dengan kingdom eubacteria. Kemudian pada
family termasuk dalam entrerobacteria, dengan genus providencia, dan spesies
providencia stuari (Yusmagisterdela, 2017).
Kemudian, terdapat Lactobacillius casei yang mudah ditemukan pada susu.
Bakteri ini memiliki suhu optimum dalam rentang 30-37°C. Sedangkan untuk
mencapai pH optimum bakteri ini, semakin lama masa inkubasi, maka pHnya akan
semakin optimum. Dan ketika melakukan pengamatan pada bakteri ini dapat
menggunakan media M.R.S. Bakteri ini tumbuh pada lingkungan luas terutama pada
hewan dan sayuran dan bersifat nonpatogen. Nutrisi yang dibutuhkan oleh bakteri ini
adalah asam amino, peptida, vitamin, garam, dan asam lemak (deMann Ragosa
Sharpe) agar (Ayuti, 2016).
Lactobacillius casei memiliki klasifikasi berdasarkan jenjang taksonnya. Lactobacillius
casei termasuk dalam domain bacteria dengan kingdom firmicutes. Kemudian pada
family termasuk dalam lactobacilaceae, dengan genus lactobacilus, dan spesies
lactobacillius casei (Zahro, 2014).
Kapang merupakan fungi yang memiliki filamen yang terdiri atas benang-benang yang
disebut hifa. Kapang mudah ditemukan di alam liar terumata pada kondisi yang
bersubstart, seperti pada kayu-kayu lapuk. Kapang ini termasuk dalam kingdom
sascomycota, family trichomacaeae, genus penicillium, dan spesies penicillium
chrysogenum (Nurhasanah dan Sundari, 2018).
Kapang Penycilium Chrysogeneum memiliki pH optimum 5-7,5. Sedangkan suhu
Nama Rahmalia Yazida Putri
NIM 20510090111001
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
Kelompok 1
optimumnya adalah 23-40℃. Nutrisi yang dibutuhkan kapang adalah karbon, nitrogen,
mineral, dan vitamin (Tanuwijaya, 2015).
Khamir tergolong dalam fungi uniseluler yang mempunyai system reproduksi
menggunakan tunas. Sel khamir memiliki ukuran dari 2-5 milimikron. Bentuknya
mulai bermacam-macam, diantaranya berbentuk bulat, telur, memanjang, dan bola.
Pada praktikum ini, menggunakan khamir Candida albicans yang termasuk dalam
kingdom fungi, family sachromycaetacae, genus candida, dan spesies candinda
albicans (Alfian, 2018).
Candida albicans memiliki suhu optimum sebesar 37 derajat celcius. Khamir jenis ini
biasanya diinkubasi selama 48 jam pada media PDA(Potato Dextrose Agar). Selain
itu, Candida albicans memiliki pH optimum sebesar 7,0 dan membutuhkan lingkungan
yang netral (Indrayati dan Sari, 2018).
Kemudian, mixed culture terdiri dari beberapa spesies mikroorganisme pada yang
tumbuh pada sebuah media. Spesies organisme tersebut dapat terdiri dari bakteri,
kapang, maupun khamir. Sedangkan cawan petri merupakan sebuah media yang steril
yang digunakan sebagai tempat tumbuh dalam pengamatan koloni mikroorganisme
(Sabra and Zeng, 2014).

3. Jelaskan perbedaan morfologi koloni mikroorganisme (bakteri, kapang dan khamir)


berdasarkan hasil pengamatan anda!
Pada pengamatan koloni mikroorganisme ini, menggunakan mikroorganisme
bakteri, kapang, dan khamir. Pada bakteri menggunakan bakteri providencia stuanti,
dan lactobacillius casei, Hasil pengamatan pada providencia stuanti yaitu memiliki
ukuran sedang, berwarna coklat, konfigurasi licin, tepian licin, dan tumbuh subur. Hal
ini telah sesuai dengan literatur bahwa morfologi pada baketri ini diamati bentuk dan
warnanya dengan menggunakan media lempeng agar (Kanan, 2019).
Kemudian, pada bakteri lactobacillius casei memiliki ukuran point, berwarna putih,
konfigurasi dan tepian licin, dan tumbuh subur. Hal ini telah sesuai dengan literatur
bahwa pengamatan pada bakteri ini yaitu mengamati morfologi koloni warna, bentuk,
ukuran, dan tepiannya. Pada pengamatan lactobacillius casei dilakukan menngunakan
media MRSA (Putri dkk, 2018).
Selanjutnya pada pengamatan kapang menggunakan mikroorganisme penicillium
chrysogeneum yang berukuran besar, berwarna hijau muda, konfigurasi rhizoid, tepian
licin, dan tumbuh subur. Hal ini telah sesuai dengan literatur bahwa pada kapang
dilakukan pengamatan morfologi koloni bentuk, warna ukuran dan tepiannya. Setiap
kapang memiliki morfologi yang berbeda-beda sesuai dengan jenisnya( Haryati, 2019).
Dan yang terakhir pada khamir menggunakan mikroorganisme Candida albicans dan
diperoleh hasil pengamatan bahwa khamir tersebut berukuran kecil, berwarna putih,
memiliki konfigurasi dan tepian kecil dan tumbuh subur. Pengamatan morfologi ini
berguna untuk melihat bentuk hifa. Dan untuk mengamati hal tersebut diperlukan
mengetahui bentuk koloninya (Mutiawati, 2016).

Praktikum Biologi 2020-2021


Nama Rahmalia Yazida Putri
NIM 205100901111001
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas O
Kelompok 1
4. Bandingkan hasil pengamatan anda dengan literatur!

Pada pengamatan koloni mikroorganisme ini, menggunakan mikroorganisme


bakteri, kapang, dan khamir. Pada bakteri menggunakan bakteri providencia stuanti, dan
lactobacillius casei, Hasil pengamatan pada providencia stuanti yaitu memiliki ukuran
sedang, berwarna coklat, konfigurasi licin, tepian licin, dan tumbuh subur. Berdasarkan
literatur providencia stuanti memiliki ukuran sedang dan berwarna putih. Bakteri ini
dietmpukan pada cyperus kynglia, dan setelah diamati memiliki konfigurasi bulat, dan
mempunyai tepian yang licin (Utama, 2018).
Kemudian, pada bakteri lactobacillius casei memiliki ukuran point, berwarna putih,
konfigurasi dan tepian licin, dan tumbuh subur. Berdasarkan literatur, menurut
pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil pengamatan lactobacillius casei yang
berbentuk kecil dan berwarna putih susu. Pengamatan tersebut dilakukan menggunakan
media MRSA dan memiliki diameter sebesar 0,2 cm. Dengan konfigurasi bulat, elevasi
cembung dan tepian licin (Putri dkk, 2018).
Selanjutnya pada pengamatan kapang menggunakan mikroorganisme penicillium
chrysogeneum yang berukuran besar, berwarna hijau muda, konfigurasi rhizoid, tepian
licin, dan tumbuh subur. Berdasarkan literatur, penicillium chrysogeneum memiliki
bentuk sedang dan berwarna hijau kekuningan. Pada pengamatan tersebut menggunakan
media PDA dan mempunyai diameter 0,2 cm. Dengan konfigurasi bulat, elevasi berbukit
dan tepian tidak rata (Prayekti dan Sumarsono, 2019).
Dan yang terakhir pada khamir menggunakan mikroorganisme Candida albicans dan
diperoleh hasil pengamatan bahwa khamir tersebut berukuran kecil, berwarna putih,
memiliki konfigurasi dan tepian kecil dan tumbuh subur.Pada pengamatan ini
menggunakan media PDA dan diperoleh konfigurasinya berbentuk L, dengan elevasi
cembung dan tepian licin. Selain itu, khamir jenis ini berukuran kecil dan berwarna putih
kekuningan (Indrayati dan Sari, 2018).

Praktikum Biologi 2020-2021


Kesimpulan
Pengamatan morfologi ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui suatu
karakteristik dan bentuk suatu mikroorganisme yang diamat. Dan dapat mengetahui dan
mengidentifikasi ciri khusus morfologi suatu mikroorganisme yang diamat dari segi bentuk,
warna dan jumlahnya. Morfologi koloni mikrorganisme didefinisikan sebagai ilmu biologi
yang memperdalam tentang suatu mikroorganisme. Morfolgi koloni ini umumya
dilakukan dengan cara pengamatan mikroskopis., namun dalam praktikum kali ini
menggunakan pengamatan secara makroskopis dengan bantuan colony counter. Paramater
yang digunakan adalah bentuk, ukuran, diameter, konfugurasi, elevasi, dan tepian. Pada
praktikum ini meggunakan bakteri, kapang, dan khamir. Bakteri merupakan suatu kelompok
yang terdiri atas berbagai organism prokariotik pathogen maupun nonpatogen yang bersifat
fotoautrotrof dan dapat dijumpai pada daratan dan perairan. Bakteri yang digunakan ada 2,
yaitu Providencia Stuanti dan Lactobacillius casei. Kapang merupakan fungi yang memiliki
filamen yang terdiri atas benang-benang yang disebut hifa. Khamir tergolong dalam fungi
uniseluler yang mempunyai system reproduksi menggunakan tunas. Pada praktikum ini
,jenis kapang menggunakan Penycilium Chrysogeneum dan pada khamir menggunakan
Candida albicans. Hasil pengamatan pada providencia stuanti yaitu memiliki ukuran
sedang, berwarna coklat, konfigurasi licin, tepian licin, dan tumbuh subur. Sedangkan, pada
bakteri lactobacillius casei memiliki ukuran point, berwarna putih, konfigurasi dan tepian
licin, dan tumbuh subur. Pada penicillium chrysogeneum diperoleh hasil pengamatan bahwa
morfologinya berukuran besar, berwarna hijau muda, konfigurasi rhizoid, tepian licin, dan
tumbuh subur. Dan pada Candida albicans dan diperoleh hasil pengamatan bahwa khamir
tersebut berukuran kecil, berwarna putih, memiliki konfigurasi dan tepian kecil dan tumbuh
subur.

Praktikum Biologi 2020-2021


Daftar Pustaka
Fitri, Lenni, dan Y. Yasmin. 2011. Isolasi dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri
Kitinolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. 3(2): 20-25.
Nurtjahyani, S. Dian., and Zainatur Robihah. 2016. The Identification of Microbial
Characteristics and Number of Colonies Isolated From River Water in the Region of
Mulyoagung Singgahan Tuban. Journal of Tropical Diseas. 4(2): 1-4.
Sabdaningsih, Aninditia., Anto Budiharjo dan E. Kusdiyantini. 2013. Isolasi dan
Karakterisasi Morfologi Koloni Bakteri Asosiasi Alga Merah (Rhodophyta) dari
Perairan Kutuh Bali. Jurnal Biologi. 2(2): 11-17.
Tasaki S, Nakayama M, and Shoji W .2017. Self-Organization of Bacterial Communities
Against Environmental pH Variation: Controlled Chemotactic Motility Arranges Cell
Population Structures in Biofilms. Journal Plos One. 12(3): 1-13.
Walid, Ahmad, Naintyn Novitasi, dan Kusuma Wardani. 2019. Studi Morfologi Koloni
Bakteri Udara Di Lingkungan Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Institut Agama Islam
Negeri Bengkulu. Jurnal IPA dan Pembelajran IPA. 3(1): 20-14.

Praktikum Biologi 2020-2021


Daftar Pustaka Tambahan
Alfian, Achmad Rifky. 2018. Isolasi dan Identifikasi Khamir yang Berasosiasi dengan
Bunga Apel (Malus Sylvestris Mill)dan Potensinya dalam Fermentasi Karbohidrat.
Skripsi. Malang : UIN Maulana Malik Ibrahim.
Astuti, Sri Nova, 2018. Penerapan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
untuk Meningkatkan Kemampuan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan
Eubacteria Kelas X. Skripsi. Bandung :Universitas Pasundan.
Ayuti, S. R. 2016. Dinamika Pertumbuhan Lactobacillus casei dan Karakteristik Susu
Fermentasi Berdasarkan Suhu dan Lama Penyimpanan. Jurnal Agripet. 16(1) : 23-30.
Hardoko.et.al. 2019. Utilization of Crude Intracellular Chitinase Enzyme from Providencia
Stuartii for Glucosamine Production from Shrimp Shells. Journal Reaktor. 19(2):62-
67.
Haryati, L. D. 2019. Isolasi dan Identifikasi Jamur Penicillium sp, yang Berasal dari Swab
Pasien Ulkus Diabetikum. Jurnal Mahasiswa Farmasi. 1(1): 23-28.
Indrayati, Sri., dan Sari, Intan R. 2018. Gambaran Candida Albicans pada Bak Penampung
Air di Toilet SDN 17 Batu Banyak Kabupaten Solok. Jurnal Kesehatan Perintis
5(2): 159-164.
Kanan, M. 2019. Isolasi dan Identifikasi Biokimiawi Bakteri Patogen pada Saluran
Pencernaan Lalat Hijau (Chryzoma Megachepala). Jurnal Kesmas Untika Luwak.
10(1): 1647-1650.
Mutiawati, Vivi. K. 2016. Pemeriksaan Mikrobiologi pada Candida Albicans. Jurnal
Kedokteran Syiah Kuala. 16(1): 53-63.Nurhasanah, dan Sundari. 2018. Kapang
Kontaminan Pada Ikan Toreh (Hyporhamphus affinis) yang dijual di Pasar Tradisional
Kota Ternate Maluku Utara. Jurnal Biogenesis. 6(2) : 75-79.
Prayekti dan Sumarsono T. 2019. Analisis Jumlah dan Morfologi Penicillium sp pada Media
Ampas Tahu. Jurnal SainHealth. 3(2):26-34.
Putri, Amelia Andika., Erina,dan Fakhrurrazi.2018. Isolasi Bakteri Asam Laktat Genus
Lactobacillus dari Feses Rusa Sambar (Cervus Unicolor) JIMVET. 2(1): 170-176.
Sabra, Wael., and Zeng. A.P. 2014. Mixed Microbial Cultures for Industrial Biotechnology:
Success, Chance, and Challenges. Jorunal of Indutrial Biocatalysis. 7(1): 202-213.
Tanuwijaya, V. A. 2015. Produksi Penisilin Oleh Penicillium Chrysogenum Dengan
Penambahan Penilanin. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Utama, Nanda Adi. 2018. Enumerasi dan Identifikasi Bakteri Dan Cendiawan Tanah Pada
Area Pasca Penambangan Emas Di Kenegerian Kari Kecamatan Kuantan Tengah
Kabupaten Kuantan Singingi.. Skripsi. Pekanbaru : UIN SUSKA Riau.
Yusmagisterdela, Divia Lupitadinda. 2017. Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih pada
Pedagang di Pasar Tanjung Kabupaten Jember. Skripsi.Jember: UNEJ.
Zahro, Fatimatuz. 2014. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat asal Fermentasi
Markisa Ungu (Passiflora edulis var sims.) Sebagai Penghasil Eksopolisakarida.
Skripsi.Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.

Tanggal Nilai Paraf


Asisten

Praktikum Biologi 2020-2021


Praktikum Biologi 2020-2021

Anda mungkin juga menyukai