BIOLOGI
PRE-LAB
1. Apa yang dimaksud dengan morfologi koloni mikroorganisme?
Morfologi koloni mikroorganisme adalah cabang ilmu biologi yang
mempelajari bentuk-bentuk koloni mikroorganisme. Mikroorganisme adalah
organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata
normal. Contoh dari mikroorganisme adalah bakteri dan fungi. Koloni
mikroorganisme merupakan kumpulan mikroorganisme pada media kultur yang
berasal dari hasil pertumbuhan, kultivasi, dan keturunan dari sel mikroorganisme
(Ethica, 2020).
Ketika melakukan morfologi koloni mikroorganisme, dilakukan
pendeskripsian karakter mikroorganisme. Selain itu, dilakukan metode pewarnaan
Gram. Metode pewarnaan Gram menunjukkan jenis mikroorganisme (Mahon and
Lehman, 2019).
3. Jelaskan parameter apa sajakah yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
mikroorganisme?
Parameter yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
mikroorganisme antara lain bentuk, ukuran, warna, jumlah dan letak koloni dalam
medium. Secara umum, terdapat tiga bentuk koloni mikroorganisme, yaitu bulat,
batang, dan spiral. Ukuran dari koloni mikroorganisme juga beragam yaitu berukuran
titik, kecil, sedang, dan besar (Sabdaningsih dkk, 2013).
Selain parameter tersebut, terdapat parameter lainnya. Parameter lainnya ialah
ketinggian atau elevasi, tepi, dan konsistensi mikroorganisme. Elevasi koloni
mikroorganisme dilihat dari ketinggian koloni pada tampak samping, yaitu datar,
cembung, berbukit, dan sebagainya. Tepi koloni mikroorganisme ada yang
bercabang, silikat, dan tak teratur (Sharma and Varma, 2018).
DIAGRAM ALIR
1. Aseptis Diri
Alkohol 70%
Hasil
Sampel Koloni
Ditentukan cirinya
(ukuran, warna, diameter, tempat tumbuh koloni, bentuk)
Hasil
Colony Counter
Diletakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas meja yang
dilengkapi dengan skala
Hasil
Campuran
Nama Ukuran Warna Diameter Tempat Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan
mikroorganisme tumbuh
Mix culture Sedang Kuning - - Bulat tepian karang - Berlekuk Kontaminasi
transparan
Cawan kosong - - - - - - - Steril
LITERATUR
Nama mikroorganisme Ukuran Warna Diameter Tempat tumbuh Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan
E. Coli Titik Putih - - - - Licin Kontaminasi
Staphylococcus epidermis Titik Putih - - - - Licin Tumbuh subur
Rhodotorula rubra Sedang Pink - - - - Licin Tumbuh subur
coral,
oranye,
merah
Thricordema resei Besar Kuning - - Bulat tepian - Benang Tumbuh subur
kehijauan memancar
Nama Daffa Adristi Firayne
NIM 205100101111022
Jurusan THP
Kelas D
Kelompok D4
2. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme yang telah anda amati dan simpulkan jenis
mikroorganisme (bakteri, kapang atau khamir) sesuai klasifikasi tersebut!
Mikroorganisme pertama yang diamati adalah E. coli. E. coli merupakan bakteri
gram negatif, bersifat anaerob fakultatif, dan berbentuk batang. Secara umum, bakteri
E. coli dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu bakteri E. coli yang bersifat patogenik
dan bakteri E. coli yang bersifat non-patogenik. Bakteri E. coli umumnya hidup dalam
usus besar manusia dan hewan berdarah panas lainnya (Hidayat dkk, 2018).
Mikroorganisme kedua yang diamati adalah Staphylococcus epidermis.
Staphylococcus epidermis merupakan bakteri yang berbentuk kokus. Bakteri ini
tergolong dalam bakteri gram positif, tidak bergerak, dan tidak berspora.
Staphylococcus epidermis bersifat anaerob fakultatif yang dapat tumbuh dengan
respirasi aerobik atau dengan fermentasi (Lenny, 2016).
Klasifikasi mikroorganisme E. coli yaitu:
Domain: Bacteria
Kingdom: Eubacteria
Phylum: Proteobacteria
Class: Gammaproteobacteria
Ordo: Enterobacteriales
Famili: Enterobacteriaceae
Genus: Escherichia
Spesies: Escherichia coli (Sutiknowati, 2016).
Klasifikasi mikroorganisme Staphylococcus epidermis yaitu:
Divisi: Eukariota
Kelas: Schizomycetes
Ordo: Eubacteriales
Famili: Micrococcaceae
Genus: Staphylococcus
Spesies: Staphylococcus epidermis (Lenny, 2016).
Berdasarkan klasifikasi dari kedua mikroorganisme tersebut dapat disimpulkan
bahwa jenis dari mikroorganisme tersebut adalah bakteri. Bakteri merupakan kelompok
mikroorganisme yang tidak memilliki membran inti sel. Bakteri memiliki panjang yang
bermacam-macam. Bentuk bakteri juga beraneka ragam, mulai dari batang, spiral,
kokus, dan lain-lain. Bakteri dapat hidup di tanah, air, mata air panas asam, dan biosfer
dalam kerak bumi (Effendi, 2020).
Mikroorganisme ketiga yang diamati adalah Rhodotorula rubra. Rhodotorula
rubra adalah mikroorganisme yang berjenis khamir. Khamir merupakan
mikroorganisme dari golongan fungi yang bersifat uniseluler. Biasanya khamir hidup
sebagai saprofit atau parasit (Suryaningsih dkk, 2018).
Nama Daffa Adristi Firayne
NIM 205100101111022
Jurusan THP
Kelas D
Kelompok D4
dari khamir Rhodotorula rubra juga licin. Kapang ini juga tumbuh dengan subur. Pada
literatur disebutkan bahwa kapang ini tumbuh dengan cepat pada suhu 30℃.
Rhodotorula rubra juga bersifat lembap (Reiss et al, 2012).
Pada pengamatan morfologi koloni kapang Trichoderma reesei, ukuran dari
kapang tersebut adalah besar. Warna dari kapang tersebut adalah hijau pudar.
Konfigurasi dari kapang Trichoderma reesei adalah bulat tepian memancar dan
tepiannya adalah benang. Kapang Trichoderma reesei juga tumbuh dengan subur. Hasil
pengamatan ini sesuai dengan literatur. Pada literatur dijelaskan bahwa kapang
Trichoderma reesei berwarna kuning kehijauandan berukuran besar. Tepian dari kapang
ini juga berbentuk benang dan konfigurasi berbentuk bulat tepian memancar. Pada
literatur juga disebutkan bahwa terdapat konidia apabila kapang tersebut dilihat secara
mikroskopis (Siddiquee, 2017).
Fitri, L. dan Yekki Y. 2011. Isolasi dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Kitinolitik.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Biologi Edukasi. 3(2): 20-25
Sabdaningsih, A., Anto B., dan Endang K. 2013. Isolasi dan Karakterisasi Morfologi
Koloni Bakteri Asosiasi Alga Merah (Rhodophyta) dari Perairan Kutuh Bali. Jurnal
Biologi. 2(2): 11-17
Hidayat, N., Irene M., Siswa S., dkk. 2018. Mikrobiologi Industri Pertanian. Malang: UB
Press
Lenny, A. A. 2016. Daya Hambat Ekstrak Buah Alpukat (Persea americana mill) Terhadap
Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. SKRIPSI.
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Semarang
Mukharomah, E., Munawar, dan Hari W. 2015. Identifikasi dan Sinergisme Kapang
Lipolitik Dari Limbah SBE (Spent Bleaching Earth) Sebagai Agen Bioremediasi.
Jurnal Ilmu Lingkungan. 13(1): 19-26
Reiss, E., H. Jean S., G. Marshall L. 2012. Fundamental Medical Mycology. Hoboken:
Wiley-Blackwell
Rusdy, Muhammad. 2017. Pengawetan Hijauan Pakan. Makassar: Social Politic Genius
(SIGn)
Suryaningsih, V., Rejeki S. F., dan Endang K. 2018. Karakteristik Morfologi, Biokimia,
dan Molekuler Isolat Khamir IK-2 Hasil Isolasi dari Jus Buah Sirsak (Annona
muricata L.). Jurnal Biologi. 7(1): 18-25
2 Staphylococcus
epidermis
3 Rhodotorula rubra
2. Media