Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

BIOLOGI
MORFOLOGI KOLONI

NAMA : Fadilla Putri Krishnadya Nur Haqqi


NIM : 225100901111020
DEPARTEMEN : Teknik Biosistem
KELAS :Y
KELOMPOK : Y3
ASISTEN : Ilma Maulida

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Kelas Y
Prodi Teknik Lingkungan
Kelompok Y3

3 MORFOLOGI KOLONI MIKROORGANISME


PRE-LAB
1. Apa yang dimaksud dengan morfologi koloni mikroorganisme?

Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hewan, tumbuhan dan


mikroorganisme. Baik itu ukuran, bentuk, maupun strukturnya. Ukuran, bentuk, dan
struktur yang dimaksud adalah mengacu pada aspek general, bentuk biologis, dan
struktur atau susunan tubuh (Zahro, dkk., 2014).
Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran kecil atau mikroskopis
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikrobiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang mikroorganisme. Contoh mikroorganisme adalah bakteri, fungi,
arkea, dan protista. Mikroorganisme dapat hidup dimana saja, mulai dari tanah,
minyak, air, makanan, hingga di dalam tubuh manusia (Jufri, 2020).
Koloni adalah sekumpulan bakteri atau mikroorganisme yang hidup Bersama
dalam suatu sel (Jeanson, et al., 2015). Sehingga morfologi koloni mikroorganisme
dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang kumpulan organisme yang
berukuran kecil. Baik itu dari bentuk, ukuran, maupun struktur organisme itu sendiri.

2. Jelaskan tujuan dari pengamatan morfologi koloni mikroorganisme?

Mikroorganisme memiliki berbagai macam spesies. Setiap spesies memiliki


bentuk yang memiliki ciri khas tersendiri. Untuk membedakan tiap spesies inilah
diperlukannya pengamatan morfologi koloni mikroorganisme. Sehingga dengan
melakukan pengamatan morfologi koloni kita dapat membedakan tiap genus maupun
spesies dari mikroorganisme (Sousa, et al., 2013).

3. Jelaskan parameter apa sajakah yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
mikroorganisme (minimal 5)?

Dalam pengamatan morfologi koloni mikroorganisme dilakukan dengan


memperhatikan 5 parameter, yaitu elevasi, tepi, bentuk, warna, dan diameter (Yetty,
2015). Berdasarkan bentuk, mikroorganisme terutama bakteri dapat berbentuk
cicular, irregular, filamentous, dan rhizoid. Untuk elevasi dapat berbentuk raised,
convex, flat, umbonate, crateriform. Sedangkan untuk tepian adalah entire, undulate,
filiform, curled dan lobate (Sabdaningsih, dkk., 2013).

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Kelas Y
Prodi Teknik Lingkungan
Kelompok Y3

Tanggal Nilai Paraf Asisten

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Kelas Y
Prodi Teknik Lingkungan
Kelompok Y3

DIAGRAM ALIR

1. Aseptis Diri
Alkohol 70%

Disemprotkan ke permukaan tangan

Digosokkan merata di kedua telapak dan punggung tangan

Dipakai lateks dan masker

Disemprotkan ke permukaan tangan (memakai lateks)

Digosokkan merata di kedua telapak dan punggung tangan (memakai lateks)

Hasil

2. Pengamatan Koloni Mikroorganisme

Sampel koloni

Diamati morfologi koloni

Ditentukan cirinya (ukuran, pigmentasi warna, diameter, tempat tumbuh koloni, bentuk)

Hasil

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Kelas Y
Prodi Teknik Lingkungan
Kelompok Y3

3. Penggunaan Colony Counter

Colony Counter

Dihubungkan dengan stopkontak Ditekan tombol ’ON’

Direset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka ’0’

Diletakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung diatas meja yang
dilengkapi dengan skala

Ditandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala

Dihitung koloni bakteri yang terpisah

Dilihat koloni dengan bantuan kaca pembesar Dimatikan alat dengan menekan tombol
’OFF’

Hasil

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Kelas Y
Prodi Teknik Lingkungan
Kelompok Y3

LAPORAN PRAKTIKUM

Praktikum 3. Morfologi Koloni Mikroorganisme

1. Tuliskan hasil pengamatan morfologi mikroorganisme yang telah anda lakukan!


Data Primer

Nama Tempat Jumlah


Ukuran Warna Konfigurasi Elevasi Tepian Diameter
mikroorganisme tumbuh Koloni

Aspergillus Kecil Putih Permukaan Berbenang- Cembung Benang 4-14 mm 38


niger berhifa benang
hitam

Monascus Sedang Merah Permukaan Bulat tepian Tombol Beramb 0,2-0,6 42


karang ut cm

Bacillus cereus Sedang Putih NA Bulat tepian Timbul Benang 0,4-0,7 4


timbul cm

Saccharomyces Titik Putih Permukaan Licin Cembung Licin 0,2 cm TBUD


cerevisiae

Escherichia coli Sedang Putih NA Bulat tepian Konveks Beromb 1,2 cm 52


(media NA) kuning memancar ak
(cream)

Eschericia coli Kecil Ungu Anaerob Bulat tepian Timbul Beromb 0,1 cm 6
obligat karang ak
(media EMBA)

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Kelas Y
Prodi Teknik Lingkungan
Kelompok Y3

Data literature (Disesuaikan DHP masing-masing kelompok)


Nama Tempat
Ukuran Warna Konfigurasi Elevasi Tepian
mikroorganisme tumbuh

Aspergillus Kecil Putih Permukaan Halus Timbul Benang


niger kehitam (Putra, dkk., (Putra, dkk., (Putra,
(Putra, (Putra,
an
dkk., 2020) 2020) dkk., dkk.,
2020) (Putra, 2020) 2020)
dkk.,
2020)

Monascus Sedang Merah Permukaan Bulat Tipis Bersera


kecokla but
(Ardini, (Ardini, (Ardini, (Ardini,
tan
dkk., dkk., 2014) dkk., 2014) dkk., (Ardini,
2014) (Ardini, 2014) dkk.,
dkk., 2014)
2014)

Bacillus cereus Sedang Putih Aerobik Bulat Timbul Licin


(Puspita, (Puspita fakultatif (Puspita, (Mortian (Mortia
dkk., , dkk., (Mala, dkk., 2017) a, dkk., na,
2017) 2017) 2017) 2019) dkk.,
2019)

Saccharomyces Titik Putih Anaerob Kokus Menonjol Licin


cerevisiae (Sa’ada (Talaro, fakultatif (Talaro, et (Talaro, (Talaro,
h, 2018) et al., (Sa’adah, al., 2012) et al., et al.,
2012) 2018) 2012) 2012)

Escherichia coli Sedang Putih Anaerob Bundar Cembung Halus


(media NA) kekunin fakultatif
(Hidayat (Hidayati, (Hidayati (Hidaya
gan
i, dkk., (Hidayati, dkk., 2016) , dkk., ti, dkk.,
2016) (Hidaya dkk., 2016) 2016) 2016)

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Kelas Y
Prodi Teknik Lingkungan
Kelompok Y3

ti, dkk.,
2016)

Eschericia coli Kecil Hijau Anaerob Bundar Timbul Beromb


metalik obligat
(media EMBA) (Aminah, (Aminah, ak
(Amina (Aminah, 2016) 2016) (Amina
h, 2016) h,
2016) 2016)

NO GAMBAR MIKROORGANISME

1. Aspergillus niger

2. Monascus

3. Bacillus cereus

4. Saccharomyces cerevisiae

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Kelas Y
Prodi Teknik Lingkungan
Kelompok Y3

5. Escherichia coli

(media NA)

6. Escherichia coli

(media EMBA)

2. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme S. Cerevisiae dan Aspergillus Niger yang telah anda
amati dan simpulkan jenis mikroorganisme tersebut (bakteri, kapang, atau khamir) sesuai
klasifikasi!

S. Cerevisiae memiliki ukuran titik berwarna putih dengan konfigurasi licin.


Elevasi yang dimiliki adalah cembung dengan tepian licin. S. Cerevisiae yang
memiliki diameter sekitar 0,2 cm ini termasuk ke dalam jenis khamir atau jamur
bersel tunggal. Hal ini dikarenakan khamir memiliki karakteristik berwarna putih jika
dilihat secara makroskopik (Sumerta, et al., 2016).
Aspergillus Niger memiliki ukuran kecil dengan warna keputihan hitam.
Dengan elevasi cembung dan konfigurasi berbenang-benang, Aspergillus Niger
tumbuh di permukaan karena termasuk aerob atau membutuhkan oksigen.
Aspergillus Niger yang memiliki diameter sekitar 4-14 mm ini termasuk ke dalam
kelompok fungi yaitu kapang yang mempunyai filamen dengan banyak manfaat
(Irma, 2015).

3. Jelaskan perbedaan morfologi koloni mikroorganisme (S.Cerevisiae) (bakteri, kapang


dan khamir) berdasarkan hasil pengamatan anda!
Bakteri adalah mikroorganisme yang berukuran kecil uniseluler dan terdiri dari
bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Kapang adalah mikroorganisme yang
termasuk ke dalam kelompok jamur yang mempunyai filamen besar dan beragam
(Auyeung, et al., 2017). Sedangkan khamir adalah mikroorganisme yang juga
termasuk ke dalam kelompok jamur namun memiliki sel tunggal (Sulastri, 2019). S
Cerevisiae adalah mikroorganisme yang termasuk ke dalam jenis khamir dengan
konfigurasi kokus, elevasi menonjol, dan tepian halus (Talaro, et al., 2012).

4. Bandingkan hasil pengamatan anda dengan literatur !

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Kelas Y
Prodi Teknik Lingkungan
Kelompok Y3

Pada data pertama, mikroorganisme Aspergillus niger memiliki ukuran kecil


dengan warna putih. Bentuk mikroorganisme ini dalam literatur menyatakan bahwa
Aspergillus niger memiliki konfigurasi halus, elevasi timbul, dan tepian benang
(Putra, dkk., 2020). Sedangkan pada pengamatan, bentuknya adalah konfigurasi
benang, elevasi cembung, dan tepian benang.
Pada data kedua, mikroorganisme Monascus memiliki ukuran sedang dengan
warna merah. Bentuk mikroorganisme ini dalam literatur menyatakan bahwa
Monascus memiliki konfigurasi bulat, elevasi tipis, dan tepian berserabut (Ardini,
dkk., 2014). Sedangkan pada pengamatan, bentuknya adalah konfigurasi bulat tepian
karang, elevasi tombol, dan tepian berambut.
Pada data ketiga, mikroorganisme Bacillus cereus memiliki ukuran sedang
dengan warna putih. Diameter mikroorganisme ini dalam literatur menyatakan bahwa
Bacillus cereus memiliki diameter 3-5 µm (Mala, 2017). Sedangkan pada
pengamatan, diameternya ialah sekitar 0,4-0,7 cm.
Pada data keempat, mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae memiliki
ukuran titik dengan warna putih. Bentuk mikroorganisme ini dalam literatur
menyatakan bahwa Saccharomyces cerevisiae memiliki konfigurasi kokus, elevasi
menonjol, dan tepian licin (Talaro, et al., 2012). Sedangkan pada pengamatan,
bentuknya adalah konfigurasi licin, elevasi cembung, dan tepian licin.
Pada data kelima, mikroorganisme Escherichia coli memiliki ukuran sedang
dengan warna putih kekuningan. Bentuk mikroorganisme ini dalam literatur
menyatakan bahwa Escherichia coli memiliki konfigurasi bundar, elevasi cembung,
dan tepian halus (Hidayati, dkk., 2016). Sedangkan pada pengamatan, bentuknya
adalah konfigurasi bulat tepian memancar, elevasi konveks, dan tepian berombak.
Pada data terakhir, mikroorganisme yang diamati sama yaitu Escherichia coli.
Namun media pertumbuhan yang digunakan berbeda. Pada percobaan kelima media
yang digunakan adalah media NA sedangkan pada percobaan keenam media yang
digunakan media EMBA. Warna yang dihasilkan pun berbeda yaitu putih kekuningan
dan ungu. Hal ini dikarenakan pada media EMBA mikroorganisme ini dapat
memfermentasikan laktosa yang akan meningkatkan kadar asam dalam media
(Aminah, 2016).

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Kelas Y
Prodi Teknik Lingkungan
Kelompok Y3

Kesimpulan

Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hewan, tumbuhan dan


mikroorganisme. Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran kecil atau mikroskopis
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Koloni adalah sekumpulan bakteri atau
mikroorganisme yang hidup Bersama dalam suatu sel. Sehingga dapat diartikan morfologi
koloni mikroorganisme adalah pengamatan terhadapat kumpulan organisme berukuran kecil.
Prinsip dasar morfologi koloni mikroorganisme adalah pengamatan morfologi koloni dengan
makroskopis atau tanpa bantuan alat mikroskop. Mikroorganisme terbagi menjadi 3 yaitu
bakteri, kapang, dan khamir. Bakteri adalah organisme berukuran kecil dan bersel tunggal.
Kapang adalah fungi multiseluler yang memiliki filamen. Sedangkan khamir adalah
mikroorganisme sejenis fungi yang uniseluler.

Praktikum Biologi 2022-2023


DAFTAR PUSTAKA

Jeanson, S., Juliane F., Valerie G., et al. 2015. Bacterical Colonies in Solid Media and
Foods: A Review on Their Growth and Interactions with the Micro-Enviroment.
Frontiers in Microbiology. 6: 1-20.
Jufri, R. F. 2020. Microbial Isolation. Journal La Lifesci. 1(1): 18-23.
Sabdaningsih,A., Anto B., dan Endang K. 2013. Isolasi dan Karakterisasi Morfologi Koloni
Bakteri Asosiasi Alga Merah (Rhodophyta) dari Perairan Kutuh Bali. Jurnal Biologi.
2(2): 11-17.
Sousa, A.M., Idalina, M., Ana, N., et al. 2013. Improvements on Colony Morphology
Identification Towards Bacterial Profiling. Journal of Microbiological Methods. 95:
327-335.
Yetty, E. 2015. Studi Morfologi Mikroba Nosokomial Asal Udara pada Ruang Unit
Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) di RSUD Kabupaten Provinsi Sumatera
Selatan dan Pengajarannya di SMA Muhammadiyah 3 Palembang. Skripsi.
Palembang: Universitas Muhammadiyah Palembang.
Zahro, H. Z., Yeni H., dan Irman H. 2014. Pengembangan Sistem Ontologi untuk Morfologi
Tumbuhan Obat. Jurnal Ilmu Komputer Agri-Informatika. 3(2): 84-92.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Aminah, J. M. 2016. Isolasi dan Identifikasi Escherichia coli pada Air Wudhu di Masjid
yang Berada di Kota Tangerang. Jurnal Medikes. 3(1): 81-90.
Ardini, S. E. S., Suprihadi, A., dan Rukmi, S. 2014. Produksi Pigmen Kapang Monascus
sp. dari Angkak pada Substrat dan Kadar Air. Jurnal Biologi. 3(3): 16-24.
Auyeung, A., Casillas-Santana, M. A., Martínez-Castañón, G. A., et al. 2017. Effective
control of molds using a combination of nanoparticles. PloS one, 12(1).
Hidayati, S. N., Darmawi, Rosmaidar, dkk. 2016. Pertumbuhan Escherichia coli yang
Diisolasi dari Feses Anak Ayam Broiler Terhadap Ekstrak Daun Salam (Syzygium
polyanthum [Wight.] Walp). Jurnal Medika Veterinaria. 10(2): 101-104.
Irma. 2015. Optimasi Media Pertumbuhan Aspergillus niger dengan Menggunakan Tepung
Singkong. Skripsi. Makassar: UIN Alauddin Makassar.
Mala, R. 2017. Skrining Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Sepuluh Daun Tanaman
Terhadap Bacilliu cereus. Skripsi. Solo: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mortiana, R., Irwan, E., and Feliatra, F. 2019. ISOLATION AND ANTAGONISM OF
BACTERIA TEST OF BIOTA IN THE MANGROVE ECOSYSTEM KAYU ARA
RIVER SIAK REGENCY. Asian Journal of Aquatic Sciences. 2(3): 190-196
Puspita, F., Muhammad, A., dan Ridho, P. 2017. Isolasi dan Karakterisasi Morfologi dan
Fisiologi Bakteri Bacillus sp. Endofitik dari Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis
guineensis Jacq.). Jurnal Agrotek. 6(2): 44-49.
Putra, G. W. K., Ramona, Y., dan Pronorini, M. W. 2020 Eksplorasi dan Identifikasi
Mikroba yang Diisolasi dari Rhizosfer Tanaman Stroberi (Fragaria x annassa Dutch)
di Kawasan Pancasari Begundul. Jurnal Metamorfosa. 7(2): 205-213.
Sa’adah, N. 2018. PEMBIAKAN KHAMIR Saccharomyces cerevisiae DAN UJI
ANTAGONIS TERHADAP Gloeosporium sp. PENYEBAB PENYAKIT BUSUK
BUAH PADA APEL. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.
Sulastri, W. 2019. Jumlah Cemaran dan Identifikasi Khamir pada Jajanan Jubede yang
Dijual di Pasar Kapedi Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep sebagai Sumber
Belajar Biologi. Skripsi. Malang: University of Muhammadiyah Malang.
Sumerta, I. N., and A. Kanti. 2016. Diversity of ethanol producing yeasts isolatd from
fermented foods in Riau islands. Jurnal Biologi Indonesia. 13(1): 61-69.
Talaro K. P., and Chess, B. 2012. Foundation in Microbiology. New York: McHraw-Hill.
LAMPIRAN

Tanggal Nilai Paraf


Asisten

Anda mungkin juga menyukai