Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR
“Keanekaragaman Mikroorganisme (Bakteri)”

OLEH:

NAMA : M. INDRA WIRATNO

NIM : Q1A121081

KELAS : ITP-B

KELOMPOK : IV (EMPAT)

ASISTEN : ASTRID ANUGRAH PUTRI SYAM

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium. bacteria adalah kelompok
organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke
dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil mikroskopik. Jika dilihat
dari bentuknya, bakteri dibagi menjadi bakteri kokus (coccus) yang berbentuk
bulat,bakteri basil (bacili) berbentuk batang dan spiral(spirillum) berbentuk
lengkung.
Metode hitungan mikroskopis langsung (direct microscopis count) adalah
salah satu metode untuk mengukur jumlah sel bakteri dengan menggunakan alat
Haemacytometer dan bantuan mikroskop. metode hitungan cawan adalah
menumbuhkan sel-sel mikroba yang masih hidup pada suatu atau beberapa media
sehingga sel tersebut berkembang biak dan membentuk koloni-koloni yang dapat
dilihat langsung dengan mata telanjang tanpa menggunakan mikroskop, dan
koloni dapat dihitung menggunakan colony counter.
Koloni bakteri merupakan sekumpulan dari bakteri-bakteri yang sama
yang mengelompok menjadi satu dan membentuk suatu koloni-koloni. Untuk
mengetahui pertumbuhan suatu bakteri dapat dilakukan dengan menghitung
jumlah koloni bakteri. Perhitungan suatu koloni biasa dilakukan secara manual
dengan menandai dan menghitung koloni bakteri yang ada pada cawan petri,
perhitungan ini masih menggunakan daya ingat manusia sehingga dapat terjadi
kesalahan dalam proses perhitungan. Untuk mempermudah perhitungan jumlah
koloni bakteri digunakan alat yang biasa disebut Colony Counter. pada umumnya
bentuk koloni bakteri berbentuk circular, irregular, filamentous, rhizoid. Elevasi
berbentuk raised, convex, flat, umbonate, crateriform.
Pengenceran merupakan proses yang dilakukan untuk melarutkan dan
melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga menjadi lebih mudah
ditangani. Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau
mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan.  NaCl merupakan
bahan pengawet makanan alami yang bertujuan untuk menghambat
pertumbuhan bakteri melalui proses osmotik dimana bakteri ditempatkan pada
larutan hipertonik menyebabkan air yang terkandung di dalam bakteri keluar
sehingga sel mengkerut dan bakteri pun mati.
1.2. Tujuan
Tujuan praktikum keanekaragaman mikroorganisme (bakteri) adalah
untuk mengetahui keanekaragaman mikroorganisme di alam.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme termasuk bakteri, jamur dan protoctist. Ada sekitar seratus


lima puluh ribu (159.000) spesies mikroorganisme yang diketahui berkencan,
meski diperkirakan kurang dari lima persen (5%) dari mikroba totalnya.
Mikroorganisme ada di mana-mana dan memiliki kemampuan yang luar biasa
untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dan lebih banyak berkembang dalam
jumlah besar dalam waktu terbatas. Kemampuan mereka untuk menyesuaikan dan
berkembang biak di berbagai permukaan. (Dowodu dan Akanbi, 2021).
Secara umum, metode untuk menghitung jumlah koloni bakteri dengan
menungkan sampel cair yang mengandung mikroba ke dalam cawan petri.
Inkubasi mikroba yang bertahan sebagai benih untuk menumbuhkan jumlah
miktoba untuk membentuk koloni bakteri dalam cawan. Evaluasi dilakukan
dengan memeriksa tingkat kelangsungan hidup mikroba dalam sampel ( Ahmed et
al., 2019).
Bakteri adalah organisme uniseluler yang relatif sederhana. Secara umum,
sel bakteri terdiri atas beberapa bentuk. Bakteri umumnya bereproduksi dengan
cara membelah diri menjadi dua sel yang berukuran sama. Identifikasi jenis
bakteri bukan suatu pekerjaan yang mudah karena memerlukan keterampilan dan
beberapa informasi untuk menentukan spesies bakteri yang akan di identifikasi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain ukuran, bentuk dan susunan
bakteri, reaksi pewarnaan gram,gerakan bakteri, tipe flagel, ukuran dan bentuk
koloni bakteri, warna koloni, konsistensi koloni bakteri. (Putra et al., 2021).
Dalam metode ini diperlukan pengenceran sebelum ditumbuhkan pada
medium agar di dalam cawan petri. Setelah diinkubasi akan terbentuk koloni pada
cawan tersebut dalam. Metode spread plate (cawan sebar) adalah suatu teknik di
dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara
menuangkan stok kultur bakteri di atas media yang telah padat. Pemeriksaan
angka kuman dengan metode tuang)adalah suatu teknik untuk menumbuhkan
mikroorganisme di dalam media agar dengan cara mencampurkan media yang
masih cair dengan stok kultur bakteri, sehingga sel-sel tersebut tersebar merata
dan diam dengan baik di permukaan agar atau di dalam agar (Damayanti et al.,
2020).
Isolasi dan Identifikasi jamur, Identifikasi dilakukan dengan dua cara,
yaitu secara makroskopis dan mikroskopis. Pemeriksaan dengan cara makroskopis
yaitu dengan melihat bentuk dan warna koloni jamur, sedangkan mikroskopisnya
dengan melihat struktur atau susunan dari hifa dan spora jamur. Pemeriksaan
dengan mikroskopis dilakukan dengan cara membuat media biakan (Ningrumsari
dan Herlinawati, 2020).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu


Praktikum Keanekaragaman Mikroorganisme (bakteri) dilaksanakan di
Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan, Unit Analisis Pangan, Fakultas
Pertanian, Universitas Halu Oleo, Kendari. Pada hari Senin, 08 November 2022
pukul 13:00 WITA- selesai.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum keanekaragaman mikroorganisme
(bakteri) adalah lampu bunsen, batang penyebar, cawan petri, tabung reaksi, rak
tabung, pipet mikro, blue tip, Erlenmeyer, timbangan analitik, laminar airflow,
pipet tetes, dan vortex.
Bahan yang digunakan pada paktikum keanekaragaman mikroorganisme
adalah media biakan Nutrient agar (NA), Potato Dextrose Agar (PDA), alkohol,
larutan NaCl, roti berjamur dan yoghurt.
3.3. Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum kenaekaragaman mikroorganisme (bakteri) adalah
sebagai berikut :
1. Menyediakan biakan media Nutrient Agar (NA) dan Potato Dextrose Agar
(PDA).
2. Menimbang sampel roti berjamur dan yoghurt masing-masing 1 g.
3. Memasukkan sampel roti berjamur dan yoghurt tersebut dalam 9 mL aquadest
dalam tabung reaksi secara terpisah lalu vortex sampai homogen.
4. Mengambil masing-masing 1 mL dari kedua tabung tersebut dan masukkan
tabung. Melakukan pengenceran secara berseri sehingga pengenceran 10-4
microtube yang berisi aquadest sebanyak 0,9 mL. Vortex microtube sebelum
dilakukan pengambilan untuk tahap pengenceran selanjutnya.
5. Menyebar masing-masing sampel di cawan petri yang berisi media Nutrient
agar ( NA) dan Potato Dektrose Agar (PDA)
6. Mengingkubasi piringan pada posisi telungkup, didalam kantung plastik selama
2 hari dengan temperature 37 OC.
7. Mengamati penampakan koloni dalam media.
8. Mencatat karakter morfologinya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil pengamatan praktikum keanekaragaman mikroorganisme (bakteri)
dapat dilihat pada gambar barikut.

Gambar 1. Isolat yoghurt 10-3 Gambar 2. Isolat yoghurt 10-4

Gambar 3. Isolat roti 10-3 Gambar 4. Isolat roti 10-4


4.2 Pembahasan
Isolasi bakteri merupakan proses pengambilan bakteri dari medium atau
lingkungan asalnya, dan menumbuhkan pada medium buatan sehingga diperoleh
biakkan atau kultur murni hasil isolasi tersebut. Populasi bakteri dapat diisolasi
menjadi biakkan atau kultur murni, terdiri dari satu jenis bakteri yang dapat
dipelajari morfologi, sifat, dan kemampuan biokimianya. Dalam memindahkan
bakteri dari satu tempat ke tempat lain harus menggunakan prosedur aseptik.
Aseptik dalam hal ini berarti bebas dari sepsis, yaitu kondisi terkontaminasi
karena terdapat mikroorganisme lain yang tidak dikehendaki.
Koloni bakteri adalah kelompok organisme bersel satu dan mikroskopis
(sangat kecil) yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Bakteri merupakan
organisme yang bersel satu. Selain itu, bakteri juga berukuran sangat kecil
sehingga tidak dapat dilihat hanya dengan mata telanjang. pertumbuhan koloni,
yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin besar atau subtansi
atau massa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak, pertumbuhan pada
mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri.
Terdapat empat dasar utama untuk pengelompokan koloni bakteri,
yaitu :Warna koloni, warna koloni bakteri dapat berupa warna putih, kuning,
oranye, merah dan warna lainnya.Bentuk koloni, bentuk koloni bakteri
bermacam– macam. Ada koloni yang berbentuk bundar, bundar dengan tepian
kerang, bundar dengan tepian timbul, keriput, konsentris, tak beraturan dan
menyebar, berbenang-benang, bentuk L, bundar dengan tepian menyebar,
filiform, rizoid, dan kompleks. Tepian koloni, tepian koloni dapat berbentuk licin,
berompak, berlekuk, tak beraturan, siliat, bercabang, seperti wol, seperti benang,
dan seperti ikal rambut. Elevasi koloni, elevasi koloni atau kenaikan permukaan
koloni bakteri dapat di tentukan berdasarkan permukaannya datar, timbul,
cembung, seperti tetesan, seperti tombol, berbukit-bukit, tumbuh ke dalam
medium, atau seperti kawah.  
Pengenceran merupakan proses yang dilakukan untuk melarutkan dan
melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga menjadi lebih mudah
ditangani. Pengenceran bertingkat adalah tahap analisis laboratorium yang
berfungsi untuk mengencerkan jumlah mikroorganisme di dalam sampel (jika
diperkirakan sangat padat) dengan perbandingan pengenceran 1:9 sehingga
diperoleh pengenceran 1/10 untuk setiap tingkat pengencerannya.
Berdasarkan hasil pengamatan pada isolate roti potato dextrose agar (PDA)
10 mempunyai ukuran koloni moderate (sedang) berwarna putih pucat dengan
-3

karakter optic translucent, berbentuk celuler yang mempunyai permukaan


mengkilap kasar dan margine entire. Pada kode isolate 10-4 mempunyai ukuran
koloni large dan berwana kuning pucat, berkarakter optik translucent, berbentuk
circular dengan evaluasi pulvinate yang mempunyai permukaan mengkilap kasar
dan margini udulate. Bentuk pada nutrient agar (NA) 10-3 mempunyai ciri-ciri
ukuran koloni small dan berwarna putih, karakter optik translucent, berbentuk
cellular dengan evaluasi umbonate yang mempunyai permukaan mengkilap kasar
margini udulate. Pada kode isolate 10 -4 mempunyai ciri ukuran koloni small dan
berwarna putih, karakter optic opaque, berbentuk irregular dengan evaluasi
umbonate yang mempunyai permukaaan mengkilap dengan margine entire.
V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum keanekaragaman mikroorganisme
(bakteri) yang dilaksanakan maka dapat di simpulkan bahwa. Bakteri merupakan
organisme kecil yang disebut mikroorganisme uniseluller, karena ukurannya yang
sangat kecil maka bakteri tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi harus
menggunakan mikroskop dengan pembesaran di atas 1.000 kali. Bakteri
merupakan merupakan organisme pertama yang menempati muka bumi ini ( data
fossil : ± 2.5 juta tahun lalu ) dan organisme terbanyak di permukaan bumi ini,
namun lebih dari 90% belum dapat di biakkan dalam media buatan.. Pengenceran
adalah tahap analisis laboratorium yang berfungsi untuk mengencerkan jumlah
mikroorganisme di dalam sampel (jika diperkirakan sangat padat) dengan
perbandingan pengenceran 1:9 sehingga diperoleh pengenceran 1/10 untuk setiap
tingkat pengencerannya.
5.2. Saran
Saran pada praktikum kali ini adalah pada pembuatan biakan murni,
pratikan harus lebih teliti dalam melakukan penelitian sehingga memperoleh hasil
yang maaksimal dan akurat dan praktikan diharapkan lebih aseptis karena apabila
tidak aseptis media akan terkontaminasi, serta praktikan juga harus berhati-hati
kalau berkerja, dan memaksimalkan waktu seefesien.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmed SS, Shariq A, Alsalloom AA, Babikir IH dan Alhomoud BN. 2019.
Uropathogens and their Antimicrobial Resistence Patterns: Relationship
with Urinary Tract Infectons. International Journal of Health Science.
13(2): 48-55.
Damayanti NEW, Abadi MF dan Bintari NWD. 2020. Perbedaan Jumlah Bakteriuri
pada Wanita Lanjut Usia Berdasarkan Kultur Mikrobiologi Menggunakan
Teknik Cawan Tuang dan Cawan Sebar. Jurnal Poltekes Denpasar. 8(1): 1-
4.
Dawodu OG dan Akanbi RB. 2021. Isolation and Identification of Microorganisms
Associated with Automated Teller Machines on Federal Polytechnic Ede
Campus. Journal Departement of Science Laboratory Tecnology. 5(1): 1-
15.
Ningrumsari I dan herlinawati L. 2020. Isolasi identifikasi jamur dan analisis nutrisi
tempe di pasar tradisional kota Bandung titik jurnal teknologi pangan.
3(1) : 1-13.
Putra SF, Fitri R dan Fadillah M. 2021. Pembuatan Media Tumbuh Bakteri Berbasis
Lokal Material. Jurnal Universitas Negeri Padang. 1(1): 1043-1050.

Anda mungkin juga menyukai