Disusun Oleh :
Nama : Tri Diaz Elvana Rose
NIM : 21312244027
Kelas : Pendidikan IPA C
B. Tujuan
1. Mengetahui langkah teknik cara sterilisasi dan cara pembuatan medium untuk
pertumbuhan bakteri.
2. Mengetahui langkah isolasi mikroorganisme.
3. Mengamati dan mengidentifikasi mikroorganisme pada medium yang dikulturasi.
4. Mengamati perbedaan morfologi bakteri dan jamur.
C. Dasar Teori
- Pengertian
Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos
(ilmu). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu biologi yang mengkaji tentang
mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopis yang
terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel seperti bakteri, alga, protozoa dan
fungi mikroskopik, bahkan virus meskipun virus tidak termasuk sel sebab materi
genetiknya hanya dibungkus oleh protein dan tidak memiliki kemampuan tumbuh
secara mandiri. (Hafsan, 2011 : 10)
Mikroba merupakan salah satu organisme yang memiliki jumlah yang
melimpah dan memiliki ukuran renik. Mikroba hidup bebas di lingkungan, menyebar
di udara, tanah, air, makanan, bahkan mikroba yang hidup dalam tubuh manusia.
Water closet merupakan tempat yang sering bersentuhan dengan manusia. Water
closet diketahui memiliki jumlah mikroba yang melimpah dikarenakan faktor
lingkungan yang memungkinkan berbagai mikroba dapat tumbuh dan berkembang
biak dengan baik. (Badaring, 2020 : 162)
Sel mikroba yang berukuran kecil ini merupakan satuan struktur biologi.
Kebanyakan mikroba terdiri dari satu sel (uniseluler), hal ini menunjukkan bahwa
seluruh aktivitas hidupnya bergantung pada sel tersebut. Beberapa mikroba memiliki
banyak sel (multiseluler) yang umumnya sudah terdapat pembagian tugas di antara sel
atau kelompok sel tersebut, meskipun belum sempurna. (Suryani, 2021 : 3)
Microbes are fundamentally different from animals and plants. The most
obvious difference is in size, for a typical microbe has a biomass many orders of
magnitude smaller than any macroscopic organism. But another, equally important
character of microbes is also derived from small body size - extraordinarily large
abundance. Natural aquatic communities tend to support roughly similar biomass in
each logarithmic size. (Finlay, 2001 : 31)
- Bakteri
Gambar 1. Struktur Internal Sel Prokariot. (a) Diagram Sel prokariot, (b) mikrograf
Elektron dari Prokariot.
Sumber : (Hafsan, 2011 : 16)
Bakteri merupakan mikroba uniseluler (bersel tunggal), walaupun dalam
beberapa keadaan dapat dijumpai kumpulan yang kelihatannya bersel banyak. Bentuk
dan ukuran bakteri bervariasi. Bentuk sel bakteri dapat terlihat di bawah mikroskop
cahaya, bakteri dibagi ke dalam 4 bentuk yang berbeda-beda yaitu: 1) Bentuk coccus,
bakteri berbentuk bulat; 2) bentuk basil, bakteri berbentuk batang atau silinder; 3)
bentuk spiral, bakteri berbentuk batang bengkok atau melingkar; 4) bentuk filamen,
bakteri berbentuk benang atau filamentus.
Umumnya bakteri ber biak atau bereproduksi secara aseksual dengan cara
memanjangkan selnya. Proses tersebut selanjutnya diikuti dengan pembelahan sel
yang membesar lalu membagi dua, sehingga pembelahan tersebut dinamakan
pembelahan biner. Meskipun dari pembelahan tersebut membentuk dua individu (sel)
yang berdiri sendiri, akan tetapi beberapa di antaranya tetap tinggal bertautan satu
dengan lainnya. Oleh karena itu sel-sel bakteri akan tinggal dalam
kelompok-kelompok atau dalam bentuk rantai yang dipertautkan oleh protoplasma
yang disebut plasmodesmata. Kelompok-kelompok ini bersifat tetap sehingga dapat
digunakan untuk mencirikan jenis-jenis bakteri. (Hafsan, 2011 : 18)
- Isolasi
Gambar 6. Teknik transfer aseptis kultur mikroba dari tabung reaksi ke cawan
petri.
Sumber : (Laboratorium, 2020 : 14)
Metode cawan gores dibagi menjadi beberapa tipe, diantaranya :
1) Goresan Sinambung Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk
mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cawan atau
medium baru. (Laboratorium, 2020 : 14)
D. Metodologi
1. Waktu & tempat
a. Praktikum 1
Tempat : Laboratorium IPA FMIPA UNY
Hari, Tanggal : Jumat, 22 April 2022
Waktu : 13.00–selesai
b. Praktikum 2
Tempat : Laboratorium IPA FMIPA UNY
Hari, Tanggal : Senin, 25 April 2022
Waktu : 08.50–selesai
c. Praktikum 3
Tempat : Laboratorium IPA FMIPA UNY
Hari, Tanggal : Rabu, 27 April 2022
Waktu : 07.30–selesai
3. Langkah Kerja
a. Pembuatan Medium
Merebus tauge, msg, agar -agar, dan gula dengan aquades sampai
mendidih (15 menit).
Menutup rapat medium yang telah ditanami sehingga udara tidak dapat
masuk, dan meletakkan di tempat dengan suhu kamar.
E. Data Hasil
1. Pembuatan Medium
3. Kulturisasi Mikroorganisme
atau
Bakteri
4. Identifikasi Mikroorganisme
F. Pembahasan
Praktikum Biologi Umum II yang berjudul “Pembuatan Medium, Isolasi, dan
Identifikasi Mikroorganisme” ini dilakukan dengan 3 kali praktikum dengan
praktikum pertama pada hari Jumat, 22 April 2022 pukul 13.00–selesai. Praktikum 2
dilakukan pada hari Senin, 25 April 2022 pukul 08.50–selesai. Praktikum 3 dilakukan
pada Rabu, 27 April 2022 pukul 07.30–selesai. Praktikum ini dilakukan di
Laboratorium IPA UNY. Praktikum ini dilakukan agar mahasiswa dapat mengetahui
langkah teknik cara sterilisasi dan cara pembuatan medium untuk pertumbuhan
bakteri, mengetahui langkah isolasi mikroorganisme, mengamati dan mengidentifikasi
mikroorganisme pada medium yang dikulturasi, mengamati perbedaan morfologi
bakteri dan jamur. Praktikum ini terbagi menjadi 4 kegiatan yaitu pembuatan medium,
kultivasi mikroorganisme, kulturisasi mikroorganisme, dan identifikasi
mikroorganisme.
Pada kegiatan pertama yaitu pembuatan media. Media merupakan bahan yang
dapat digunakan sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri.
Menurut Ali (2005), media yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba dibagi atas
2 golongan berdasarkan komposisi bahan penyusunnya yaitu media sintetis dan media
non-sintetis. Media sintetis yaitu media yang tersusun atas senyawa yang diketahui
komposisi kimianya secara tepat. Media tersebut berisi garam anorganik misalnya
asam amino, asam lemak, alkohol, karbohidrat atau senyawa organik serta
ditambahkan vitamin. Media non-sintetis adalah media yang tidak diketahui
komposisi kimiawinya secara pasti. Beberapa dari komposisi yang ditambahkan
misalnya ekstrak beef, ekstrak yeast, pepton, darah, serum dan casein hidrolisat.
(Badaring, 2020 : 163). Pembuatan media diawali dengan merebus tauge yang sudah
dipilih dan dicuci bersih dengan ditambahkan msg, agar -agar, gula dan aquades
sampai mendidih selanjutnya menyaring sari tauge dan memasukkan ke dalam
erlenmeyer, kemudian memasukkan ke cawan petri sedikit-sedikit, dilanjut dengan
membungkus cawan petri dan mensterilisasinya dengan memasukkan ke dalam
autoklaf dengan suhu 121oC selama 15 menit atau dengan panci presto yang berisi air
mendidih selama 20 menit. Bahan-bahan yang digunakan yaitu tauge, msg, agar-agar,
gula, dan aquades.
Hasil dari pembuatan media akan digunakan untuk penanaman bakteri atau
dapat disebut dengan kulturisasi mikroorganisme. Namun media yang telah dibuat ini
terkontaminasi oleh mikroorganisme sehingga dilakukan identifikasi pada
mikroorganisme yang telah mengkontaminasi media. Mikroorganisme tersebut
diidentifikasi dengan membuat preparat mikroorganisme terlebih dahulu, lalu dijepit
pada meja mikroskop, lalu mengatur fokus pada mikroskop sehingga mikroorganisme
dapat diamati dengan lebih jelas, kemudian dilanjut dengan mengamati morfologi
mikroorganisme yang bayangannya tampak dari bawah mikroskop, baik dari segi
bentuk dan warnanya. Berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan dapat diketahui
bahwa mikroorganisme yang mengkontaminasi media yang telah dibuat adalah jamur
dikarenakan adanya struktur yang terlihat seperti hifa pada mikorskop seperti pada
gambar, didukung oleh pernyataan menurut Suryanti (2020) yaitu Jamur terdiri dari
struktur somatik atau vegetatif yaitu thallus yang merupakan filamen atau benang
hifa, miselium merupakan jalinan hifa. Jamur terdiri dari dua golongan yaitu yang
bersifat uniseluler dikenal sebagai khamir atau ragi dan yang bersifat multiseluler
dikenal sebagai kapang. Sel khamir lebih besar daripada kebanyakan bakteri dengan
ukuran beragam, biasanya berbentuk telur, memanjang atau bola. Setiap spesies
memiliki bentuk yang khas.
Kegiatan 2 yaitu kultivasi mikroorganisme. Kultivasi diawali dengan
mensterilkan tempat dan tangan, menanam mikroorganisme pada media tanam
(setelah pendinginan 1 hari) dengan cara memaparkan medium tersebut selama 5
menit pada mulut, kemudian menutup rapat medium yang telah ditanami, dan
meletakkan media pada suhu kamar dengan keadaan terbungkus rapat sehingga udara
tidak dapat masuk. Bakteri hasil dari kultivasi akan diidentifikasi pada hari Rabu, 27
April 2022. Dari identifikasi yang telah dilakukan diketahui bahwa tidak ditemukan
bakteri pada penangkapan mikroorganisme di kamar mandi, hal ini dikarenakan
bakteri tidak dapat tumbuh pada media sehingga tidak dapat diamati. Sementara hasil
dari penangkapan bakteri dekat tempat sampah dapat diamati seperti pada gambar
pada tabel data hasil. Dari hasil identifikasi bakteri yang dapat terlihat dengan
mikroskop dapat dilihat bahwa bakteri memiliki bentuk bulat dan menyebar di
berbagai tempat. Di sekeliling bakteri tersebut terdapat benang (filamen) karena
bakteri ditumbuhkan pada media yang miring. Hal ini sesuai dengan pernyataan
menurut Hafsan (2011) penampakan koloni bakteri dalam media lempeng agar
menunjukkan bentuk dan ukuran koloni yang khas, dapat dilihat dari bentuk
keseluruhan penampakan koloni, tepi dan permukaan koloni. Koloni bakteri dapat
berbentuk bulat, tak beraturan dengan permukaan cembung, cekung datar serta tepi
koloni rata atau bergelombang dsb. Pada media agar miring penampakan koloni
bakteri ada yang serupa benang (filamen), menyebar, serupa akar dsb.
Kegiatan ketiga yaitu isolasi mikroorganisme. Menurut Lestari & Hartati
(2017) isolasi mikroba adalah upaya menumbuhkan mikroorganisme di luar
lingkungan alaminya. Pemisahan mikroba di luar lingkungan bertujuan untuk
memperoleh kultur mikroba yang tidak lagi bercampur dengan mikroba lain yang
disebut kultur murni. Prinsip isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba
dengan mikroba lain yang berasal dari campuran berbagai mikroba. Pada kegiatan ini
dilakukan dengan mensterilkan meja kerja, tangan dengan menyemprotkan alkohol
terlebih dahulu, selanjutnya membuka tutup media di dekat pembakar spiritus,
kemudian menggores ose steril ke bagian koloni yang akan dikulturkan ke media
kultur dengan teknik kultur tertentu yang sesuai, lalu menginkubasi media kultur
selama 1-3 hari dan kemudian mengidentifikasinya. Dari percobaan yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa bakteri yang di kulturalisasi akan membentuk koloni
pada media tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hafsan (2011) bahwa bakteri
dapat ditumbuhkan dalam suatu media agar dan akan membentuk penampakan berupa
koloni. Koloni sel bakteri merupakan sekelompok massa sel yang dapat dilihat dengan
mata telanjang. Semua sel penyusun koloni dianggap sama dan merupakan keturunan
(progency) satu mikroba dan oleh karena itu mewakili sebagai biakan bakteri. Dari
hasil identifikasi menggunakan mikroskop, dapat dilihat gambar pada tabel data hasil.
Dari gambar ini diketahui bahwa koloni bakteri yang diamati memiliki bentuk bulat
dan berkumpul pada satu tempat dikarenakan pertumbuhannya berlangsung pada
media lempeng sehingga koloni bakteri memiliki bentuk yang khas. Sesuai
pernyataan menurut Hafsan (2011) bahwa penampakan koloni bakteri dalam media
lempeng agar menunjukkan bentuk dan ukuran koloni yang khas, dapat dilihat dari
bentuk keseluruhan penampakan koloni, tepi dan permukaan koloni. Koloni bakteri
dapat berbentuk bulat, tak beraturan dengan permukaan cembung, cekung datar serta
tepi koloni rata atau bergelombang dsb. Pada media agar miring penampakan koloni
bakteri ada yang serupa benang (filamen), menyebar, serupa akar dsb.
G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1) Untuk melakukan sterilisasi diawali dengan memanaskan benda-benda yang
akan digunakan ke dalam panci presto yang bertujuan untuk membunuh
organisme yang tidak digunakan. Sedangkan cara untuk membuat medium
untuk pertumbuhan bakteri adalah merebus tauge yang sudah dipilih terlebih
dahulu lalu dicuci bersih dengan ditambahkan msg, agar -agar, gula dan
aquades sampai mendidih. Kemudian dilanjut dengan menyaring sari tauge
dan memasukkan ke dalam erlenmeyer, selanjutnya memasukkan ke cawan
petri sedikit demi sedikit. Kemudian membungkus cawan petri dan
mensterilisasinya dengan memasukkan ke dalam autoklaf dengan suhu 121oC
selama 15 menit atau dengan panci presto yang berisi air mendidih selama 20
menit.
2) Isolasi mikroorganisme dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode yang
dapat digunakan untuk isolasi mikroorganisme dari substrat padat dapat
dilakukan dengan cara tabur maupun suspensi. Metode tabur dapat dilakukan
dengan cara menaburkan serbuk padat yang akan diamati tepat berada di atas
permukaan medium dalam cawan petri, dan kemudian diratakan.
3) Dari pengamatan dan pengidentifikasian mikroorganisme yangterdapat pada
medium yang dikulturasi adalah bakteri dan jamur.
4) Perbedaan yang terdapat pada morfologi bakteri dan jamur yaitu bakteri bersifat
uniseluler sementara jamur bersifat uniseluler, bakteri yang termasuk
prokariotik jamur yang termasuk eukariotik. Struktur jamur terbentuk dari hifa.
H. Daftar Pustaka
Badaring, Deny Romadhon. Fiqriansyah, M. Bahri, Arsa. 2020. Identifikasi Morfologi
Mikroba Pada Ruangan Water Closet Jurusan Biologi Universitas Negeri
Makassar. Prosiding Seminar Nasional Biologi FMIPA UNM Inovasi
Penelitian Biologi dan Pembelajarannya di Era Merdeka Belajar.
Finlay, , B.J. Esteban, G.F. Ubiquitous Microbes and Ecosystem Function. United
Kingdom : Centre for Ecology and Hydrology, Windermere Laboratory.
Hafsan. 2011. Mikrobiologi Umum. Makassar : Alauddin University Press
Laboratorium Mikrobiologi. 2020. Panduan Praktikum (Online) Mikrobiologi Umum.
Malang : Program Studi Biologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim.
Putri Meganada Hiaranya. Yodong, Sukini. 2017. Bahan Ajar Keperawatan Gigi
Mikrobiologi. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Suarjana, I Gusti Ketut. 2017. Modul Isolasi dan Identifikasi Bakteri. Bali : Fakultas
Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
Suryani, Yani. Taupiqurrahman, Ofik. Kulsum, Yuni. Mikologi. Padang : PT Freeline
Cipta Granesia.
I. Lampiran
Disusun Oleh :
Nama : Tri Diaz Elvana Rose
NIM : 21312244027
Kelas : Pendidikan IPA C
B. Tujuan
1. Mengetahui langkah teknik cara sterilisasi dan cara pembuatan medium untuk
pertumbuhan bakteri.
2. Mengetahui langkah isolasi mikroorganisme.
3. Mengamati dan mengidentifikasi mikroorganisme pada medium yang dikulturasi.
4. Mengamati perbedaan morfologi bakteri dan jamur.
C. Metode Praktikum
1. Waktu & tempat
a. Praktikum 1
Tempat : Laboratorium IPA FMIPA UNY
Hari, Tanggal : Jumat, 22 April 2022
Waktu : 13.00–selesai
b. Praktikum 2
Tempat : Laboratorium IPA FMIPA UNY
Hari, Tanggal : Senin, 25 April 2022
Waktu : 08.50–selesai
c. Praktikum 3
Tempat : Laboratorium IPA FMIPA UNY
Hari, Tanggal : Rabu, 27 April 2022
Waktu : 07.30–selesai
3. Langkah kerja
a. Pembuatan medium
Menutup rapat medium yang telah ditanami sehingga udara tidak dapat
masuk, dan meletakkan di tempat dengan suhu kamar.
D. Data Hasil
1. Pembuatan Medium
2. Kultivasi Mikroorganisme
3. Kulturisasi Mikroorganisme
atau
Bakteri
4. Identifikasi Mikroorganisme