DOSEN PEMBIMBING
Mingle A Pistanty, S.Pd., M.Pd
Disusun oleh:
Assalamualaikum wr.wb
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas kelompok dengan mata kuliah MIKROBIOLOGI.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, kritik dan saran sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman serta pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran serta kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya pada
dunia ilmu kesehatan.
Prodi Farmasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan
mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur atau biakan murni. Ada
beberapa cara umum yang dapat dilakukan dengan cara goresan (steak plate), cara
taburan atau tuang (pour plate), serta mikromanipulator (the micromanipulator methods).
Secara alami, bakteri di alam ditemukan dalam populasi campuran. Hanya dalam keadaan
tertentu saja populasi ini ditemukan dalam dalam keadaan murni . Untuk dapat
mempelajari sifat biakan, morfologi, dan analisis lain, maka organisme yang akan diteliti
harus dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa harus ada biakan murni yang hanya
mengandung satu jenis bakteri. Latar belakang diadakannya percobaan isolasi ini adalah
untuk memelihara suatu mikroorganisme yaitu bakteri dan jamur media yang ada serta
membedakan bahwa setiap mikroorganisme memiliki peranan yang berbeda dalam
kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan..Setiap sel tunggal
mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan dan
tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan yang
dilakukan dalam percobaan ini, dan tingkat pembiakannya relatif cepat saat inkubasi.
Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah,
menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses
pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari
kontaminasi pada media. Pada praktikum ini, media yang digunakan untuk mengisolasi
jamur dan bakteri tidak sama. Media yang digunakan untuk mengisolasi jamur adalah
medium PDA dan media yang digunakan untuk mengisolasi bakteri adalah media NA.
Dalam melakukan pengamatan bakteri dan jamur dalam tanah, dapat dilakukan di dalam
laboratorium. Prinsip dasar dari teknik isolasi ini adalah untuk memisahkan mikrobia
untuk mendapatkan biakan murni yang akan diamati. Dalam praktikum ini, medium
tumbuh jamur dan bakteri yang digunakan adalah medium PDA (Potato Dextros Agar)
dan medium NA (Nutien Agar). Medium PDA biasanya digunakan untuk mengisolasi
jamur dan NA biasanya digunakan untuk mengisolasi bakteri.
Prinsip pada metode isolasi jamur dan bakteri hampir sama, yaitu pengenceran
yang dilakukan pada praktikum ini adalah pengenceran 103. Hal tersebut bertujuan untuk
memperoleh suspensi jenis mikroorganisme spesies tertentu dan dalam jumlah koloni
yang cukup. Oleh karena itu, pentingnya praktikum pada kegiatan kali ini dimaksudkan
agar praktikan dapat memahami pemurnian mikrobia dalam kehidupan yang lebih
kompleks.
B. Tujuan
Untuk mengetahui dan mempelajari isolasi bakteri dan jamur
BAB II
PEMBAHASAN
Biakan murni dapat berupa bakteri atau jamur. Bakteri merupakan organisme
uniseluler, relatif berbentuk sederhana, tidak mempunyai membran inti
(prokariot), dan komponen utama penyusun dinding selnya adalah peptidoglikan.
Sementara itu, jamur adalah organisme yang telah memiliki membran inti,
merupakan organisme uniseluler atau multiseluler, dan komponen utama
penyusun dinding sel umumnya adalah kitin (Tortora dkk., 2010).
Jamur dapat dibedakan menjadi bentuk khamir, kapang, dan cendawan. Jamur
dalam bentuk uniseluler disebut khamir, merupakan bentuk mikroorganisme
berbentuk oval dan ukurannya lebih besar dari bakteri. Kapang merupakan
bentuk jamur yang terlihat seperti serabut-serabut benang yang disebut miselia.
Miselia terdiri dari filamen-filamen (hifa) panjang yang bercabang dan saling
menjalin. Cendawan adalah jamur multiseluler besar yang bentuknya menyerupai
tumbuhan (Tortora dkk., 2010).
Mikroorganisme hidup menempati habitat yang sangat beragam. Habitat atau
substrat merupakan lingkungan atau tempat tinggal suatu komunitas
mikroorganisme di dalam suatu ekosistem (Madigan dkk., 2011).
Mikroorganisme dapat tumbuh dan bertempat tinggal bersama-sama di samudera,
danau, tanah, jaringan yang hidup dan jaringan yang mati (Black, 2008). Selain
itu, ada juga mikroorganisme yang dapat hidup di habitat yang ekstrem, seperti
hidup di kondisi suhu dan salinitas yang sangat tinggi (Tortora dkk., 2010). Jika
dilihat dari bentuk substratnya, mikroorganisme dapat ditemukan pada substrat
yang padat dan yang cair. Untuk memudahkan dalam mempelajarinya,
diperlukan suatu cara untuk memisahkan mikroorganisme dari substrat atau
habitatnya yang disebut isolasi mikroorganisme. Ada beberapa metode yang dapat
dipakai untuk mengisolasi mikroorganisme berdasarkan substratnya (Gandjar
dkk., 1992).
Streptomyces merupakan salah satu genus bakteri Gram positif dari filum
Actinobacteria. Bakteri Streptomyces dapat berkembang biak dengan cara sporalisasi
atau pembentukan hifa seperti layaknya jamur. Cara perkembangbiakan melalui
spora merupakan keunikan dari bakteri genus Streptomyces, sehingga pada awalnya
digolongkan ke dalam klas jamur
Jenis strain bersifat patogen pada tanaman dan hewan (Flardh dan Buttner, 2009;
Dharmaraj, 2010). Ikan, hewan moluska, tumbuhan bakau, dan rumput laut
merupakan habitat hidup dari bakteri genus Streptomyces (Dharmaraj, 2010; Bahi,
2012). Reduktiomisin adalah contoh lain dari senyawa antibiotik yang berasal dari
bakteri genus Streptomyces. Shimizu dan Tamura (1981) pertama sekali mengisolasi
dan melaporkan reduktiomisin dari strain Actinomycete S551 yang berasal dari
sampel tanah di Osaka-shi Jepang pada tahun 1981. Senyawa tersebut merupakan
senyawa antibiotik baru yang berasal dari mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan
melakukan isolasi dan penentuan aktivitas antimikroba senyawa bioaktif reduktiomisin
dari bakteri Streptomyces sp. Ank181 daratan (terrestrial).
C. pada makanan
Isolasi mikroba merupakan proses memisahkan mikroba satu dengan mikroba
lain yang berasal dari campuran berbagai mikroba. Mengisolasi mikroba dapat
dilakukan dengan cara menumbuhkan / mengkulturkan di dalam medium padat
dimana sel-sel mikroba akan membentuk koloni yang tetap pada tempatnya. Pada
medium padat, mikroba yang ditumbuhkan dapat dilihat dengan lebih jelas
(Dwijoseputro, 2005, 49:214). Sel atau kumpulan sel (koloni) mikroba yang hidup
akan berkembang menjadi suatu koloni yang terpisah (Waluyo, 2008, 144:305).
Prinsip dari percobaan isolasi dimulai dengan membuat suspensi bahan sebagai sumber
mikroba. Kemudian suspensi tersebut dituangkan atau digoreskan pada media yang
sebelumnya telah disediakan terlebih dahulu. Mikroba dapat tumbuh membentuk koloni
secara rata dengan bentuk yang wajar apabila dilakukan pemerataan suspensi media
sehingga mikroba dapat mudah diamati dan dipelajari sifat-sifatnya (Hadioetomo, 1993,
62:163). Untuk memperoleh biakan murni, pertama-tama bahan diambil dari salah satu
koloni kemudian ditanamkan pada medium baru yang steril dimana seluruh proses harus
dilakukan dengan teliti menurut teknik aseptik yaitu menggunakan alat-alat yang steril
serta aturan-aturan laboratorium tertentu (Dwijoseputro, 2005, 46:214). Pengenceran
dengan menggunakan bahan cair atau bahan padat dapat digunakan untuk memperoleh
biakan murni (Waluyo, 2008, 143:305).
Media adalah suatu substrat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan mikroba dimana sebelum penggunaannya harus dalam keadaan
steril agar tidak ditumbuhi oleh mirkoorganisme lain yang tidak diharapkan.
Untuk menumbuhkan kultur dalam suatu media, diperlukan beberapa kriteria-
kriteria/persyaratan yaitu media yang digunakan harus mengandung semua
unsur hara yang diperlukan oleh mikroorganisme. Hal tersebut dikarenakan
supaya mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang dengan optimum dalam
media. Selain itu, media harus memiliki tekanan osmosis, tegangan permukaan,
dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba, media tidak mengandung zat-zat
yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba dan media harus dalam keadaan
steril (tidak ditumbuhi dengan mikroba lain yang tidak diharapkan) agar kultur
mikroba yang dihasilkan tidak terkontaminasi (Suriawiria, 2005, 74:172).
2.Media cair
Merupakan media yang berbentuk cair dan biasanya digunakan untuk pembiakan
mikroba dalam jumlah yang besar, penelaahan fermentasi, dan berbagai macam uji.
Selain itu, media cair digunakan untuk menumbuhkan mikroalga, bakteri, dan yeast. Pada
media cair, tidak ditambahkan dengan zat pemadat.
Contoh :
Agar-agar adalah agen pembentuk gel yang bersifat hidrokoloid yang diperoleh dari
rumput laut merah jenis Gelidium dan Gracilaria (Pudyaatmaka & Qodratillah, 2002,
10:935). Agar-agar dapat menjadi larut/cair apabila dipanaskan pada suhu hampir 100°C
dan tetap berbentuk cair bila didinginkan sampai ±43°C. Namun sebagian besar
mikroorganisme tidak dapat menggunakan media agar ini sebagai bahan makanan
sehingga fungsi dari agar adalah hanya sebagai bahan pemadat
D. pada lingkungan
Isolasi jamur dalam tanah di dalam tanah hidup berbagai jasad renik
(mikroorganisme) yang melakukan berbagai kegiatan yang menguntungkan bagi
kehidupan makhluk-makhluk hidup lainnya atau dengan perkataan lain
menjadikan tanah memungkinkan bagi kelanjutan hidup siklus kehidupan
makhluk-makhluk alami. Secara alami mikroba di alam ditemukan dalam
populasi campuran. Untuk memperoleh biakan murni dapat dilakukan isolasi
yang diawali dengan penngenceran bertingkat.
Pemanfaatan mikroba tanah dapat diaplikasikan untuk menambahkan
kualitas pada sektor ertanian. Biofertilezer merupakan inokulan berbahan aktif
mikroba hidup yang berfungsi untuk menambah hara tertentu atau memfasilitasi
tersedianya unsur hara bagi tanaman sehingga tanaman bisa tumbuh optimal [1].
Mikroba yang dapat dimanfaatkan sebagai biofertilizer diantaranya adalah
mikroba penambat hara, pengikat hara, dan pemantap agregrat
Pemanfaatan mikroba tanah dapat diaplikasikan untuk menambahkan kualitas
pada sektor ertanian. Biofertilezer merupakan inokulan berbahan aktif mikroba
hidup yang berfungsi untuk menambah hara tertentu atau memfasilitasi
tersedianya unsur hara bagi tanaman sehingga tanaman bisa tumbuh optimal [1].
Mikroba yang dapat dimanfaatkan sebagai biofertilizer diantaranya adalah
mikroba penambat hara, pengikat hara, dan pemantap agregrat
Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentudari
lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur
murni ialah kultur yang sel-sel mikrobianya berasal dari pembelahan dari satu sel
tunggal. Isolasi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode cawan tuang
dan metode cawan gores. Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau
memindahkan mikroba tertentudari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur
murni atau biakan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobianya
berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Ada berbagai cara untuk
mengisolasi bakteri dalam biakan murni yaitu, cara pengenceran, cara
penuangan, cara penggesekan atau penggoresan, cara penyebaran, cara
pengucilan 1 sel, dan cara inokulasi pada hewan. Masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangan (Mutiara, T, dkk, 2006).
Isolasi bakteri dikarakterisasi dengan menumbuhkan pada medium dan
dilakukan pengamatan meliputi: pertumbuhan koloni bakteri pada medium agar
miring yaitu bentuk pertumbuhan pada bekas goresan, pertumbuhan koloni
bakteri pada medium agar tegak yaitu bentuk pertumbuhan pada bekas tusukan
dan pertumbuhan koloni bakteri pada medium agar lempeng yaitu bentuk,
tepian, elevasi, permukaan warna, diameter koloni dan konfigurasi. Berdasarkan
hasil identifikasi secara mikrobiologis maupun fisiologis melalui uji biokimia
ditemukan tujuh isolat bakteri yang termasuk kedalam bakteri patogen maupun
non patogen