Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI LAUT

ISOLASI MIKROBA

DISUSUN OLEH:
NAMA
M EVRAN FIRDAUS
NIM
08051381924076
KELAS
B

DOSEN PENGAMPU :
1. DR. ROZIRWAN, S.Pi., M.Sc
2. DR. MUHAMMAD HENDRI, S.T., M.Si
3. DR. MELKI, S.Pi., M.Si

LABORATORIUM BIOEKOLOGI KELAUTAN


JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama mempelajari mikroba, kita tahu satu hal bahwa ukuran
mikroorganisme atau mikroba sangat kecil, oleh karena itu informasi yang dapat
diperoleh tentang sifat-sifatnya dari pemeriksaan terhadap individu itu terbatas.
Pengamatan sifat-sifat seperti bentuk, susunan, permukaan, pengkilatan dan
sebagainya dapat dilakukan dengan pandangan biasa tanpa menggunakkan
mikroskop, pengamatan ini disebut pengamatan makroskopis. Supaya sifat-sifat
tersebut tampak jelas, bakteri perlu dibiakkan pada medium padat yaitu dengan cara
isolasi bakteri. Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat dialam dan
menumbuhkannya dalam suatu medium buatan (Ambarwati et al. 2016).
Secara alami, mikroba di alam ditemukan dalam populasi campuran. Untuk
memperoleh biakan murni dapat dilakukan isolasi yang diawali dengan
pengenceran bertingkat. Proses isolasi mikroba adalah memisahkan mikroba satu
dengan mikroba lain yang berasal dari campuran berbagai mikroba untuk dapat
mempelajari sifat biakan, morfologi dan sifat mikroba lainnya (Waluyo, 2012).
Di dalam bidang ilmu mikrobiologi, untuk dapat menelaah bakteri
khususnya dalam skala laboratorium, maka terlebih dahulu kita harus dapat
menumbuhkan mereka dalam suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat
bakteri yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain.
Biakan yang semacam ini biasanya dikenal dengan istilah biakan murni. Untuk
melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrient yang disyaratkan bakteri
dan juga macam lingkungan fisik yang ,menyediakan kondisi optimum bagi
pertumbuhan bakteri tersebut (Sumantri, 2011).
Mikroorganisme pada suatu lingkungan alami merupakan populasi
campuran dari berbagai jenis, baik mikroorganisme pada tanah, air, udara,
makanan, maupun yang terdapat pada tubuh hewan maupun tumbuhan. Pemisahan
bakteri diperlukan untuk mengetahui jenis, mempelajari kultural, morfologi,
fisiologi, dan karakteristik. Teknik pemisahan tersebut disebut isolasi yang disertai
dengan pemurnian. Pengertian isolasi bakteri yaitu suatu proses mengambil bakteri
dari medium atau dari lingkungan asalnya. Proses pemindahan mikroba dari
medium lama ke medium baru (Sabbathini et al. 2017).
Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, substrat
yang berupa bahan pangan, tanaman, dan hewan. Jenis mikroorganismenya dapat
berupa bakteri, khamir, kapang, dan sebagainya. populasi dari mikroba yang ada di
lingkungan ini sangatlah beranekaragam sehingga dalam mengisolasi dierlukan
beberapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni yang tunggal. Koloni
yang tunggal ini kemudian yang akan diperbanyak untuk suatu tujuan penelitian
misalnya untuk mengisolasi DNA mikroba yang dapat mendeteksi mikroba yang
telah resisten terhadap suatu antibiotik (Murtiyaningsi dan Hazmi, 2017).
Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan
mikroba diluar dari lingkungan alamiahnya. Pemisahan mikroorganisme dari
lingkungan ini bertujuan untuk memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak
bercampur lagi dengan bakteri lainnya dan disebut biakan murni. Prinsip dari isolasi
mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang
berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat (Apriliya et al. 2020).
Tujuan dari pemindahan biakan untuk menguasai teknik pemindahan biakan
bakteri dari satu wadah ke wadah lain secara aseptik, sehingga hanya biakan murni
yang diharapkan yang tumbuh. Hal ini sangat penting dalam tahap awal pekerjaan
isolasi mikroba terutama yang berasal dari stok kultur (bukan dari substrat).
Kegagalan dalam hal pemindahan biakan dapat menyebabkan kontaminasi dari
pertumbuhan mikroba yang tidak diharapkan (Fitriasari et al. 2020).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini, yaitu:
1. Mahasiswa dapat mengetahui teknik isolasi bakteri terbuat dari sedimen, biota
dan air laut
2. Mahasiswa dapat megetahui cara pengisolasian bakteri

1.3 Manfaat
1. Mahasiswa mampu memahami teknik isolasi bakteri terbuat dari sedimen, biota
dan air laut
2. Mahasiswa dapat memahami cara pengisolasian bakteri
II TINJAUAN PUTAKA
2.1 Isolasi Mikroba
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat
dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan
membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya. Beberapa cara atau metode untuk
memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang
paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang. Yang
didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk memperoleh spesies
individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel
yang dapat diamati (Sabbathini et al. 2017).
Isolasi merupakan proses yang dapat dilakukan untuk mendapatkan berbagai
jenis mikroorganisme dari habitat aslinya. Secara alami, mikroorganisme sangat
banyak terdapat pada alam seperti tanah, air, udara, permukaan kayu, daun, dan
masih banyak tempat menjadi rumah bagi mikroorganisme. Oleh sebab itu, dengan
mengambil sebagian kecil habitat alami mikroorganisme tersebut dapat diperoleh
berbagai jenis mikroorganisme melalui proses isolasi (Radji, 2011).
Isolasi mikroorganisme adalah memisahkan mikroba yang berasal dari
lingkungan dan membuahkannya sebagai kultur murni dalam suatu medium. Proses
pemindahan mikroba dari medium lama ke medium baru harus dilaksanakan secara
teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat yang berhubungan
dengan medium dan pekerjaan inokulasi itu steril, hal ini untuk menghindari
kontaminasi dengan mikroorganisme yang tidak diinginkan (Djie, 2011).
Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau
lingkungan asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh
biakan yang murni. Bakteri dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus
menggunakan prosedur aseptik. Aseptik berarti bebas dari sepsis, yaitu kondisi
terkontaminasi karena mikroorganisme lain. Teknik aseptik ini sangat penting bila
bekerja dengan bakteri. Beberapa alat yang digunakan untuk menjalankan prosedur
ini adalah bunsen dan laminar air flow. Bila tidak dijalankan dengan tepat, ada
kemungkinan kontaminasi oleh mikroorganisme lain sehingga akan mengganggu
hasil yang diharapkan (Murtiyaningsi dan Hazmi, 2017)
2.2 Teknik Isolasi
Dalam kegiatan mikrobiologi, pembuatan isolat dilakukan dengan cara
mengambil sampel mikrobiologi dari lingkungan yang ingin diteliti. Dari sampel
tersebut kemudian dibiakkan dengan menggunakan media universal atau media
selektif, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Jika menggunakan media universal
akan diperoleh biakan mikroba campuran. Untuk proses identifikasi maupun isolasi
jenis tertentu saja, dilakukan proses pembuatan isolat tunggal dari isolat campuran
tersebut. Isolat tunggal atau biakan murni merupakan biakan yang asalnya dari
pembelahan satu sel tunggal (Waluyo, 2012).
Ada beberapa metode untuk memperoleh biakan murni dari isolatcampuran
yaitu dengan metode cawan gores (streak plate), cawan tuang (pour plate), sebar
(spread plate), dan mikromanipulator. Dua diantaranya yang sering digunakan
adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang. Prinsip dari kedua teknik
tersebut sama, yaitu mengencerkan biakan campuran hingga setiap individu spesies
dapat dipisahkan, sehingga setiap koloniyang terbentuk merupakan hasil dari
pembelahan satu sel (Apriliya et al. 2020).
Metode cawan gores Metode ini mempunyai dua keuntungan yaitu
menghemat bahan dan waktu. Namun untuk memperoleh hasil yang baik
diperlukan keterampilan yang lumayan yang biasanya diperoleh dari pengalaman.
Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan
terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Dua macam kesalahan yang sering
dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya
untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan
cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan
pemisahan sel- sel yang digores (Fitriasari et al. 2020).
Metode cawan tuang cara lain untuk memperoleh biakan koloni murni dari
populasi campuran mikroorganisme ialah dengan mengencerkan eksperimen dalam
medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan yang kemudian di cawankan.
Karena konsentrasi sel- sel mikroba di dalam eksperimen pada umumnya tidak
diketahui sebelumnya, maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap sehingga
sekurang- kurangnyya satu di antara cawan – cawan tersebut mengandung koloni-
koloni terpisah baik di atas permukaan maupun di dalam agar. Metode ini
memboroskan waktu dan bahan namun tidak memerlukan keterampilan yang terlalu
tinggi (Angelia, 2020).
2.3 Identifikasi Bakteri
Identifikasi merupakan proses dalam suatu penelitian atau pengamatan
untuk menemtukan identitas suatu objek dengan cara membanding-bandingkan
antara objek yang di amati dengan litelatur yang sudah ada sebelumnya. Identifikasi
mikroba dapat dilakukan berdasarkan infromasi dari buku identifikasi, berdasarkan
sifat fisik, kimiawi atau biologis. Berdasarkan metode tersebut, dapatdiketahui
Jenis dan sifat dari mikroba yang bersangkutan (Eddy dan Evi. 2012)
Identifikasi dan determinasi suatu biakkan murni bakteri yang diperoleh dari
hasil isolasi dapat dilakukan melalui pengamatan ciri-ciri morfologi koloni tersebut
serta pengujian fisiologi dan biokimianya. Bakteri dapat diidentifikasi dengan
mengetahui reaksi biokimia tersebut. Dengan menanam bakteri pada medium, maka
akan diketahui sifat suatu koloni bakteri. Sifat metabolisme bakteri dalam uji
biokimia dapat dilihat dari interaksi metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan
reagen kimia yang digunakan (Waluyo, 2012).
Dalam mengidentifikasi suatu bakteri dapat dilakukan dengan mengamati
karakteristik makroskopis, mikroskopis, dan uji biokimia bakteri tersebut.
Karakteristik makroskopis yang dapat diamati meliputi bentuk koloni yaitu
berbentuk titik, bulat, tidak teratur, seperti akar, dan filamen atau berbenang, serta
kumparan. Pemeriksaan langsung digunakan untuk mengamati pergerakan, dan
pembelahan secara biner, mengamati bentuk dan ukuran sel yang alami, yang pada
saat mengalami fixasi panas serta selama proses pewarnaan mengakibatkan
beberapa perubaha (Radji, 2011).
Tahap akhir dari upaya mengidentifikasi mikroba adalah melakukan proses
identifikasi terhadap mikroba yang sudah berhasil diisolasi. Proses identifikasi
dapat dilakukan berdasarkan bentuk morfologis dan aktivitas mikroba atau
menggunakan buku identifikasi. Berdasarkan bentuk morfologis, identifikasi
mikroba dapat dilakukan terhadap bentuk sel mikroba, bentuk koloni atau tampak
samping maupun tampak atas dari koloni mikroba. Berdasarkan aktivitas mikroba,
identifikasi dapat dilakukan berdasarkan pergerakan mikroba, reaksi spesifik dan
produk metabolit yang dihasilkan (Vira et al. 2016).
III METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum Mikrobiologi Laut dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi
Zoom pada hari Selasa, 2 Maret 2020 pada pukul 10.00 WIB sampai selesai
bertempat di Komplek Ppi blok E7 no.10. Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang
Lebar, Kota Palembang, Sumatera selatan 30153.

Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu:
No. Alat dan Bahan Fungsi
1. Rak tabung Tempat menyimpan tabung
reaksi
2. Tabung reaksi (5 buah) Mereaksikan dua zat atau
lebih
3. Alkohol 70% Mensterilkan alat yang akan
digunakan
4. Tissue Membersihkan alat yang
telat disemprotkan alkohol
5. Cawan petri (9 buah) Membiakan
mikroorganisme
6. Mikropipet+TIP (100- Memindahkan cairan yang
1000 bervolume kecil
7. Bunsen Memanaskan, pembakaran
dan sterilisasi alat
8. Vortex stirrer Menghomogenkan bahan
9. Timbangan analitik Menimbang bahan dalam
ukuran miligram
10. Inkubator Menginkubasi atau
memeram mikroba pada suhu
terkontrol
11. Plastik warp Mencegah kontaminasi
pada
cawan petri
12. Media Pengujian Media percobaan
13. Air laut steril/ akuades Sampel praktikum
14. Media zobell cair Media pertumbuhan
15. Sampel mikroorganisme sampel praktikum

3.3 Cara Kerja


Cara kerja pada praktikum kali ini, yaitu sebagai berikut:

Sampel tanah dan air dilakukan teknik pengenceran.


Tuang kedalam media tumbuh mikroba.

Bedah sampel biota laut dimulai dari bagian analnya


hingga ke bagian perut atas.

Sterilkan organ target menggunakan kapal steril alkohol 70 %


dengan cara di tempel-tempelkan.

Kemudian goreskan organ target dengan menggunakan


jarum ose steril kedalam media.

Lalu inkubasi selama 24 jam dengan suhu 28–30 °C.

Isolasi pada media tumbuh berupa ginjal, insang serta luka pada ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati A, Sujono T, Sembiring L, Wahyuono S. 2016. Uji Aktivitas
Antibakteri Isolat Actinomycetes dari Rizosfer Padi (Oriza sativa) Terhadap
Salmonella Typhosa Dan Staphylococus aureus. Biologi Vol. 1 (1): 1–6
Angelia IO. 2020. Penggunaan Metode Cawan Tuang Terhadap Uji Mikroba Pada
Tepung Kelapa. Agritech of Science Vol. 4 (1): 43-51
Apriliya I, Dedy P, Remila S. 2020. Isolasi Bakteri Rhizosfer Resisten Pestisida dan
Herbisida pada Berbagai Jenis Tutupan Lahan. Agrotekma Vol. 5 (1): 64-71
Djide MN. 2011. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi Dasar. Makassar:
Unhas : 201
Eddy A dan Evi L. 2012. Identifikasi Mikroba Perikanan. Bandung : Universitas
Padjadjaran
Fitriasari PD, Nanda A, Susiyamti F. 2020. Isolasi dan Uji Komplibilitas Bakteri
Hidrolitik dari Tanah Tempat Pemrosesan Akhir Talang Agung, Kabupaten
Malang. Berita Biologi Vol. 19 (2): 151-156
Murtiyaningsih H. dan Hazmi M. 2017. Isolasi dan Uji Aktivitas Enzim Selulase
Pada Bakteri Selulolitik Asal Tanah Sampah. Agritrop Vol. 15 (2): 293–308
Radji. 2011. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Kedokteran. Jakarta: Kedokteran EGC
Sabbathini GC, Sri P, Wijanarka, Puspita L. 2017. Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Genus Sphingomonas dari Daun Padi (Oryza sativa) di Area Persawahan
Cibinong. Biologi Vol. 6 (1) : 59-64
Sumantri. 2011. Diktat Penuntun Prkatikum Mikrobiologi Pangan. Bandung :
Universitas Pajajaran
Vira H, Bhat V, havan P. 2016. Diagnostic Molecular Microbiology and its
applications : Current and Future Perspectives. Clinical Microbiology and
Infectious Diseases Vol 1 (1): 20–31
Waluyo L. 2012. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi, Malang : UMM
Press 180-182

Anda mungkin juga menyukai