PERCOBAAN IV
ISOLASI KASEIN SUSU
OLEH
NAMA : SILVIANI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yaitu susu. Susu merupakan cairan yang tidak tergolong klostrum untuk
mengandung protein. Struktur primer protein terdiri atas rantai polipeptida dari
padat disebut kasein dan pada bagian cair disebut whey. Kasein merupakan
protein yang terbesar dalam susu dan sisanya berupa protein whey. Kadar
kasein dalam susu mencapai 80% selebihya merupakan whey. Protein whey
Susu merupakan cairan yang dimiliki gizi baik yang dihasilkan oleh
kelenjar susu mamalia dan manusia. Susu memiliki manfaat seperti membantu
pertumbuhan dan mencegah tulang agar tidak keropos. Susu terdiri dari dua
komponen protein paling banyak di dalam susu, sedangkan protein whey hanya
20% dari keseluruhan susu. Susu manusia, kandungan protein whey lebih
banyak, yakni 80% dari keseluruhan susu. Kasein hanya dapat terdapat 20%
tunggal yang murni merupakan proses isolasi. Isolasi kasein susu adalah
kegiatan memisahkan kasein dengan susu murninya. Kasein adalah salah satu
asam amino penyusun susu. Kasein dalam bentuk tidak aktifnya disebut
satu enzim yaitu enzim proteolitik. Isolasi kasein dari berbagai jenis susu
Susu.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum ini yaitu sebagai berikut :
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini yaitu sebagai berikut :
sekresi eksternal dari alveoli dialirkan melalui system pembuluh ke puting yang
dapat dihisap oleh anaknya. Karena berfungsi sebagai makanan tunggal bagi
mahluk yang baru dilahirkan dan mulai tumbuh, susu mempunyai nilai gizi yang
sempurna. Secara alami susu merupakan suatu emulsi lemak dalam air. Kadar air
susu sangat tinggi yaitu ratarata 87.5 %, dan di dalamnya teremulsi ber bagai zat
gizi penting seperti protein, lemak, gula, vitamin dan mineral. Susu merupakan
sumber protein dengan mutu yang sangat tinggi, dengan kadar protein dalam susu
segar 3.5 %, dan mengandung lemak yang kira-kira sama banyaknya dengan
Komponen utama susu adalah protein, lemak dan laktosa. Susu juga
merupakan sumber berbagai mineral seperti Ca, Mg dan P serta berbagai vitamin.
Kolostrum merupakan air susu yang pertama keluar setelah proses kelahiran
sebagai imunitas terhadap penyakit. Karena itu, kadar lemak sering dijadikan
sebagai tolak ukur mutu susu, karena secara tidak langsung menggambarkan juga
kadar proteinnya. Protein susu terdiri atas dua yaitu protein padat (kasein) dan
protein cair (whey). Kasein adalah senyawa kompleks protein dengan garam Ca, P
dan sejumlah kecil Mg dan sitrat sebagai agregat makromolekul yang disebut
kalsium fosfo-kaseinat atau misel kasein. Protein kasein terdiri atas empat
polipeptida yaitu αs1- kasein, αs2-kasein, β-kasein, dan K-kasein. Kasein dapat
bereaksi dengan asam maupun basa karena molekulnya mempunyai muatan baik
(Witarto, 2001).
whey. Kadar laktalbumin adalah 20% dari whey dan 3,4% dari total protein susu.
sintase yang berperan dalam biosintesis laktosa di dalam susu. Laktalbumin kaya
akan asam amino esensial triptofan yang bermanfaat untuk perkembangan otak
bayi. Kadar laktalbumin juga dipengaruhi oleh pakan dan lingkungan (Copryadi,
dkk., 2010).
yang merupakan suati nilai pH dimana jumlah muatan listrik positif sama dengan
(Ferbrisiantosa, 2013).
Gula dalam susu disebut laktosa atau gula susu, kadarnya sekitar 5 - 8 %.
otak, khusunya bagi anak-anak usia di bawah 7 tahun, agar jumlah maupun
protein dari makromolekul lain yang tidak diinginkan. Metode isolasi protein ini
harus mempertimbangkan sifat-sifat fisik dan kimiawi dari protein tersebut agar
berdasarkan berat molekulnya dalam suatu tegangan listrik tertentu. Metode ini
Molekul sampel yang bermuatan negative akan bergerak melalui dalam matriks
A. HasilPengamatan
Hasilpengamatanpadapraktikuminidapatdilihatpadatabel 3.
Tabel 3.HasilPengamatan
No Jenis Perlakuan Gambar Pengamatan
Sebelum Sesudah
1 2 3 4
1. ASI 50 mL
dipanaskan 40˚ C +
CH3COOH, diaduk
disaring dikeringkan
di oven ON.
ditimbang analisis
Susu merupakan salah satu bahan makanan yang mudah dicerna dan
bernilai gizi tinggi dan sangat dibutuhkan oleh manusia dari berbagai umur.
Susu juga mempunyai sifat yang mudah rusak sehingga sangat cepat
mengalami perubahan rasa, bau, dan warna. Dalam keadaan normal, susu
maupun penurunan kualitas. Susu adalah produk pangan memiliki nilai gizi
yang tinggi dan bersala dari sekresi kelenjar susu hewan menyusui. Susu saat
ini banyak digunakan sebegai bahan dasar berbagai produk makanan dan
waktu pemerahan, urutan pemerahan, umur sapi, kerapatan dan pH. Susu
terdiri dari tiga komponen utama, yaitu air, lemak dan protein. Protein yang
terdapat dalam susu terdiri dari dua jenis yaitu, kasein dan whey. Protein kasein
terdiri dari dua kelompok, yaitu kasein sensitif terhadap kalsium dan kasein
kalsium. Kasein yang tidak sensitive terhadap kalsium yaitu α (s1), α (s2) dan k
kalsium. Kasein adalah komponen terbesar dalam susu dan sisanya berupa
whey protein. Kadar kasein pada protein susu mencapai 80%. Kasein tidak
hanya terdiri dari zat-zat organik, melainkan mengandung juga zat anorganik
dengan suhu 40 oC, serta ditambahkan asam asetat glasial, diaduk sampai
persentase masing-masing kasein susu yaitu kasein susu ASI dengan persentase
25,55%, kasein susu sapi 69,424%, kasein dancow 43,71%, kasein anlene
43,71%, dan kasein lactogen 50,625%. Hasil ini menunjukan bahwa persentase
terdapat pada susu ASI karena pada ASI peran kasein digantikan oleh
sedikit. Tingginya kadar kasein pada susu dancow sesuai dengan fungsinya
fungsinya untuk pertumbuhan bayi yang belum mampu memecah kasein dalam
protein utama yakni kasein dan whey. Protein kasein terdiri atas αs-kasein, αs2-
atas 80% kasein dan 20% whey. Kasein dapat dipisahkan dari whey dengan
laktalbumin adalah 20% dari whey dan 3,4 dari total protein susu.
yaitu pada susu sapi. Beberapa faktor yang mempengaruhi kurangnya kasein
pada susu lactogen dan prenagen yaitu faktor susu yang terlalu lama,
penambahan asam yang terlalu banyak dan tingginya suhu pemanasan. Factor-
faktor inilah yang menyebabkan kurangnya kasein pada susu lactogen dan
prenagen.
V. PENUTUP
A. Simpulan
1. Tahapan dalam isolasi kasein susu yaitu, memasukan 10 mL ASI atau susu
Persentase kasein terendah terdapat pada susu ASI dan persentase kasein
A. Saran
2. Untuk laboratorium, agar lebih lengkap lagi dalam menyiapkan alat – alat
laboratorium.
Copryadi, J., Azmi, J., dan Maharani, 2010, Isolasi Karakterisasi dan Penentuan
Kadar Laktalbumin Susu Sapi Fries Holdstein dengan Metode Lowry,
Jurnal Natur Indonesia, 13(2): 134-137
Yusmairi. Indrati, R., . Utami, T., dan, Marsono, Y., 2010, Aktifitas Proteolitik
Bakteri Asam Laktat dalam Fermentasi Susu Kedelai, Jurnal Teknol
dan Indrustri Pangan, 21(2): 129-134
Ferbrisiantosa, A., Bagus, P. P., Irma, I. A, dan Yantyati, W., 2013, Karakteristik
Fisik, Kimia, Mikrobiologi Whey Kefir dan Aktivitasnya terhadap
Penghambatan Angiostensin Converting Enzyme (Ace), Jurnal
Teknologi dan Industry Pangan, 24(2): 147-151