Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

Disusun Oleh :

Nama : Oktariananda
NPM : E1G020085
Prodi : Teknologi Industri Pertanian (TIP)
Kelompok :
Hari/Tanggal : Kamis/ 15 April 2021
Dosen : 1. Dra. Devi Silsia , M.Si
2. Drs. Syafnil , M.Si

Co-Ass : Elvira Rosa Nasution (E1G018086)


Objek Praktikum: PEMISAHAN KASEIN DARI SUSU SAPI

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Protein adalah bahan makanan yang sangat penting dalam menyusun komponen-
komponen sel, terutama dalam proses pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup
karena protein menyediakan amino yang penting untuk tubuh dan digunakan sebagai
pondasi untuk pembentukan otot. Protein merupakan salah satu komponen utama yang
ada dalam susu. Selain susu, komponen utama lainnya yaitu air, lemak. Kadar protein
yang terdapat dalam susu berkisar antara 2,8% sampai 4,0%. Protein yang terdapat dalam
susu terdiri dari dua jenis, yakni kasein dan whey. Kedua proein susu ini sama-sama
sumber amino esensial yang sempurna, tetapi mereka berbeda dalam satu aspek yang
penting.
Kasein adalah protein yang paling banyak tersedia di susu. Protein ini relatif tidak bisa
larut, lambat dicerna dan cenderung membentuk struktur yang disebut misel yang
meningkatkan kelarutannya di air.Sedangkan whey adalah protein yang cepat
dicerna.Whey menyediakan hasil sintesa protein yang cepat karena whey mengandung
leusin dalam jumlah tinggi, yaitu asam amino yang potensial untuk menstimulasi sintesa
protein, sementara kasein menyediakan pasokan protein yang berkesinambungan lama
untuk pertumbuhan otot. Protein dalam susu terdiriatas 80% kasein dan 20% whey.
Kasein termasuk jenis phospor protein,terdiri dari beberapa unit asam amino yang
terikat dengan ikatan peptida. Kasein didalam susu merupakan partikel yang besar.
Didalamnya tidak hanya terdiri dari zat-zat organik,melainkan mengandung zat-zat
anorganik seperti kalsium,phosphor,dan magnesium.
Kasein merupakan protein yang stabil terhadap pemanasan dan tidak mengalami
denaturasi bila air susu dipanaskan. Titik isoelektris kasein pH 4,6-5,0 dan pada titik ini
kasein mudah sekali mengendap. Dalam isolasi, kasein larut dalam air, alkohol, dan eter
namun tidak larut dalam etanol, senyawa alkali dan beberapa larutan asam.

1.2 Tujuan Percobaan


1. Mengisolasi protein dari susu sapi
2. Menghitung rendemen kasein.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kasein memiliki berbagai fungsi khususnya dalam penelitian Biokimia maupun bidang
penelitian lainnya yang serumpun. Kasein digunakan sebagai substrat standar untuk menguji
aktivitas enzim protease, menjadi sumber nitrogen padaberbagai medium pertumbuhan
bakteri. Kasein sering digunakan sebagai bahan pembuatan lem dan roti. Hidrolisat kasein
atau kasein yang telah diproses oleh enzim diketahui dapat mempunyai fungsi emulsifikasi,
pengikatan air, dan penciptaan busa dalam makanan. Penambahan kasein yang dihidrolisis
oleh asam telah dilaporkan mampu meningkatkan kualitas roti. (Yoga Pratama et all, 2019).
Protein whey disusun oleh á-Laktalbumin, â-Laktoglobulin, Immunoglobulin, Serum
Albumin, Laktoferin, dan Laktoperoksidase. Susu sapi mengandung protein yang terdiri atas
80% kasein dan 20% whey. Kasein dapat dipisahkan dari whey dengan cara pengendapan
pada pH 4,6 dan pemanasan pada suhu 400 C. Laktalbumin merupakan komponen protein
dominan penyusun protein whey. Kadar laktalbumin adalah 20% dari whey dan 3,4% dari
total protein susu. (Jimmi Copriady et all, 2011).
whey merupakan cairan yang dipisahkan dari susu setelah penggumpalan susu, krim,
susu skim atau buttermilk dengan rennet atau enzim lainnya dalam pembuatan keju, kasein
serta produk lain yang sejenis dengan jumlah whey yang dihasilkan sekitar 80- 90% dari total
volume susu yang digunakan. Karakteristik fisik dan kimia whey memiliki perbedaan
berdasarkan jenis, level konsentrasi bahan penggumpal, suhu dan waktu pemanasan. terjadi
perbedaan karakteristik whey dengan adanya perbedaan suhu dan lama pemanasan pada whey
yang digumpalkan dengan asam. (Sulmiyati et all, 2017).
Susu skim mengandung kasein yang disertakan ke dalam medium
pertumbuhan bakteri berfungsi sebagai substrat enzim. Hidrolisis kasein digunakan untukme
mperlihatkan aktivitas hidrolitik protease. Protease mengkatalisis degradasi kaseinyaitu
dengan memutuskan ikatan peptida CO-NH dengan masuknya air ke dalammolekul. Reaksi
tersebut melepaskan asam amino (Andaiyani. 2011).
Kasein merupakan protein yang stabil terhadap pemanasan dan tidakmengalami
denaturasi bila air susu dipanaskan. Kasein di dalam air merupakanmolekul besar yang terdiri
dari zat – zat anorganik seperti kalsium, fosfor dan sedikitmagnesium serta sitrat. Kasein
merupakan suatu misel yang mengandung kalsiun danfosfat yang membentuk kalsium
kaseinat phosphatase kompleks. Kasein dapatdiendapakan oleh asam, enzim rennet dan
alcohol. Selain penambahan asam, pengendapan kasein susu juga dilakukan dengan
penambahan renin, yaitu suatu enzim proteolik yang diperoleh dari induk sapi betina. Oleh
karena itu, susu dapatdigumpallan oleh asam yang terbentuk di dalam susu sebagai aktivitas
dari mikroba.Kasein dapat pula mengendap dengan naiknya keasaman, perubahan Ca dan P
yanglarut menjadi tidak larut dan terjadinya intreaksi antara protein yang ada (Patong, 2012)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
 Gelas kimia
 Hot plate
 Batang pengaduk
 Termometer
 Corong
 Timbangan
 Pipet Tetes
3.1.2 Bahan
 Susu Sapi segar
 Asam asetat glasial
 Etanol
 Eter
 Kertas Saring
 Aquades
3.2 Cara Kerja
A. Persiapan Kertas saring
1. Siapkan selembar kertas saring.
2. Panaskan dalam oven pada temperatur 105°C.
3. Setelah kandungan air pada kertas saring habis, masukkan kertas saring
tersebut dalam desikator, hingga mencapai suhu kamar.
4. Timbang kertas saring tersebut, catat hasilnya.

B. Pemisahan Kasein
1. Kedalam gelas piala masukkan 50 ml susu sapi segar, selanjutnya
dipanaskan sampai temperatur 40oC.
2. Tambahkan setetes demi setetes asam asetat glasial sambil mengaduknya
sehingga semua kasein mengendap.
3. Selanjutnya suspensi tersebut didinginkan pada suhu kamar. Selanjutnya
lakukan penyaringan.
4. Hasil endapan dicuci beberapa kali dengan menggunakan aquades dan
selanjutnya ditambahkan 30 ml etanol.
5. Cuci endapan dengan menggunakan campuran etanol-eter (1:1).
6. Endapan yang ada pada kertas saring selanjutnya di cuci dengan eter.
7. Kertas saring yang berisi bubuk dipindahkan ke kaca arloji dan biarkan
bagian eternya menguap.
8. Lakukan penimbangan kasein dan hitunglah rendemen dari kasein
tersebut.
9. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan jumlah kasein secara teoritis
yaitu 3,5 g/100 ml air susu sapi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


No Uraian Bobot (dalam gram)
1 Bobot kertas saring mula-mula (a) 30gram

2 Bobot kertas saring + kasein (b) 30gram + 10gram= 40 gram

3 Bobot kasein = (b) – (a) = (c) 40gram – 30gram= 10gram

4 Rendemen kasein = 2 (c) / 100 ml sampel 2.10/ 100 ml sampel


20 / 100 ml sampel = 0,2

4.2 Pembahasan
Menurut (Patong, 2012 ), kasein merupakan protein yang stabil terhadap pemanasan dan
tidak mengalami denaturasi bila air susu dipanaskan. Kasein di dalamair merupakan molekul
besar yang terdiri dari zat–zat anorganik seperti kalsium,fosfor dan sedikit magnesium serta
sitrat. Asam amino yang menyusun protein kaseinmemiliki banyak manfaat. Keju cottage
adalah salah satu bentuk lain dari kasein.Biasanya para binaragawan dan atlet mengonsumsi
kasein sebelum tidur, agar protein bisa dicerna tubuh saat tidur.
Pada praktikum yang berjudul pemisahan kasein dari susu sapi dengan tujuan agar
praktikan dapat mengisolasi protein dari susu sapi dan mampu menghitung rendemen kesain.
Pada percobaan ini praktikan menggunakan alat yaitu Kompor,Gelas,Sendok,Kertas saring
(Kain), dan Timbangan sedangkan bahan yaitu Susu cair dan cuka.
Pada percobaan pertama yaitu persiapan kertas saring (kain) yang telah di cuci dan
dikeringkan sampai bersih. Pada percobaan kedua yaitu pemisahan kasein dengan
memasukkan 50 ml susu cair ke dalam pemanas dengan suhu 40oC. Susu merupakan
minuman yang bersifat asam, keasaman pada susu terutama disebabkan oleh aktivitas bakteri
yang dapat mengubah laktosa menjadi asam laktat yang dikenal dengan istilah developed
acidity. Perubahan laktosa menjadi asam laktat meyebabkan perubahan pada senyawa kalsium
fosfat yang terdapat didalam protein, yaitu terputusnya ikatan kalsium dan senyawa fosfor hal
ini dakatan oleh (Susilorini, 2006). Setelah dipanaskan setetes demi setetes asam cuka
ditambahkan sambil dilakukan pengadukkan yang kemudian didinginkan pada suhu kamar
dan dilakukan penyaringan. Mungkin kasein yang di dapat pada percobaan kali ini tidak
begitu akurat dikarenakan dalam melakukan penimbangan hanya menggunakan timbangan
biasa tidak menggunakan timbangan analitik, dan hasil yang di dapat adalah 10 gram untuk
bobot kasein, 30 gram bobot kertas saring mula mula dan 0,2 gram jumlah rendemen kasein.
Pada proses akhir mendapatkan kasein dari susu cair dan whey berupa filtrat hal tersebut
sesuai Berdasarkan literatur yang menyatakan bahwa kasein akan mengendap karena
memiliki kelarutan (solubility) rendah pada kondisi asam (Shiddiey, 2004).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum dapat ditarik kesimpulan bahwa Mengisolasi protein dari
susu sapi dilakukan dengan pengendapan oleh asam asetat glasial, penggumpalan oleh asam
yang terbentuk di dalam susu sebagai aktivitas darimikroba. Percobaan isolasi kasein ini
menggunakan pengasaman oleh berbagailarutan seperti etanol, etanol-eter, dan eter untuk
mengendapkan kasein, serta dilakukan penyaringan.
untuk dapat menghasilkan nilai rendeman kasein yaitu dengan melakukan langkah
percobaan yang ada dan memnghitung bobot kertas saring mula mula , bobot kertas saring +
kasein, dan bobot kasein. Berdasarkan percobaan yang dilakukandiperoleh rendemen kasein
yaitu 0,2 gram, yang diperoleh dari satu kali beratkasein berbanding terbalik dengan 100 ml
susu sapi sebagai sampel.

5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum, waktu yang telah disediakan dimanfaatkan
dengan sebaik baiknya, agar data yang diperoleh akurat untuk itu Sebelum prakitikum
harapannya praktikan sudah membaca buku penuntun praktikum agar pada saat praktikum
sudah mengetahui tata cara praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Yoga Pratama, Evi Susanti, dan Suharti.2019. Isolasi dan Karakterisasi Kasein dari
Susu Sapi Segar dengan Metode Pengendapan pada pI dan Pemanfaatannya sebagai
Substrat Enzim Protease. Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP)
2019. vol 7 no 1 Hal 2541-1225.
immi Copriady, Johni Azmi, dan Maharani.2011. Isolasi Karakterisasi dan Penentuan
Kadar Laktalbumin Susu Sapi Fries Holdstein dengan Metode Lowry. Jurnal Natur
Indonesia 13(2). Februari 2011: 134-137.
Sulmiyati dan Ratmawati Malaka.2017. KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA AIR
DADIH (WHEY) DANGKE DENGAN LEVEL ENZIM PAPAIN YANG
BERBEDA. JITP Vol. 5 No. 2, Januari 2017.
Andaiyani. 2011.Pengertian kasein. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Patong, A.R., dkk., 2012,Biokimia Dasar , Lembah Harapan Press : Makassar.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Jelaskan prinsip pemisahan Kasein !
2. Jelaskan tujuan pencucian dengan etanol dan eter dari endapan kasein yang
diperoleh tersebut.
3. Faktor apa yang mempengaruhi rendemen kasein?

JAWABAN

1. Prinsip pemisahan kasein ialah protein memiliki struktur primer terdiri dari rantai
polipeptida dari asam asam amino yang disatukan ikatan ikatan peptida (peptida
linkages). Protein juga memiliki Ph isoelektrik tertentu. Ph isoelektrik merupakan
suatu nilai pH dimana jumlah muatan listriK positif sama dengan muatan negatifnya.
Pada Ph tersebut , protein tidak bermuatan positif maupun negatif, sehingga dapat
membentuk agregat (gumpalan gumpalan yang keruh) dan mengendap, karena
sebagaian protein menunjukkan kelarutan yang minimal pada Ph isoelektriknya. Sifat
inilah yanga akan digunakan untuk memisahkan atau mengisolasi kasein dari susu
2. Tujuan pencucian dengan etanol dan eter dari endapan kasein yang diperoleh yaitu
etanol berfungsi untuk membersihkan atau memurnikan  kasein dari asam asetat
glacial atau komponen susu lain, sedangkan eter bertujuan untuk menguapkan etanol
dari kasein yang telah di endapkan.
3. Faktor yang mempengaruhi rendemen kasein ialah berat (bobot) kasein yang diperoleh
serta volume sampel yang digunakan.
LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA

Anda mungkin juga menyukai