Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

Disusun Oleh :

Nama : Jeki Alianto


NPM : E1G021013
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok : 2 ( Dua )
Hari/tanggal : Senin/17 Oktober 2022
Dosen : 1. Devi Silsia, Dra., M.Si
2. Syafnil, Drs.,M.Si
Ko-Ass : Arledi Hati (E1G020045)
Objek Praktikum : PEMISAHAN KASEIN DARI
SUSU SAPI

LABORATURIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Susu merupakan salah satu makanan paling lengkap. Bermacam-macam jenis
Susu, baik dari manusia maupun Hewan mengandung vitamin,mineral,
karbohidrat. Lemak dan juga protein (sebagai besarnya kasein. Untuk jenis susu
berbeda dan juga kandungan nutrisi didalamnyapun juga berbeda-beda. Contoh
susu sapi berbeda dengan susu kambing walaupun adaterdapat beberapa kesamaan
dalam hal zat penyusunannya.
Susu terdiri dari tiga komponen utama yaitu air, lemak dan protein. Disamping
itu susu adalah bahan makanan yang sempurna karena mengandung protein,
lemak, karbohidrat (laktosa), vitamin, dan garam anorganik. Dalam susu terdapat
fosfat baik sebagai protein maupun sebagai ion posfat  anoorganik. Kesegaran
susu dapat ditandai dengan masih aktifnya enzim-enzim yang terdapat
didalamnya, diantaranya amylase, lipase, peroksidase, katalase, dan sebagainya.
Susu memiliki banyak nutrisi penting yang dapat menunjang pertumbuhan
tulang, gigi, kuku dan rambut yang baik. Kalsium tidak hanya baik untuk
pertumbuhan tulang pada anak-anak, namun demikian juga pada orang dewasa
sangat dibutuhkan untuk menjaga kekuatan tulang dan mencegah terjadinya resiko
osteoporosis.
Kasein didalam susu merupakan partikel yang besar. Di dalamnya tidak hanya
terdapat zat-zat organik, namun mengandung juga zat-zat anorganik seperti
kalsium, phospor, dan juga magnesium. Kasein merupakan komponen protein
terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey protein. Kadar protein pada protein
susu mencapai 80%. Kasein ini terdiri dari beberapa fraksi seperti alpha-casein,
betha caseindan kappa-casein. Kasein merupakan salah satu komponen organic
yang berlimpah dalam susu bersama lemak dan laktosa (Shiddieqy, 2004).
 
1.2 Tujuan Pratikum
1. Mengisolasi protein dari susu sapi.
2. Menghitung rendemen kasein.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Protein susu terbagi menjadi dua, yaitu Casein yang dapat diendapkan oleh
asam dan Rennin, serta protein whey yang dapat mengalami denaturasi oleh panas
pada suhu 65oC. Casein dalam susu mencapai 80% dari total protein. Pengasaman
susu oleh aktivitas bakteri menyebabkan mengendapnya casein.Italic adalah
cairan susu tanpa lemak dan casein. Pasteurisasi susu dilakukan untuk mencegah
kerusakan karena mikroorganisme dan enzim. Ada 2 macam metode pasteurisasi
susu yaitu Holding methode dan HTST (High Temperature Short Time ) (Retno,
et al., 2015).
Protein merupakan salah satu zat makanan yang penting bagi tubuh,
mempunyai fungsi sebagai pertumbuhan sel, pengganti sel yang rusak dan sebagai
bahan bakar dalam tubuh manusia. Oleh sebab itu kekurangan protein dapat
menyebabkan gangguan pada manusia (Husni, et al., 2017)
Ukuran kualitas susu secara kimiawi dapat ditunjukkan oleh komposisi
yang dikandung didalamnya, yaitu protein, lemak, dan laktosa. Pengujian kualitas
susu pada hasil dari peternak sapi sebelum dilakukan pengolahan lebih lanjut pada
pabrik susu perlu dilakukan. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi untuk
pengujian tersebut. Sementara ini untuk menentukan kandungan-kandungan susu
tersebut pada kebanyakan koperasi susu di seluruh Indonesia masih dilakukan
dengan cara konvensional, contohnya seperti metode Kjeldahl untuk pengujian
kadar protein susu secara kimiawi, yaitu dengan 4 tahap perlakuan yaitu tahap
destruksi, destilasi, titrasi, serta konversi. Hal ini akan membutuhkan banyak
waktu, biaya dan energi yang tidak sedikit. Dengan suatu peralatan spektroskopi
inframerah kesulitan-kesulitan tersebut dapat ditanggulangi. Hanya dengan
menyediakan sedikit sampel susu (sekitar 5 cc) yang diletakkan pada tempat kaca,
kemudian ditunggu proses beberapa saat (sekitar 2 menit) pada peralatan
spektroskopi tersebut maka besarnya komposisi susu tersebut dapat diketahui.
Keunggulan peralatan yang akan peneliti rencanakan tersebut, yaitu dapat
dipergunakan dengan sangat praktis, akurat, cepat, dan murah (Ahyari, Jimmy.
2016).
Gluten (kasein) mengandung glutamin dan asparagin lebm dari 35 % dati
komposisi asam aminonya. Dalam keadaan tidak terdenaturasi gugus-gugus amida
pada rantai sampingnya membentuk ikatan bidrogen dengan gugus bidroksil serin
dan tbreonin. Kelarutan gluten yang tinggi diduga sebagai akibat telah terjadinya
denaturasi pada gluten sehingga ikatan bidrogen rusak. Sedangkan kasein (acid
casein) yang kelarutannya sangat rendah diperoleb dati pengendapan protein susu
bebas lemak pada kisaran pH 4.5 sampai 5.0. Protein ini mengandung ikatan
bidrofobik antar molekul dalam jumlah besar (Rukmini dan Nur, 2018).
Susu skim mengandung kasein yang disertakan ke dalam medium
pertumbuhan bakteri berfungsi sebagai substrat enzim. Hidrolisis kasein
digunakan untuk memperlihatkan aktivitas hidrolitik protease. Protease
mengkatalisis degradasi kasein yaitu dengan memutuskan ikatan peptida CO-NH
dengan masuknya air ke dalam molekul. Reaksi tersebut melepaskan asam amino
(Andaiyani. 2015).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan bahan
3.1.1 Alat : 3.1.2 Bahan :
1. Gelas Kimia 1. Susu Sapi Segar
2. Hot Plate 2. Asam asetat
3. Batang Pengaduk glasial
4. Termometer 3. Etanol
5. Corong 4. Eter
6. Timbangan 5. Kertas saring
7. Pipet Tetes 6. Aquades

 3.2 Prosedur Kerja


A. Persiapan Kertas Saring
1. Menyiapkan selembar kertas saring.
2. Memanaskan ke dalam oven pada temperatur 105 º C.
3. Setelah kandungan air pada kertas habis, masukkan kertas saring tersebut
di dalam desikator sampai mencapai suhu kamar.
4. Menimbang kertas saring dan mencatat hasilnya.

B. Pemisahan Kasein
1. Memasukan susu sapi segar sebanyak 50 ml ke dalam gelas lalu
dipanaskan denagn suhu 40º C.
2. Menambahkan tetes demi tetes asam asetat glasial sambil diaduk sehingga
semua kasein mengendap.
3. Selanjutnya mendinginkan suspensi tersebut pada suhu kamar. Dan
melakukan penyaringan.
4. Mencuci hasil endapan beberapa kali menggunakan aquades lalu
menggunakan 30 ml etanol.
5. Mencuci endapan menggunakan etanol-eter (1:1).
6. Kemudian mencuci endapan yang ada pada kertas saring  menggunakan
eter.
7. Memindahkan endapan ke dalam kaca arloji dan biarkan eter menguap.
8. Melakukan penimbangan kasein dan lakukan penghitungan rendemen dari
kasein tersebut.
9. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan jumlah kasein secara teoritis
yaitu 3,5 g/100 ml air susu sapi.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
No Uraian Bobot (gr)

1 Bobot kertas saring mula-mula           (a) 0,93 gram


2 Bobot kertas saring + kasein               (b) 12,76 gram
3 Bobot kasein = (b) - (a) =                    (c) 11,83 gram

4 Rendemen kasein = 2 (c) / 100 ml sampel 0,2366 gram


BAB V
PEMBAHASAN

Pembuatan kasein yang pada percobaan ini dilakukan menggunakan susu


sapi kemasan atau susu sapi yang siap saji agar mempermudah konsumen karena
sulitnya mendapatkan susu sapi murni. Perlakuan pertama dilakukan pemisahan
kasein dilakukan dengan memanaskan 50 ml susu sapi segar dengan temperatur
400C, kemudian tambahkan sedikit demi sedikit asam asetat glasial sambil diaduk-
aduk, selanjutnya dinginkan dengan suhu kamar dan melakukan penyaringan
menggunakan kertas saring.

Menyuci endapan dengan beberapa kali menggunakan aquades lalu


menggunakan 30 ml etanol, setelah itu cuci endapan menggunkan etanol eter
(1:1), menyuci lagi endapan dengan kertas saring kemudian eter sebanyak 10 ml,
lalu endapan dipindahkan ke kaca arlogi biarkan eternya menguap dan melakukan
penimbangan rendemen dari kasein.

Pada percobaan ini pemisahan kasein dari susu sapi berdasarkan teori yang
ada dinyatakan bahwa kasein yang terdapat sebanyak 3,5 gr per 100 ml susu yang
disaring atau sekitar 1,75 gr per 50 ml susu yang disaring. Setelah melakukan
percobaan pemisahan kasein dari susu sapi segar didapatlah perbedaan data
sebesar 11,83 gr bobot kasein dan 0,2366 gr randemen dari kasein.

Perbedaan yang didapat sangat jauh antara hasil yang diperoleh dari
percobaan dengan teori yang ada. Beberapa kesalahan dalam pratikum itu dapat
menyebabkan terjadinya kesalahan. Kesalahan dapat terjadi saat proses perlakuan
disetiap tahapnya atau adanya kelebihan atau kekurangan bahan.
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

1. Protein sebagian besar mengandung kasein ketika diisolasi.

2. Rendemen kasein berdasarkan praktikum yang telah dilakukan adalah


sebesar 0,2366 gr

6.2 Saran

Pada saat kegiatan pratikum berlangsung, diharapkan untuk tetap mematuhi


tata tertib yang ada di dalam laboratorium sehingga kegiatan praktikum dapat
bejalan dengan tertib. Kemudian kepada praktikan diharapkan mampu memahami
dan menguasai materi yang akan di praktikumkan serta teliti dalam melakukan
pengamatan saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Jimmy. 2016. Isolasi Kasein.Bandung: Erlangga 

Andaiyani. 2015. Pengertian kasein. Jakarta: Gramedia

Husni, et al. 2017. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Yuliani Sri,

penerjemah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Lehninger.2014. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Retno, et al., 2015. Buku Ajar Bedah Bagian 2. Andrianto Petrus,

penerjemah.  Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Rukmini H.S. dan Nur M.A. 2018. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah

Biokimia. Jakarta: Buku Kedoktern EGC.


JAWABAN PERTANYAAN

1.Jelaskan prinsip pemisahan kasein?

Jawab : Susu sapi segar dipanaskan lalu dicampur menggunakan asam asetar
glasial agar kasein mengendap dan tersaring oleh kertas saring. Setelah itu kasein
berturut-turut dicuci menggunakan aquades, etanol, etanol-eter dan eter. Lalu
kasein diletakakan di atas kaca arloji untuk kemudian ditimbang.

2.Jelaskan tujuan pencucian kasein dengan etanol dan eter ?

Jawab : Supaya lemak yang masih tertinggal di kasein dapat dikeluarkan atau
dipisahkan dari kasein. Sehingga setelah dicuci yang didapat hanya kasein saja.

3.Faktor apakah yang mempengaruhi rendemen kasein?

Jawab: Faktor kekeringan dari pada saringan, ketepatan saat mencampur kasein
dengan bahan-bahan seperti aquades, etanol dan eter. 
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai