Latar Belakang
Air susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia karena
kelezatan dan komposisinya yang ideal selain air susu mengandung semua zat
yang dibutuhkan oleh tubuh, semua zat makanan yang terkandung didalam air
susu dapat diserap oleh darah dan dimanfaatkan oleh tubuh. Didalam kehidupan
sehari-hari, tidak semua orang meminum air susu yang belum diolah. Hal ini
disebabkan karena tidak terbiasa mencium aroma susu segar (mentah), atau sama
sekali tidak suka air susu dan sebagian lagi karena menganggap harga air susu
Air susu yang banyak menyebar dan dikenal dipasaran adalah air susu
sapi. Sebenarnya air susu kambing dan kerbau tidak kalah nilai gizinya
dibandingkan dengan air susu sapi. Hanya karena faktor kebiasaan dan
ketersediaannya maka air susu sapi lebih menonjol dipasaran. Susu adalah cairan
hasil pemerahan yang sempurna, dan terus menerus dari ambing sapi yang sehat
tanpa dibubuhi atau dikurangi bahan tertentu. Susu merupakan sumber gizi terbaik
memadai. Warna air susu berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan.
Hal tersebut dipengaruhi oleh lemak, kalsium dan kasein. Air susu terasa sedikit
manis, yang disebabkan oleh laktosa, sedangkan rasa asin berasal dari klorida,
sitrat, dan garam-garam mineral lainnya. Komposisi susu terdiri dari air (87.9%),
laktose (4.60%), vitamin, enzim, gas dan mineral serta bahan kering (12.1%).
Bahan kering yang terdiri dari lemak (3.45%) dan bahan kering tanpa lemak
(8.65%). Bahan kering tanpa lemak terdiri dari protein (3.20%), kasein (2.70%)
dan albumin (0.50%). Susu memiliki beberapa manfaat yang yang berguna bagi
seperti seperti laktosa, yang terdiri dari gabungan antara glukosa dan galaktosa. Air susu
adalah salah satu produk hasil pertanian yang mengandung nilai gizi yang cukup tinggi
dan sangat luas penggunaannya dalam bidang kehidupan. Susu merupakan larutan yang
bersifat mudah larut dalam air karena memiliki sifat hidrofil dan bila dilarutkan di dalam
air yang memiliki suhu yang cukup tinggi akan lebih cepat larut. Susu merupakan sumber
penyakit bagi manusia apabila pengolahan terhadap susu tersebut tidak higienis. Sehingga
diperlukan uji-uji tertentu untuk mengetahui apakah susu tersebut layak untuk
dikonsumsi. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengetahui mutu dari susu yaitu
Tujuan Percobaan
perubahan yang terjadi pada susu sapi segar selama penyimpanan, untuk
mengetahui perbedaan yang terjadi pada susu yang disimpan pada suhu ruang dan
suhu dalam pendinginan dan untuk mengetahui ciri-ciri kerusakan pada susu segar
(Susu Kedelai).
TINJAUAN PUSTAKA
mrupakan satu-satunya sumber makanan manusia dan mamalia yang baru lahir.
Susu merupakan bahan mentah di seluruh dunia yang paling banyak digunakan
untuk beraneka macam produk dari perusahaan keju yang dihasilkan. Disamping
air, susu normal terdiri dari 5% laktosa, 3,2% yang terdiri dari beberapa protein
dan 3-5% mengandung lemak dan 0,75% mengandung mineral. Selain itu susu
membunuh bakteri patogen dan tidak mengubah cita rasa serta komposisi susu
adalah pateurisasi. Keadaan susu segar sebagai bahan dasar sangat bergantung
pada produk olahan susu dari suatu perusahaan susu.semakin tinggi suhu yang
Ada dua cara metode pasteurisasi yaitu batch pasteurization yang sering disebut
sebagai low temprerature long time dan flash pasteurization yang sering disebut
dalam susu, padatan juga akan menurun saat panas susu di musim panas dan
padang rumput berkualitas buruk. Di sisi lain, lemak dan protein dalam keju tidak
susu kambing selama menyusui, dengan kualitas sensoris karakteristik dan hasil
keju keras dan semi-keras. Ditemukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan
dalam rasa, tubuh dan tekstur, dan total sensori pada keju 8, 16 dan 24 minggu
susu berkisar antara 3–5% sedangkan kandungan lemak berkisar antara 3-8%.
Kandungan energi adalah 65 kkal, dan pH susu adalah 6,7. Lemak susu
merupakan sumber cadangan energi yang mudah dicerna. Seperti kita ketahui juga
beberapa vitamin yang terlarut dalam lemak antara lain vitamin A, D, E, K dan
beberapa zat lain. Salah satu zat tersebut adalah karoten yang memberi warna
keemasan pada susu. Persentase lemak susu bervariasi antara 2,4% - 5,5%. Lemak
susu terdiri atas trigliserida yang tersusun dari satu molekul gliserol dengan tiga
molekul asam lemak melalui ikatan-ikatan ester (Laryska dan Nurhajati, 2013).
produksi susu, peternak dengan kualitas tinggi memiliki hasil susu, lemak,
protein, dan laktosa tertinggi, sedangkan sapi dengan nilai rendah memiliki
konsentrasi lemak, protein, dan laktosa terendah. Hasil susu susu dan protein susu
secara signifikan lebih tinggi untuk perawatan suplemen kue biji kapas
rasa, dan aroma dari susu yang normal. Umumnya perubahan ini akan disebabkan
Rasa dan aroma susu pasteurisasi normal mempunyai rasa yang sedikit manis
sampai penyimpanan selama 21 jam. Perubahan rasa dan aroma terjadi pada
penyimpanan lebih dari 21 jam. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah
kuman susu dan bertambahnya masa simpan pada susu. Warna susu pasteurisasi
Bahan
Adapun bahan yang digunakan selama percobaan adalah susu sapi, susu
kerbau, air susu ibu, susu kuda liar, susu kambing, dan susu kedelai.
Reagensia
NaOH 0,1 N.
Alat
tabung reaksi, penjepit tabung, pipet tetes, labu ukur, beaker glass, pipet volume,
gelas ukur, masker, sarung tangan, sendok stainless steel, brush tabung, serbet,
Prosedur Percobaan
1. Adanya Lemak
- Diambil tabung reaksi kemudian diisi dengan susu sampel yang ada
sebanyak 2 cc
- Diisi tiap tabung dengan 3-4 tetes eter kemudian dipanaskan, dikocok dan
diamati
2. Reaksi Biuret
0,1 N
- Diamati perubahan yang terjadi reaksi positif apabila timbul warna violet
3. Reaksi Xantroproteon
4. Adanya Protein
- Diamati
- Diamati