Oleh
Kelompok 2 :
JURUSAN KIMIA
2021
A. Makanan
Makanan diperlukan untuk kehidupan karena makanan merupakan salah satu
kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Makanan berfungsi untuk memelihara
proses tubuh dalam pertumbuhan atau perkembangan serta mengganti jaringan
tubuh yang rusak, memperoleh energi untuk melakukan aktivitas seharihari,
mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan air, mineral, dan cairan tubuh
yang lain, juga berperan di dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai
penyakit (Notoatmodjo, 2003).
1. Pengertian Makanan
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat
dan dimanapun ia berada serta memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar
bermanfaat bagi tubuh. Tanpa adanya makanan dan minuman, manusia tidak
dapat melangsungkan hidupnya. Adapun pengertian makanan menurut WHO
(World Health Organization) yaitu semua substansi yang diperlukan tubuh,
kecuali air dan obat-obatan dan substansi-substansi yang dipergunakan untuk
pengobatan (Prabu, 2008).
2. Kriteria Layak/Tidaknya Suatu Makanan
Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan
tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :
a. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki
b. Bebas dari pencemaran disetiap tahap produksi dan penanganan
selanjutnya.
c. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat
dari pengaruh enzim, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit
dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.
d. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang
dihantarkan oleh makanan (food borne illness)
3. Teknik Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan
untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan
menjadi bentuk lain untuk konsumsi oleh manusia atau hewan di rumah atau oleh
industri pengolahan makanan.
Adapun teknik dasar pengolahan makanan dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik
pengolahan makanan panas basah ( moist heat ) dan teknik pengolahan panas
kering ( dry heat cooking)
a. Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah ( Moist Heat Cooking )
Teknik pengolahan makanan panas basah adalah mengolahan makanan
dengan bantuan cairan. Cairan tersebut dapat berupa kaldu (stock), air, susu, santa
n dan bahanlainnya. Teknik pengolahan makanan panas basah ini memiliki
berbagai cara diantaranya :
1) Teknik Boilling, adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah
mendidih pada temperatur 212˚F (100˚C)
2) Teknik Poaching adalah merebus bahan makanan dibawah titik didih dalam
menggunakan cairanyang terbatas jumlahnya. Temperatur yang digunakan
sekitar 160-180˚F atau 71-82˚C
3) Teknik BraisingTeknik braising adalah teknik merebus bahan makanan
dengan cairan sedikit, kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus dalam
panci penutup dan api kecil secara perlahan- lahan
4) Steaming adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih.
Bahanmakanan diletakkan pada steamer atau pengukus, kemudian uap air
panas akan mengalirke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus.
5) Simmering (merebus dengan api kecil) Teknik simmering ini adalah
teknikmemasak bahan makanan dengan sauce atau bahan cair lainnya yang
dididihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama,
dimana dipermukaannya muncul gelembung-gelembung kecil.
6) Blanhcing adalah membuang kulit atau bagian luar yang tidak perlukan
A. Pengertian susu
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu
mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat
mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi
berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu
bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.
Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif,
susu membantu pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu
membantu menopang tulang agar tidak keropos.Susu mengandung banyak
vitamin dan protein. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum susu.
Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan dari ini agar
orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang berbentuk
fermentasi.
B. Sumber susu
Susu tidak hanya dari sapi, tapi juga dari beberapa hewan mamalia lainnya.
Diantaranya:
1. Domba
2. Kambing
3. Kuda
4. Keledai
5. Unta, termasuk unta di Amerika Selatan, seperti Ilama
Di Rusia dan daerah Laplandia, sejenis peternakan rusa perah dibuat untuk
logistik susu di beberapa daerah di lingkar kutub utara. Susu kuda dan keledai
mengandungi lemak sekitar 50% lebih rendah dari susu sapi. Susu paus
mengandung kandungan lemak terbesar, yaitu 50% dari kadar susu tersebut.
Namun, susu paus tidak dikonsumsi oleh manusia.
C. Syarat susu yang baik
Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun,
apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun
syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis,
kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman.
Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan
pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga
kuning keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-
butiran lemak, protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan beta
karoten yang larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan
lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul.
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan
gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali
berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil
susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu
yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah
berubah bila terkena faktor di atas.
Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L. Penetapan berat jenis susu harus
dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah,
dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam susu.
Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang dipengaruhi oleh
bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu.
Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya adalah
100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan apabila
dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak karena
titik didih dan titik beku air yang berbeda.
Susu segar mempunyai sifat amfoter, artinya dapat berada di antara sifat asam
dan sifat basa. Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH susu lebih
rendah dari 6,5, berarti terdapat kolostrum ataupun aktivitas bakteri.
D. Jenis Produk Susu
Susu kurang lemak banyak dipilih orang orang-orang yang ingin mengurangi
konsumsi lemak di dalam susu. Sesuai dengan namanya, kadar lemak pada susu
ini telah dikurangi hingga tersisa 2%. Untuk konsumen yang menginginkan
konsumsi lemak lebih sedikit lagi, diciptakanlah susu rendah lemak. Kadar lemak
pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa 1%.
Pada susu skim, kadar lemaknya dikurangi hingga hampir tidak ada sama
sekali (0,1%), namun residu dari lemak susunya boleh tersisa hingga maksimum
0,5%. Karena vitamin A dan D yang larut dalam lemak ikut hilang pada proses
penghilangan lemak, pada susu kurang lemak, susu rendah lemak, dan susu skim
umumnya ditambahkan kedua vitamin tersebut.
Susu murni yang dipanaskan selama beberapa waktu akan terubah menjadi
evaporated milk. Susu ini terbentuk melalui pemanasan susu dengan
menggunakan pompa vakum untuk menghilangkan kira-kira 60% kadar airnya.
Selain penghilangan air, dalam pembuatan evaporated milk ini juga dilakukan
penambahan vitamin D serta standardisasi nutrisi. Selanjutnya susu ini akan
dipanaskan pada suhu 115,5-118,5 °C selama 15 menit untuk sterilisasi. Hasilnya,
evaporated milk akan berstruktur lebih pekat dibandingkan susu murni, dan
mengandung kira-kira 25% padatan susu bukan lemak.
E. Proses Pengolahan Susu
Susu sapi merupakan bahan makanan yang mudah rusak. Oleh sebab itu perlu
mendapat perawatan secara khusus. Berikut ini adalah proses pengolahan susu
sapi:
a. Setelah mendapatkan susu hasil perahan, segera bawa susu hasil perahan
tersebut ke kamar susu, kemudian disaring. Penyaringan harus dilakukan
segera untuk menghindari agar jangan sampai kuman-kuman yang hinggap
pada kotoran di dalam air susu mendapat kesempatan untuk berkembang
biak lebih lanjut.
b. Setelah disaring, baru dilakukan penakaran apabila ingin mengetahui
jumlah produksi.
c. Kemudian susu hasil perahan dari beberapa ekor sapi tersebut dicampur
perlahan-lahan sampai menjadi campuran air susu yang homogen.
d. Selanjutnya, air susu dialirkan ke alat pendingin. Untuk pendinginan
diperlukan suhu 10 – 15 decel selama 2 – 3 jam. Pendinginan air susu
bertujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri sehingga air susu sapi
bisa bertahan lama. Atau bisa juga melakukan pasturisasi terlebih dahulu
sebelum susu dialirkan ke alat pendingin agar bila terdapat organisme atau
bakteri yang merigikan bisa mati.
e. Secara sederhana, pendinginan bisa dilakukan dengan menempatkan botol-
botol air susu atau susu yang sudah di pak dalam kantong plastik,
kemudian dimasukkan ke dalam bak yang berisikan es. Sedangkan
pasturisasi sederhana dapat dilakukan dengan cara merebus air susu diatas
kompor di temperatur 74 decel selama 6 menit.
f. Setelah proses pendinginan/pasturisasi selesai, susu boleh dimasukkan ke
dalam boto-botol untuk dikirim ke konsumen.
g. Susu sapi yang tidak melewati tahap pendinginan atau pasturisasi dan
langsung dimasukkan ke dalam botol, kualitas susunya akan mudah rusak
atau pecah.
F. Perusahaan Pengolah Ssusu
PT Frisian Flag Indonesia adalah bagian dari salah satu koperasi susu terbesar
di dunia, Friesland Campina yang berpusat di Belanda. Telah mempekerjakan
lebih dari 2,000 karyawan di seluruh Indonesia dan memiliki 2 fasilitas produksi
di Pasar Rebo dan Ciracas Jakarta Timur yang memproduksi berbagai produk
susu untuk memenuhi gizi keluarga Indonesia.
Semua ini dimulai ketika susu dengan merek Friesche Vlag mulai diimpor dari
Cooperatve Condensfabriek Friesland, yang kini telah menjadi Royal
FrieslandCampina, pada tahun 1922.
Keju sudah diproduksi sejak zaman prasejarah walaupun tidak ada bukti
pasti kapan pembuatan keju pertama kali dilakukan. Masyarakat prasejarah mulai
meninggalkan gaya hidup nomaden dan beralih menjadi beternak kambing,
domba maupun sapi. Karena kebersihan yang kurang, terkena sinar matahari
secara langsung atau terkena panas dari api maka susu dalam bejana tersebut
menjadi asam dan kental. Setelah dicoba ternyata susu tersebut masih dapat
dimakan, dan itulah pertama kalinya manusia menemukankeju krim asam (sour
cream cheese).
Keju krim manis (sweet cream cheese) juga ditemukan secara kebetulan.
Sebuah legendayang menceritakan bahwa beberapa pemburu yang membunuh
seekor anak sapi, kemudian membuka perutnya dan menemukan sesuatu berwarna
putih yang memiliki rasa yang enak. Adanya enzim rennet di dalam perut sapi
menyebabkan susunya menjadi kental, sehingga menjadi apa yang kita sebut keju
saat ini. Cerita lainnya mengatakan bahwa keju ditemukan pertama kali di Timur
Tengah oleh seorang pengembara dari Arab. Pengembara tersebut melakukan
perjalanan di padang gurun mengendarai kuda dengan membawa susu di
pelananya. Setelah beberapa lama, susu tersebut telah berubah menjadi air yang
pucat dan gumpalan-gumpalan putih. Karena pelana penyimpan susu terbuat dari
perut binatang (sapi, kambing ataupun domba) yang mengandung rennet, maka
kombinasi dari rennet, cuaca yang panas dan guncangan-guncangan ketika
mengendarai kuda telah mengubah susu menjadi keju, dan setelah itu orang-orang
mulai menggunakan enzim dari perut binatang untuk membuat keju.
Keju merupakan suatu produk pangan yang berasal dari hasil
penggumpalan (koagulasi) dari protein susu. Susu yang digunakan untuk
pembuatan keju adalah susu sapi walaupun susu dari hewan lain juga dapat
digunakan. Selain dari kasein(protein susu), komponen susu lainnya seperti
lemak, mineral-mineral dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak juga terbawa
dalam gumpalan partikel-partikel kasein. Sedangkan komponen-komponen susu
yang larut dalam air tertinggal dalam larutan sisa dari hasil penggumpalan kasein
yang disebut whey.
Dewasa ini, terdapat berbagai macam dan jenis keju, tergantung dimana
keju tersebut dibuat, jenis susu yang digunakan, metode pembuatannya dan
perlakuan yang digunakan untuk proses pemeraman atau pematangannya. Cara
yang umum digunakan untuk mengklasifikasikan adalah berdasarkan tekstur dan
proses pemeraman atau pematangan. Berdasarkan teksturnya keju diklasifikasikan
menjadi: keju sangat keras, keju keras, keju semi keras dan keju lunak.
Berdasarkan pemeramannya keju di bagi menjadi dua yaitu keju peram dan keju
tanpa peram. Keju peram sendiri di bagi menjadi keju di peram dengan bakteri
dan keju diperam dengan kapang.
Oleh karena terdapat berbagai jenis keju tahap-tahap terperinci dalam
proses pembuatannya juga sangat bervariasi. Tahap-tahap yang terpenting dalam
proses pembuatan keju adalah: pasteurisasi, penggumpalan kasein(protein susu),
pemisahan whey, pencetakan dan pengepresan serta pemeraman.
Pemeraman keju dilakukan dengan cara menyimpan keju yang telah
dilapisi dengan parafin pada suhu 2-15 C dengan kelembapan sekitar 70-80%
selama 3-7 bulan. Semakin lama pemeraman dilakukan, semakin kuat cita rasa
keju yang terbentuk.
Selama pemeraman, keju mengalami berbagai perubahan yang
membuntuk cita rasa, aroma dan teksturnya yang spesifik. Perubahan-perubahan
yang terjadi adalah sebagai berikut:
ü Pemecahan protein menjadi peptida dan asam amino yang lebih
sederhana.
ü Pemecahan lemak menjadi berbagai asam lemak yang mudah menguap
seperti asam asetat dan propionat.
ü Pemecahan laktosa, sitrat dan senyawa-senyawa organik lainnya
menjadi bermacam-macam asam, ester, alkohol dan senyawa-senyawa pembuntuk
flavor dan aroma yang mudah menguap.
Perubahan-perubahan tersebut disebabkan oleh bermacam-macam enzim
yang ada dalam renin, dan oleh bakteri, jamur dan ragi yang tumbuh di dalam atau
pada keju. Perlakuan yang diberikan pada tahu susu sebelum pematangan dan
lingkungan dimana keju itu disimpan, mempengaruhi atau menentukan
perubahan-perubahan yang terjadi. Beberapa jenis keju diinokulasikan dengan
jasad renik penghasil cita rasa dan sifat-sifat lain yang khas. Misalnya keju
requefort ditambahkan spora jamur Penicillium requefortii dan waktu untuk 15 C.
Dalam pemeraman keju camembert digunakan Penicillium camembertii dan
dalam pemeraman keju Swiss diperlukan bakteri Propionibacterium shermanii.
Tak butuh waktu lama, pada 1923 Kraft berhasil menjadi perusahaan keju
terbesar di dunia. Perusahaan itu kemudian meluncurkan merek baru pada 1922
dan tiga tahun kemudian mengakuisisi sebuah perusahaan makanan Prancis.
Industri Pengolahan Coklat
Cokelat merupakan salah satu produk hasil perkebunan yang telah dikenal
oleh masyarakat. Cokelat telah berkembang dalam industri makanan dan
minuman menjadi produk setengah jadi maupun produk jadi yang memiliki nilai
ekonomis yang lebih baik. Industri makanan dan minuman dalam mengolah
cokelat menggunakan biji cokelat yang menghasilkan produk seperti cokelat
bubuk, pasta cokelat, permen cokelat, dan lain sebagainya. Cokelat dalam industri
pengolahan dapat digunakan sebagai bahan baku ataupun bahan pelengkap
produk.
Dalam proses membuat produk cokelat, ada beberapa tahapan yang harus
dilalui. Mulai dari bahan baku biji cacao, kemudian cacao olahan sampai menjadi
produk hilir cokelat. Proses ini memerlukan peralatan dan proses yang cukup
panjang, dan juga diperlukan teknologi yang dapat mengubah cacao menjadi
produk hilir cokelat yang siap dinikmati masyarakat.
Proses Distribusi
Kalau kita melihat pada perkembangan industry hilir cokelat, maka kita juga
perlu mengetahui perkembangan industry cacao dari hulunya. Seperti diketahui
bahwa sebagian besar hasil perkebunan kakao Indonesia diekspor dalam bentuk
bahan mentah, walaupun di dalam negeri juga terdapat industri pengolahan kakao,
industri pengolahan kakao tersebut banyak berada di pulau Jawa. Namun industri
tersebut hanya sampai pada penghasil bahan baku cokelat dan belum pada
industry hilir cokelat.Karena industry kakao di Indonesia masih sangat sedikit dan
sebagaian besar berupa industry rumah tangga serta UKM, maka dapat dikatakan
bahwa kebutuhan kakao dalam negeri masih dianggap sedikit, sekitar 250 ribu ton
per tahun. Sementara produksi kakao Indonesia mencapai 445.000 ton per tahun.
Usaha pemerintah untuk mendorong pelaku usaha di bidang ini agar mempunyai
nilai tambah dengan menetapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% untuk
setiap kakao yang mengekspor produknya ke luar negeri, belum mendapatkan
hasil yang lebih baik. Hal ini oleh para pelaku usaha hanya direspon dengan
membuat industri olahan kakao setengah jadi atau industri kakao sebagai bahan
baku saja dan belum dengan membuat industry hilir produk cokelat atau ‘end
product’. Di Kabupaten Blitar, mempunyai potensi penghasil kakao yang
potensial mengingat jumlah produksi kakao di kabupaten ini yang cukup besar
dan selama ini hanya dijual ke luar wilayah Kabupaten Blitar, sehingga
mempunyai peluang untuk mengembangkan usaha produk hilir kakao di daerah
ini.
D. Manfaat Cokelat
Sementara itu, banyak kebaikan coklat yang kurang diketahui oleh banyak
orang, antara lain :
Mengandung Anti-Depresi
yang beragam, baik itu berupa makanan dan minuman, kosmetik, bahan
kimia, pupuk dan bahan lainnya. Produk coklat yang banyak digunakan
oleh masyarakat saat ini adalah produk cokelat yang berupa makanan
Makanan Minuman
Makanan dan minuman yang menggunakan bahan baku cokelat saat ini
sangat banyak jumlahnya. Produk makanan dan minuman ini sangat banyak
dipasaran, baik yang berupa makanan padat (roti, permen, dll) dan makanan cair
atau minuman (es cream, minuman segar, dll).
Kosmetik
Produk kosmetik yang menggunakan bahan cokelat saat ini juga sudah
banyak yang ada di pasaran. Kosmetik ini menggunakan bahan cokelat karena
diyakini cokelat mempunyai manfaat bagi kesegaran maupun kesehatan tubuh
sehingga pengguna kosmetik ini dapat merasakan manfaat cokelat dalam
memelihara tubuhnya.
Pupuk Hijau
Alkohol
Gas Bio
Cokelat juga dapat digunakan sebagai bahan baku bio gas, dimana hasil ini
didapat dari bagian dari cokelat atau cacao. Industri ini juga belum banyak
dilakukan oleh pelaku usaha di Indonesia.
Jelly
Jelly yang berbahan baku dari cokelat juga mempunyai pasar yang sangat
baik, jenis produk ini banyak dikonsumsi oleh segala lapisan masyarakat. Jelly ini
dimanfaatkan sebagai bahan memberi rasa lezat pada roti maupun makanan
lainnya. Konsumsi jelly cokelat juga sangat banyak di masyarakat dari berbagai
lapisan.
F. Jenis-jenis Coklat
•Couverture
Couverture adalah jenis coklat terbaik, coklat ini murni dengan persentase
lemak kakaonya yang tinggi, sehingga menghasilkan flavour yang sangat baik.
Biiasanya digunakan untuk pembuatan produk cokelat buatan tangan. Sebelum
digunakan, cokelat jenis ini melalui proses temper (dilelehkan) terlebih dahulu.
•Coklat Tawar
Coklat jenis ini baik digunakan untuk kue, cake, dan aneka makanan
ringan lainnya. Persentase massa kakao bervariasi, antara 30-70%. Semakin tinggi
konsentrasi massa kakao, semakin baik flavornya.
•Coklat Susu
Jenis coklat satu ini merupakan campuran gula, kakao, cokelat cair, susu,
dan vanila. Cokelat jenis ini paling banyak dikonsumsi. Massa kakaonya cukup
rendah, hanya 20% dan rasanya lebih manis dibandingkan cokelat tawar.
•Cokelat Putih
•Kakao
Produk coklat satu ini terbuat dari massa kakao setelah lemak kakaonya
dipisahkan. Produk ini sangat mudah diolah dan ekonomis. Bisa didapati di
warung-warung sekitar tempat tinggal.
•Coklat Cair
Produk coklat satu ini merupakan produk minuman yang mengandung rasa
kakao dan mengandung kadar gula tinggi. Kadar gulanya, disebut-sebut sebagai
biang keladi meningkatnya berat badan.
G. Pabrik Coklat
PT Cadbury Indonesia
Cadbury merupakan salah satu jenis makanan merk cokelat yang sangat
terkenal di dunia dan sukses di mancanegara dan juga Indonesia. Cadbury pertama
kali diperkenalkan oleh John Cadbury pada tahun 1824. John Cadbury mulai
menjual teh, kopi, dan minuman coklat di Bull Street di Birmingham, Inggris.
Pada tahun 1831, ia memindah lokasi produksinya ke sebuah pabrik di Bridge
Street dan mulai menyasar ke konsumen kelas atas, karena tingginya biaya
produksi. Pada tahun 1847, John Cadbury bermitra dengan saudaranya, Benjamin
Cadbury, dan perusahaan mereka diberi nama “Cadbury Brothers”. Dua
bersaudara itu lalu membuka sebuah kantor di London, dan pada tahun 1854,
mereka menerima Royal Warrant sebagai pengolah coklat dan kakao resmi untuk
Ratu Victoria. Perusahaan ini sempat mengalami penurunan pada akhir dekade
1850an. Anak John Cadbury, Richard Cadbury dan George Cadbury mengambil
aih perusahaan ini pada tahun 1861. Disaat dua bersaudara ini mengambil alih,
perusahaan ini sedang dalam kemunduran yang serius, jumlah pegawainya juga
terus berkurang, dan perusahaan juga terus, merugi. Berkat kecakapan dua
bersaudara ini, pada tahun 1864, Cadbury kembali meraup keuntungan. Dua
bersaudara ini memutuskan untuk berfokus untuk mengolah coklat, dan tidak lagi
mengolah teh kopi, dan juga diikuti dengan meningkatkan kualitas hasil produksi
coklat mereka.
PT Petra Food
Rineka Cipta.
Rosdakarya.