Dosen Pengampu :
OLEH:
Susu merupakan salahsatu sumber protein hewani yang berasal dari air susu
Kambing atau sapi yang memiliki daya cerna tinggi dan bahan makanan bergizi
tinggi karena mengandung nutrisi seimbang seperti: karbohidrat, protein, lemak,
mineral, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh (Hendarsih dan Harjunawati,
2017). Dengan banyaknya nilai gizi dan manfaat baik bagi kesehatan tubuh yang
terdapat pada susu maka sudah seharusnya masyarakat Indonesia mulai
membiasakan mengkonsumsi susu (Putri dan Amalita, 2020).
Nutrisi yang berasal dari susu, ada bebrapa nutrisi yang ditambahkan seperti
penambahan omega3 pada susu formula untuk memnuhi kebutuhan omega3 pada
balita dengan proses fortifikasi sehingga nutrisi yang terdapat pada susu mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, selain menambahkan
nutrisi yang tidak ada dalam produk itu proses fortifikasi juga dilakukan untuk
mengembalikan nutrisi yang hilang akibat proses pengolahan. Maka dari itu
konsumen harus mengetahui kandungan apa yang dibutuhkan oleh tubuhnya
sehingga bisa memilah produk susu mana yang akan di kinsumsi. Beberapa
masyarakat tidak memperhatikan bahkan belum mengetahui kegunaan informasi
gizi yang tertera pada kemasan sehingga lebih memilih produk berdasarkan merek
(Putri dan Amalita, 2020).
Susu segar merupakan minuman segar bergizi tinggi yang diperoleh dari
pemisahan kelenjar susu hewan mamalia yang sehat, terutama sapi. Susu yang
diperoleh dari hasil pemisahan tersebut tidak termasuk kolustrum, yaitu susu yang
dihasilkan oleh hewan selama dua minggu sebelum dan sesudah sapi beranak.
Susu segar mengandung zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan badan, yaitu:
karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin A, B, C dan D. Perbandingan
jumlah zat-zat tersebut tergantung dari makanan yang diberikan pada ternak, jenis
ternak serta kesehatannya.
Susu segar sangat mudah rusak, oleh sebab itu harus selekas mungkin dipanaskan
dan langsung dikonsumsi. Susu segar yang sudah berubah warna hendaknya tidak
dikonsumsi lagi. Mengkonsumsi susu segar lebih menguntungkan. Selain nilai
gizinya tinggi, harganya lebih murah dibanding susu jenis lain.
2. Susu Evaporasi
Susu murni yang dipanaskan selama beberapa waktu akan terubah menjadi
evaporated milk. Susu ini terbentuk melalui pemanasan susu dengan
menggunakan pompa vakum untuk menghilangkan kira-kira 60% kadar airnya.
Selain penghilangan air, dalam pembuatan evaporated milk ini juga dilakukan
penambahan vitamin D serta standardisasi nutrisi. Selanjutnya susu ini akan
dipanaskan pada suhu 115,5-118,5 °C selama 15 menit untuk sterilisasi. Hasilnya,
evaporated milk akan berstruktur lebih pekat dibandingkan susu murni, dan
mengandung kira-kira 25% padatan susu bukan lemak
4. Susu UHT
Ultra high temperature atau lebih dikenal UHT adalah metode pengawetan
minuman, kebanyakan digunakan pada susu. Ini adalah sebuah alternatif untuk
pasteurisasi. Metode ini dapat digunakan untuk jus buah , sup kalengan, sup , krim
dan cairan lainnya.
Sejauh ini yang paling umum itu digunakan untuk susu. Susu terlebih
dahulu dipanaskan selama 2-3 detik di suhu 135O C sampai 150° C dan segera
didinginkan sampai 4-5° C . Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk
mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma da
rasa yang relatif tidak berubah seperti aslinya. Semua kuman atau mikroorganisme
termasuk bakteri patogen (patogen) dihancurkan oleh suhu ultra tinggi. Susu ini
dapat disimpan setidaknya enam minggu. Susu UHT lebih bagus daipada susu
bubuk, Susu bubuk berasal susu segar yang kemudian dikeringkan, umumnya
menggunakan spray dryer atau roller dryer. Kerusakan protein sebesar 30% dapat
terjadi pada pengolahan susu cair menjadi susu bubuk. Kerusakan vitamin dan
mineral juga lebih banyak terjadi pada pengolahan susu bubuk.
Kelebihan susu UHT dibandingkan yang lain yaitu:
aman untuk dikonsumsi, karena telah bebas dari mikroba pembusuk dan
mikroba penyebab penyakit
memiliki warna, rasa dan penampakan yang mirip susu sapi segar
5. Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan
membunuh organisme merugikan seperti bakteri, virus, protozoa, kapang, dan
khamir. Proses ini diberi nama atas penemunya Louis Pasteur seorang ilmuwan
Perancis. Tes pasteurisasi pertama diselesaikan oleh Pasteur dan Claude Bernard
pada 20 April 1862.
Proses pasteurisasi adalah proses pemanasan susu segar untuk membunuh
jasad-jasad renik yang dapat membahayakan kesehatan. Seperti diketahui, Kuman
penyakit TBC dan Thypus dapat juga berasal dari susu. Karena pasteurisasi juga
dapat membunuh sebagian jasad renik pembusuk yang memperpendek daya
simpan susu, maka susu yang sudah dipasteurisasi relatif lebih awet dari pada
susu segar. Mengenai nilai gizinya, relatif sama dengan susu segar.
Memanaskan susu pada suhu + 63°C pada wadah terbuka selama 30 menit.
Biasanya dijual dalam wadah botol gelas. Daya tahannya, jika disimpan pada suhu
kamar, bisa tahan kira-kira 16 jam. Dan tahan selama 24 jam bila disimpan di
lemari es.
Susu yang berkadar lemak tingi ± 26%. Baik untuk anak yang kekurangan
gizi. Susu full cream kadar proteinnya dan laktose serta karbohidrat lebih rendah
jika dibandingkan dengan susu skim. Sebaliknya kadar lemak serta vitamin A
susu full cream lebih tinggi dari susu skim.
Susu ini mengandung lemak sedikit sekali dan tidak mengandung vitamin
A dan D. Tapi kadar protein dan karbohidratnya tinggi. susu ini tidak cocok untuk
bayi dan cocok untuk orang yang diet kalorie rendah. Disamping itu semua ada
juga susu yang terbuat dari nabati (kedelai). Susu kedelai kadar vitamin A, C dan
mineral Calsium serta Ferum (besi) relatif kecil.
9. Susu Skim
Susu skim adalah susu tanpa lemak yang bubuk susunya dibuat dengan
menghilangkan sebagian besar air dan lemak yang terdapat dalam susu.Susu skim
merupakan bagian dari susu yang krimnya diambil sebagian atau seluruhnya.
Kandungan lemak pada susu skim kurang lebih 1%. Susu skim mengandung
semua kandungan yang dimiliki susu pada umumnya kecuali lemak dan vitamin
yang larut dalam lemak. Susu skim dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar susu
atau keju tanpa lemak sehingga dapat berguna untuk menurunkan kadar kolestrol
dalam tubuh.Susu pada umumnya setelah dipasteurisasi akan mengalami
homogenisasi kembali antara komponen-komponen lemak dan protein yang
tadinya terpisah. Homogenisasi bertujuan agar susu memiliki tekstur yang stabil.
Namun pada susu skim, lemak akan dikurangi. Oleh karena itu membuat susu
skim hampir tidak mungkin dilakukan secara sederhana karena susu akan secara
otomatis terhomogenisasi. Menurut para ahli susu skim bagus dikonsumsi
binaragawan untuk menambah massa otot.
3.2 Kemasan Produk
1. Kemasan Gelas
Penggunaan wadah gelas sebagai kemasan susu cair saat ini cenderung
menurun dan digantikan kemasan plastik dan karton (Girling 2000). Bobot
kemasan gelas menjadi pertimbangan utama sehingga penggunaannya tergeser
bahan kemasan lain. Kemasan gelas yang tebal akan menambah bobot sehingga
meningkatkan biaya penyimpanan dan distribusi produk. Namun, kemajuan di
bidang teknologi pengemasan mampu memperbaiki kelemahan kemasan gelas,
baik kekuatan, bobot, warna maupun bentuknya (Vacklavic dan Christain
2008;Ambasari et al ,2012).
4. Polyethylene
HDPE merupakan bahan kemasan plastik yang kaku dan tahan terhadap
suhu tinggi (120o C) sehingga dapat digunakan untuk produk yang memerlukan
pengolahan dengan pemanasan tinggi (Syarief et al. 1989), seperti susu
pasteurisasi. Keunggulan kemasan HDPE adalah lebih kuat dibanding kemasan
plastik lain, lebih tahan terhadap bahan kimia dan air, serta mudah diolah dan
dibentuk. Kelemahan HDPE adalah dapat menyerap udara (Marsh dan Bugusu
2007; Ambasari et al ,2012).
5. Kemasan Flexible
Kemasan Fleksibel Selain kemasan kaku (rigid) seperti kemasan gelas dan
kemasan semikaku (semirigid) seperti botol plastik, di pasaran juga dikenal
kemasan fleksibel. Terdapat sekitar 10.000 jenis kemasan fleksibel di dunia,
namun yang paling banyak digunakan adalah jenis plastik, selulosa, kertas,
aluminium foil, dan kombinasi berbagai bahan kemasan. Untuk mendapatkan
kombinasi ketebalan, kerapatan maupun sifat tertentu pada kemasan fleksibel,
umumnya dibutuhkan satu sampai lima jenis bahan (Syarief et al. 1989).
Kemasan fleksibel tersedia dalam beragam bentuk, antara lain bentuk
botol, pembungkus (wrap), kantong (bag), ataupun pouch (Syarief et al. 1989).
Penggunaan kemasan pouch polietilen pada susu segar dan UHT diperkenalkan
pada awal tahun 1970-an di Kanada, yang diikuti oleh Amerika Serikat,
Norwegia, dan Meksiko. Dibandingkan dengan kemasan kaku yang umum
digunakan sebelumnya, kemasan fleksibel dapat menghemat biaya penyimpanan
melalui penurunan volume dan bobot kemasan, serta menekan biaya distribusi
lebih dari 60% (Vassila et al. 2002).
2. Fortifikasi
1. Kalsium
Kalsium merupakan mineral penting yang dibutuhkan tubuh dan berfungsi
untuk pembentukan tulang dan gigi. Peranan kalsium yang begitu besar membuat
kalsium banyak digunakan dalam produk pangan berkalsium rendah. Kandungan
kalsium susu kedelai lebih rendah dibandingkan susu sapi. Penambahan kalsium
dalam susu kedelai akan meningkatkan nutrisi susu kedelai. (Koswara, 2006;
Ambarwani, 2013). Untuk mencegah kekurangan kalsium adalah dengan
mengonsumsi makanan tinggi kalsium. Salah satunya adalah susu. Mengonsumsi
susu sangat membantu tubuh dalam mencukupi kebutuhan kalsium harian. Usia
anak-anak sekolah dasar membutuhkan kalsium dalam membantu pertumbuhan
(Augustin et.al., 2003). Anak-anak usia 6-9 tahun membutuhkan asupan kalsium
sebanyak 500-600 mg/hari pada masa pertumbuhan mereka. Anak-anak usia 10-
12 tahun membutuhkan asupan kalsium sebanyak 1000 mg/hari (TDK ADA).
Batas konsumsi kalsium tidak boleh melebihi 2500 mg sehari. Kebutuhan kalsium
yang tidak tercukupi dapat memberikan dampak yang buruk. Kurangnya
konsumsi kalsium dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang rapuh dan
mempengaruhi penyerapan zat besi, Mg dan Zn (Almatsier, 2002). Bahan sumber
kalsium yang banyak digunakan kalsium laktat. Kalsium laktat mempunyai
kelarutan dalam air yang tinggi (9,3 g/l), sehingga paling banyak digunakan dalam
industri minuman. Penggunaan kalsium laktat memiliki dampak yang kurang baik
pada kenampakan fisik produk. Hal ini dikarenakan semakin tinggi jumlah
kalsium laktat yang digunakan maka semakin banyak ion-ion kalsium bebas yang
terdapat dalam larutan. Kalsium laktat sering digunakan untuk fortifikasi kalsium
pada produk minuman dan dapat meningkatkan kandungan kalsium
(Weerawatanakorn, 2015).
2. Besi
Fortifikasi pangan merupakan strategi yang efektif untuk menanggulangi
anemia karena mempunyai unit cost yang lebih rendah dari suplementasi.3
Program fortifikasi besi lebih mudah diterima dibandingkan suplementasi oleh
anak yang mengalami anemia dan terbukti dapat meningkatkan status besi serta
menurunkan anemia.4,5 Salah satu media fortifikasi yang tepat adalah susu karena
dikonsumsi secara luas pada semua kelompok umur. Fortifikasi pada susu tidak
mengakibatkan perubahan yang siginifikan pada warna, rasa dan penampilan.6
Susu yang difortifikasi dengan vitamin A dan besi mempunyai daya cerna secara
in vitro yang lebih tinggi dibandingkan yang difortifikasi besi saja. Efek tambahan
dari vitamin A adalah pada meningkatnya bioaksesibilitas besi
DHA merupakan formula penting yang terdapat dari omega 3 yang mana
sebagian besar kandungan DHA ini terdapat dar seafood. Bebrapa study
menegaskan bahwa omega3 selama masa kehamilan di trimestre pertama yang
bermanfaat untuk perkembangan otak janin dan membantu membentuk jaringan
lemak otak serta menjaga interkoneksi sel-sel syaraf otak (Diana, 2012).
3.4 Potensi / Kasus Penyalahgunaan Label
Ilustrasi
Dijelaskannya Sertifikasi IG semacam merek yang dimiliki perusahaan
dan perorangan penghasil suatu produk istimewa. Keistimewaan itu muncul
karena pengaruh komodotinya, pengaruh dari geografis wilayahnya, dan pengaruh
dari masyarakat itu sendiri.
Mantan Dosen Institut Pertanian Bogor yang dihubungi di Dompu
menuturkan, khusus untuk Susu Kuda Sumbawa, kekhasannya adalah Kuda
Sumbawa bisa hidup di mana pun. Kemudian yang hidup di Sumbawa bagian
timur seperti di Dompu dan Bima, susunya itu memiliki zat antibiotik yang
membunuh bakteri minimal sama dengan penicilin. "Itu ciri khasnya sehingga
berhak mendapatkan sertifikat IG," terang Riyaldi.
Temuan bahwa Susu Kuda Sumbawa bagian timur mengandung antibiotik
tersebut berdasarkan penelitian laboratorium IPB yang bekerjasama dengan
Kemenkum HAM. "Itu sahih, penelitian doktoral dari dokter Diana. Nah,
kekhasan inilah yang menyebabkan pemerintah memberi sertifikat pada Susu
Kuda Liar. Dan penerbitan sertifikat IG sudah sejak tahun 2011," jelad Riyaldi.
Dasar pemberianya lanjut doktor teknik mesin ini, adalah permohonan dari
masyarakat pelaku usaha Susu Kuda Liar yang tergabung di dalam Asosiasi
Peternak Susu Kuda Sumbawa (APSKS). Dipimpin Arifin, beralamat di Desa
Saneo, Kecamatan Woja. "Baru di Dompu yang mendapatkan sertifikat IG,
sedangkan Bima belum karena belum ada pengajuan. Sementara di Kabupaten
Sumbawa mereka memegang sertifikat IG untuk komoditas Madu," tuturnya.
Dengan adanya sertifikat IG, maka nama yang dipakai itu adalah Susu
Kuda Sumbawa, bukan Susu Kuda liar. Jelasnya, penggunaan nama Susu Kuda
Sumbawa berlogo gambar kepala kuda hanya bisa digunakan untuk produk asli
Susu Kuda yang tidak dicampur-campur. Berkualitas bagus dan prosesnya
memenuhi standar operasional prosedur, sebagaimana termuat di dalam buku
persyaratan untuk disebut Susu Kuda Sumbawa. "Kemudian, yang boleh
menggunakan label sertifikat yaitu anggota asosiasi," sebut Riyaldi.
Kalau ada masyarakat yang belum menjadi anggota asosiasi, boleh
menggunakan tapi syaratnya harus bergabung dengan ASPKS. Kemudian
wilayah ternaknya memang wilayah yang disebutkan di dalam persyaratan, yakni
di Sumbawa utamanya di Sumbawa bagian timur, khususnya Dompu dan Bima.
Lalu, standar proses produksinya juga harus ada di Sumbawa bagian timur,
harus bersih, kudanya nanti dibandingkan dahulu, dicuci, kemudian dikeringkan.
Waktu mengambil Susu harus menggunakan sarung tangan, Susunya disaring dua
kali, dan dimasukan didalam botol steril dan berlabel, papar Riyaldi.
Riyaldi mengingatkan kalau ada orang lain yang menggunakan, maka itu
penggunaan palsu dan ancaman pidananya 5 tahun penjara dengan denda 1 milyar
rupiah. "Sertifikat IG langsung dari Pemerintah RI yang mandatnya dipegang oleh
Kemenkumham," ungkapnya.
Riyaldi menambahkan, untuk di Dompu, pemberian sertifikat sejak 2011.
Saat ini sudah 5 tahun dan telah dievaluasi bagaimana perkembangannya. "Hasil
evaluasinya untuk kelompok ternak yang mendapatkan IG berkembang dengan
baik," katanya.
Diana Melva. 2012. Omega3. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 6, No.2 ; 113-
117.
Desatmi. Munandar. Dewi dan Aditya. 2013. Regulasi Klaim Produk Susu Ibu
Hamil. Tugas Akhir, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB.
Bogor.
Hendarsih, I dan Harjunawati. 2017. Metode Dedicated Storage Fifo untuk Bahan
Baku Berkualitas pada PT. Frisian Flag Indonesia Plant Pasar Rebo
Jakarta Timur . JRAA/Volume IV, No 3; 40-56.
Pratama dan Chairy. 2018. Penilaian Konsumen Terhadap Produk Susu Cair
pada Susu Ultra Milk Dan Cimory.Jurnal Manajemen Bisnis dan
Kewirausahaan Vol 2 No 5;1-7.
Priyandani Retno. 2015. Teknologi Proses dan Hasil Pengawasan Produk Susu
Cair. Majalah Keamanan Pangan Vol 27; 15-22.
Putri Rizka dan Amalita. 2020. Pengelompokan Merek Susu Ultra High
Tempherature Berdasarkan Kemiripan Kandungan Gizi Menggunakan
Analisis Biplot. UNPjoMath Vol. 3 No. 1 ISSN: 977 235516589; 75-79.
Putri Virgawati, Prasamatiwi dan Adawiyah. 2015. The Demand and Satisfaction
of Household Consumer in Consuming Powdered Milk in Bandar
Lampung. Jurnal IAA Vol 3 No 4; 402-408.