Anda di halaman 1dari 9

LEGISLASI PANGAN

TERI DAN CUMI KERING BERFORMALIN DITEMUKAN DI 3 KABUPATEN DI KALIMANTAN


SELATAN

Nindya Ayu Pratiwi (2017349051)


Mareta Anindia Putri (2017349055)
Mardhiyah Lestari (2017349068)
Penemuan Teri dan Cumi Kering
Berformalin
 Pada tanggal 13-15 November
2018, Kantor Badan Pengawas
Obat dan Makanan di Kabupaten
Hulu Sungai Utara (Kantor BPOM
di Kab. HSU) melakukan Operasi
Terpadu Lintas Sektor Pasar Aman
dari Bahan Berbahaya
 Dari 10 sampel yang diambil yang
terdiri dari 1 (satu) sampel teri dan
9 (sembilan) sampel cumi kering,
semua sampel Positif mengandung
bahan berbahaya Formalin.
FORMALIN

Formalin merupakan cairan jernih yang tidak


berwarna dengan bau menusuk, uapnya
merangsang selaput lendir hidung dan
tenggorokan dan rasa membakar.
Pemakaian formalin pada makanan dapat
menyebabkan keracunan pada tubuh manusia.
Bahaya Formalin

Mata
Kulit

Terhirup Pencernaan
Regulasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012
Tentang Bahan Tambahan Pangan dan Peraturan
Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016
Tentang Persyaratan Penggunaan Bahan
Tambahan Pangan Perisa, telah dijelaskan dan
disebutkan bahwa formalin merupakan bahan
yang dilarang digunakan sebagai BTP.
Sanksi
Pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat dikenai sanksi
administratif berupa:
peringatan secara tertulis;
larangan mengedarkan untuk sementara waktu dan/atau
perintah untuk penarikan kembali dari peredaran;
 perintah pemusnahan, jika terbukti tidak memenuhi
persyaratan keamanan atau mutu; dan/atau
pencabutan izin edar.

Sedangkan, UU No.8/1999 tentang Perlindungan


Konsumen yang menyebutkan, produsen yang
membahayakan konsumen dapat dikenai hukuman
maksimal lima tahun atau ganti rugi maksimal 2 miliar
rupiah.
Upaya

Edukasi dan Informasi Hukum

Sarana dan Prasarana


Pemeriksaan Rutin
Kesimpulan
Dari hasil Operasi Terpadu Lintas Sektor Pasar Aman dari
Bahan Berbahaya yan dilakukan ole Badan Pengawas Obat
dan Makanan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (Kantor
BPOM di Kab. HSU), semua sampel cumi dan teri kering
positif mengandung bahan berbahaya Formalin.
Upaya yang dilakukan untuk mencegah pemakaian formalin
adalah dengan memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan
Edukasi) mengenai bahan-bahan berbahaya yang tidak boleh
ditambahkan ke dalam pangan, menyedikana sarana dan
prasaranan yan muda dan memadai, membuat UU yang
membuat pelaku jera, dan melakukan pengawasan rutin.
Sanksi yang telah diberikan memberikan Surat Peringatan
dari Kantor BPOM di Kab. HSU.

Anda mungkin juga menyukai