Anda di halaman 1dari 3

Apa itu Susu Pasteurisasi?

Susu pasteurisasi adalah susu sapi segar yang telah melalui proses pemanasan dengan suhu
63° selama 30 menit, tujuan nya untuk membunuh organisme merugikan seperti bakteri
yang ada dalam tubuh.

Susu mengandung komponen nutrisi yang tinggi, sehingga sangat rentan dengan
pertumbuhan bakteri dalam susu.

Maka mengonsumsi susu yang diolah terlebih dahulu dengan cara pasterisasi lebih aman
dari pada mengonsumsi susu segar.

Fakta-fakta dan Manfaatnya

1. Mengurangi risiko penularan penyakit

Mengonsumsi susu pasteurisasi akan mengurangi risiko terhadap penyakit yang timbul dari
susu mentah, yang rentan terhadap mikroba penyakit karena kontaminasi dengan
lingkungan. Hal ini karena proses pasterisasi menghancurkan mikrooganisme yang dapat
muncul dalam susu dan menyebabkan penyakit.

Di antara penyakit tersebut seperti tuberkulosis, demam tifoid, demam kirmizi, sakit
tenggorokan, diptheria dan penyakit gastrointestinal. Pasterisasi juga dimaksudkan untuk
melawan organisme yang menyebabkan susu menjadi asam.

2. Nilai gizinya baik

Banyak yang mengklaim bahwa proses pasteurisasi mengakibatkan semua mikro-


organisme yang baik maupun buruk dalam susu menjadi mati akibat proses
pemanasan. Namun, FDA dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)
Amerika Serikat menyatakan bahwa pasterisasi tidak mengurangi nilai gizi susu.

Pasterisasi tidak membunuh semua mikro-organisme dalam susu, tetapi


dimaksudkan untuk membunuh beberapa bakteri dan membuat beberapa enzim
tidak aktif. Sementara itu, CDC mengakui bahwa pasterisasi menonaktifkan enzim
tertentu dan mengurangi vitamin tertentu seperti vitamin C.

Meski begitu, CDC berpendapat bahwa susu bukanlah sumber utama vitamin C. Jadi, hal
ini tak perlu dikhawatirkan.

3. Susu pasteurisasi telah difortifikasi

Fortifikasi adalah proses penambahan mikronutrien (vitamin dan unsur renik esensial) pada
makanan.
Pasteurisasi dan UHT

Susu yang telah difortifikasi tentu akan menambah gizi lebih pada kandungan susu seperti
vitamin D yang sangat dibutuhkan untuk menguatkan tulang. Selain itu tujuan fortifikasi
digunakan untuk mempertahankan dan memperbaiki sebagian kecil gizi atau nutrisi yang
hilang karena pemanasan.

Susu pasteurisasi merupakan susu sapi segar yang telah dipanaskan dengan suhu tinggi selama
beberapa waktu. Proses ini dilakukan untuk membunuh dan mencegah pertumbuhan berbagai
jenis mikroorganisme penyebab penyakit, seperti bakteri, jamur, dan ragi. Selain itu, proses
pasteurisasi juga bisa memperpanjang usia penyimpanan susu hingga 2–3 bulan.

Mungkin masih banyak dari kita yang belum mengenal perbedaan susu UHT dan
susu full cream. Singkatnya, susu UHT adalah jenis susu yang dibedakan dari proses
pengolahannya, sedangkan susu full cream adalah jenis susu yang dibedakan dari
kandungan lemaknya.

Sebenarnya, susu UHT dan susu full cream tidak dapat dibedakan begitu saja karena istilah
kedua susu tersebut tidak merujuk pada satu golongan susu yang sama. Semua jenis susu
bisa saja menjadi susu UHT, termasuk susu full cream. Untuk lebih jelasnya, simak
penjelasan berikut.

Perbedaan Susu UHT dengan Susu Full Cream

Susu UHT (ultra-high temperature) adalah semua jenis susu yang diolah dengan cara
dipanaskan pada suhu tinggi, yakni sekitar 135 derajat Celsius selama 1–2 detik. Metode
ini dilakukan dengan tujuan untuk membunuh bakteri yang ada pada susu, sehingga susu
aman dikonsumsi dan memiliki umur simpan yang lebih lama.

Sementara itu, susu full cream adalah susu yang kandungan lemak aslinya tetap
dipertahankan. Oleh sebab itu, susu full cream masih mengandung kadar lemak yang
tinggi, yakni sekitar 8 gram per gelasnya. Karena kadar lemaknya yang tinggi, susu ini
memiliki rasa yang gurih dan legit.

Sebenarnya, susu jenis apa pun memiliki kandungan nutrisi yang hampir sama, mulai dari
protein, lemak, karbohidrat, vitamin, kalsium, fosfor, kalium, magnesium, hingga zat besi.
Namun, jumlah masing-masing nutrisinya mungkin sedikit berbeda pada setiap jenis susu.

Anda mungkin juga menyukai