Anda di halaman 1dari 23

Laporan Akhir Hari : Selasa

MK. Ilmu Pangan Tanggal : 5 maret 2019

susu
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Kelas 1A

Adelina Dwi Maharani P031813411001


Dinda Syavira Putri Lubis P031813411008
Fatni Delfi P031813411012
Putri Rahayu P031813411026
Rita Ade Kusmiati P031813411030

Dosen Pembimbing :
Sri Mulyani, S.TP, M.Si
Esthy Rahman Asih, S.TP, M.Sc

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Susu adaalah cairan berwarna putih yang disekresikan oleh kelenjar mammae
(ambing) pada binatang mamalia betina, untuk bahan makanan dan sumber gizi bagi
anaknya. Sebagian besar susu yang konsumsi manusia berasal dari sapi, yang biassa
disebut susu sapi. Sedangkan susu ternak lainnya biasanya diikuti nama ternak asal
tersebut, misalnya susu kerbau, susu kambing, susu unta dan sebagainya dan susu
manusia disebut ASI atau dapat disebut air susu ibu. (Sediaotema, 1985)
Susu adalah sumber zat gizi yang baik untuk tubuh. Didalam susu terdapat zat
gizi karbohidrat berupa lakrosa. Zat gizi kainnya yang dikandung oleh susu adalah
lemak , sumber vitamin lrut lemak seperti Vitamin A , Vitamin E , dan Vitamin D.
Suus juga menjadi sumber asam lemak esensial dan hormon susu adalah sumber
kalsium dan fosfor yang sangat baik, yang penting untuk pertumbuhan tulang dan
gigi. Mineral seperti magnesium , zat besi, kalium , yodium, natrium, selenium , dan
zinc juga terkandung didalam susu.
Selain bermanfaat untuk pertumbuhan tulan dan gigi , susu diketahui
mendatangkan manfaat untuk optomalisasiproduk melatonin . melatonin adalah
hormone yang dihasilkan oleh kelenjar pineal pada malam hari. Melatonin akan
membuat tubub merasa ngantuk dan kemudian tubuh bisa beristirhat dengan baik.
Susu bermaanfaat untuk meminimalisir dampak keracunan logam berat yang secara
tidak sengaja masuk kedalam tubuh karena lingkungan yang terpolusi . Selain itu susu
dapat juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju,
susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.
(khomsan,2004)
1.2 Tujuan Pratikum
1. Menentukan persamaanan perbedaan berbagai jenis telur berdasarkan ciri-
cirinya.
2. Mengidentifikasi tanda-tanda kesegaran/kerusakan telur.
3. Mampu menentukan mutu telur.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Susu merupakan salah satu minuman yang memiliki banyak kandungan bergizi
yang baik untuk kesehatan tubuh. Minuman yang satu ini bukan sekadar asupan
cairan tapi juga sebagai sumber nutrisi terlengkap yang diperlukan oleh tubuh. Selain
mengonsumsi susu, tak ada salahnya bila kamu sesekali mengonsumsi susu kental
manis. Produk susu kental manis masih memiliki kandungan susu yang diolah dan
ditambahkan gula. Sebaiknya dikonsumsi untuk anak-anak yang usianya di atas 6
tahun dan bukan merupakan produk susu yang bisa dikonsumsi untuk menambah
asupan gizi, tapi lebih kepada produk untuk pelengkap sajian. Meskipun kandungan
gizi pada susu kental manis ini tak seperti yang terdapat pada susu lainnya, namun
susu kental manis pun masih bisa tetap dikonsumsi. Susu menjadi konsumsi umum
semua kalangan dan telah diedukasi manfaatnya ke masyarakat melalui konsep pola
makan 4 sehat 5 sempurna.

Susu mengandung bermacam-macam unsure dan sebagian besar terdiri dari zat
makanan yang juga diperlukan bagi pertumbuhan bakteri. Oleh karenanya
pertumbuhan bakteri dalam susu sangat cepat, pada suhu yang sesuai. Jenis-jenis
Micrococcus dan Corybacterium sering terdapat dalam susu yang baru diambil.
Pencemaran berikutnya timbul dari sapi, alat-alat pemerahan yang kurang bersih dan
tempat-tempat penyimpanan yang kurang bersih, debu, udara, lalat dan penanganan
oleh manusia(Buckle, et. al., 1987). Emulsi lemak yaitu globula pada susu dikelilingi
globula yang mengandung glikoprotein, lipid polar, sterol dan beberapa enzim
termasuk xanthine oksida. Sayangnya akibat dengan adanya membrane tersebut maka
struktur dapat dengan mudah rusak pada saat ada tekanan dan pendinginan
(Robinson, 1987).
Kualitas mikrobial dalam susu segar sangat penting bagi penilaian dan produksi
produk susu yang berkualitas. Susu dapat disebut telah rusak apabila terdapat
gangguan dalam tekstur, warna, bau dan rasa pada kondisi dimana susu tersebut
sudah tidak patut lagi dikonsumsi oleh manusia. Kerusakan yang disebabkan oleh
mikroorganisme dalam makanan sering melibatkan degradasi dari zat zat nutrisi
seperti protein, karbohidrat dan lemak, baik oleh mikroorganisme itu sendiri maupun
enzim yang diproduksinya. Air susu mengandung tiga komponen karakteristik yaitu:
laktosa, kasein, dan lemak susu. Disamping mengandung bahan-bahan lainnya
misalnya air, mineral, vitamin, dan lainnya. Banyaknya tiap-tiap bahan didalam air
susu berbeda-beda tergantung spesies hewan; komposisi dipengaruhi oleh banyak
sekali faktor genetic dan lingkungan (Budi, 2006).

Sebagai produk metabolisme tubuh mamalia, susu sapi mengandung komposisi


seperti air, lemak, protein, karbohidrat, mineral, laktosa, dan bahan lainnya. Lemak
yang terkandung pada susu membuat cairan tersebut memiliki syarat tertentu terkait
ketahanan serta kandungan yang dimiliki. Lemak atau butterfat yang terkandung pada
susu sapi segar sekitar 3,25 persen. Namun, ketika susu sapi segar akan dibuat susu
instan, maka kandungan lemak ini perlu diperhatikan karena akan memengaruhi
kualitas susu bubuk yang dihasilkan. Ada tiga jenis susu yang sering sekali
tercantum pada kemasan namun jarang diperhatikan konsumen. Ketiga jenis susu ini
pada dasarnya sama-sama berasal dari susu sapi. Namun mereka mengalami proses
pengambilan lemak sehingga kadarnya berkurang.

Susu segar yang akan diminum harus melalui pasteurisasi terlebih dahulu guna
mencegah penularan penyakit dan mencegah penularan penyakit dan mencegah
kerusakan karena mikroorganisme. Dalam proses pasteurisasi, susu dipanaskan pada
suhu 65oCelcius selama 30 menit. Laktosa adalah satu-satunya karbohidrat pada
susu. Secara kimia sebuah molekul dari laktosa diproduksi dari gabungan antara stu
glukosa dan satu galaktosa sisa yang dihasilkan oleh sebuah α-lactalbumin yang
bergantung pada enzim. Galaktosa dalah derivat hampir sama seperti glukosa tetapi
bagian kecil yang bersal dari asetat dan gliserol (Mc Donald, et. al., 2002).

 Uji reduktase methylen blue


  Uji reduktase methylen blue digunakan untuk mengukur aktifitas bakteri yang
terdapat di dalam susu, dan dapat pula digunakan untuk memperkirakan jumlah
bakteri dalam susu. Uji reduktase ini berdasarkan atas aktivitas mikroba dalam susu
sehingga menghasilkan senyawa pereduksi yang dapat mengubah warna biru
methylene blue menjadi putih jernih. Makin lama perubahan warna dari biru menjadi
putih berarti aktivitas bakteri kecil atau jumlah bakteri sedikit dan susu mempunyai
mutu yang baik. Sehingga dalam pengujian ini dikategorikan menjadi 4 yaitu

a.   Mutu sangat baik jika lama reduktase lebih dari 8 jam dengan perkiraan jumlah
bakteri kurang dari 500 ribu / ml
b.   Mutu susu baik apabila lama reduktase 6 sampai 8 jam dengan perkiraan jumlah
bakteri 1 sampai 4 juta / ml
c.       Mutu susu cukup baik apabila lama reduktase  2sampai 6 jam dengan perkiraan
jumlah bakteri 4 sampai 20 juta/ml
d.      Susu bermutu rendah apabila lama reduktase kurang dari 2 jam dengan perkiraan
jumlah bakteri lebih dari 29 juta / ml

 Uji Agar Tuang


jumlah bakteri dalam susu dapat ditentukan dengan metode standar plate count
test ( PCT ). Media pertumbuhan untuk bakteri digunakan platecount agar (PCA)
dengan inkubasi pada suhu 370 c selama 48 jam. Perhitungannya dengan menghitung
koloni yang tumbuh dalam satuan colony foring unit /ml (cfu/ml). jumlah bakteri
diperkirakan dengan mengalihkan jumlah koloni yang tumbuh dengan
pengencerannya masing- masing
 Uji Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman adalah angka yang menunjukkan jumlah milliliter larutan
NaOH 0,25N yang dibutuhkan untuk penetralan 100 ml susu dengan 2 ml
phenopthaline sebagai indikator. Susu segar umumnya mempunyai pH sekitar 6,5
sampai 6,7 , penentuan pH dapat dilakukan dengan menggunakan pH meter.
Penentuan keasaman dapat ditentukan dengan metode mans acid test yaitu
menentukan persen keasaman setara asam laktat didasarakan oleh kerusakan
mikrobilogis, sehingga menyebabkan susu menjadi asam

 Uji Massa Jenis


Berat jenis suatu bahan adalah perbandingan antara berat bahan tersebut dengan
berat air pada volume dan suhu yang sama. Berdasarkan batasan ini, maka berat jenis
tidak bersatuan. Berat jenis susu rata – rata 1,0320. Berat jenis susu dipengaruhi oleh
kadar padatan total dan bahan padatan tanpa lemak. Kadar padatan total susu
diketahui jika diketahui berat jenis dan kadar lemaknya. Berat jenis susu biasanya
ditentukan dengan menggunakan laktodensimeter atau laktometer. Laktodensimeter
adalah hidrometer dimana skalanya sudah disesuaikan dengan berat jenis susu.
Prinsip kerja alat ini mengikuti hukum archimides yaitu jika suatu benda dicelupkan
ke dalam suatu cairan, maka benda tersebut akan mendapat tekanan keatas sesuai
dengan berat volume cairan yang dipindahkan( diisi). Jika laktometer dicelupkan
dalam susu yang rendah berat jenisnya, maka laktometer akan tenggelam lebih dalam
jika dibandingkan jika laktodensimeter tersebut dicelupkan ke dalam susu yang berat
jenisnya tinggi. Berat jenis susu yang dipersyaratkan dalam SNI 01-3141-1998 adalah
minimal 1,0280 sehingga dapat diketahui bahwa susu tidak memenuhi syarat yang
ditetapkan oleh SNI 01-3141-1998.

Warna susu berkisar dari putih kebiru-biruan sampai kuning keemasan. Warna
susu tersebut dipengaruhi oleh jenis hewan, pakan, jumlah lemak atau padatan yang
terdapat di dalam susu. Susu dalam jumlah besar terlihat keruh, sedangkan dalam
bentuk lapisan tipis tampak sedikit transparan. Warna putih susu merupakan refleksi
cahaya globula-globula lemak, kalsium kasienat, dan koloid fosfat. Warna kuning
keemasan pada susu disebabkan karena adanya pigmen karoten. Warna kuning pada
susu juga sangat tergantung pada pakan hewan. Pakan yang tinggi karoten, seperti
wortel dan daun hijau menyebabkan warna susu menjadi lebih kuning. Susu segar
yang normal berasa agak manis dan memiliki aroma yang spesifik. Aroma susu akan
hilang jika susu didiamkan beberapa jam atau susu diletakkan pada suhu rendah. Susu
merupakan bahan makanan yang sangat mudah menyerap bau. Oleh karena itu, dalam
penanganan susu pada saat pemerahan dan penyimpanan perlu dijaga, misalnya
dengan menjaga kebersihan kandang ataupun ruang penyimpanan, tidak meletakkan
susu bersamaan dengan bahan makanan yang berbau tajam.
Berikut adalah jenis-jenis susu yang bisa dikonsumsi :

1. Full Cream
Mengandung 4% lemak dan umumnya banyak mengandung vitamin A dan vitamin
D.

2. Low Fat
Susu rendah lemak, karena kandungan lemaknya hanya setengah dari susu full
cream

3.UHT
Merupakan singkatan dari Ultra-High Temperature-Treated. Susu jenis ini adalah
susu yang dipanaskan dalam suhu tinggi (140° C) selama 2 detik yang kemudian
langsung dimasukkan dalam karton kedap udara. Susu ini dapat disimpan untuk
waktu yang lama.

4. CLA
Susu ini bermanfaat bagi orang yang ingin merampingkan tubuh. Kepanjangan
dari CLA adalah Conjugated Linoleic Acid yang akan membantu dalam
pembentukan otot dan mempercepat pembakaran lemak.

5. Skim
Susu yang kandungan lemaknya lebih sedikit lagi, kurang dari 1%.

6. Susu Evaporasi
Yaitu susu yang telah diuapkan sebagian airnya sehingga menjadi kental. Mirip
dengan
susu kental manis, tetepi susu jenis ini rasanya tawar.

7. Susu Pasteur
Susu yang melalui proses pasteurisais (dipanaskan) 65° sampai 80° C selama 15
detik
untuk membunuh bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit.

8. Flavoured
Sebenarnya susu full cream atau low fat yang ditambahkan rasa tertentu untuk
variasi.
Misalnya susu coklat, strawberry, pisang, dan rasa lainnya. Umumnya memiliki
kandungan gula yang lebih banyak karena penambahan rasa ini.

9. Calcium Enriched
Susu yang ditambah dengan kandungan kalsium dan kandungan lemaknya telah
dikurangi.

Macam Macam Susu :

1. Susu Sapi

Susu sapi adalah tipe susu yang paling mudah untuk ditemui. Susu tipe ini
memiliki tak sedikit kegunaaan khususnya untuk menambah kepadatan tulang
dampak tingginya kalsium di dalamnya.
2. Susu Kacang Almond

Susu kacang almond adalah sumber magnesium yang paling baik untuk
menambah kepadatan tulang. Kegunaaan lain dari susu kacang almond adalah
sanggup menambah sistem kekebalan tubuh.
3. Susu Kedelai

Susu yang terbuat dari kacang kedelai ini tak jarang dijadikan pilihan bagi
mereka yang tak terlalu menyukai susu sapi. Kacang kedelai kaya bakal protein serta
serat yang baik untuk pencernaan.

4. Susu Beras

Susu beras nyatanya berguna untuk menurunkan berat badan dengan cepat.

5. Susu kacang mete


Secangkir susu kacang mete sanggup memenuhi 38% kebutuhan tembaga di
dalam tubuh Anda. Kegunaaan lain dari susu kacang mete merupakan untuk
menguatkan tulang serta jaringan.

6. Susu Hemp Milk

Susu tipe ini dapat dikonsumsi bagi mereka yang juga alergi kepada kacang-
kacangan. Susu yang terbuat dari biji rami ini berguna untuk menambah sistem
kekebalan tubuh sebab tingginya asam lemak omega di dalamnya.

7. Susu Kerbau

Susu kerbau mengandung jumlah kolesterol yang lebih rendah serta tak sedikit
protein, kalsium, besi, serta fosfor.
8. Susu oatmeal

Manfaat dari susu yang terbuat dari biji gandum ini adalah bebas dari kolesterol
dan laktosa.

9. Susu Kambing

Susu kambing juga bisa dijadikan pilihan dari susu sapi. Susu kambing
menolong mencegah penyakit alzheimer serta mengandung kalsium yang lebih tinggi
dibandingkan dengan susu sapi.
Berdasarkan kandungan lemaknya, susu dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

 Whole Milk

Whole milk adalah susu segar yang tanpa pengolahan apapun di dalamnya.
Susu jenis ini mengandung lemak susu setidaknya 3,25 persen. Susu jenis whole milk
yang kemudian mengalami pasteurisasi disebut sebagai full-cream, karena lemaknya
tidak disingkirkan namun terjadi pengurangan kandungan air sehingga tekstur lebih
kental.

 Low-fat Milk

Lowfat milk atau susu rendah lemak, mengandung lemak antara 0,5-2 persen.
Namun biasanya yang banyak dijual di pasaran adalah susu dengan kandungan 1-2
persen lemak.

 Skim Milk

Skim milk adalah susu dengan kandungan lemak paling sedikit, yaitu 0,5
persen. Tapi biasanya yang terjual di pasaran mengandung 0,1 persen lemak. Susu
jenis ini juga kerap disebut sebagai non-fat milk.

Klasifikasi susu yang baik adalah :

 ASI alias air susu ibu  yang merupakan minuman terbaik untuk bayi.
 Susu murni pasteurisasi, karena proses pasteurisasi yang sangat cepat membuat zat
gizi yang rusak lebih sedikit atau minimum, serta komposisinya sangat dekat
dengan susu yang diproduksi oleh sapi.
 Jika memang susu pasteurisasi tidak ada maka pilihlah susu UHT (Ultra High
Temperature), susu UHT ini tidak memiliki pengawet tapi ia mampu bertahan di
suhu ruang. Namun kedua susu ini disarankan untuk anak usia di atas 5 tahun.
Untuk anak di bawah usia 1 tahun tidak disarankan minum susu murni, karena ada
perbedaan bentuk protein di ASI dengan protein dalam susu murni. Hal ini karena
kesiapan pencernaan anak tidaklah sama.
 Urutan selanjutnya ditempati oleh susu bubuk
Hal ini karena adanya fortifikasi yang perlu dilakukan untuk melengkapi
kandungan nutrisi yang hilang akibat proses pengeringan. Susu bubuk ini
sebaiknya hanya dikonsumsi apabila susu segar tidak dapat ditemukan.
 Susu kental manis
Walaupun sebenarnya ini tidaklah masuk ke dalam kategori susu karena ia
memiliki kandungan lemak dan juga gula yang tinggi, namun rendah protein dan
kalsium.

Kandungan gizi pada susu :

 Mineral

Yang paling diingat jika berbicara soal kandungan gizi pada susu adalah
kalsium. Sumber kalsium tertinggi ada pada susu. Nutrisi yang termasuk dalam
kelompok mineral ini berfungsi dalam proses mineralisasi gigi dan sebagai bahan
pembentuk tulang. Karena itu, kalsium sangat baik untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan tulang dan membantu membuat gigi menjadi lebih kuat dan sehat, baik
pada gigi susu, masa pertumbuhan gigi dewasa, bahkan pada saat kamu mencapai
usia dewasa. Setelah gigi tumbuh, gigi-geligi memerlukan kalsium sehingga bisa
berkembang dengan baik. Kandungan gizi pada susu bukan hanya kalsium. Ada pula
fluor yang merupakan mineral penting untuk pertumbuhan dan mempertahankan
kesehatan tulang dan gigi selain kalsium. Fungsi fluor sebagai bahan pembentuk
kristal hydroxyapatite  dan mencegah gigi mengalami demineralisasi, yakni
berhentinya proses mineralisasi, dan tulang-tulang atau jaringan keras tubuh menjadi
rapuh saat gigi terkena asupan makanan atau minuman yang memiliki rasa asam.
 Protein

Pada umumnya, kandungan protein dalam susu sebanyak 3,2 gram. Protein
dalam susu memiliki kemampuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh kamu.
Selain itu, protein juga memiliki kemampuan memberi asam amino utama pada tubuh
yang berguna membentuk jaringan tubuh dan membangun sel-sel tubuh yang
beragam.

 Lemak

Lemak juga menjadi salah satu kandungan gizi pada susu. Tenang saja, lemak
yang ada pada susu termasuk dalam lemak sehat yang tidak dapat meningkatkan
kamu terkena penyakit kardiovaskular. Sebaliknya, lemak susu bisa menurunkan
risiko obesitas yang secara tidak langsung menurunkan risiko penyakit jantung.
Bentuk lemak susu adalah cair sehingga mudah dicerna. Jumlah lemak pada susu ada
sekitar 3,5 gram sedikit lebih banyak dari kandungan proteinnya.

 Laktosa

Laktosa merupakan gula yang mengandung dua unsur yaitu glukosa dan
galaktosa. Laktosa sendiri pun masih tergolong karbohidrat yang aman dikonsumsi
oleh tubuh. Tanpa adanya karbohidrat, tubuh akan cepat lelah, lemas, lesu dan letih.
Laktosa tidaklah begitu manis dan membuat aman diminum oleh pengidap diabetes.

 Vitamin

Vitamin juga ada dalam kandungan gizi pada susu. Vitamin yang terdapat pada
susu diantaranya  vitamin B1 yang bermanfaat untuk membantu dalam mengonversi
karbohidrat menjadi glukosa yang akan menghasilkan energi untuk berbagai fungsi
dalam tubuh. Ada pula vitamin B1 yang berguna mempertahankan fungsi syaraf dan
kesehatan jantung. Vitamin C juga ada pada susu yang mampu memperbaiki jaringan
sel kulit, mencegah naiknya tekanan darah, meningkatkan kesehatan mata, mencegah
penyakit dan melawan sel kanker, meningkatkan mood, menurunkan risiko terjadinya
serangan jantung, mengurangi komplikasi pilek, mencegah stroke, dan mencegah
penuaan dini.

BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Waktu : 09.10 – Selesai
Hari : Selasa, 26 februari 2019
Tempat : Lab. Pangan Poltekkes Kemenkes Riau

3.2 Alat dan Bahan


Bahan : Susu
Alat : Kertas HVS, Saringan, Corong, Kapas, Tabung
Reaksi,

3.2 Prosedur

Larutkan susu bubuk sebanyak 30 gram


dengan 100 ml air hangat (80’c)

Teteskan susu pada secarik kertas


Lakukan pengamatan secara organoleptik HVS
BAB IV
HASIL
No Jenis Uji organoleptik kelengke Endapan/ Uji daya Uji
susu tan kotoran pemecaha daya
n protein reduksi
warna aroma Rasa
1 Susu Putih vanilla Sedikit lengket Tidak ada Ada Lama
bubuk tulang manis endapan gumpalan
skim
2 Susu Putih vanilla Sedikit Lengket Tidak ada Tidak ada Warna
bubuk keruh manis endapan gumpalan cepat
full berubah
cream
3 Susu Putih segar Sedikit lengket Tidak ada Ada Lama
instan gading manis kotoran gumpalan

4 Full Putih segar Sedikit Kasein Tidak ada Sedikit Lama


cream tulang manis tinggi gumpalan
5 Skim cream Khas Hamba Tidak Tidak ada Tidak ada Lama
cair susu r lengket kotoran gumpalan

6 yogurt cream Khas Asam lengket Tidak ada Sedikit Lama


susu kotoran gumpalan

7 yakult Putih segar Asam Sedikit Tidak ada Ada Lama


tulang kelat lengket endapan gumpalan

8 dadih putih masa Asam lengket Tidak ada Terjadi Lama


m endapan gumpalan

BAB V
PEMBAHASAN
Susu berarti cairan bergizi yang di hasilkan oleh kelenjer susu dari mamalia
betina.susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna
makanan padat. Air susu merupakan bahan makanan yang tersusun oleh zat-zat
makanan dengan proporsi yang seimbang. Penyusun utama ialah air, protein, lemak,
karbohidrat. Komposisi air susu dapat dipengaruhi dari kurangnya pengadukan dalam
pegambilan contoh.

Uji mutu susu penting dan harus dikerjakan untuk menghindari pemalsuan atau
sebab-sebab lain yang mengakibatkan susu tidak murni, pengujian mutu susu
dikerjakan dengan menentukan sifat-sifat dan pengujian biologis air susu. Pada
praktikum kali ini kelompok 1 mendapatkan susu bubuk skim yaitu susu yang sering
di konsumsi oleh masyarakat. Dalam praktikum kali ini kami melihat warna,
aroma,rasa, kelengketan, endapan / kotoran, uji daya pemecahan protein dan uji daya
reduksi. Dalam melihat aroma dan rasa dilakukan dengan penciuman dan pencicipan
yang didapat hasil yaitu bahwa susu memiliki aroma vanilla dan rasanya sedikit
manis. uji kelengketan bisa dengan menggunakan secarik kertas HVS, kemudian
tempelkan paya permukaan kayu, gelas atau logam. Kasein susu yang semakin tinggi
mengakibatkan kertas semakin lengket bila di tempel. Setelah di uji ternyata susu
bubuk skim lengket.setelah itu uji endapan / kotoran yaitu saring sebanyak 250 ml
sampel memalui corong yang sudah diberi kapas. Adanya kotoran merupakan
indikator penanganan yang tidak baik. Setelah di amati ternyata susu bubuk skim
tidak ada endapan / kotoran.

Uji daya pemecah protein secara fisik dengan memasukkan 10 ml susu ke dalam
tabung reaksi,kemudian panaskan tabung reaksi dengan suhu 70ᵒ C. Apabila dalam
waktu singkat kelihatan gumpalan-gumpalan dalam susu maka susu dikatakan masih
baik kualitasnya. Apabila dalam waktu yang lama penggumpalantidak terjadi berarti
protein di dalam sus sudah mengalami perubahan atau pemecahan pemeriksa ini
disebut dengan COB (cold on boilding test).ternyata di dalam susu bubuk skim
. terakhir uji daya reduksi, sediakan sus segar sebanyak 10 ml ke tabung reaksi,
tambahkan 1 ml metil blue 1 % kocok hingga merata, panaskan pada suhu 37ᵒ C.
Amati perubahan warna setelah 10 menit, makin lama hilangnya warna biru berarti
susu semakin baik. susu bubuk skim ternyata
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN

Sesuai dengan praktikum yag dilakukan maka dapat disimpulkan:

1. Mutu susu yang baik adalah memiliki warna yang putih tulang.
2. Aroma yang baik yaitu baunya khas susu (vanilla).
3. Susu yang baik sedikit mengandung kasein,tidak memiliki kotorandan
kelihatan gumpalan-gumpalan.

SARAN

Mengenai ketersediaan alat-alat sehingga praktikum dapat berjalan dengan baik dan
benar. Serta dalam melaksanakan setiap prosedur harus dilakukan dengan sungguh-
sungguh agar hasilnya maksimal.

Anda mungkin juga menyukai