Gifari Muhasibi
NPM: 2104290125
Dosen : Wahyuni Umami S.P., M.P
Tuti Wardani Siregar S.P.,M.Si
Widya
LABORATORIUM DASAR
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA
UTARA
MEDAN
2021
Susu yang dikonsumsi oleh manusia sebagian besar berasal dari sapi
perah,
karena jenis ternak ini adalah penghasil susu yang potensial. Ternak
lain seperti
kerbau, kambing, domba dan kuda juga menghasilkan susu, tetapi
masih dalam
jumlah terbatas. Susu yang berasal dari sapi perah lazim disebut
susu, sedangkan
susu dari ternak yang lain diberi sebutan sesuai dengan nama hewan
penghasilnya. 5Sebagai contoh, susu dari kerbau disebut susu kerbau
dan susu dari kambingdisebut susu kambing (Mohamad, 2002). Susu
sapi mengandung semua bahan
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak sapi yang dilahirkan. Susu
juga sebagaibahan minuman manusia yang sempurna, karena di
dalamnya mengandung zatgizi dalam perbandingan yang optimal,
mudah dicerna dan tidak ada sisa yangterbuang (Girisonta, 1995).
Susu terdiri dari tiga komponen utama yaitu air, lemak dan protein.
Disamping itu susu adalah bahan makanan yang sempurna karena
mengandung protein, lemak, karbohidrat (laktosa), vitamin, dan
garam anorganik. Dalam susu terdapat fosfat baik sebagai protein
maupun sebagai ion posfat anoorganik. Kesegaran susu dapat
ditandai dengan masih aktifnya enzim-enzim yang terdapat
didalamnya, diantaranya amylase, lipase, peroksidase, katalase, dan
sebagainya (Atmaja S. 2011). susu adalah cairan bergizi berwarna
putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia dan manusia. Susu
adalah sumber gizi utama bagi bayi. Susu memiliki banyak fungsi dan
manfaat untuk umur produktif, susu membantu pertumbuhan
mereka sementara itu susu juga membantu menopang tulang agar
tidak keropos. Warna susu bergantung pada jenis ternak dan
makanan. Warna putih merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-
butiran lemak, protein dan lemak yang ada di dalam susu, lemak dan
betakaroten yang larut menciptakan warna kuning (Basya, S. 2004).
Susu sapi secara alami merupakan sumber yang kaya kalsium,
vitamin D dan potassium. Satu gelas susu mengandung 150 kalori
dan 8 gram lemak. Kadar lemak jenuh dalam segelas susu cukup
besar yaitu sekitar 5 gram. Jumlah kalori dan lemak yang anda
peroleh akan semakin tinggi apabila mengkonsumsi 3 gelas susu
sehari. Jumlah lemak pada susu bervariabel termasuk lemak jenuh,
lemak pada susu hanya 1- 2% saja (Buckle, K.A., R.A. Edward, G.H.
Fleet, dan M. Wootton. 2007). Protein susu terbagi menjadi dua
kelompok utama yaitu kasein yang dapat diendapkan oleh asam dan
enzim rennin dan protein whey yang dapat mengalami denaturasi
oleh panas pada suhu kira-kira 65oC. kasein adalah protein utama
susu yang jumlahnya mencapai kira-kira 80% dari total protein.
Kasein terdapat dalam bentuk kasein kalsium. Senyawa kompleks
dari kalsium posfat dan terdapat dalam bentuk partikel-partikel
kasein dalam susu segar nampak sebagai bulatan-bulatan yang
terpisah dengan garis tengah sekitar 10-200 milimikron (Grahatika,
R. 2009). Kasein didefinisikan sebagai golongan heterogen
fosfoprotein yang diendapkan dari susu skim pada pH 4,6 dan suhu
20oC. protein yang tetap berada dalam larutan, disebut protein
serum atau protein dadih., dapat dipisahkan menjadi fraksi
laktoglobulin dan laktalbumin klasik dengan cara
persetengahjenuhan memakai ammonium sulfat atau dengan cara
penjenuhan dengan magnesium sulfat. Akan tetapi pemisahan ini
hanya mungkin dilakukan pada susu yang tidak dipanaskan. Setelah
pemanasan, misalnya dengan pendidihan, sekitar 80% dari protein
dadih akan mengendap dengan kasein (Gustiani, E. 2009).
BAHAN DAN ALAT
Bahan :
Susu segar (Sapi & Kambing)
NaOH
Eter
Metil Blue
Formaldehid
CuSO4
Fehling A dan Fehling B
HNO3
AgNO3
Air
Alat :
Tabung Reaksi
Rak tabung
Pipet tetes
Lampu bunsen
Penjepit
Kaca arloji
Beker glass
Spatula
PROSEDUR PRAKTIKUM
Membran Protein
Susu Sapi + NaOH + Eter → Membran Putih
Susu Kambing + NaOH + Eter → Membran Putih
Penentuan Enzim Scardinger
Susu Sapi (dipanaskan) + Metil blue + Formaldehid → ↓
Biru tua
Susu Kambing (dipanaskan) + Metil blue + Formaldehid
→ ↓ Biru tua
Susu Sapi + Metil blue + Formaldehid → Biru tua
Susu Kambing + Metil blue + Formaldehid → Biru tua
Test Biuret
Susu Sapi + NaOH + CuSO4 → Ungu
Susu Kambing + NaOH + CuSO4 → Ungu tua
Penentuan Gula dan Garam
Susu Sapi + F.A + F.B → Biru muda
Susu Kambing + F.A + F.B → Biru muda
Susu Sapi + AgNO3 + HNO3 → Larut (sebagian)
Susu Kambing + AgNO3 + HNO3 → Larut (sebagian)
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Mutu fisik susu sapi segar ditinjau dari kualitas yaitu dari rasa, aroma
dan warna yang belum mengalami perubahan dari sifat susu normal,
begitu juga dengan kandungan protein kasar dan nilai pH. Sehingga
dapat direkomendasikan bahwa susu sapi segar ini layak dan aman
dikonsumsi jika dilakukan proses pasteurisasi terlebih dahulu.
Faktor yang menyebabkan belum terpenuhinya kriteria mutu secara
keseluruhan sesuai dengan SNI susu segar adalah kebutuhan jumlah
dan jenis pakan yang tidak terpenuhi, penerapan sanitasi dan
hygiene.
DAFTAR PUSTAKA