SUSU
Disusun oleh :
Kelompok I
D3 Gizi Tingkat 1A
Aghnia Syakiira (P032313411003)
Amelia Putri (P032313411007)
Elisa Yobelina (P032313411017)
Layra Martfarenza (P032313411025)
Nurul Azizah (P032313411033)
Riski Maulidar Azhari (P032313411038)
Dosen Pengampu:
Sri Mulyani, STP, M.Si
Dewi Rahayu, SP, M.Si
JURUSAN GIZI
2023
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Susu instan adalah susu yang cepat dalam penyajian dan bisa untuk segera
dikonsumsi. Salah satu bentuk susu instan adalah susu bubuk dan susu kental
manis. Susu bubuk adalah susu yang berasal dari susu segar baik dengan atau
tanpa rekomendasi zat lain seperti lemak atau protein yang kemudian dikeringkan.
Umumnya pengeringan dilakukan dengan menggunakan spray drayer atau roller
drayer. Umur simpan susu bubuk maksimal 2 tahun dengan penanganan yang baik
dan benar (Miftahudin, 2009).
Untuk memenuhi pasar susu yang begitu besar, pengusaha terus berupaya
untuk mengembangkan usahanya. Dalam persaingan yang begitu kuat, para
pemilik perusahaan terdorong untuk melakukan inovasi baru terhadap produknya
guna merebut pasar. Salah satu cara mengenal pasar sasaran adalah dengan cara
mengenal konsumen melalui tipe-tipe perilaku konsumen yang menjadi
sasarannya. Sofa (2008), mengemukakan ilmu perilaku konsumen dibutuhkan
untuk mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan
tersebut sehingga pemasar mampu menyusun dan mengimplementasikan strategi
pemasaran yang tepat untuk karakteristik yang menjadi target pasar.
Perilaku konsumen yang satu dengan yang lainnya tidak sama dan
berubah-ubah setiap saat, maka perilaku konsumen dalam membeli harus
dipelajari secara terus menerus, mengingat situasi dan kondisi persaingan pasar
yang semakin kompetitif. Seperti halnya untuk susu yang telah memiliki pangsa
pasar yang bagus di kalangan konsumen. Berdasarkan uraian tersebut,
mempelajari tipe perilaku konsumen menjadi penting khususnya bagi produsen
dan pemasar guna menghasilkan susu yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Susu UHT (Ultra High Temperature Milk) full cream adalah produk susu
yang diperoleh dengan cara susu pada suhu tidak kurang dari 135˚C selama 2-5
detik dan segera dikemas dalam wadah steril secara aseptis (pembebasan dari
mikroorganisme biologis dengan cara dipanaskan pada suhu lebih dari 100˚C).
Susu UHT adalah susu segar atau susu rekonstitusi atau susu rekombinasi yang
disterilkan pada suhu tidak kurang dari 135°C selama 2 detik dan segera dikemas
dalam kemasan steril. Pemanasan suhu tinggi dimaksudkan untuk membunuh
bakteri sehingga mengakibatkan citarasa susu yang dihasilkan tidak terlalu bagus,
akan tetapi kelebihan kandungan gizinya diformulasikan menyerupai susu segar
dan susu formula bubuk.
Kandungan lemak susu tidak kurang dari 3,25% dan kandungan padatan
bubuk lemak tidak kurang dari 8,25%. Waktu simpannya mencapai 6 bulan
sampai setahun dalam suhu ruangan.Komposisi susu dapat sangat beragam
tergantung pada beberapa faktor, antara lain jenis ternak, waktu pemerahan, pakan
ternak, umursapi, dan lain-lain. Penetapan kadar protein dalam bahan makanan
umumnya dilakukan berdasarkan penetapan secara empiris, yaitu penentuan
kandungan nitrogen (N) yang ada dalam bahan makanan. Dasar perhitungan
penentuan protein menurut Kjeldhal ini adalah hasil penelitian dan pengamatan
yang menyatakan bahwa umumnya protein alamiah mengandung unsur N rata-rata
165 (dalam protein mumi).
Untuk senyawa-senyawa protein tertentu yang telah diketahui kadar unsur
N-nya, maka angka yang lebih tepat dapat dipakai. Susu full cream merupakan
jenis susu yang tetap mempertahankan kandungan lemak di dalamnya. Karena itu,
jenis susu memiliki kadar lemak tinggi, yakni berkisar 8 gram per gelas. Karena
kandungan lemak tingginya, susu memiliki rasa yang legit dan gurih.
Rekomendasi asupan harian untuk anak berumur 1 sampai 6 tahun adalah 500
miligram per hari. Sementara anak 7 sampai 9 tahun yakni 600 miligram per hari.
Susu bubuk skim adalah susu yang dibuat dengan mengurangi kadar air
dan lemak yang ada, kandungan lemak susu bubuk skim tidak lebih dari 1,5% dan
kandungan air tidak lebih dari 5%. Kandungan rendah lemak susu bubuk skim
dapat digantikan kekurangannya tersebut, karena memiliki kandungan protein
yang cukup tinggi, laktosa dan mineral.
Susu bubuk berasal dari susu segar baik dengan atau tanpa rekombinasi
dengan zat lain seperti lemak atau protein yang kemudian dikeringkan. Lama
simpan susu bubuk tergolong lama, maksimal 2 tahun tentunya dengan
penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk dapat dikelompokkan menjadi tiga
jenis yaitu susu bubuk berlemak (full cream milk powder), susu bubuk rendah
lemak (partly skim milk powder), dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk powder)
(Astawan, 2005). Susu bubuk skim merupakan susu bubuk yang mengandung
energi lebih rendah, karena telah diambil lemaknya. Sehingga dapat dikonsumsi
oleh orang yang mengonsumsi rendah kalori di dalam makanannya, karena susu
skim hanya mengandung 55% dari seluruh energy susu, yang terdiri kurang dari
1% lemak (Saleh, 2004).
2.4 Yoghurt
Pada bentuk aslinya (native), protein pada susu tidak selalu aktif dan akan
aktif jika ada aktivitas proteolitik yang mengubah protein tersebut menjadi
molekul yang lebih kecil dan aktif. Salah satu cara untuk mengaktifkan protein
adalah dengan proses fermentasi.
2.5 Yakult
2.6 Dadih
Susu kambing memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi, selain itu
lemak dan protein pada susu kambing lebih mudah dicerna. Komposisi kandungan
kimia pada susu kambing memiliki kandungan protein sebesar 4,3% dan
kandungan lemak 6% relatif lebih baik dibandingkan dengan kandungan protein
susu sapi dengan protein 3,2% dan lemak sebesar 4,0%. Masalah yang dihadapi
sekarang adalah masih rendahnya tingkat konsumsi susu kambing dikarenakan
faktor harga serta banyak masyarakat yang merasa bahwa masih terdapatnya bau
yang khas pada susu kambing seperti yang dijumpai pada daging kambing (Tira,
2020). Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah konsumsi susu kambing
adalah dengan pembuatan produk olahan yaitu dadih dari susu kambing.
HASIL PENGAMATAN
Kelompok 1 (pengamatan)
Kelompok 2 (pengamatan)
(penyimpanan)
Kelompok 3 (pengolahan)
Kelompok 4 (pengolahan)
(penyimpanan)
B.Warna:Putih
Bentuk:Beku
Aroma:Asam
3. Chiller
A..Warna:Putih
keruh
Bentuk:Cair
Aroma:susu
biasanya
B. Warna:Putih
Keruh
Bentuk:Cair
Aroma:Susu
biasanya
1. Suhu Ruang Hari ke 2 1.Suhu Ruang
A. Tempat: Botol kamis, 28 A.Warna:putih
kaca gelap Oktober 2023 keruh
Bentuk:Cair
B.Tempat: Botol Aroma:Tidak
kaca bening Sedap
2.Frezeer B.Warna:Putih
A. Tempat: Botol keruh
kaca gelap Bentuk:Cair
Aroma:Tidak
B. Tempat: Botol sedap
kaca bening
2.Frezeer
3. Chiller A.Warna:putih
A. Tempat: Botol keruh
kaca gelap Bentuk:Beku
Aroma:Asam
B. Tempat: Botol
kaca bening B.Warna:Putih
keruh
Bentuk:Beku
Aroma:Asam
3.Chiller
A.Warna:putih
pucat
Bentuk:Cair
Aroma:susu
B.Warna:Putih
pucat
Bentuk:Cair
Aroma:susu
1. Suhu Ruang Hari ke-3 1.Suhu Ruang
A. Tempat: Botol senin, 30 A.Warna:putih
kaca gelap oktober 2023 kekuningan
Bentuk:
B.Tempat: Botol Berstekstur
kaca bening Seperti tahu
putih
2.Frezeer Belum
A. Tempat: Botol sempurna
kaca gelap Aroma: Tidak
Sedap
B. Tempat: Botol
kaca bening B.Warna:Putih
Kekuningan
3. Chiller Bentuk:cair
A. Tempat: Botol berbusa
kaca gelap Aroma:Tidak
sedap
B. Tempat: Botol
kaca bening 2.Frezeer
A.Warna:putih
keruh
Bentuk:Beku
Aroma:Asam
B.Warna:Putih
keruh
Bentuk:Beku
Aroma:Asam
3.Celler
A.Warna:putih
pucat
Bentuk:Cair
Aroma: sedikit
asam
B.Warna:Putih
pucat
Bentuk:Cair
Aroma:sedikit
Asam
1. Suhu Ruang Hari ke-4 1.Suhu Ruang
A. Tempat: Botol senin,1 A.Warna:putih
kaca gelap November kekuningan
2023 Bentuk:
B.Tempat: Botol Berstekstur
kaca bening Seperti tahu
putih
2.Frezeer Belum
A. Tempat: Botol sempurna
kaca gelap Aroma: Tidak
Sedap
B. Tempat: Botol
kaca bening B.Warna: Putih
Kekuningan
3. Chiller Bentuk: cair
A. Tempat: Botol berbusa
kaca gelap Aroma: Tidak
sedap
B. Tempat: Botol
kaca bening 2. Frezeer
A.Warna: putih
keruh
Bentuk: Beku
Aroma: Asam
B. Warna: Putih
keruh
Bentuk: Beku
Aroma: Asam
3.Chiller
A.Warna:putih
pucat
Bentuk:Cair
Aroma: sedikit
asam
B.Warna:Putih
pucat
Bentuk:Cair
Aroma:sedikit
Asam
Kelompok 6 (pengamatan)
(penyimpanan)
3. Suhu ruang
Warna: tetap
(putih
kekuningan)
Tekstur: sedikit
berair
Aroma : khas
yoghurt
3. Suhu ruang
Warna: putih ke
kuningan
Tekstur: sedikit
cair.
Aroma: sudah
bau asam
3. Suhu ruang
Warna: putih
kekuningan
Tekstur: sedikit
cair
Aroma: sedikit
bau basi
1. Suhu beku Hari ke 4 1. Suhu beku Yoghurt
Tempat : botol Rabu,1 Warna: putih yang
gelap oktober kekuningan disimpan di
Tekstur : kental freezer
2023
2. Suhu dingin beku lebih lama
Tempat : botol Aroma : sedikit mengalami
gelap asam perubahan
dibandingka
3. Suhu ruang 2. Suhu dingin n yoghurt
Tempat : botol Warna: putih yang
gelap kekuningan disimpan di
Tekstur : chiller dan
menggumpal suhu ruang
Aroma : bau
asam
3. Suhu ruang
Warna: putih
kekuningan
Tekstur: ada
gumpalan
Aroma: bau asam
Kelompok 7 (pengamatan)
3. Suhu ruang
A. Warna: tetap
(putih
kekuninggan)
Tekstur:cair
Aroma :tidak
berubah
B. Warna : tetap
(putih
kekuninggan)
Tekstur: cair
Aroma: tidak ada
perubahan
1. Suhu beku Hari ke-2 1. Suhu beku
A. Tempat : Sabtu, 28 A. Warna: tetap
botol oktober (putih
gelap 2023 kekuninggan)
Tekstur :
B. Tempat :
sedikit beku
botol Aroma: tidak
bening berubah
B. Warna: tetap
2. Suhu (putih
dingin kekuninggan)
A. Tempat : Tekstur :
botol sedikit beku
gelap Aroma: tidak
B. Tempat : berubah
botol
bening 2. Suhu dingin
A. Warna:tetap
3. Suhu (putih
ruang kekuninggan)
A. Tempat : Tekstur :
botol sedikit beku
gelap Aroma :tidak
B. Tempat : berubah
botol B. Warna:
bening putih tulang
Tekstur :
sedikit beku
Aroma : tidak
berubah
3. Suhu ruang
A. Warna: tetap
(putih ke
kuningan)
Tekstur:cair
Aroma: tidak
berubah
B. Warna: cream
Tekstur: cair
Aroma: tidak
berubah
1. Suhu beku Hari ke 3 1. Suhu beku
A. Tempat : Senin,30 A. Warna:tetap
botol oktober (putih kuning)
gelap 2023 Tekstur : beku
Aroma :mulai
B. Tempat :
bau basi
botol B. Warna:
bening sedikit pudar
Tekstur : beku
2. Suhu Aroma : mulai
dingin bau basi
A. Tempat : 2. Suhu dingin
botol A. Warna:tetap
gelap ( putih
B. Tempat : kekuninggan)
botol Tekstur :cair
bening Aroma : menuju
basi
3. Suhu B. Warna: putih
ruang tulang
A. Tempat : Tekstur : cair
botol Aroma : menuju
gelap basi
B. Tempat : 3. Suhu ruang
botol A. Warna:tetap
bening (putih
kekuningan)
Tekstur: cair
Aroma:berubah
seperti basi
B. Warna: tetap
(putih
kekuninggan)
Tekstur: cair
Aroma:berubah
seperti basi
Kelompok 8 (pengamatan)
(penyimpanan)
PEMBAHASAN
Penyimpanan susu instan yang disimpan di dalam botol gelap dan bening
memiliki banyak persamaan. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua
jenis botol tersebut. Penyimpanan susu dilakukan selama seminggu (7 hari)
mengingat sifat susu yang mudah rusak atau perishable. Penyimpanan susu pada
praktikum kali ini memiliki beberapa perlakuan, yaitu penyimpanan pada suhu
beku (freezer), penyimpanan pada suhu ruang, dan penyimpanan pada suhu dingin
(chiller).
Penyimpanan susu pada suhu beku masih memiliki mutu yang baik
sebelum 7 hari. Susu masih terlihat segar dan layak dikonsumsi pada hari ke-2.
Pada keadaan ini susu bertekstur beku pada botol gelap, maupun botol yang
terang. Hal ini hanya perubahan tekstur saja yang berubah, warna dan aroma susu
masih sama seperti awal. Pada hari ke-4 pengamatan, susu mulai bermutu tidak
baik. Susu mulai berbau, tetapi tidak basi. Pada keadaan ini susu bertekstur beku
pada botol gelap, maupun botol yang terang. Hal ini hanya perubahan tekstur saja
yang berubah, yaitu masih beku. Menurut Amanah et al. (2013), susu akan
bertahan lebih lama jika disimpan dalam freezer. Namun penelitian yang
dilakukan Hudaya (2002) menunjukkan bahwa proses pembekuan susu dapat
menyebabkan pecahnya emulsi lemak disertai perubahan fisik dan kimia dari susu
tersebut. Pada hari terakhir pengamatan, tepatnya 7 hari, susu mulai mencair dan
keadaan susu sudah mulai asam. Susu mulai berbau dan menandakan bahwa susu
sudah mulai basi. Hasil uji organoleptik aroma menunjukkan bahwa jenis wadah
botol kaca, botol plastik, dan Tupperware dengan lama penyimpanan 1 dan 3 hari
tidak mengalami perubahan aroma; yang artinya susu masih dalam keadaan baik
dan sesuai dengan Syarat Mutu Susu Segar Berdasarkan SNI 01-3141-1998.
Namun, pada hari ke-5 sampai hari ke-7, susu mulai mengalami penurunan
kualitas; dimulai dari yang berarti susu mulai mengalami kerusakan. Penyebab
kerusakan pada susu salah satunya akibat kontaminasi mikroba.
Penyimpanan susu pada hari ke-2 pada suhu dingin memiliki mutu yang
sedikit berkurang. Pada keadaan ini, kondisi permukaan susu sudah mulai pecah
dan mulai terlihat butiran yang mengambang. Bau susu mulai tercium bau asam,
menandakan kondisi susu sudah mulai membasi. Hal ini terjadi pada botol kaca
yang gelap dan terang. Hal ini didukung oleh FOSTER (1957) dan PEDERSON
(1971) yang mengemukakan bahwa tinggi rendahnya angka keasaman susu antara
lain disebabkan oleh banyak sedikitnya asam laktat yang merupakan hasil
penguraian laktosa oleh bakteri dan aktivitas enzim yang terdapat dalam
susu.Pada keadaan ini setelah hari ke-4, susu mengalami kerusakan yang lebih
berat. Protein susu akan mengambang dan menggumpal memisahkan bagian susu
yang cair dan kental. Hal ini karena protein di dalam susu sudah pecah dan rusak.
Nilai gizi yang tinggi juga menjadikan susu sebagai medium yang sangat disukai
oleh mikrooganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya sehingga dalam
waktu yang sangat singkat, susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila tidak
ditangani secara tepat (Mennane et al., 2007). Hal ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa sebelum seminggu mutu sudah rusak dan tidak layak konsumsi.
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Susu instan: Susu instan adalah susu yang cepat dalam penyajian dan
bisa untuk segera dikonsumsi. Salah satu bentuk susu instan adalah susu
bubuk dan susu kental manis. Susu bubuk adalah susu yang berasal dari
susu segar baik dengan atau tanpa rekomendasi zat lain seperti lemak atau
protein yang kemudian dikeringkan.
2. Susu cair full cream: Susu full cream merupakan jenis susu yang tetap
mempertahankan kandungan lemak di dalamnya. Karena itu, jenis susu
memiliki kadar lemak tinggi, yakni berkisar 8 gram per gelas. Karena
kandungan lemak tingginya, susu memiliki rasa yang legit dan gurih..
3. Susu skim: Susu bubuk skim adalah susu yang dibuat dengan
mengurangi kadar air dan lemak yang ada, kandungan lemak susu bubuk
skim tidak lebih dari 1,5% dan kandungan air tidak lebih dari 5%.
Kandungan rendah lemak susu bubuk skim dapat digantikan
kekurangannya tersebut, karena memiliki kandungan protein yang cukup
tinggi, laktosa dan mineral.
6.2 Saran
Saran laporan terkait susu adalah, dari laporan yang telah disajikan dapat
diambil beberapa poin penting, yaitu:
Purnama, dkk. “Perbandingan Kadar Protein Susu Cair UHT Full Cream Pada
Penyimpanan Suhu Kamar dan Suhu Lemari Pendingin Dengan Variasi
Lama Penyimpanan Dengan Metode Kjeldhal.” Jurnal Analisis Farmasi
04, no. 1 (2019): 51-52.
Afrizal Ayub. “Pengaruh Pemberian Susu Bubuk Skim Terhadap Kualitas Dadih
Susu Kambing.” Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia 04, no. 2 (2019): 88-89.
Asmaq dan Marisa. “Karakteristik Fisik dan Organoleptic Susu Segar di Medan
Sunggal.” Jurnal Peternakan Indonesia 22, no. 2 (2020): 169.
Arini, Liss. “Pengaruh Pasteurisasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Pada Susu
Segar dan UHT Sebagai Upaya Menjaga Kesehatan.” Jurnal Sains 04, no.
2 (2017): 120.
Farid dan Sukesi. “Pengembangan Susu Segar Dalam Negeri Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Susu Nasional.” Jurnal Litbang Perdagangan 05, no. 2 (2014):
196.
Susanti dan Hidayat. “Profil Protein Susu dan Produk Olahannya.” Jurnal Mipa
39, no. 2 (2016): 97-101.
Solikah dan Dewi. “Analisis Perilaku Konsumen Dalam Membeli Susu Instan di
Kota Surakarta.” Jurnal Agronomika 10, no. 2 (2015): 60.
(kelompok 1)
KETERANGAN LAMPIRAN
Hari ke-1 penyimpanan suhu beku.
(Kelompok 2)
KETERANGAN LAMPIRAN
Pada susu full cream hari 1 di suhu
beku.
(kelompok 5)
KETERANGAN LAMPIRAN
Susu skim cair hari 1 di suhu beku
Pada susu skim cair hari ke 1 di suhu
dingin
(kelompok 7)
PEMBAHASAN LAMPIRAN
Yakult pada hari 1 di suhu
(kelompok 8)
Suhu Dingin
Suhu Ruang
2.Hari ke 2 (Sabtu,28 oktober 2023)
Suhu Dingin
Suhu Ruang
Suhu Dingin
Suhu Ruang
Suhu Ruang
(kelompok 3)
(kelompok 4)