Anda di halaman 1dari 56

Laporan Akhir Hari/Tanggal : Selasa, 24 Oktober 2023

Mk. Ilmu Pangan Pertemuan ke : 11

SUSU

Disusun oleh :
Kelompok I
D3 Gizi Tingkat 1A
Aghnia Syakiira (P032313411003)
Amelia Putri (P032313411007)
Elisa Yobelina (P032313411017)
Layra Martfarenza (P032313411025)
Nurul Azizah (P032313411033)
Riski Maulidar Azhari (P032313411038)

Dosen Pengampu:
Sri Mulyani, STP, M.Si
Dewi Rahayu, SP, M.Si

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

JURUSAN GIZI

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Susu merupakan minuman kesehatan, dan sering dikonsumsi sebagai


pelengkap makanan empat sehat lima sempurna. Berbagai merek susu yang ada di
pasaran memicu timbulnya persaingan untuk memperebutkan konsumen. Salah
satu cara untuk dapat bersaing unggul dengan perusahaan lain dengan mengetahui
keinginan konsumen. Keberhasilan sebuah produk yang dapat mempengaruhi
perilaku konsumen tidak terlepas dari atribut produk yang ditawarkan, meliputi
kemasan, harga, rasa, dan lain-lain.
Air susu merupakan bahan makanan yang tersusun oleh zat-zat makanan
dengan proporsi yang seimbang. Penyusun utama ialah air, protein, lemak,
karbohidrat. Komposisi air susu dapat dipengaruhi dari lingkungan seperti
penambahan air (pemalsuan) dengan bahan lain, kegiatan mikroba dan kurangnya
pengadukan dalam pengambilan contoh. Uji mutu susu penting dan harus
dikerjakan untuk menghindari pemalsuan atau sebab-sebab lain yang
mengakibatkan susu tidak murni. Pengujian mutu susu dikerjakan dengan
menentukan sifat-sifat dan pengujian biologis air susu.
Susu merupakan minuman kesehatan, dan sering dikonsumsi sebagai
pelengkap makanan empat sehat lima sempurna. Berbagai merek susu instan yang
ada di pasaran memicu timbulnya persaingan untuk memperebutkan konsumen.
Salah satu cara untuk dapat bersaing unggul dengan perusahaan lain dengan
mengetahui keinginan konsumenKeberhasilan sebuah produk yang dapat
mempengaruhi perilaku konsumen tidak terlepas dari atribut produk yang
ditawarkan, meliputi kemasan, harga, rasa, dan lain-lain.
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar
susu mamalia, salah satunya manusia. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi
sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi)
juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu
kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.
1.2 Tujuan Instruksional
1.2.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti praktikum mahasiswa mampu mengidentifikasi
mutu, pengaruh penyimpanan, perubahan selama penyimpanan, pada susu
dan hasil pengolahan setengah jadi
1.2.2 Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti praktikum diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mengidentifikasi mutu susu.
b. Menjelaskan prinsip penyimpanan dan perubahan yang terjadi selama
penyimpanan susu.
c. Memahami tanda kerusakan dan perubahan sifat fisik, kimia dan standar
mutu selama penyimpanan.
d. Mampu mengolah susu menjadi bahan pangan setengah jadi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Susu Instant

Berdasarkan Direktorat Jenderal Peternakan (2007) pengembangan sektor


peternakan khususnya usaha ternak sapi perah di Indonesia saat ini perludilakukan
karena kemampuan pasok ternak susu lokal saat ini baru mencapai 25% sampai
30% dari kebutuhan susu nasional. Besarnya volume impor susu menunjukan
prospek pasar yang sangat besar dalam usaha peternakan sapi perah (chasanah,
2010).Menurut Aldi (2010) sampai sejauh ini produksi susu dalam negeri baru
bisa mencapai 30% kebutuhan bahan baku susu segar Induatri Pengolah Susu
(IPS), sedangkan yang 70% lagi IPS harus mengimpor dari berbagi negara.
Menurut Nasrul (2009) salah satu produk pangan yangterus mengalami
peningkatan permintaan setiap tahunnya adalah susu. Peningkatan tersebut
ditandai dengan meningkatnya konsumsi susu perkapita dari tahun ke tahun,
mulai dari 5,79 kg/kapita pada tahun 2001 dan meningkat menjadi 6,8 kg/kapita
pada tahun 2005 (chasanah, 2010).

Susu instan adalah susu yang cepat dalam penyajian dan bisa untuk segera
dikonsumsi. Salah satu bentuk susu instan adalah susu bubuk dan susu kental
manis. Susu bubuk adalah susu yang berasal dari susu segar baik dengan atau
tanpa rekomendasi zat lain seperti lemak atau protein yang kemudian dikeringkan.
Umumnya pengeringan dilakukan dengan menggunakan spray drayer atau roller
drayer. Umur simpan susu bubuk maksimal 2 tahun dengan penanganan yang baik
dan benar (Miftahudin, 2009).

Untuk memenuhi pasar susu yang begitu besar, pengusaha terus berupaya
untuk mengembangkan usahanya. Dalam persaingan yang begitu kuat, para
pemilik perusahaan terdorong untuk melakukan inovasi baru terhadap produknya
guna merebut pasar. Salah satu cara mengenal pasar sasaran adalah dengan cara
mengenal konsumen melalui tipe-tipe perilaku konsumen yang menjadi
sasarannya. Sofa (2008), mengemukakan ilmu perilaku konsumen dibutuhkan
untuk mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan
tersebut sehingga pemasar mampu menyusun dan mengimplementasikan strategi
pemasaran yang tepat untuk karakteristik yang menjadi target pasar.

Perilaku konsumen yang satu dengan yang lainnya tidak sama dan
berubah-ubah setiap saat, maka perilaku konsumen dalam membeli harus
dipelajari secara terus menerus, mengingat situasi dan kondisi persaingan pasar
yang semakin kompetitif. Seperti halnya untuk susu yang telah memiliki pangsa
pasar yang bagus di kalangan konsumen. Berdasarkan uraian tersebut,
mempelajari tipe perilaku konsumen menjadi penting khususnya bagi produsen
dan pemasar guna menghasilkan susu yang sesuai dengan keinginan konsumen.

2.2 Susu Cair Full Cream

Susu UHT (Ultra High Temperature Milk) full cream adalah produk susu
yang diperoleh dengan cara susu pada suhu tidak kurang dari 135˚C selama 2-5
detik dan segera dikemas dalam wadah steril secara aseptis (pembebasan dari
mikroorganisme biologis dengan cara dipanaskan pada suhu lebih dari 100˚C).
Susu UHT adalah susu segar atau susu rekonstitusi atau susu rekombinasi yang
disterilkan pada suhu tidak kurang dari 135°C selama 2 detik dan segera dikemas
dalam kemasan steril. Pemanasan suhu tinggi dimaksudkan untuk membunuh
bakteri sehingga mengakibatkan citarasa susu yang dihasilkan tidak terlalu bagus,
akan tetapi kelebihan kandungan gizinya diformulasikan menyerupai susu segar
dan susu formula bubuk.

Kandungan lemak susu tidak kurang dari 3,25% dan kandungan padatan
bubuk lemak tidak kurang dari 8,25%. Waktu simpannya mencapai 6 bulan
sampai setahun dalam suhu ruangan.Komposisi susu dapat sangat beragam
tergantung pada beberapa faktor, antara lain jenis ternak, waktu pemerahan, pakan
ternak, umursapi, dan lain-lain. Penetapan kadar protein dalam bahan makanan
umumnya dilakukan berdasarkan penetapan secara empiris, yaitu penentuan
kandungan nitrogen (N) yang ada dalam bahan makanan. Dasar perhitungan
penentuan protein menurut Kjeldhal ini adalah hasil penelitian dan pengamatan
yang menyatakan bahwa umumnya protein alamiah mengandung unsur N rata-rata
165 (dalam protein mumi).
Untuk senyawa-senyawa protein tertentu yang telah diketahui kadar unsur
N-nya, maka angka yang lebih tepat dapat dipakai. Susu full cream merupakan
jenis susu yang tetap mempertahankan kandungan lemak di dalamnya. Karena itu,
jenis susu memiliki kadar lemak tinggi, yakni berkisar 8 gram per gelas. Karena
kandungan lemak tingginya, susu memiliki rasa yang legit dan gurih.
Rekomendasi asupan harian untuk anak berumur 1 sampai 6 tahun adalah 500
miligram per hari. Sementara anak 7 sampai 9 tahun yakni 600 miligram per hari.

2.3 Susu Skim

Susu bubuk skim adalah susu yang dibuat dengan mengurangi kadar air
dan lemak yang ada, kandungan lemak susu bubuk skim tidak lebih dari 1,5% dan
kandungan air tidak lebih dari 5%. Kandungan rendah lemak susu bubuk skim
dapat digantikan kekurangannya tersebut, karena memiliki kandungan protein
yang cukup tinggi, laktosa dan mineral.

Susu bubuk berasal dari susu segar baik dengan atau tanpa rekombinasi
dengan zat lain seperti lemak atau protein yang kemudian dikeringkan. Lama
simpan susu bubuk tergolong lama, maksimal 2 tahun tentunya dengan
penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk dapat dikelompokkan menjadi tiga
jenis yaitu susu bubuk berlemak (full cream milk powder), susu bubuk rendah
lemak (partly skim milk powder), dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk powder)
(Astawan, 2005). Susu bubuk skim merupakan susu bubuk yang mengandung
energi lebih rendah, karena telah diambil lemaknya. Sehingga dapat dikonsumsi
oleh orang yang mengonsumsi rendah kalori di dalam makanannya, karena susu
skim hanya mengandung 55% dari seluruh energy susu, yang terdiri kurang dari
1% lemak (Saleh, 2004).

Pemanfaatan susu bubuk skim sebagai pengganti santan sudah pernah


dilakukan sebelumnya. Berdasarkan penelitian dari (Candra 2019) yang
menggunakan susu bubuk skim sebagai bahan pengganti santan pada olahan gulai
kambing. Hasil data uji organoleptik yang didapat adalah masyarakat menerima
gulai kambing yang menggunakan susu bubuk skim karena emiliki lemak susu
yang lebih rendah. Namun, dalam penelitian sebelumnya belum diuji
perbandingan gizi yang terdapat pada gulai kambing yang menggunakan santan
dengan gulai kambing yang menggunakan susu bubuk skim.

2.4 Yoghurt

Pada bentuk aslinya (native), protein pada susu tidak selalu aktif dan akan
aktif jika ada aktivitas proteolitik yang mengubah protein tersebut menjadi
molekul yang lebih kecil dan aktif. Salah satu cara untuk mengaktifkan protein
adalah dengan proses fermentasi.

Beberapa produk fermentasi yang disukai masyarakat adalah yogurt.


Bakteri asam laktat (BAL) yang digunakan dalam pembuatan yogurt mampu
menghidrolisis kasein menjadi molekul protein yang lebih kecil (peptida) dan
diduga mengaktifkan fungsi dari protein (Ramchandran et al. 2009). Menurut
Oberman (1985), fermentasi susu dapat memperbaiki cita rasa, nutrisi, memberi
nilai tambah dan menghasilkan produk baru. Pengolahan susu juga berfungsi
untuk memperpanjang masa simpan. Susu fermentasi dapat digolongkan beberapa
macam menurut jenis bakteri inokulum, misalnya yogurt adalah susu yang
diinokulasi dengan L. bulgaricus dan S. thermophillus atau L. casei.

2.5 Yakult

Yakult adalah produk minuman susu fermentasi probiotik yang


mengandung bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Yakult
merupakan minuman susu fermentasi berasal dari Jepang dan ditemukan oleh Dr.
Shirota sejak tahun 1930 bakteri itu dikenal dengan nama Lactobacillus casei
Shirota strain. Albaari dan Murti, (2007) menyatakan minuman Yakult tidak
mengandung bahan pengawet artinya bahan semua bahan baku Yakult bersifat
alami.

(Kurman, 1992) menyatakan bahwa percepatan pertumbuhan bakteri ini


berkisar antara 50 asam laktat setelah 48 jam.Lactobacillus casei berbentuk
batangan tunggal termasuk golongan bakteri Heterofermentatif, Fakultatif,
Mesofilik dan berukuran lebih kecil dari pada Lactobacillus bulgaricus,
Lactobacillus acidophilus dan Lactobacillus helvaticus, Lactobacillus casei
diinduksi oleh fase ketolase. Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan
minuman Yakult antara lain : Bakteri Lactobacillus casei Shirota strain susu skim
non-fat, sukrosa (gula pasir), glukosa, aroma alamiah Yakult dan air. Bakteri yang
terdapat dalam minuman Yakult harus tetap dipertahankan hidup tetapi
diusahakan agar setelah dibotolkan mereka tidak lagi melakukan proses
fermentasi. Yakult harus disimpan ditempat yang dingin berada pada suhu
dibawah 10 ℃, sedangkan pada suhu antara 10 ℃ dan 40℃ bakteri dalam
Yakultkeadaan aktif dan diatas 40 ℃ bakteri tersebut akan mati (Putri, 2009).
Menurut PT Yakult Indonesia Persada (2008), manfaat Yakult secara lebih
spesifik terletak pada kemampuan bakteri bermanfaat untuk hidup sampai
ususmanusia untuk melawan bakteri merugikan. Manfaat dari minuman Yakult
adalah dapat membantu : 1) mencegah gangguan pencernaan, 2) meningkatkan
daya tahan tubuh, 3) meningkatkan jumlah bakteri menguntungkan dalam usus, 4)
mengurangi racun dalam usus, 5) menekan jumlah bakteri yang merugikan dalam
usus.Yakult dibuat dengan starter bakteri Lactobacillus casei yang diinkubasi pada
suhu 43℃ selama ±4 jam dengan perbandingan susu dengan starter adalah 1: 1
(Sunarlim dan Setiyanto, 2001).

2.6 Dadih

Secara tradisional, susu berpotensi untuk diolah dan dikembangkan


menjadi berbagai produk olahan. Hal ini penting ditinjau dari segi ekonomi
peternak yaitu dalam rangka meningkatkan pendapatannya serta dalam
pemenuhan gizi keluarga.Susu kambing adalah salah satu alternatif hasil ternak
yang dapat dimanfaatkan sebagai olahan tradisional.

Susu kambing memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi, selain itu
lemak dan protein pada susu kambing lebih mudah dicerna. Komposisi kandungan
kimia pada susu kambing memiliki kandungan protein sebesar 4,3% dan
kandungan lemak 6% relatif lebih baik dibandingkan dengan kandungan protein
susu sapi dengan protein 3,2% dan lemak sebesar 4,0%. Masalah yang dihadapi
sekarang adalah masih rendahnya tingkat konsumsi susu kambing dikarenakan
faktor harga serta banyak masyarakat yang merasa bahwa masih terdapatnya bau
yang khas pada susu kambing seperti yang dijumpai pada daging kambing (Tira,
2020). Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah konsumsi susu kambing
adalah dengan pembuatan produk olahan yaitu dadih dari susu kambing.

Dadih merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang berasal


dari Sumatra barat yang metode pembutannya dengan fermentasi susu yang
dimasukkan dalam tabung bambu. Dadih asal mulanya dibuat dari susu kerbau
yang dituang ke dalam tabung bambu dan dibiarkan terfermentasi secara alamiah
pada suhu ruang selama 24-48 jam. Proses fermentasi secara alamiah dalam
pembuatan dadih melibatkan berbagai jenis bakteri asam laktat seperti golongan
Lactobacillus dan Streptococcus, yang terdapat pada permukaan tabung bambu
bagian dalam, permukaan daun penutup dan dari susu yang digunakan. Susu
kerbau sebagai bahan baku pembuatan dadih perlu dipertimbangkan mengingat
populasi kerbau di Indonesia semakin menurun sehingga produksi susu kerbau
juga menurun sehingga perlu adanya imovasi penggantian bahan bakususu dari
hewan lain seperti menggunakan susu kambing.

Susu kambing sebagai bahan dasar pengganti untuk pembuatan dadih


mempunyai kendala yaitu tingkat total padatan dari susu kambing masih belum
bisa menyamai total padatan dari susu kerbau, hal ini dikarenakan kandungan air
dalam susu kambing yang sangat tinggi. Permasalahan tersebut diharapkan dapat
teratasi dengan melakukan penambahan susu bubuk skim ke dalam susu kambing.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


3.1.1 Waktu
Selasa, 24 Oktober 2023.
3.1.2 Tempat
Lab. Pkg, Poltekkes Kemenkes Riau.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
1. Plastik Ukuran ¼ kg
2. Botol Gelap 3 Buah
3. Aluminium Foil
4. Botol Tembus Cahaya 3 Buah
5. Kantong Kertas
3.2.2 Bahan
1. Susu Bubuk Skim
2. Susu Bubuk Full Krim
3. Susu Instan
4. Susu Cair Full Krim
5. Susu Cair Skim
6. Yoghurt
7. Yakult
8. Dadih
3.3 Prosedur Kerja
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

Kelompok 1 (pengamatan)

Nama Organoleptik Kelengke Endapan Uji daya Uji daya


bahan tan pemecah reduksi
protein
Susu Warna: putih Sendok Terdapat Dalam 25 Hilangnya
instan cream kurang sedikit menit terdapat warna biru
Aroma: khas menempe kotoran sedikit sekali pada susu
susu l (kasein gumpalan sangat
(vanilla) sedang) bahkan lama.
Rasa: manis hamper tidak (kualitas
(vanilla) ada gumpalan. baik)
(protein sudah
mengalami
peruahan
pemecahan)
(penyimpanan)

Nama tempat Penyimpanan Hasil Keimpulan


Bahan penyimpanan/p hari ke- pengamatan pengamatan
Makanan erlakuan seminggu
Susu 1. Suhu beku Hari ke-1, 26 1. Suhu beku
instan a. Tempat: Oktober 2023 a. Warna: tidak
Botol gelap ada
perubahan
b. Tempat:
tekstur: beku
botol bening aroma: khas
susu
2. Suhu dingin b. Warna: tetap
a. Tempat: tekstur: beku
botol gelap aroma: masih
d. Tempat: khas susu
botol bening
2. Suhu dingin
a. Warna: tetap
3. Suhu ruang tekstur: susu
a. Tempat: sudah
botol gelap berbulir
d. Tempat: lengket dan
botol bening memecah
susunya
aroma: masih
khas susu
b. Warna: tetap
tekstur:susu
sudah mulai
pecah dan
berbulir
lengket
aroma: masih
khas susu,
tetapi sedikit
bau

3.. Suhu ruang


a. Warna: tetap
tekstur: cair
dan terdapat
seperti
gumpalan
endapan.
aroma: asam
(basi)
b. Warna: tetap
tekstur:
terdapat
endapan dan
gumpalan di
permukaan
susu
aroma: asam
(basi)

1. Suhu beku Hari ke-2, 28 1. Suhu beku


a. Tempat: Oktober 2023 a. Warna: tetap
Botol gelap tekstur: beku
aroma: khas
b. Tempat:
susu
botol bening b. Warna: tetap
tekstur: beku
2. Suhu dingin aroma: masih
a. Tempat: khas susu
botol gelap
d. Tempat: 2. Suhu dingin
a. Warna:
botol bening
sedikit pucat
tekstur: susu
3. Suhu ruang sudah sangat
a. Tempat: berbulir
botol gelap lengket dan
d. Tempat: memecah
botol bening susunya
(rusak)
aroma: basi
b. Warna: pucat
tekstur:susu
sudah sangat
pecah dan
berbulir
lengket
(rusak)
aroma: basi

3.. Suhu ruang


a. – (susu sudah
mengalami
kerusakan
dan tidak
layak
konsumsi)
b. – (susu sudah
mengalami
kerusakan
sehingga
tidak layak
untuk
dikonsumsi/
basi)

1. Suhu beku Hari ke-3, 30 1. Suhu beku


a. Tempat: Oktober 2023 a. Warna: tetap
Botol gelap tekstur: beku
aroma:
b. Tempat:
sedikit asam
botol bening (mulai basi)
b. Warna: tetap
2. Suhu dingin tekstur: beku
a. Tempat: aroma:
botol gelap sedikit
d. Tempat: berbau asam
(mulai basi)
botol bening
2. Suhu dingin
3. Suhu ruang a. – (susu sudah
a. Tempat: mengalami
botol gelap kerusakan &
d. Tempat: tidak layak
botol bening dikonsumsi)
b. – (susu telah
mengalami
kerusakan
dan tidak
layak
dikonsumsi)

3.. Suhu ruang


a. - (susu
dibuang)
b. – (susu
dibuang)

1. Suhu beku Hari ke-4, 1 1. Suhu beku


a. Tempat: November a. Warna: tetap
Botol gelap 2023 tekstur:
sedikit cair
b. Tempat:
aroma: sudah
botol bening asam (basi)
b. Warna: tetap
2. Suhu dingin tekstur:
a. Tempat: mulai cair
aroma:
botol gelap
berbau asam
d. Tempat: (basi)
botol bening
2. Suhu dingin
3. Suhu ruang a. – (susu
a. Tempat: dibuang)
botol gelap b. – (susu
dibuang)
d. Tempat:
botol bening 3.. Suhu ruang
a. - (susu
dibuang)
b. – (susu
dibuang)

Kelompok 2 (pengamatan)

Nama Organoleptik Kelengke Endapan Uji daya Uji daya


bahan tan pemecah reduksi
protein
Susu cair Warna: putih kurang Telihat Gumpalan warna biru
fullcream tulang lengket sedikit muncul memerluk
Aroma: susu (kasein kotoran memerlukan an waktu
segar ada) (kurang waktu yang yang lama
Rasa: baik) lama (protein untuk
hambar sudah pecah) hilang.
(kualitas
baik)

(penyimpanan)

Nama Tempat Penyimpanan Hasil Pengamatan Kesimpulan


Bahan Penyimpanan/ Hari Ke- pengamatan
Makanan Perlakuan seminggu

Udang 1. Suhu beku Hari Ke-1 1. Suhu beku


A. Tempat : Kamis, 26 A. Warna: tetap
botol Oktober 2023 Tekstur : beku
gelap Aroma : tidak
B. Tempat : ada perubahan
botol B. Warna:
bening menguning
Tekstur :beku
2. Suhu Aroma : tidak
dingin ada perubahan
A. Tempat : 2. Suhu dingin
botol A. Warna: tetap
gelap (putih tulang)
B. Tempat : Tekstur : cair
botol Aroma : tidak
bening ada perubahan
B. Warna: putih
3. Suhu tulang
ruang Tekstur : cair
A. Tempat : Aroma : tidak
botol ada perubahan
gelap 3. Suhu ruang
B. Tempat : A. Warna: putih
botol cream
bening Tekstur:
menggumpal
dan ada serbuk
nya
Aroma :tidak
berubah
B. Warna : cream
Tekstur:
menggumpal
Aroma: tidak
wajar
1. Suhu beku Hari ke 2 1. Suhu beku
A. Tempat : Sabtu,28 A. Warna: putih
botol oktober 2023 tulang
gelap Tekstur : beku
B. Tempat : Aroma: tidak
botol berubah
bening B. Warna: kuning
Tekstur : beku
2. Suhu Aroma: tidak
dingin berubah
A. Tempat : 2. Suhu dingin
botol A. Warna:putih
gelap tulang
B. Tempat : Tekstur : cair
botol Aroma :tidak
bening berubah
B. Warna: putih
tulang
Tekstur : cair
Aroma : tidak
3. Suhu berubah
ruang 3. Suhu ruang
A. Tempat : A. Warna: putih
botol ke kuningan
gelap Tekstur:
B. Tempat : gumpalan
botol hilang dan
bening semakin
banyak
serbuk nya.
Aroma:
menyengat
seperti susu
basi
B. Warna: cream
Tekstur:
gumpalan
hilang dan
semakin
banyak
serbuk nya.
Aroma:
menyengat
seperti susu
basi
1. Suhu beku Hari ke 3 1. Suhu beku
A. Tempat : Senin,30 A. Warna:putih
botol oktober 2023 kuning
Tekstur : beku
gelap
Aroma :mulai
B. Tempat : bau basi
botol B. Warna: sedikit
bening pudar
Tekstur : beku
2. Suhu Aroma : mulai
dingin bau basi
2. Suhu dingin
A. Tempat :
A. Warna: tidak
botol berubah
gelap Tekstur :cair
B. Tempat : Aroma :
botol menuju basi
bening B. Warna: putih
tulang
Tekstur : cair
3. Suhu
ruang Aroma :
A. Tempat : menuju basi
botol 3. Suhu ruang
gelap A. Warna: putih
B. Tempat : kekuningan
botol Tekstur:
bening gumpalan
kembali
muncul
Aroma:menye
ngat seperti
susu basi
B. Warna: putih
cream
Tekstur:
gumpalan
kembali
muncul
Aroma:
menyengat
seperti susu
basi

1. Suhu beku Hari ke 4 1. Suhu beku


A. Tempat : Rabu, 1 A. Warna: putih
botol November kuning
gelap Tekstur :beku
2023
Aroma :mulai
B. Tempat :
basi
botol B. Warna:putih
bening kuning
Tekstur :beku
2. Suhu Aroma : mulai
dingin basi
A. Tempat : 2. Suhu dingin
A. Warna:putih
botol
tulang
gelap Tekstur : cair
B. Tempat : Aroma :
botol menuju basi
bening B. Warna:putih
tulang
3. Suhu Tekstur : cair
Aroma :
ruang
menuju basi
A. Tempat : 3. Suhu ruang
botol A. Warna: putih
gelap kekuningan
B. Tempat : Tekstur:
botol gumpalan
bening semakin
banyak
Aroma:
menyengat
seperti susu
basi
B. Warna: putih
kekuningan
Tekstur:
gumpalan
semakin
banyak
Aroma:
menyengat
seperti susu
basi

Kelompok 3 (pengolahan)

Nama Sifat fisik Kelompok berdasarkan fungsi


bahan
Kerupuk Morfologi Lemak (sumber lemak)
susu (padat,
bentuk khas)

Kelompok 4 (pengolahan)

Nama Sifak fisik Kelompok berdasarkan fungsi


bahan
Permen Morfologi Protein (sumber protein)
susu (keras,
bertekstur,
lengket)
Kelompok 5 (pengamatan)

Nama Organoleptik Kelengket Endapan Uji daya Uji daya


bahan an pemecah reduksi
protein
Susu cair Warna: putih Tidak Terdapat Protein di Hilangnya
skim tulang lengket kotoran dalam susu warna biru
Aroma: khas (tidak ada sudah yang lama
susu kasein) mengalami (kualitas
Rasa: perubahan/ baik)
hambar/segar pemecahan
(tidak
menggumpal)

(penyimpanan)

Nama Tempat Penyimpanan Hasil Pengamatan Kesimpul


Bahan Penyimpanan/Perla Hari Ke- an
Makanan kuan pengamat
an
seminggu
Susu 1.Suhu Ruan Hari Ke-1 1.Suhu Ruang
skim cair A. Tempat:Botol Senin, 26 A.Warna:Putih
kaca Gelap Oktober 2023 keruh
Bentuk:Sedikit
B. Tempat:Botol berbusa
kaca bening Aroma:Tidak
Enak
2. Frezeer
A. Tempat: Botol B.Warna:Putih
kaca gelap keruh
Bentuk:Seperti
B. Tempat: Botol Tahu putih
Kaca bening Aroma:Bau
Tidak enak
3. Chiller
A. Tempat:Botol 2. Frezeer
kaca gelap A.Warna: Putih
Kekeruhan
B. Tempat: Botol Bentuk:Beku
kaca bening Aroma:Asam

B.Warna:Putih
Bentuk:Beku
Aroma:Asam

3. Chiller
A..Warna:Putih
keruh
Bentuk:Cair
Aroma:susu
biasanya

B. Warna:Putih
Keruh
Bentuk:Cair
Aroma:Susu
biasanya
1. Suhu Ruang Hari ke 2 1.Suhu Ruang
A. Tempat: Botol kamis, 28 A.Warna:putih
kaca gelap Oktober 2023 keruh
Bentuk:Cair
B.Tempat: Botol Aroma:Tidak
kaca bening Sedap

2.Frezeer B.Warna:Putih
A. Tempat: Botol keruh
kaca gelap Bentuk:Cair
Aroma:Tidak
B. Tempat: Botol sedap
kaca bening
2.Frezeer
3. Chiller A.Warna:putih
A. Tempat: Botol keruh
kaca gelap Bentuk:Beku
Aroma:Asam
B. Tempat: Botol
kaca bening B.Warna:Putih
keruh
Bentuk:Beku
Aroma:Asam

3.Chiller
A.Warna:putih
pucat
Bentuk:Cair
Aroma:susu

B.Warna:Putih
pucat
Bentuk:Cair
Aroma:susu
1. Suhu Ruang Hari ke-3 1.Suhu Ruang
A. Tempat: Botol senin, 30 A.Warna:putih
kaca gelap oktober 2023 kekuningan
Bentuk:
B.Tempat: Botol Berstekstur
kaca bening Seperti tahu
putih
2.Frezeer Belum
A. Tempat: Botol sempurna
kaca gelap Aroma: Tidak
Sedap
B. Tempat: Botol
kaca bening B.Warna:Putih
Kekuningan
3. Chiller Bentuk:cair
A. Tempat: Botol berbusa
kaca gelap Aroma:Tidak
sedap
B. Tempat: Botol
kaca bening 2.Frezeer
A.Warna:putih
keruh
Bentuk:Beku
Aroma:Asam

B.Warna:Putih
keruh
Bentuk:Beku
Aroma:Asam

3.Celler
A.Warna:putih
pucat
Bentuk:Cair
Aroma: sedikit
asam

B.Warna:Putih
pucat
Bentuk:Cair
Aroma:sedikit
Asam
1. Suhu Ruang Hari ke-4 1.Suhu Ruang
A. Tempat: Botol senin,1 A.Warna:putih
kaca gelap November kekuningan
2023 Bentuk:
B.Tempat: Botol Berstekstur
kaca bening Seperti tahu
putih
2.Frezeer Belum
A. Tempat: Botol sempurna
kaca gelap Aroma: Tidak
Sedap
B. Tempat: Botol
kaca bening B.Warna: Putih
Kekuningan
3. Chiller Bentuk: cair
A. Tempat: Botol berbusa
kaca gelap Aroma: Tidak
sedap
B. Tempat: Botol
kaca bening 2. Frezeer
A.Warna: putih
keruh
Bentuk: Beku
Aroma: Asam

B. Warna: Putih
keruh
Bentuk: Beku
Aroma: Asam

3.Chiller
A.Warna:putih
pucat
Bentuk:Cair
Aroma: sedikit
asam

B.Warna:Putih
pucat
Bentuk:Cair
Aroma:sedikit
Asam
Kelompok 6 (pengamatan)

Nama Organolepti Kelengketan Endapan Uji daya Uji daya


bahan k pemecah reduksi
protein
Yoghurt Warna: Jika Tidak ada 10 menit Semakin
putih tulang ditempelkan kotoran sudah lama
Aroma: logam, kasein (indikator menggump warna
khas asam yoghurt baik) al (kualitas hilang,
Rasa: asam semakin tinggi baik) maka
yoghurt disbandingkan yoghurt
ditempatkan semakin
pada baik
permukaan
kayu

(penyimpanan)

Nama Tempat Penyimpa Hasil Pengamatan Kesimpulan


Bahan Penyimpanan/Pe nan Hari pengamatan
Makanan rlakuan Ke- seminggu

Susu full 1. Suhu beku Hari Ke-1 1. Suhu beku


cream A. Tempat : Kamis, 26 Warna: tetap
botol gelap Oktober (putih
2023 kekuningan)
2. Suhu dingin Tekstur : kental
A. Tempat : beku
botol gelap Aroma : khas
yoghurt
3. Suhu ruang
A. Tempat : 2. Suhu dingin
botol gelap Warna: tetap
(putih
kekuningan)
Tekstur : kental
Aroma : khas
yoghurt

3. Suhu ruang
Warna: tetap
(putih
kekuningan)
Tekstur: sedikit
berair
Aroma : khas
yoghurt

1. Suhu beku Hari ke 2 1. Suhu beku


Tempat : Sabtu,28 Warna: putih
botol gelap oktober kekuningan
2023 Tekstur : beku
2. Suhu dingin Aroma: khas
Tempat :botol yoghurt
gelap
2. Suhu dingin
3. Suhu ruang Warna: putih
Tempat : kekuningan
botol gelap Tekstur : lengket
Aroma : khas
yoghurt

3. Suhu ruang
Warna: putih ke
kuningan
Tekstur: sedikit
cair.
Aroma: sudah
bau asam

1. Suhu beku Hari ke 3 1. Suhu beku


Tempat : botol Senin,30 Warna: putih
gelap oktober kekuningan
2023 Tekstur : beku
Aroma : khas
2. Suhu dingin yoghurt
Tempat : botol
gelap 2. Suhu dingin
Warna: putih
kekuningan
3. Suhu ruang Tekstur :
Tempat : botol menggumpal
gelap Aroma : khas
yoghurt

3. Suhu ruang
Warna: putih
kekuningan
Tekstur: sedikit
cair
Aroma: sedikit
bau basi
1. Suhu beku Hari ke 4 1. Suhu beku Yoghurt
Tempat : botol Rabu,1 Warna: putih yang
gelap oktober kekuningan disimpan di
Tekstur : kental freezer
2023
2. Suhu dingin beku lebih lama
Tempat : botol Aroma : sedikit mengalami
gelap asam perubahan
dibandingka
3. Suhu ruang 2. Suhu dingin n yoghurt
Tempat : botol Warna: putih yang
gelap kekuningan disimpan di
Tekstur : chiller dan
menggumpal suhu ruang
Aroma : bau
asam

3. Suhu ruang
Warna: putih
kekuningan
Tekstur: ada
gumpalan
Aroma: bau asam

Kelompok 7 (pengamatan)

Nama Organoleptik Kelengke Endapan Uji daya Uji daya


bahan tan pemecah reduksi
protein
yakult Warna: Pada Tidak Dalam 30 Warna
kuning logam terdapat menit terdapat biru pada
Aroma: khas (lengket) kotoran sedikit yakult
yakult Pada gumpalan atau sangat
Rasa: asam kayu hampir tidak susah
(tidak ada gumpalan. hilang
lengket) (protein sudah walaupun
Gelas mengalami dalam
(tidak perubahan waktu
lengket) pemecahan) yang lama
(penyimpanan)

Nama Tempat Penyimpana Hasil Pengamatan Kesimpula


Bahan Penyimpanan/ n Hari Ke- n
Makanan Perlakuan pengamata
n
seminggu
Yakult 1. Suhu beku Hari Ke-1 1. Suhu beku
A. Tempat : Kamis, 26 A. Warna: tetap
botol Oktober (putih
gelap 2023 kekuninggan)
B. Tempat : Tekstur : beku
botol Aroma : tidak
bening ada perubahan
B. Warna: tetap
2. Suhu (putih
dingin kekuninggan)
A. Tempat : Tekstur :beku
botol Aroma : tidak
gelap ada perubahan
B. Tempat :
botol 2. Suhu dingin
bening A. Warna: tetap
(puth
3. Suhu kekuninggan)
ruang Tekstur : cair
A. Tempat : Aroma : tidak ada
botol perubahan
gelap B. Warna: tetap
B. Tempat : (putih
botol kekuninggan)
bening Tekstur : cair
Aroma : tidak ada
perubahan

3. Suhu ruang
A. Warna: tetap
(putih
kekuninggan)
Tekstur:cair
Aroma :tidak
berubah
B. Warna : tetap
(putih
kekuninggan)
Tekstur: cair
Aroma: tidak ada
perubahan
1. Suhu beku Hari ke-2 1. Suhu beku
A. Tempat : Sabtu, 28 A. Warna: tetap
botol oktober (putih
gelap 2023 kekuninggan)
Tekstur :
B. Tempat :
sedikit beku
botol Aroma: tidak
bening berubah
B. Warna: tetap
2. Suhu (putih
dingin kekuninggan)
A. Tempat : Tekstur :
botol sedikit beku
gelap Aroma: tidak
B. Tempat : berubah
botol
bening 2. Suhu dingin
A. Warna:tetap
3. Suhu (putih
ruang kekuninggan)
A. Tempat : Tekstur :
botol sedikit beku
gelap Aroma :tidak
B. Tempat : berubah
botol B. Warna:
bening putih tulang
Tekstur :
sedikit beku
Aroma : tidak
berubah
3. Suhu ruang
A. Warna: tetap
(putih ke
kuningan)
Tekstur:cair
Aroma: tidak
berubah
B. Warna: cream
Tekstur: cair
Aroma: tidak
berubah
1. Suhu beku Hari ke 3 1. Suhu beku
A. Tempat : Senin,30 A. Warna:tetap
botol oktober (putih kuning)
gelap 2023 Tekstur : beku
Aroma :mulai
B. Tempat :
bau basi
botol B. Warna:
bening sedikit pudar
Tekstur : beku
2. Suhu Aroma : mulai
dingin bau basi
A. Tempat : 2. Suhu dingin
botol A. Warna:tetap
gelap ( putih
B. Tempat : kekuninggan)
botol Tekstur :cair
bening Aroma : menuju
basi
3. Suhu B. Warna: putih
ruang tulang
A. Tempat : Tekstur : cair
botol Aroma : menuju
gelap basi
B. Tempat : 3. Suhu ruang
botol A. Warna:tetap
bening (putih
kekuningan)
Tekstur: cair
Aroma:berubah
seperti basi
B. Warna: tetap
(putih
kekuninggan)
Tekstur: cair
Aroma:berubah
seperti basi

1. Suhu beku Hari ke 4 1. Suhu beku


A. Tempat : Rabu,1 A. Warna:tetap
botol oktober (putih kuning)
gelap Tekstur :beku
2023
Aroma :mulai
B. Tempat :
basi
botol B. Warna:tetap
bening (putih kuning)
Tekstur :beku
2. Suhu Aroma : mulai
dingin basi
A. Tempat : 2. Suhu dingin
botol A. Warna:tetap
gelap (putih
B. Tempat : kekuninggan)
botol Tekstur : cair
bening Aroma : menuju
basi
3. Suhu B. Warna:tetap
ruang (putih
A. Tempat : kekuninggan)
botol Tekstur : cair
gelap Aroma : menuju
B. Tempat : basi
botol 3. Suhu ruang
bening A. Warna: tetap
(putih
kekuningan)
Tekstur: cair
Aroma:menuju
basi
B. Warna: tetap
(putih
kekuningan)
Tekstur: cair
Aroma: menuju
basi

Kelompok 8 (pengamatan)

Nama Organoleptik Kelengke Endapan Uji daya Uji daya


bahan tan pemecah protein reduksi

Susu skim Warna: putih lengket Di kapas Dalam waktu Hilangn


tulang ada yang lama baru ya warna
Aroma: khas gumpalan muncul biru
Rasa: bubuk dan gumpalan cepat
hambar kotoran (protein sudah (kualitas
berubah/pecah) tidak
baik)

(penyimpanan)

Nama Tempat Penyimpanan Hasil Pengamatan Kesimpulan


Bahan Penyimpanan/ Hari Ke- pengamatan
Makanan Perlakuan seminggu
Susu skim 1. Suhu dingin Hari Ke-1 1. Suhu dingin
A. Tempat : Kamis, 26 A. Warna: putih
aluminiu Oktober 2023 tulang
m Tekstur : bubuk
B. Tempat : keset
plastik Aroma : wangi
C. Tempat: khas susu masih
kertas kuat
B. Warna: putih
2. Suhu ruang tulang
A. Tempat : Tekstur :bubuk
aluminiu keset
m Aroma : wangi
B. Tempat : khas susu masih
plastic kuat
C. Tempat: C. Warna:putih
kertas tulang
Tekstur:bubuk
keset
Aroma:eangi
khas susu masih
kuat
2. Suhu ruang
A. Warna: putih
tulang
Tekstur : bubuk
Aroma : khas
susu
B. Warna: putih
tulang
Tekstur : bubuk
Aroma : khas
susu
C. Warna:putih
tulang
Tekstur:bubuk
Aroma:khas
susu

1. Suhu dingin Hari ke 2 1. Suhu dingin


C. Tempat: Sabtu,28 C. Warna :puti
aluminiu oktober 2023 h tulang
m Tekstur :bub
D. Tempat : uk keset
plastik Aroma :wan
E. Tempat: gi khas susu
kertas masih kuat
D. Warna: putih
2. Suhu ruang tulang
C. Tempat : Tekstur :
aluminiu bubuk keset
m Aroma :
D. Tempat : wangi khas
plastik susu masih
E. Tempat: kuat
kertas E. Warna: putih
tulang
Tekstur:bub
uk keset
Aroma:khas
susu
2. Suhu ruang
C. Warna:
tidak
berubah
Tekstur:
tidak
berubah
Aroma:
tidak
berubah
D. Warna:
tidak
berubah
Tekstur:
tidak
berubah
Aroma:
sedikit
hilang
1. Suhu dingin Hari ke 3 1. Suhu dingin
C. Tempat : Senin,30 C. Warna:
aluminiu oktober 2023 putih tulang
m Tekstur :bub
uk keset
D. Tempat :
Aroma : khas
plastik susu
E. Tempat: D. Warna: putih
kertas tulang
Tekstur :
2. Suhu ruang bubuk keset
C. Tempat : Aroma :
aluminiu sedikit hilang
m E. Warna:putih
D. Tempat tulang
plastik Tekstur:bub
E. Tempat: uk
kertas menyatu(kar
na air)
Aroma:hilan
g
2. Suhu ruang
C. Warna:
tidak
berubah
Tekstur:
tidak
berubah
Aroma:tidak
berubah
D. Warna:
tidak
berubah
Tekstur:
tidak
berubah
Aroma:
sedikit
hilang
E. Warna:tidak
berubah
Tekstur:tida
k berubaha
Aroma:tidak
berubah
1. Suhu dingin Hari ke 4 1. Suhu dingin
A.Tempat : Rabu,1 oktober A. Warna:putih
aluminium 2023 tulang
B. Tempat : Tekstur : bubuk
plastik keset
C. Tempat: Aroma : khas
kertas susu
B. Warna:putih
2. Suhu ruang tulang
A. Tempat : Tekstur : bubuk
aluminium keset
B. Tempat : Aroma : hilang
plastik C. Warna:putih
C. Tempat: tulang
kertas Tekstur:bubuk
menyatu (karna
air)
Aroma:hilang
2. Suhu ruang
A. Warna: putih
kekuningan
Tekstur:
gumpalan
semakin banyak
Aroma:
menyengat
seperti susu basi
B. Warna: putih
kekuningan
Tekstur:
gumpalan
semakin banyak
Aroma:
menyengat
seperti susu basi
BAB V

PEMBAHASAN

6.1 Susu Instan

Penyimpanan susu instan yang disimpan di dalam botol gelap dan bening
memiliki banyak persamaan. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua
jenis botol tersebut. Penyimpanan susu dilakukan selama seminggu (7 hari)
mengingat sifat susu yang mudah rusak atau perishable. Penyimpanan susu pada
praktikum kali ini memiliki beberapa perlakuan, yaitu penyimpanan pada suhu
beku (freezer), penyimpanan pada suhu ruang, dan penyimpanan pada suhu dingin
(chiller).

Penyimpanan susu pada suhu beku masih memiliki mutu yang baik
sebelum 7 hari. Susu masih terlihat segar dan layak dikonsumsi pada hari ke-2.
Pada keadaan ini susu bertekstur beku pada botol gelap, maupun botol yang
terang. Hal ini hanya perubahan tekstur saja yang berubah, warna dan aroma susu
masih sama seperti awal. Pada hari ke-4 pengamatan, susu mulai bermutu tidak
baik. Susu mulai berbau, tetapi tidak basi. Pada keadaan ini susu bertekstur beku
pada botol gelap, maupun botol yang terang. Hal ini hanya perubahan tekstur saja
yang berubah, yaitu masih beku. Menurut Amanah et al. (2013), susu akan
bertahan lebih lama jika disimpan dalam freezer. Namun penelitian yang
dilakukan Hudaya (2002) menunjukkan bahwa proses pembekuan susu dapat
menyebabkan pecahnya emulsi lemak disertai perubahan fisik dan kimia dari susu
tersebut. Pada hari terakhir pengamatan, tepatnya 7 hari, susu mulai mencair dan
keadaan susu sudah mulai asam. Susu mulai berbau dan menandakan bahwa susu
sudah mulai basi. Hasil uji organoleptik aroma menunjukkan bahwa jenis wadah
botol kaca, botol plastik, dan Tupperware dengan lama penyimpanan 1 dan 3 hari
tidak mengalami perubahan aroma; yang artinya susu masih dalam keadaan baik
dan sesuai dengan Syarat Mutu Susu Segar Berdasarkan SNI 01-3141-1998.
Namun, pada hari ke-5 sampai hari ke-7, susu mulai mengalami penurunan
kualitas; dimulai dari yang berarti susu mulai mengalami kerusakan. Penyebab
kerusakan pada susu salah satunya akibat kontaminasi mikroba.
Penyimpanan susu pada hari ke-2 pada suhu dingin memiliki mutu yang
sedikit berkurang. Pada keadaan ini, kondisi permukaan susu sudah mulai pecah
dan mulai terlihat butiran yang mengambang. Bau susu mulai tercium bau asam,
menandakan kondisi susu sudah mulai membasi. Hal ini terjadi pada botol kaca
yang gelap dan terang. Hal ini didukung oleh FOSTER (1957) dan PEDERSON
(1971) yang mengemukakan bahwa tinggi rendahnya angka keasaman susu antara
lain disebabkan oleh banyak sedikitnya asam laktat yang merupakan hasil
penguraian laktosa oleh bakteri dan aktivitas enzim yang terdapat dalam
susu.Pada keadaan ini setelah hari ke-4, susu mengalami kerusakan yang lebih
berat. Protein susu akan mengambang dan menggumpal memisahkan bagian susu
yang cair dan kental. Hal ini karena protein di dalam susu sudah pecah dan rusak.
Nilai gizi yang tinggi juga menjadikan susu sebagai medium yang sangat disukai
oleh mikrooganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya sehingga dalam
waktu yang sangat singkat, susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila tidak
ditangani secara tepat (Mennane et al., 2007). Hal ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa sebelum seminggu mutu sudah rusak dan tidak layak konsumsi.

Penyimpanan susu hari ke-2 pada suhu kamar sangat mengalami


perubahan pada susu. Susu sudah sangat rusak dan susu sudah tidak layak
dikonsumsi kembali. Pada hal ini susu sudah berbau asam dan butiran pada susu
sudah pecah dan mengambang. Hal ini terjadi pada botol kaca gelap dan botol
kaca bening. Pada hal ini susu sudah berbau asam dan butiran pada susu sudah
pecah dan mengambang, menandakan susu sudah dalam keadaan basi dantidak
layak untuk dikonsumsi. Umumnya perubahan ini disebabkan oleh adanya
aktifitas mikroorganisme dengan penyimpangan aroma yang normal. Rasa dan
aroma susu segar masih normal dan mempunyai rasa sedikit manis sampai
penyimpanan selama 21 jam. Perubahan rasa dan aroma terjadi pada penyimpanan
lebih dari 21 jam. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah kuman susu dan
bertambahnya masa simpan (Abubakar et al., 2001). Selain itu juga, mengutip dari
Abubakar, dkk (2001) dalam penelitiannya Pengaruh Suhu dan Waktu
Pasteurisasi Terhadap Mutu Susu Selama Penyimpanan menyatakan bahwa susu
pasteurisasi masih baik dikonsumsi sampai umur penyimpanan 15 jam pada suhu
kamar.
Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa susu yang disimpan pada
suhu ruang memiliki sifat yang mudah basi karena terkontaminasi oleh mikroba
melalui udara. Hal inilah yang membuat susu sudah basi sebelum 48 jam atau dua
hari penyimpanan.
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan laporan ini terkait Susu adalah laporan ini menggambarkan


karakteristik dan perbedaan antara beberapa jenis susu, termasuk susu instan, susu
cair full cream, susu skim, dadih, yogurt, dan yakult. Semua jenis susu memiliki
karakteristik dan ciri yang berbeda (bervariasi). Setiap jenisnya memiliki
kelebihan dan kelemahan sesuai dengan kebutuhan dan keseimbangan nutrisi yang
diperlukan. Berikut adalah kesimpulan dari laporan ini:

1. Susu instan: Susu instan adalah susu yang cepat dalam penyajian dan
bisa untuk segera dikonsumsi. Salah satu bentuk susu instan adalah susu
bubuk dan susu kental manis. Susu bubuk adalah susu yang berasal dari
susu segar baik dengan atau tanpa rekomendasi zat lain seperti lemak atau
protein yang kemudian dikeringkan.

2. Susu cair full cream: Susu full cream merupakan jenis susu yang tetap
mempertahankan kandungan lemak di dalamnya. Karena itu, jenis susu
memiliki kadar lemak tinggi, yakni berkisar 8 gram per gelas. Karena
kandungan lemak tingginya, susu memiliki rasa yang legit dan gurih..

3. Susu skim: Susu bubuk skim adalah susu yang dibuat dengan
mengurangi kadar air dan lemak yang ada, kandungan lemak susu bubuk
skim tidak lebih dari 1,5% dan kandungan air tidak lebih dari 5%.
Kandungan rendah lemak susu bubuk skim dapat digantikan
kekurangannya tersebut, karena memiliki kandungan protein yang cukup
tinggi, laktosa dan mineral.

4. Yoghurt: Adalah produk fermentasi yang disukai masyarakat, yang


mana Bakteri asam laktat (BAL) yang digunakan dalam pembuatan yogurt
mampu menghidrolisis kasein menjadi molekul protein yang lebih kecil
(peptide).
5. Yakult: Yakult adalah produk minuman susu fermentasi probiotik yang
mengandung bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Yakult
merupakan minuman susu fermentasi berasal dari Jepang dan ditemukan
oleh Dr. Shirota sejak tahun 1930 bakteri itu dikenal dengan nama
Lactobacillus casei Shirota strain.

6. Dadih: Dadih merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang


berasal dari Sumatra barat yang metode pembutannya dengan fermentasi
susu yang dimasukkan dalam tabung bambu.

6.2 Saran

Saran laporan terkait susu adalah, dari laporan yang telah disajikan dapat
diambil beberapa poin penting, yaitu:

1. Penggunaan susu sesuai dengan kandungannya. Contohnya ketika kita


membuat produk susu, seperti permen susu, maka jenis susu yang
seharusnya digunakan adalah susu skim. Hal ini dikarenakan susu skim
memiliki rasa yang lebih manis karena memiliki gula yang lebih tinggi
dibanding jenis susu lainnya.

2. Pemilihan jenis susu yang tepat agar terjadi keselarasan produk.

3. Mempertimbangkan porsi dan keseimbangan mengonsumsi susu.

4. Pemantauan dampak pada kesehatan terkait dengan konsumsi susu.

Penting untuk memilih dengan bijak dan mempertimbangkan dampaknya


pada kesehatan, dan lingkungan. Mengonsumsi secara tidak
berlebihan/secukupnya saja, serta menjaga keseimbangan dalam konsumsi susu.
Adaptasi pada kebutuhan dan respon tubuh terhadap jenis susu tertentu juga
merupakan faktor penting dalam penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Purnama, dkk. “Perbandingan Kadar Protein Susu Cair UHT Full Cream Pada
Penyimpanan Suhu Kamar dan Suhu Lemari Pendingin Dengan Variasi
Lama Penyimpanan Dengan Metode Kjeldhal.” Jurnal Analisis Farmasi
04, no. 1 (2019): 51-52.

Afrizal Ayub. “Pengaruh Pemberian Susu Bubuk Skim Terhadap Kualitas Dadih
Susu Kambing.” Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia 04, no. 2 (2019): 88-89.

Putra dan Trisdayanti. “Perbandingan Kandungan Gizi Gulai Kambing


Menggunakan Santan dan Susu Bubuk Skim.” Jurnal Gastronomi
Indonesia 09, no. 1 (2021): 9.

Asmaq dan Marisa. “Karakteristik Fisik dan Organoleptic Susu Segar di Medan
Sunggal.” Jurnal Peternakan Indonesia 22, no. 2 (2020): 169.

Arini, Liss. “Pengaruh Pasteurisasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Pada Susu
Segar dan UHT Sebagai Upaya Menjaga Kesehatan.” Jurnal Sains 04, no.
2 (2017): 120.

Putri, Elisa. “Kualitas Protein Susu Sapi Segar Berdasarkan Waktu


Penyimpanan.” Jurnal Chempublish 01, no. 2 (2016): 14-15.

Resnawati, Heti. 2020. Kualitas Susu Pada Berbagai Pengolahan dan


Penyimpanan. Balai Penelitian Ternak , Bogor.

Farid dan Sukesi. “Pengembangan Susu Segar Dalam Negeri Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Susu Nasional.” Jurnal Litbang Perdagangan 05, no. 2 (2014):
196.

Ambarsari, dkk. “Perubahan Kualitas Susu Pasteurisasi Dalam Berbagai Jenis


Kemasan.” Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian 32, no. 1
(2013): 10-11.

Susanti dan Hidayat. “Profil Protein Susu dan Produk Olahannya.” Jurnal Mipa
39, no. 2 (2016): 97-101.
Solikah dan Dewi. “Analisis Perilaku Konsumen Dalam Membeli Susu Instan di
Kota Surakarta.” Jurnal Agronomika 10, no. 2 (2015): 60.

Etiasih, T. 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Yudonegoro, R. J., Nurwantoro, dan D. W. Harjanti. 2014. Kajian Kualitas Susu


Badan Standarisasi Nasional (BSN), Jakarta.
LAMPIRAN

(kelompok 1)

KETERANGAN LAMPIRAN
Hari ke-1 penyimpanan suhu beku.

Hari ke-1 penyimpanan chiller.

Hari ke-1 penyimpanan suhu ruang.

Hari ke-2 penyimpanan suhu beku.


Hari ke-2 penyimpanan chiller.

Hari ke-2 penyimpanan suhu ruang.

Hari ke-3 penyimpanan suhu beku.

Hari ke-3 penyimpanan chiller. (susu sudah dibuang)


Hari ke-3 penyimpanan suhu ruang. (susu sudah dibuang)

Hari ke-4 penyimpanan suhu beku.

Hari ke-4 penyimpanan chiller. (susu sudah dibuang)

Hari ke-4 penyimpanan suhu ruang (susu sudah dibuang)


.

(Kelompok 2)

KETERANGAN LAMPIRAN
Pada susu full cream hari 1 di suhu
beku.

Pada susu full cream hari ke 1 di suhu


dingin.

Pada susu full cream hari ke 1 di suhu


ruang.
Pada susu full cream hari 2 di suhu
beku.

Pada susu full cream hari ke 2 di suhu


dingin

Pada susu full cream hari ke 2 di suhu


ruang

Pada susu full cream hari 3 di suhu


beku.

Pada susu full cream hari ke 3 di suhu


dingin.

Pada susu full cream hari ke 3 di suhu


ruang.
Pada susu full cream hari 4 di suhu
beku.

Pada susu full cream hari 4 di suhu


dingin.

Pada susu full cream hari ke 4 di suhu


ruang.

(kelompok 5)

KETERANGAN LAMPIRAN
Susu skim cair hari 1 di suhu beku
Pada susu skim cair hari ke 1 di suhu
dingin

Pada susu skim cair hari ke 1 di suhu


ruang

Pada susu skim cair hari 2 di suhu beku

Pada susu skim cair hari ke 2 di duhu


dingin

Pada susu skim cair hari ke 2 di suhu


ruang

Pada susu skim cair hari 3 di suhu beku


Pada susu skim cair hari ke 3 di suhu
dingin

Pada susu full cream hari ke 3 di suhu


ruang

Pada susu full cream hari 4 di suhu


beku

Pada susu full cream hari 4 di suhu


dingin

Pada susu full cream hari ke 4 di suhu


ruang
(kelompok 6)

(kelompok 7)

PEMBAHASAN LAMPIRAN
Yakult pada hari 1 di suhu

Yakult pada hari ke 1 di suhu dingin

Yakult pada hari ke 1 di suhu ruang


Yakult pada hari 2 di suhu beku

Yakult pada hari ke 2 di suhu dingin

Yakult pada hari ke 2 di suhu ruang

Yakult pada hari 3 di suhu beku

Yakult pada hari ke 3 di suhu dingin

Yakult pada hari ke 3 di suhu ruang


Yakult pada hari 4 di suhu beku

Yakult pada hari 4 di suhu dingin

Yakult pada hari ke 4 di suhu ruang

(kelompok 8)

1.Hari Ke-1 (Kamis, 26 Oktober 2023)

Suhu Dingin

Suhu Ruang
2.Hari ke 2 (Sabtu,28 oktober 2023)

Suhu Dingin

Suhu Ruang

3. Hari ke 3 (Senin,30 oktober 2023)

Suhu Dingin

Suhu Ruang

4. Hari ke 4 (Rabu,1 oktober 2023)


Suhu Dingin

Suhu Ruang

(kelompok 3)

(kelompok 4)

Anda mungkin juga menyukai