Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PELAKSANAAN PTS SEMESTER GANJIL

PEMANFAATAN BUAH-BUAHAN BERSERAT

DALAM SALAD YOUCIN (YOGHURT CINTA)

UNTUK KESEHATAN PENCERNAAN

Disusun Oleh :

1. Adelia Safitri 12428


2. Akna Dama Saputra 12453
3. Bernadeta Gusti Anjani 12508
4. Dian Salma Khaira 12543
5. Fivi Febri Hariyanti 12627
6. Khoirotul Azizah M. 12091

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
SMK NEGERI 1 TEMANGGUNG
Jl. Kadar Maron, Kotak Pos 104, Telp (0293) 4901639
Temanggung
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Susu sapi perah merupakan usaha peternakan sapi yang memiliki
nilai ekonomi yang dapat dibilang rendah. Susu juga merupakan
komoditas yang mudah rusak dan mempunyai resiko tinggi, sehingga
diperlukan penanganan dan pengolahan yang hati hati. Dari nilai
ekonomi yang rendah dapat membantu masyarakat untuk membuat
produk inovasi dengan mengolah komoditas susu lebih lanjut. Produk
hasil olahan komoditas susu sapi dapat menambah daya simpan susu
dan meningkatkan nilai ekonomi susu.
Berdasarkan data produksi susu segar di Kabupaten
Temanggung pada tahun 2014-2018 menunjukkan bahwa produksi susu
segar di Kabupaten Temanggung cenderung mengalami peningkatan
tiap tahunnya walaupun pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi
223.200 liter per tahun dari sebelumnya 234.016 liter per tahun pada
tahun 2015. Hal tersebut menunjukkan Kabupaten Temanggung adalah
salah satu daerah yang potensial untuk menjadi distributor penghasil
susu yang baik di wilayah Jawa Tengah, sehingga dapat dilakukan
peluang bisnis penjualan susu segar maupun produk turunannya di
Kabupaten Temanggung khususnya dan Provinsi Jawa Tengah secara
umum sangatlah besar. Salah satu produk turunan susu yang dapat
dimanfaatkan sebagai usaha agribisnis antara lain susu pasteurisasi dan
yoghurt.
Menurut MyMilk (2016) susu yang disimpan dalam lemari es di
suhu 4º C hanya dapat bertahan selama 2 – 3 hari saja ketika kemasan
dibuka. Jika susu tersebut diolah menjadi yoghurt maka daya simpan
menjadi lebih lama sekitar 5 – 7 hari walaupun kemasan sudah terbuka.
NilaiGizi.com (2018) menyatakan bahwa susu memiliki kandungan gizi
sebanyak 3,20g protein, 3,50g lemak, dan 4,30g karbohidrat.
Yoghurt merupakan salah satu produk inovasi dari susu sapi
yang telah difermentasikan menggunakan bakteri. Bakteri yang
digunakan dalam pembuatan yoghurt yaitu bakteri lactobacillus
bulgaricus dan streptococcus thermophilus. Yoghurt merupakan salah
satu minuman yang baik untuk pencernaan karena yoghurt mengandung
3,30g protein, 2.50g lemak, 4g karbohidrat (NilaiGizi.com, 2018), yang
berarti yoghurt memiliki kandungan lemak lebih sedikit daripada susu.
Buah memiliki serat yang tinggi yang sangat baik bagi
kesehatan. Namun Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan,
tidak lebih dari 10% orang Indonesia yang mengonsumsi buah cukup.
Artinya 90% penduduk lainnya kurang mengonsumsi buah. Fiastuti
mengungkapkan, buah memiliki serat yang tinggi, sehingga sangat baik
untuk dikonsumsi sebagai salah satu upaya menjaga berat badan normal.
Serat dapat membantu menjaga rasa kenyang, sehingga mengurangi
keinginan makan-makanan lain di luar jam makan. Kurangnya
mengonsumsi buah berserat dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Saluran pencernaan merupakan saluran yang dilalui bahan
makanan, yaitu meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil,
usus besar hingga anus. Makanan dimasukkan melalui mulut, kemudian
diproses di dalam lambung, dan sisa pemrosesan dalam lambung
dibuang melalui anus. Kerusakan pada saluran pencernaan bisa
menyebabkan banyak penyakit, seperti sariawan, diare, sembelit,
disentri, ambeien, dan lain sebagainya. Maka dari itu, sangat penting
menjaga kesehatan saluran pencernaan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari proposal ini, sebagai berikut :
a. Mengetahui konsep dan prosedur pembuatan yoghurt
b. Mengetahui alat dan bahan dalam pembuatan yoghurt
c. Mengetahui kualitas mutu yoghurt
d. Membuat produk inovatif dari yoghurt
e. Mengetahui penentuan harga jual dari produk yang diproduksi
f. Mengetahui dan mempelajari pemasaran hingga penjualan produk

1.3 Manfaat
Manfaat dari proposal ini, sebagai berikut :
a. Siswa memahami konsep dan karakteristik susu dan yoghurt
b. Siswa memahami bahan, alat, serta prosedur pembuatan yoghurt
c. Siswa dapat melakukan analisis mutu yoghurt
d. Kemampuan siswa meningkat
e. Kreativitas dan inovasi siswa terbentuk
f. Jiwa wirausaha, kemampuan kolaborasi, dan kemandirian siswa
terbangun
g. Rasa percaya diri dan kemampuan siswa terbentuk
BAB II

LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Landasan teori merupakan bagian penting dalam proposal. Dalam


bagian ini, akan diketahui tentang rujukan-rujukan atau teori yang digunakan
dalam proses produksi salad Youcin. Isi dari bagian ini antara lain kajian
tentang (1) Yoghurt; (2) Susu; (3) Fermentasi; (4) Bakteri; (5) Salad buah; (6)
Buah-buahan berserat; dan (7) Pencernaan Adapun penjelasannya sebagai
berikut.

2.1.1. Yoghurt
Berdasarkan KBBI, susu yang dihasilkan melalui fermentasi bakteri
tertentu, rasanya agak asam, bentuknya seperti krim disebut yoghurt. Produk ini
merupakan minuman fermentasi yang terbentuk karena adanya bakteri yang
memecah gula pada susu yaitu laktosa menjadi asam laktat (Widagdha dalam
jurnal yang ditulis Hidayati, 2021 : 165). Kemudian, Maria, dkk (2020 : 67)
menyatakan bahwa Yoghurt merupakan salah satu produk minuman susu
fermentasi yang populer di kalangan masyarakat.Jadi, dapat disimpulkan bahwa
yoghurt adalah susu fermentasi yang terbentuk karena bakteri memecah laktosa
menjadi asam laktat, memiliki rasa agak asam dan populer dikalangan
masyarakat. Serat adalah bagian tumbuhan yang dapat dikonsumsi dan tersusun
dari karbohidrat yang menstimulasi gerakan pencernaan untuk mengeluarkan
sisa makanan.

Gambar 1. yoghurt

2.1.2. Susu
Menurut KBBI, susu segar susu murni hasil pemerahan, susu yang
masih dalam keadaan segar dan tidak mengalami pemrosesan. Susu sapi murni
adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh
dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi
atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun kecuali
pendinginan. (SNI 3141.1:2011). Muchlisin Riadi (2020) menuliskan Susu
adalah cairan berwarna putih yang disekresi oleh kelenjar mammae (ambing)
pada binatang mamalia betina seperti sapi, kambing, atau bahkan kerbau yang
diperoleh dengan cara pemerahan sebagai bahan makanan dan sumber gizi.
Susu murni adalah hasil pemerahan yang berasal dari ambing sapi dan
kandungan alaminya tidak dikurangi.

Gambar 2. susu

2.1.3. Fermentasi
Menurut KBBI, penguraian metabolik senyawa organik oleh
mikroorganisme yang menghasilkan energi yang pada umumnya berlangsung
dengan kondisi anaerobik dan dengan pembebasan gas. Menurut Suprihatin
(2010) fermentasi merupakan suatu proses perubahan kimia pada suatu substrat
organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme.
Fermentasi adalah proses perubahan secara biokimia pada bahan pangan yang
melibatkan aktivitas mikroorganisme dan metabolit aktivitas enzim, yang
dihasilkan oleh mikroorganisme tersebut. (Raden, 2020). Fermentasi adalah
proses perubahan metabolik senyawa organik dan mikroorganisme dengan
kondisi anaerobik dan pembebasan gas.

Gambar 3. fermentasi

2.1.4. Bakteri
Menurut KBBI, makhluk hidup terkecil bersel tunggal, terdapat di
mana-mana, dapat berkembang biak dengan kecepatan luar biasa dengan jalan
membelah diri, ada yang berbahaya dan ada yang tidak, dapat menyebabkan
peragian, pembusukan, dan penyakit. Bakteri merupakan salah satu golongan
mikroorganisme prokariotik (bersel tunggal) yang hidup berkoloni dan tidak
mempunyai selubung inti namun mampu hidup dimana saja (Jawetz et al.,
2004).
Gambar 4. bakteri
2.1.5. Salad
Menurut KBBI salad buah atau disebut juga koktil buah adalah
makanan yang dibuat dari potongan buah dan sirup, dan disajikan dingin.
Nazzarudin, dkk (2021 : 7) menyatakan bahwa salad buah merupakan sejenis
makanan yang terdiri dari campuran buah- buahan, susu, mayones, keju dan
lainnya. Salad buah merupakan salah satu cemilan lezat nan sehat yang banyak
disukai, pasalnya makanan ini terbuat dari buah-buahan yang segar dan
diberikan fla yang terbuat dari campuran mayonaise, susu dan yoghurt dan tidak
lupa diberikan taburan keju parut di atasnya cemilan ini direkomendasikan buat
yang lagi ingin diet, tapi semua orang bisa menikmati cemilan ini karena soal
rasa dijamin nikmat dan menyehatkan ditulis oleh Beghawati, dkk (2023 : 30).
Jadi dapat disimpulkan bahwa salad buah merupakan salah satu camilan lezat,
sehat dan banyak disukai yang terbuat dari campuran potongn buah-buahan,
sirup, fla, susu, mayonese, keju, dan lainnya.

Gambar 5. salad

2.1.6. Buah-buahan Berserat


Buah adalah bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji
dimana struktur tersebut berasal dari indung telur sebagai fundamen (bagian)
dari bunga itu sendiri (Sediaoetama, 2012). Sejalan dengan pendapat Sunita
Almatsier (2010) buah berfungsi sebagai pelengkap zat gizi yang dibutuhkan
tubuh, khususnya vitamin C. Jadi dapat disimpulkan bahwa buah merupakan
santapan terakhir dalam suatu acara makan atau kapan saja. Buah sering disebut
sebagai penutup atau pencuci mulut karena buah dapat menetralkan rongga
mulut setelah makan nasi dengan berbagai macam lauk pauk dengan aneka rasa
dan bau.
Gambar 6. Buah-buahan

2.1.7. Pencernaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, pengertian dari
pencernaan adalah penghancuran dan penyerapan makanan di dalam perut dan
sebagainya. Bola.com, Jakarta menyatakan Pencernaan adalah suatu proses di
mana makanan dan cairan dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Hal
tersebut untuk mengubah makanan yang di dalam tubuh menjadi nutrisi.
Menurut Mohammad Juffrie, dkk (2018) Pencernaan adalah proses dimana
makanan dipecah menjadi bentuk yang dapat diserap ke dalam darah dan
dibawa ke seluruh sel tubuh untuk nutrisi dan energi. Jadi bisa disimpulkan
bahwa pencernaan adalah proses pemecahan makanan menjadi lebih kecil agar
bisa diserap oleh tubuh agar berubah menjadi nutrisi dan energi.

Gambar 7. Sistem pencernaan

2.2 Analisis Mutu


Pada produksi yoghurt dilakukan analisis mutu sebagai berikut :
2.2.1. Analisis Kadar Air
Metode oven biasa merupakan salah satu metode pemanasan
langsung dalam penetapan kadar air suatu bahan. Dalam metode ini
bahan dipanaskan pada suhu tertentu sehingga air menguap yang
ditujukan oleh berat konstan bahan setelah periode pemanasan tertentu.
Kehilangan berat bahan yang terjadi menunjukkan jumlah air yang
terkandung. Metode ini terutama digunakan untuk bahan-bahan yang
stabil terhadap pemanasan yang agak tinggi, serta produk yang tidak
atau rendah kandungan sukrosa dan glukosanya seperti tepung-tepungan
dan serealia (aoac,1984).
Metode ini dilakukan dengan cara pengeringan bahan pangan atau
sampel dalam oven. Berat sampel yang dihitung setelah dikeluarkan dari
oven harus didapatkan berat konstan, yaitu berat bahan yang tidak akan
berkurang atau tetap setelah dimasukkan dalam oven. Berat sampel
setelah konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat dalam sampel.
Setelah itu dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui persen kadar
air dalam bahan (crampton,1959).
Secara teknik, metode oven langsung dibagi menjadi dua yaitu,
metode oven temperatur rendah dan metode oven temperatur tinggi.
Metode oven temperatur rendah menggunakan suhu (103t2)°c dengan
periode pengeringan selama 17 kurang lebih 1 jam. Periode pengeringan
dimulai pada saat oven menunjukkan temperatur yang diinginkan.
Setelah pengeringan, contoh bahan beserta cawannya disimpan dalam
desikator atau eksikator selama 30 sampai 45 menit untuk
menyesuaikan suhu media yang digunakan dengan suhu lingkungan di
sekitarnya. Setelah itu, bahan ditimbang beserta wadahnya. Selama
penimbangan, kelembaban dalam ruang laboratorium harus kurang dari
70%. Selanjutnya metode oven temperatur tinggi. Cara kerja metode ini
sama dengan metode temperatur rendah hanya saja temperatur yang
digunakan pada suhu 130-133°c dan waktu yang digunakan relatif lebih
rendah (crampton,1959).
Metode ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah 1.
Bahan lain disamping air juga ikut menguap dan ikut menghilang
bersama uap air
2. Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air atau
zat mudah menguap
3. Bahan yang dapat mengikat air secara kuat sulit melepaskan airnya
meskipun sudah dipanaskan. (soedarmadji,2003).
Penentuan kadar air dengan cara pengeringan prinsipnya yaitu
menguapkan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan.
Kemudian menimbang bahan sampai berat konstan yang berarti semua
air sudah diuapkan. Dengan cara ini tergolong mudah dan relatif murah.
Dalam melakukan proses pengeringan untuk mempercepat
penguapan air serta menghindari terjadinya reaksi yang menyebabkan
terbentuknya air ataupun reaksi yang lain karena pemanasan, maka
dapat dilakukan dengan suhu rendah dan tekanan vakum. Dengan
demikian akan diperoleh hasil yang lebih mencerminkan kadar air yang
sebenernya. (soedarmadji, 2023)
Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam
bahan yang dinyatakan dalam satuan persen. Kadar air juga merupakan
karakteristik yang sangat penting dalam bahan pangan karena air dapat
mempengaruhi penampakan, tekstur,serta ikut menentukan kesegaran
dan daya awet bahan tersebut (haryanto,1992).
Metode: metode oven. Sni 01-3182-1992
2.2.2 Analisis Kadar Abu
Komponen bahan pangan 96% didominasi oleh bahan organik dan
air sisanya terdiri dari unsur unsur mineral. Unsur unsur mineral juga
dikenal sebagai zat organik atau kadar abu. Proses pembakaran zat
organik akan menyisakan komponen anorganik (Winarno, 1997)
Abu adalah zat anorganik dari sisa hasil pembakaran suatu bahan
organik. Penentuan kadar abu berhubungan dengan mineral bahan
pangan. Mineral yang terdapat dalam bahan pangan terdiri dari dua jenis
garam yaitu garam organik misalnya asetat, pektat, mallat dan dalam
anorganik misalnya karbonat, fosfat, sulfat dan nitrat. Proses untuk
menentukan jumlah mineral sisa pembakaran disebut pengabuan.
Kandungan dan komposisi abu atau mineral pada bahan tergantung dari
jenis bahan dan cara pegabuannya
Penentuan kadar abu dengan cara calling juga harus
memperhatikan karakteristik sampel yang digunakan, karena setiap
sambel mempunyai perlakuan dan pemberian panas yang berbeda-beda.
Prinsip dari pengaduan secara langsung yaitu dengan meng oksidasi
semua zat organik pada suhu tinggi, yaitu sekitar 500-600°C dan
kemudian melakukan penyimpangan zat yang tertinggal setelah proses
pembakaran tersebut (Sudarmadji, 2010). Apalagi suatu sampel di
dalam cawan abu porselin dipanaskan pada suhu tinggi sekitar 650°C
akan menjadi abu berwarna putih.
Pada abu suatu bahan ditetapkan pula secara gravimetri. Analisis
ada gravimetri merupakan bagian analisis kuantitatif untuk menentukan
jumlah zat berdasarkan pada pernimbangan dari hasil setelah bahan atau
analit yang dihasilkan diperlakukan terhadap pereaksi tertentu.
Penentuan kadar abu merupakan cara pendugaan kandungan mineral
bahan pangan secara kasar. Bobot abu yang diperoleh sebagai perbedaan
bobot cawan berisi abu dan cawan kosong.
Metode : SNI 01-2891-1992 butir 6.1. Cara uji makanan dan minuman
Prinsip : pada proses pengabuan zat zat organik diuraikan menjadi air
dan CO2, tetapi bahan anorganik tidak.

2.2.3 Analisis Mikrobiologi Total Plate Count


Organisme mikroskopik adalah organisme yang hanya bisa dilihat
dengan menggunakan mikroskop. Salah satunya adalah bakteri yang
merupakan organisme mikroskopis. Bakteri di alam ini ada yang
bersifat menguntungkan dan ada yang bersifat merugikan bagi
kepentingan manusia. Bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi
kepentingan organisme akuatik perlu dipelajari supaya bakteri yang
menguntungkan,keberadaannya (kapasitas jumlahnya) dapat
diperbanyak. Jangan untuk bakteri yang merugikan (potagen) jumlah
populasi nya dapat ditekan dan dapat dilakukan tindakan pencegahan
atau antisipasi infeksi bakteri tersebut.
Untuk mengetahui kapasitas jumlah bakteri, ada berbagai cara yang
dapat digunakan untuk menghitung jumlah sel bakteri, antara lain
hitungan langsung dengan menggunakan mikroskop dan hitungan tidak
langsung dengan metode hitung cawan bak dengan metode cawan tuang
maupun cawan sebar.
Pengukuran kuantitatif populasi mikroba dari suatu sampel
dilakukan untuk mengetahui kualitas bahan atau tujuan lain berdasarkan
jumlah mikroba yang ada dalam sampel tersebut. Sehingga dengan kita
dapat mengetahui apakah mikroba tersebut berbahaya atau bahkan baik
bagi lingkungan dalam jumlah tertentu.
Untuk mengetahui perkembangan suatu bakteri membutuhkan
pembuatan media dengan metode perhitungan bakteri yang ada dalam
media. Ada banyaknya metode yang digunakan dalam menghitung
jumlah bakteri secara kuantitatif dari suatu populasi bakteri. Proses
perhitungan sel bakteri dapat dilakukan dengan beberapa metode baik
secara langsung maupun tidak langsung, adalah metode hitung pada
cawan petri (tpc), metode pengamatan langsung dengan kaca objek atau
metode hitung dengan menggunakan haemocytometer dan metode
jumlah perkiraan terdekat.
Total plate count didasarkan pada asumsi bahwa bila sel mikroba
yang masih hidup ditumbuhkan pada medium, maka mikroba tersebut
akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat
langsung kemudian dihitung tanpa menggunakan mikroskop.
Medium yang digunakan pada metode tpc merupakan medium
padat. Dalam metode tpc, bahan yang diperkirakan mengandung lebih
dari 300 sel mikroba per ml atau per gram, memerlukan perlakuan
pengenceran sebelum ditumbuhkan pada medium agar dalam cawan
petri. Larutan yang digunakan sebagai larutan pengencer adalah nacl
0,85% atau larutan ringer. Mikroba dibiakkan pada suhu 35°c didalam
inkubator. Perhitungan bakteri menggunakan alat yang disebut colony
counter .
Teknik dilusi (pengenceran) sangat penting dapam analisis
mikrobiologi, karena hampir semua metode perhitungan jumlah sel
mikroba diawali dengan teknik ini. Tujuan dari pengenceran sampel
yaitu mengurangi jumlah kandungan mikroba dalam sampel sehingga
nantinya dapat diamati dan diketahui jumlah mikroorganisme secara
spesifik sehingga didapatkan perhitungan yang tepat. Pengenceran
memudahkan dalam perhitungan koloni.
Teknik pour plate (cawan tuang) adalah suatu teknik dalam
menumbuhkan mikroorganisme dalam media agar dengan cara
mencampurkan media agar cair dengan stok kultur. Teknik ini
umumnya digunakan pada metode tpc

2.2.4. Analisis Kalsium (Ca)


Spektrofotometri dapat dibayangkan sebagai suatu perpanjangan
dari penilikan visual di mana studi yang lebih terinci mengenai
pengabsorpsian energi cahaya oleh spesies kimia memungkinkan
kecermatan yang lebih besar dalam pencirian dan pengukuran
kuantitatif. Dengan mengganti mata manusia dengan detektor-detektor
radiasi lain, dimungkinkan studi absorpsi di luar daerah spektrum
tampak, dan seringkali eksperimen spektrofotometri dilakukan secara
automatik (Day, R. A., dan Underwood, A. L., 2002).

Peristiwa serapan atom pertama kali diamati oleh Fraunhofer,


ketika mengamati garis-garis hitam pada spektrum matahari.
Spektroskopi serapan atom pertama digunakan pada tahun 1955 oleh
Walsh. Spektroskopi serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif
unsur-unsur logam dalam jumlah sekelumit (trace) dan sangat kelumit
(ultratrace). Cara analisis memberikan kadar total unsure logam dalam
suatu sampel dan tidak tergantung pada bentuk molekul dari logam
dalam sampel tersebut. Cara ini cocok untuk analisis kelumit logam
karena mempunyai kepekaan yang tinggi (batas deteksi kurang dari 1
ppm).. pelaksanaannya relatif sederhana, dan interferensinya sedikit.
Dalam garis besarnya prinsip spektroskopi serapan atom sama saja
dengan spektrofotometri sinar tampak dan ultraviolet. Perbedaannya
terletak pada bentuk spektrum, cara pengerjaan sampel dan peralatannya
(Hendayana, S., 1994).
Spektrofotometri Serapan Atom (AAS) adalah suatu metode
analisis yang didasarkan pada proses penyerapan energi radiasi oleh
atom-atom yang berada pada tingkat energi dasar (ground state).
Penyerapan tersebut menyebabkan tereksitasinya elektron dalam kulit
atom ke tingkat energi yang lebih tinggi. Keadaan ini bersifat labil,
elektron akan kembali ke tingkat energi dasar sambil mengeluarkan
energi yang berbentuk radiasi. Dalam AAS, atom bebas berinteraksi
dengan berbagai bentuk energi seperti energi panas, energi
elektromagnetik, energi kimia dan energi listrik. Interaksi ini
menimbulkan proses-proses dalam atom bebas yang menghasilkan
absorpsi dan emisi (pancaran) radiasi dan panas. Radiasi yang
dipancarkan bersifat khas karena mempunyai panjang gelombang yang
karakteristik untuk setiap atom bebus (Basset. 1994).
Metode AAS berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom-atom
Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu,
tergantung pada sifat unsumya. Misalkan natrium menyerap pada 589
nm, uranium pada 358,5 nm, sedang kalium pada 766,5 nm. Cahaya
pada panjang gelombang ini mempunyai cukup energi untuk mengubah
tingkat elektronik suatu atom. Transisi elektronik suatu unsur bersifat
spesifik. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak
energi, suatu atom pada keadaan dasar dinaikkan tingkat energinya ke
tingkat eksitasi. Tingkat-tingkat eksitasinya pun bermacam-macam. Kita
dapat memilih diantara panjang gelombang ini yang menghasilkan garis
spektrum yang tajam dengan intensitas maksimum. Inilah yang dikenal
dengan garis resonansi Spektrum atomik unsutk masing-masing unsur
terdiri atas garis-garis resonansi Garis-garis lain yang bukan resonansi
dapat berupa spektrum yang berasosiasi dengan tingkat energy molekul,
biasanya berupa pita-pita lebar ataupun garis tidak berasal dari eksitasi
tingkat dasar yang disebabkan proses atomisasinya (Khopkar. 2008).
Di dalam kimia analisis yang mendasarkan pada proses interaksi
itu antara lain cara analisis spektrofotometri serapan atom yang bisa
berupa cara emisi dan cara absorpsi (scrapan). Pada cara emisi, interaksi
dengan energi menyebabkan eksitasi atom yang mana keadaan ini tidak
berlangsung lama dan akan kembali ke tingkat semula dengan
melepaskan sebagian atau seluruh energi eksitasinya dalam bentuk
radiasi. Frekwensi radiasi yang dipancarkan bersifat karakteristik untuk
setiap unsur dan intensitasnya sebanding dengan jumlah atom yang
tereksitasi dan yang mengalami proses decksitasi. Pemberian energy
Dalam bentuk nyala merupakan salah cara untuk eksitasi atom ke
tingkat yang lebih tinggi. Cara tersebut dikenal dengan nama
spektrofotometri emisi nyala. Pada absorpsi, jika pada populasi atom
yang berada pada tingkat dasar dilewatkan suatu berkas radiasi maka
akan terjadi penyerapan energi radiasi oleh atom-atom tersebut.
Frekwensi radiasi yang paling banyak diserap adalah frekwensi radiasi
resonan dan bersifat karakteristik untuk tiap unsur. Pengurangan
intensitasnya sebanding dengan jumlah atom yang berada pada tingkat
dasar. Metode spektrofotometri serapan atom (SSA) mendasarkan pada
prinsip absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom akan menyerap cahaya
pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya
(Gandjar, 2007).
Kalsium adalah logam putih perak yang agak lunak, melebur pada
suhu 845, in terserang oleh oksigen atmosfer dan lembab. Pada reaksi
ini terbentuk kalsium oksida atau kalsium hidroksida. Kalsium
menguraikan air dengan membentuk kalsium hidroksida dan hydrogen.
(Svehla, 1985).

2.2. Kajian Teori

Berdasarkan studi pustaka melalui pencarian jurnal di internet,


Pemanfaatan buah-buahan berserat untuk salad buah juga pernah dilakukan
oleh Sentia, dkk dalam jurnal berjudul laporan teknologi pengolahan buah
buahan (salad buah) tahun 2012.

Selanjutnya, Pemanfaatan buah buahan berserat untuk salad buah juga


pernah dilakukan oleh Afnan, dkk dalam jurnal berjudul STUDI
KELAYAKAN BISNIS PROPOSAL BISNIS CANVAS MODEL tahun 2017.

Pemanfaatan buah-buahan berserat dalam berwirausaha salad buah juga


pernah dilakukan oleh Syafrizal, dkk dalam jurnal berjudul Nuansa Pendidikan
Berwirausaha Salad Buah Keju Sebagai Program Usaha Ekonomi Bagi Siswa
SMK PAB 7 Lubuk Pakam tahun 2022
BAB III
RENCANA PRODUKSI DAN USAHA SALAD YOUCIN

3.1. Nama dan Jenis Produk


Nama produk yang akan dibuat oleh kelompok 1 adalah Youcin. Jenis
produk adalah salad yang memiliki cita rasa cenderung asam, manis, dan asin
yang bersatu dalam satu produk. Salad ini lebih segar apabila disajikan dalam
keadan dingin setelah di masukkan ke dalam lemari pendingin. Produk ini dapat
menjadi alternatif untuk diet dan juga sebagai makanan yang berguna untuk
menjaga kesehatan pencernaan. Tagline dari produk Youcin yaitu 'makan salad
Youcin, bikin harimu penuh cinta.’ Salad Youcin dikemas dalam cup bening
tebal yang berisi 200ml salad buah.
3.2. Segmetasi Pasar dan Peluang Bisnis
Sasaran pembeli/konsumen Salad Youcin adalah pelajar, seseorang
yang sedang berdiet dan juga pekerja. Berdasarkan komposisinya, Salad Youcin
dapat dikonsumsi oleh hampir semua usia, dimulai dari anak usia 5 tahun.
Banyaknya calon konsumen yang terdiri atas pelajar, seseorang yang
sedang berdiet, para pekerja yang sibuk dan tidak punya waktu untuk mengupas
buah-buahan, membuat peluang bisnis pembuatan salad Youcin ini sangat
tinggi. terlebih, produk makanan ini juga dibutuhkan setiap hari agar tetap
terjaga kesehatan pencernaan masyarakat.

3.3 Rencana Produksi


Salad Youcin akan mulai diproduksi tanggal 11 September 2023. di
SMKN 1 Temanggung. Adapun linimasa kegiatan produksi ini sebagai berikut.
No Jenis Kegiatan Waktu
1 Penyusunan proposal dan literasi 28 Agustus s.d. September 2023
2 Belanja Bahan 1
3 Ujicoba produksi 1
4 Pengujian kesukaan dan survey
konsumen
5 Produksi
6 Pemasaran
Tabel 1.Linimasa Rencana Produksi Salad Youcin

3.3.1. Alat dan Bahan Pembuatan


Alat yang digunakan dalam pembuatan Salad Youcin yaitu,
No Nama Barang Jumlah
1 Kompor listrik 1
2 Pisau buah 1
3 Talenan 1
4 toples 1
5 termometer 1
6 baskom 1
7 panci 1
8 Wadah untuk packing 1
9 lap 1
Tabel 2. Alat Pembuatan Salad Youcin
Alat yang digunakan dalam Analisis Mutu Yoghurt
No Nama Alat Jumlah
1 Neraca analitik 1
2 Botol timbang 1
3 Spatula 1
4 Oven 1
5 Eksikator 1
6 Krustang 1
7 Cawan porselin 1
8
9
10
11

Kemudian, bahan dalam produksi Salad Youcin yaitu,


No Nama Bahan Jumlah
1 Buah Apel 1 kg
2 Buah Melon 1 kg
3 Buah Semangka 1 kg
4 Buah Mangga 1 kg
5 Yoghurt 1 botol
6 Susu kental manis 6 sachet
7 nutrijel 2 sachet
8 Keju 1 pack
Tabel 3. Bahan Pembuatan Salad Youcin
3.3.2. Prosedur Pembuatan Yoghurt
Tata cara pembuatan yoghurt yaitu:
1. Penyiapan alat dan bahan
Alat dipastikan dalam kedaan bersih dan tanpa kontaminasi. Alat-alat
disterilkan dengan air hangat dan didiamkan tanpa dilap untuk menghindari
kontaminan. Bahan dipersiapkan dan ditakar sesuai resep. Susu dipilih yang
murni dan segar.
2. Pemanasan susu segar
Memanaskan susu menggunakan panci dengan bantuan api kecil
atau agar lebih mudah mengatur suhu bisa menggunakan kompor listrik.
Pada proses pemanasan, susu harus sering di aduk agar protein yang
dikandung tidak pecah. Suhu susu saat pemanasan berkisaran pada 70°- 80°
C selama 15 menit. Oleh sebab itu, saat proses pemanasan susu kita harus
rajin mengecek suhu susu tersebut. Proses pemanasan ini bertujuan untuk
membunuh sebagian mikroba dengan meminimalisasi kerusakan protein
akibat suhu yang terlalu tinggi supaya masa penyimpanan susu lebih
panjang.
3. Penambahan bakteri starter
Setelah susu mencapai suhu yang diinginkan, pindahkan panci agar
suhu turun. Saat penambahan starter bakteri suhu susu tidak boleh terlalu
panas karena suhu yang terlalu panas bisa mematikan bakteri lactobacillus,
jadi disarankan suhu yang digunakan pada saat penambahan starter bakteri
sekitar 35° - 40° C atau setara dengan suhu kamar. Lakukan pengadukan
hingga bakteri starter merata.
4. Penyimpanan atau inokulasi
Susu yang sudah ditambahkan bakteri starter dipindah ke wadah yang
sudah disterilkan lalu ditutup rapat dan dibalut dengan handuk atau lap
supaya suhunya tetap stabil dan bakterinya bisa tumbuh.

Tata cara pembuatan salad Youcin yaitu:

1. Kupas dan potong dadu semua buah


2. Campurkan susu kental manis, yoghurt dan susu cair. Aduk hingga rata
3. Siramkan saus ke wadah salad
4. Taburi keju parut di atasnya

3.4. Rencana Angaran dan Analisis Harga


Anggaran yang diperlukan dalam produksi Salad Youcin yaitu sebagai
berikut.
No Barang Volume Harga Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tabel 4. Ongkos Produksi
Berdasarkan perkiraan dari bahan yang tersedia, produksi ini akan
menghasilkan Keuntungan dihasilkan dari harga jual produk dikurangi biaya
produksi yaitu,
No Uraian Pengeluaran Pendapatan
1
2
3
Jumlah
Keuntungan

3.5. Rencana Pemasaran


Pertama, salad Youcin akan dipasarkan secara langsung yaitu dengan
ditawarkan kepada teman-teman dan bapak/ibu guru sesuai dengan sasaran
konsumen. Selanjutnya dapat dijual dengan teknik pre-order atau pemesanan.
Setelah produksi berjalan baik dan tanggapan konsumen positif, Youcin dapat
dikembangkan dalam skala industri rumahan yang lebih besar dan
memperbanyak produksi. Untuk mengenalkan produk Youcin kepada
konsumen, akan dilakukan teknik promosi yaitu pembuatan label dan kemasan
yang menarik serta membuat video iklan yang disebarkan melalui media
komunikasi dan media sosial.

Anda mungkin juga menyukai