PERBANDINGAN NUTRISI
SUSU SAPI DAN SUSU KAMBING
Oleh
RISKA KARTIKA
L1A1 18 128
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
sehingga makalah ini bias selesai pada waktunya. Terima kasih juga saya ucapkan
sehingga makalah ini bias disusun dengan baik dan rapi. Saya berharap semoga
makalah ini bias menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu,
saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya
Susu merupakan cairan yang berasal dari ambing ternak perah sehat dan
bersih yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar dan sesuai dengan
Susu harus memenuhi syarat ASUH yaitu aman, sehat, utuh dan halal. Susu
dipandang dari segi peternakan adalah suatu sekresi kelenjar-kelenjar susu dari
sapi yang sedang laktasi atau ternak yang sedang laktasi dan dilakukan pemerahan
yang sempurna.
oleh ternak perah seperti sapi, kambing maupun kerbau. Menurut Girisonta (1995)
Susunan zat gizi air susu adalah: air 87%, lemak 3,45%, protein 3,20% (terdiri
dari casein 2,70% dan albumin 0,50%), laktosa 4,60% dan mineral 0,85%.
Produksi susu lokal hanya bisa memasok tidak lebih dari 30 % dan 70 %
adalah impor. Ternak penghasil susu di Indonesia umumnya berasal dari sapi
peranakan friesian holstein (PFH). Produksi susu sapi PFH tergolong masih
rendah yang disebabkan oleh berbagai faktor sehingga perlu dicari alternatif
ternak perah untuk meningkatkan produksi susu domestik. Salah satu ternak yang
dapat berkontribusi dalam persusuan Indonesia adalah kambing perah. Salah satu
keunggulan dari susu kambing yaitu nilai gizinya lebih tinggi dari susu sapi.
Susu kambing adalah minuman kaya gizi. Kandungan gizi susu kambing
tidak kalah dengan susu sapi, selain itu keluhan-keluhan kesehatan yang sering
ditemui akibat mengonsumsi susu sapi tidak ditemukan pada orang yang
mengonsumsi susu kambing. Susu kambing bisa menjadi alternatif bagi konsumen
perbedaan atau perbandingan nutrisi antara susu sapi dan susu kambing.
Tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
lemak, disebut juga sumber zat pembangun karena mengandung juga banyak
Secara alamiah yang dimaksud dengan susu adalah hasil pemerahan sapi
atau hewan menyusui lainnya, yang dapat dimakan atau dapat digunakan sebagai
bahan makanan, yang aman dan sehat serta tidak dikurangi komponen-
komponennya atau ditambah bahan - bahan lain. Susu merupakan produk pangan
Susu adalah cairan berwarna putih yang disekresi oleh kelenjar mammae
(ambing) pada binatang mamalia betina untuk bahan makanan dan sumber gizi
bagi anaknya. Kebutuhan gizi pada setiap hewan mamalia betina bervariasi
sehingga kandungan susu yang dihasilkan juga tidak sama pada hewan mamalia
Susu segar merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena di dalam
susu segar mengandung berbagai zat makanan yang lengkap dan seimbang
seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh manusia. Nilai gizi susu yang tinggi menyebabkan susu menjadi
dan perkembangan mikroba, sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu
menjadi tidak layak dikonsumsi bila tidak ditangani secara tepat dan benar. Salah
satu cara pengolahan susu agar tetap bertahan lama dalam waktu tertentu adalah
yang lengkap serta kompleks. Penanganan susu diperlukan tidak hanya pada
produk olahannya saja, namun sejak dari proses pemerahan, distribusi, sampai
produk olahannya.
sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu dapat menjadi tidak layak
faktor yang dapat mempengaruhi kandungan susu seperti spesies, variasi genetik
ternak sapi dan waktu laktasinya. Susu mengandung vitamin yang dapat larut
dalam lemak seperti vitamin A, D, E dan K serta vitamin yang larut dalam air
Kalsium (Ca), kalium (K), fosfat (P), dan klor (Cl) merupakan mineral
yang banyak terdapat dalam susu. Mineral lain terdapat dalam jumlah sedikit
misalnya besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), dan mangan (Mn). Kandungan
mineral dalam susu bersifat relatif konsisten dan tidak dipengaruhi oleh makanan
ternak.
pasteurisasi susu karena kedua enzim ini akan rusak pada suhu pasteurisasi.
Komposisi susu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis ternak dan
pada kelenjar mamae, nutrisi atau pakan ternak, lingkungan dan prosedur
pemerahan susu.
Terdapat perbedaan komposisi air susu manusia dan berbagai jenis ternak.
Meskipun sama-sama sapi perah, tetapi jika dari keturunan yang berbeda, hasil
dan komposisi susunya juga berbeda.
Tingkat Laktasi
Komposisi air susu berubah pada tiap tingkat laktasi. Perubahan yang
Umur Ternak
yang tinggi tetapi hasil maksimum akan dicapai pada umur 8 - 10 tahun. Umur
ternak erat kaitannya dengan periode laktasi. Pada periode permulaan produksi
susu tinggi tetapi pada masa-masa akhir laktasi produksi susu menurun. Selama
naik lagi.
mastitis. Mastitis adalah suatu peradangan pada tenunan ambing yang dapat
disebabkan oleh mikroorganisme, zat kimia, luka termis ataupun luka karena
mekanis. Peradangan ini dapat mempengaruhi komposisi air susu antara lain
dapat menyebabkan bertambahnya protein dalam darah dan sel-sel darah putih di
Jenis pakan akan dapat mempengaruhi komposisi susu. Pakan yang terlalu
banyak konsentrat akan menyebabkan kadar lemak susu rendah. Jenis pakan dari
yang banyak pada seekor sapi yang kondisinya jelek pada waktu sapi itu
dikeringkan dapat menaikkan hasil susu sebesar 10 - 30%. Pemberian air itu
sangat penting untuk produksi susu, karena susu 87% terdiri dari air dan 50% dari
Lingkungan
faktor-faktor seperti nutrisi dan tahap laktasi. Hanya bila faktor-faktor seperti ini
suhu. Biasanya pada musim hujan kandungan lemak susu akan meningkat
sedangkan pada musim kemarau kandungan lemak susu lebih rendah. Produksi
pakan yang lebih banyak dari musim kemarau. Suhu dan kelembaban
jamur penyebab mastitis. Suhu lingkungan yang tinggi secara jelas menurunkan
produksi susu, karena sapi menurunkan konsumsi pakan, tetapi belum jelas
pemerahan 3-4 kali setiap hari dapat meningkatkan produksi susu daripada jika
hanya diperah dua kali sehari. Pemerahan pada pagi hari mendapatkan susu
(Hasanuddin 2013).
Susu adalah sumber protein hewani yang memiliki banyak manfaat. Para
ahli gizi menyarankan untuk meminum setiap hari untuk menjaga stamina tubuh.
pembuluh darah pada saat tekanan darah tinggi dan menjaga agar tetap
susu setiap hari dapat menurunkan resiko terkena penyakit berbahaya dan
Racun dalam tubuh seperti logam, timah, dan cadmium yang diserap oleh
Kandungan lemak dalam air susu dapat memperkuat daya tahan tubuh,
fungsi saraf, dan mencegah pertumbuhan tumor pada sel sel tubuh.
kegembiraan dan unsur serum dalam darah tumbuh dalam skala besar.
besar.
tetap segar.
Magnesium dalam air susu dapat membuat jantung dan sistem saraf
2013).
Susu sapi perah merupakan sumber protein dengan mutu yang sangat
tinggi, dengan kadar protein dalam susu segar 3.5 %, dan mengandung lemak
yang kira-kira sama banyaknya dengan protein. Karena itu, kadar lemak sering
dijadikan sebagai tolak ukur mutu susu, karena secara tidak langsung
dari Bos Taurus misalnya Jersey dan Guernsey mampu memproduksi susu
persentase lemak susu dan persentase protein susu yang dihasilkan yang
berhubungan dengan jumlah pakan yang dihabiskan dan kualitas pakan yang
diberikan. Adanya hubungan dari sifat-sifat yang muncul pada sapi perah akan
melakukan seleksi. Sapi perah memiliki nilai ekonomis pada sifat produksi susu,
Faktor utama penentu kandungan lemak susu sapi segar adalah pakan.
Rendahnya kadar lemak pada susu sapi segar ketiga kelompok tani disebabkan
jumlah dan nutrisi pakan yang diberikan belum memenuhi standar yang
ditetapkan. Menurut Sudono, dkk. (2003), jenis dan jumlah pakan yang diberikan
pada sapi perah terdiri atas hijauan 10% dan konsetrat 5% dari bobot badan.
Pakan hijauan merupakan sumber serat, semakin banyak produksi asetat, semakin
lemak susu. Selain pakan, kadar lemak susu sapi segar juga dipengaruhi oleh masa
Menurut Soeharsono et al., (2008), kadar protein susu sapi segar berkisar
antara 1,5-4% dan sekitar 3,5%. Kandungan protein susu dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah jenis pakan yang digunakan. Kadar protein
susu juga sangat dipengaruhi oleh masa laktasi yakni semakin lama waktu laktasi
maka kandungan protein susu cenderung menurun. Hal ini sesuai pernyataan
Legowo (2002) bahwa kadar protein cenderung menurun setelah 6 minggu laktasi.
Kadar kalsium dalam susu sapi segar cenderung disebabkan oleh pakan
yang diberikan. Kalsium dalam susu ada dalam bentuk bebas dan juga dalam
bentuk ikatan kimia ataupun berkombinasi dengan kasein, phosfat dan sitrat.
Kalsium bersama dengan kasein, merupakan protein yang terdapat di dalam susu
makanan yang mengandung kurang protein jika diberikan dalam waktu cukup
pada sapi.
Kandungan fosfor adalah salah satu zat yang banyak dalam susu dan
yang diberikan, artinya bahwa jika kandungan fosfor pakan tinggi maka
kandungan fosfor susu yang dihasilkan juga cenderung tinggi. Menurut Nurlena
(2005) bahwa sumber utama fosfor bagi ternak adalah pakan yang telah
seperti kalsium dan fosfor juga dipengaruhi oleh masa laktasi yakni di awal
laktasi, mineral susu agak rendah karena sebagian besar digunakan untuk sintesis
air susu.
2.5. Susu Kambing Peranakan Etawa
yang besar artinya bagi masyarakat, karena itu dianjurkan untuk mendorong
utama dari ternak kambing yang dimanfaatkan adalah untuk produksi daging,
kambing Etawa yang merupakan tipe kambing dwiguna sebenarnya dapat pula
tinggi dan daya tahan yang Iebih jika dibandingkan dengan jenis kambing lainnya.
Kandungan protein susu kambing relatif lebih tinggi, yaitu 4,3% jika
Saat ini susu kambing belum sepopuler susu sapi, akan tetapi nilai gizi
susu kambing lebih tinggi juga lebih mudah dicerna karena globula-globula lemak
yang berdiameter kecil (sampai 4,5 μm) lebih banyak yaitu 82,7% sedangkan pada
Susu kambing dikenal bergizi tinggi dan mempunyai nilai ekonomi yang
bagus. Susu kambing memiliki kandungan total solid 13,90%, lemak 4,8 protein
3,7%, bahan kering tanpa lemak 9,10%, abu 0,85% dan laktosa 5%. Komposisi
kimianya susu kambing berbeda dari susu sapi karena kandungan total protein,
kasein, lemak susu, mineral, dan vitamin A-nya lebih tinggi dari susu sapi. Asam
lemak susu kambing kaya akan asam lemak volatile yaitu kaproat, kaprilat, dan
kaprat yang berkontribusi pada pembentukan rasa dan bau spesifik. Lemak susu
kambing juga sebagai sumber asam lemak rantai pendek yang disintesis di dalam
kelenjar mamae. Asam lemak ini diduga menyebabkan susu kambing lebih mudah
dicerna. Kandungan asam lemak rantai sedang yang tinggi juga diketahui
Tabel 3. Kandungan Gizi Susu Kambing Peranakan Etawa dalam tiap 100 gram
bahan segar.
Menurut TAS No 6006 (2008) kadar lemak susu kambing adalah >4%
termasuk dalam kualitas premium. Kadar lemak dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti pemberian jenis pakan seperti hijauan dan konsentrat. Pemberian hijauan
lemak yang kemudian akan menghasilkan peningkatan kadar lemak susu (Zain
2013).
kering tanpa lemak susu dipengaruhi oleh laktosa dan protein. Kualitas pakan
yang baik akan mempengaruhi kadar BKTL yang akan berkaitan dengan kadar
protein susu (Zurriyati et al., 2011). Apabila kadar laktosa dan protein susu tinggi,
Kadar protein susu dipengaruhi oleh jenis pakan yang diberikan. Semakin
tinggi kandungan protein dalam pakan, maka semakin tinggi kandungan protein
yang disekresikan kedalam susu. Sumber protein pada pakan biasanya berasal dari
terbentuk dari pakan konsentrat yang dikonsumsi oleh ternak kemudian akan
disintesis oleh mikroba rumen menjadi asam amino dan asam amino tersebut
diserap dalam usus halus dan dialirkan ke darah dan masuk ke sel-sel sekresi
ambing dan nantinya menjadi potein susu (Utari et al., 2012). Kombinasi pakan
kambing lebih rendah 0,2-0,5% dibandingkan dengan susu sapi (Setiawan 2013).
Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar laktosa seperti kandungan pakan yang
rendahnya kadar laktosa dalam susu. Resnawati (2010) bahwa laktosa merupakan
sumber energi bagi petumbuhan BAL didalam susu fermentasi yang pada proses
selanjutnya akan berperan sebagai penghasil kadar asam pada susu fermentasi
tersebut.
tergantung dari kandungan lemak dan bahan padat susu, karena berat jenis lemak
lebih rendah dibandingkan berat jenis air ataupun plasma susu. Peningkatan berat
jenis susu kambing dapat disebabkan karena terbebasnya gas-gas seperti CO2 dan
N2 yang terdapat dalam susu yang baru saja diperoleh dari proses pemerahan.
Berat jenis susu kambing lebih tinggi dibandingkan susu sapi dengan kisaran
1,0231– 1,0398 kg/m3, tetapi lebih rendah dibandingkan susu domba dengan
pemerah dan ambing juga mempengaruhi tingkat pencemaran pada susu (Hijriah
et al., 2016).
BAB III
PENUTUP
berikut:
1) Komposisi susu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis ternak dan
kandungan total protein, kasein, lemak susu, mineral, dan vitamin A-nya
3) Nilai gizi susu kambing lebih tinggi juga lebih mudah dicerna karena