MIKROBIOLOGI SUSU
DISUSUN
OLEH
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.Atas rahmat dan hidayah-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Mikrobiologi susu.
Makalah Mikrobiologi susu disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Dasar
Teknologi Hasil Ternak di Fakultasan Peternakan Universitas Halu Oleo. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Mikrobiologi susu.
Fitrianingsih, S.Pt., M.Si.. selaku Dosen mata kuliah Dasar Teknologi Hasil
Ternak. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dasar dari ilmu pengetahuan dan teknologi produk susu adalah air susu. Karena air
susu adalah bahan baku dari semua produk susu. Susu, sebagian besar digunakan sebagai
produk pangan. Dipandang dari segi gizi, susu merupakan makanan yang hampir
sempurna, dimana susu mengandung protein, lemak, vitamin, mineral dan laktosa
(karbohidrat). Susu adalah suatu sekresi yang komposisinya sangat berbeda dari komposisi
darah yang merupakan asal susu. Misalnya lemak susu, kasein, laktosa yang disintesa oleh
alveoli dalam ambing, tidak terdapat di tempat lain mana pun dalam tubuh sapi. Sejumlah
besar darah mengalir melalui alveoli dalam pembuatan susu yaitu sekitar 50 kg darah
Susu segar merupakan cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang
diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi
atau tidak ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun kecuali
pendinginan. Susu mempunyai nilai gizi yang tinggi, karena mengandung unsur-unsur
kimia yang dibutuhkan oleh tubuh seperti protein dan lemak yang tinggi.
Penyusun utama susu adalah air (87,9 %), protein (3,5 %), lemak (3,5- 4,2 %),
vitamin dan mineral (0,85 %). Nilai pH susu antara 6,5 sampai 6,6 merupakan kondisi yang
paling baik untuk pertumbuhan bakteri sehingga susu akan mudah rusak. Kerusakan susu
mencemari susu terbagi menjadi dua golongan, yaitu mikroorganisme patogen dan
mikroorganisme pembusuk
3
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Mikrobiologi susu
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOMPOSISI SUSU
Secara kimia susu adalah emulsi lemak dalam air yang mengandung gula,
- Air--------87,25 %
- Total solid------12,75 %
o karbohidrat------4,80 % laktosa
Komponen lain
5
B. MIKROGANISME SUSU
rata-rata berukuran 0,5-1 μm dan panjang hingga 10 μm. Bakteri dalam susu dapat berasal
dari sapi itu sendiri atau dari luar. Adanya aktivitas bakteri dalam susu maka akan
menyebabkan asam, mempunyai rasa dan bau yang kurang baik, tetapi ada bakteri yang
menguntungkan sehingga dipilih sebagai kultur untuk fermentasi susu, sehingga diperoleh
produk fermentasi susu (Nurlyani dkk, 2008: 1). Berikut ini merupakan jenis-jenis bakteri
yang dapat menyebab kontaminasi pada susu dan bahan pangan lainnya:
Bakteri Coliform merupakan indikator adanya polusi kotoran dan kondisi sanitasi
yang kurang baik dari air. Bakteri Coliform dibedakan atas dua kelompok, yaitu fecal atau
banyak ditemukan di kotoran hewan berdarah panas dan manusia. Sedangkan bakteri
Coliform non fecal misalnya Enterobacter aerogenes, biasanya ditemukan pada hewan
Pusat pemeriksaan obat dan makanan, Dirjen Pengawas Obat dan Makanan,
coli maksimal 3 sel bakteri Escherichia coli per mL. Menurut standar baku WHO batas
normalnya adalah 10 sel Coliform per 100 mL. Escherichia coli tidak berkapsul dan akan
mati dengan pemanasan pada suhu 1200C sehingga dianjurkan untuk memasak air minum
Escherichia coli yang bersifat patogenik sebagai penyebab diare pada manusia ada 4
1997: 64).
Escherichia coli memiliki waktu generasi yang cukup singkat yaitu berkisar 15-20
menit. Bakteri yang secara tipikal mesofilik ini dapat tumbuh pada suhu 7-10 0C sampai
500C, dengan suhu optimum 370C, pada rentang pH 4,4-8,5 (Adam dan Moterjemi, 2003:
46).
bayi. Sejak diketahui bahwa jasad tersebut tersebar pada semua individu, maka analisis
Escherichia coli adalah bakteri gram negatif, motil dan nonmotil, bentuk batang,
aspek kesehatan masyarakat yang penting dibidang kedokteran veteriner dan manusia.
Beberapa diantaranya dapat bertindak sebagai penyebab penyakit diare pada hewan ternak.
Escherichia coli dapat berada di susu apabila sebelum proses pemerahan tidak dilakukan
dan memiliki gram negatif. Coliform memiliki sifat fakultative anaerob. Artinya bakteri ini
monomer yang berfungsi sebagai media transportasi energi kimia antar sel dalam makhluk
hidup) apabila dalam lingkungannya tersedia oksigen. Apabila oksigen tidak tersedia,
organisme ini dapat berubah menjadi pemproduksi asam laktat dan alkohol atau yang
7
dikenal dengan nama fermentasi.
Coliform aktif tumbuh pada suhu sekitar 37° C. Organisme ini dapat menyebabkan
pembusukan yang cepat pada susu karena mampu melakukan fermentasi pada laktosa pada
suhu sekitar 35° C dan sekaligus juga memproduksi asam dan gas. Selain itu mereka juga
Kehadiran organisme ini sering diasosiasikan dengan organisme patogen, tapi tidak
berarti bahwa coliform ini dengan sendirinya adalah patogen. Kehadiran coliform
merupakan indikator yang baik bahwa sesuatu itu telah terkena kontaminasi. Coliform
dapat dimatikan dengan proses yang disebut HTST (High Temperature, Short Time) pada
72°C selama 16 detik. Escherichia coli (E-coli) merupakan salah satu anggota dari
kelompok coliform dan dapat melakukan fermentasi gula susu (laktosa) pada suhu 44°C.
2. Bakteri Staphylococcus
diameter 0,8 - 1 μm, termasuk gram positif dengan susunan khas menggerombol tidak
teratur menyerupai buah anggur, dapat juga tersusun empat-empat (tetrat) (Abbas dan
Bakteri ini non motil, tidak membentuk spora dan dapat tumbuh diberbagai media
karbohidrat dengan lambat, menghasilkan asam laktat, tidak menghasilkan gas tumbuh
paling cepat pada suhu 370 C, tetapi paling baik membentuk pigmen pada suhu kamar
(200C). Koloni pada bentuk padat berbentuk bulat, halus, menonjol dan berkilauan
dalam jumlah tertentu (kira-kira 104 sel) dan dapat meracuni tubuh yang menyebabkan
gastroenteritis atau radang mukosa tubuh (Abbas dan Nurwantoro, 1994: 77).
tenggorokan, pakaian, dan peralatan yang dipakai oleh manusia karena mudah memasuki
makanan. Organisme ini dapat berasal dari orang-orang yang menangani pangan yang
merupakan penular atau yang menderita infeksi patogenik (membentuk nanah), karena
merupakan tipe paling umum dan untungnya lamanya sakit hanya sebentar (24 sampai 48
Pada anak-anak kecil dan orang-orang yang lemah sekalipun jarang terjadi, dapat
mengakibatkan renjatan (shock) dan kematian karena dehidrasi. Biasanya tidak dikenali
pada waktu yang sama. Gejala segera terlihat setelah makan makanan yang tercemar.
Jumlah enterotoksin yang termakan menentukan waktu timbulnya gejala dan parah
tidaknya infeksi tersebut. Pada umunya gejala-gejala mual, pusing, muntah, diare muncul
setelah 2 hingga 6 jam setelah makan makanan tercemar itu (Michael dan Chan, 2009: 696-
697).
menimbulkan masalah karena bersifat alami misalnya pada unggas dan pada beberapa
pertahanan inang (Adams & Moss, 1997, Elliot et al., 1995: 281). Staphylococcus
sebagai berikut:
menyimpan bahan makanan yang mudah busuk dalam lemari es (dibawah 6-70 C), orang-
orang yang menangani makanan tidak boleh mempunyai luka bernanah atau merupakan
3. Pseudomonas
sebagai elektron dan tumbuh sebagai anaerob yang berbentuk batang, gram negatif,
bergerak dengan flagel polar berjumlah satu atau lebih, ukuran 0,8-1,2μm. Beberapa galur
memproduksi pigmen larut air, tumbuh baik pada 37°C-42°C. Dalam Vollk dan Wheeler
dipasteurisasi. Selain itu juga sebagai sumber kontaminasi pada puting susu secara
Pseudomonas terdapat dalam flora usus normal dan kulit manusia dalam jumlah
kecil. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada orang yang mempunyai ketahanan tubuh
yang menurun, yaitu penderita luka bakar, orang yang sakit berat atau dengan penyakit
metabolik atau orang yang sebelumnya memakai alat-alat bantu kedokteran seperti kateter
10
(pada penderita infeksi saluran kemih) dan respirator pada penderita pneumonia (Supardi
Bakteri dalam genus ini dapat disebut sebagai salah satu bakteri terpenting yang
sudah diketahui dalam kehidupan manusia. Lactic acid bacteria termasuk bakteri gram
positif fakultatif dan secara umum tidak berbahaya, bahkan dibutuhkan oleh manusia dan
hewan. BAL banyak ditemukan di sekeliling kita, sebagai contoh, BAL banyak ditemukan
di sekitar vagina dan di dalam usus halus. BAL sangat berperan dalam membantu proses
pencernaan. BAL juga berperan dalam aspek kesehatan dari minuman probiotik selain
kandungan mineral dan nutrisi lainnya. BAL mampu memproses karbohidrat dalam susu
yang disebut laktosa menjadi asam laktat. Mereka secara natural ada didalam susu (murni)
dan secara luas digunakan sebagai kultur starter dalam produksi berbagai macam produk
5. Mikroorganisme Patogen
Produksi susu yang higienis seperti penanganan yang cepat dan tepat, penggunaan
alat produksi dan alat penyimpanan serta teknik teknik pasteurisasi telah menurunkan
sebagainya. Walaupun masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan, terbukti sudah ada
beberapa kasus penyakit yang berasal dari mengkonsumsi susu segar, atau produk susu sapi
yang dibuat dari susu yang tidak di pasteurisasi dengan benar atau kurang baik dalam
penanganan sepanjang proses produksinya. Beberapa bakteri patogen dalam susu segar dan
produk susu yang masih menjadi perhatian saat ini antara lain:
11
• Bacillus cereus
• Listeria monocytogenes
• Yersinia enterocolitica
• Salmonella spp.
• Escherichia coli O157:H7
• Campylobacter jejuni
6. Probiotik
Selain beberapa bakteri yang telah disebutkan diatas, dewasa ini berkembang juga
dari kerja Ilya Mechnikov (1908) seperti telah diungkapkan pada bagian pertama tulisan
mengenai sejarah perkembangan yogurt dan telah berevolusi sejak saat itu. Pada 1965,
oleh satu mikroorganisme yang menstimulasi pertumbuhan mikroorganisme yang lain yang
tubuh (Wikipedia, 2006). Pada umumnya, dalam tubuh kita terdapat sistem ekologi dari
mikroorganisme yang disebut sebagai gut flora atau flora usus. Jumlah dan keseimbangan
bakteri dalam sistem pencernaan tersebut dapat berubah akibat adanya intrusi dari luar
seperti penggunaan obat obatan dan antibiotik, alkohol yang berlebihan, stres, penyakit,
paparan terhadap racun, bahkan sekedar penggunaan bahan bahan antibakteri pada sabun.
Pada kondisi terkena paparan ini, jumlah bakteri (tidak saja yang jahat, yang baik pun juga
berkurang) yang bekerja dan hidup di dalam usus menjadi berkurang. Situasi ini membuat
kondisi tubuh lemah dan lebih jauh akan membuat kemungkinan paparan dari bakteri yang
mengintroduksi berbagai jenis bakteri ‘baik’ ke dalam flora usus, akan mengurangi
kemungkinan terserang bakteri yang merugikan. Beberapa jenis bakteri yang masuk dalam
kelas probiotik adalah:
• Bifidobacterium bifidum
• Bifidobacterium breve
• Bifidobacterium infantis
• Bifidobacterium longum
• Lactobacillus acidophilus
• Lactobacillus casei
13
• Lactobacillus plantarum
• Lactobacillus rhamnosus
• Lactobacillus GG
C. PENCEMARAN SUSU
Susu mengandung berbagai macam zat gizi, kadar air tingi, pH netral → medium
yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroba terutama bakteri ~ bila terkontaminasi →
Susu dalam ambing sehat mungkin mengandung ± 500 sel/mL, bila sakit jumlah
dapat mencapai 20.000 sel/mL ~ lubang diujung puting tidak tertutup dan biasanya basah
Susu bagian pertama pada pemerahan mungkin mengandung sampai 50.000 sel/mL
~ bagian ini harus dibuang . Jenis-jenis bakteri yang sering terdapat dalam susu yang baru
- Sapi
- Pemerah
14
- Tuberkulosis →Mycobacterium bovis ----- penyakit pada sapi dan dapat
- Leptospirosis →Leptospira
- Dapat masuk kedalam susu melalui udara, debu, alat pemerah dan manusia
- Semua bakteri ini dapat dimatikan dalam proses pasteurisasi, kecuali B. cereus.
Pasteurisasi susu
mungkin kehilangan zat gizi dan mempertahankan bentuk, cita rasa susu mentah
Mikroba yang tumbuh dalam susu dapat mengurangi mutu susu. Beberapa
- Pada suhu yang lebih tinggi dari 50C→ L. thermophilus (bakteri thermofilik)
- Produksi asam akan berkurang pada pada suhu yang terlalu tinggi atau terlalu
- Pasteurisasi susu dapat membunuh bakteri yang aktif memproduksi asam, tapi
bakteri yang tahan panas seperti S. thermophilus dan L. bulgaricus masih dapat
- Bakteri pambentuk asam lainnya yang sering tumbuh pada susu: Micrococus,
spora
Efek:
fermentation)
3. Proteolisis
Sering terjadi pada susu yang disimpan pada suhu rendah, dan setelah
4. Pembentukan lendir
- Kandungan fibrin dan leukosit yang tinggi yang berasal dari sapi yang
pendinginan susu
Pembentukan lendir oleh bakteri ~ pembentukan kapsul lendir oleh sel bakteri
yang terdiri dari polisakarida, biasanya terjadi dengan baik pada suhu rendah,
5. Produksi alkali
- Disebabkan oleh pembentukan amonia atau karbonat dari asam organik seperti
sitrat
- Umumnya tumbuh pada suhu rendah - sedang , dan tahan suhu pasteurisasi
rasa, bau
- Hidrolisis lemak →asam lemak+ gliserol ----- (as. butirat rantai pendek =
bau menyengat)
panas/pasterurisasi
Dapat terjadi:
- Penyerapan flavor dari luar →bau kambing pada susu kambing, bau
lain-lain.
Dipengaruhi oleh komposisi kimia dan sifat fisik seperti: jumlah lemak,
F. MACAM-MACAM SUSU
1. Susu segar → Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah cairan yang berasal
dari ambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh dari cara pemerahan yang benar
serta kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah suatu apapun dan belum
2. Tapi susu segar yang diperoleh dari pemerahan sapi tidak tahan lama → dalam 6jam
akan rusak karena kontaminasi mikroba → dapat diatasi dengan UHT dan pasteurisasi
3. Susu Pasteurisasi → 63-72 ⁰C selama 30 menit → masa simpan sekitar 14 hari dan
4. Susu UHT (ultra high temperature) → pemanasan suhu tinggi (135-145⁰C) dalam
waktu yang relatif singakt 2-5 detik. → dapat membunuh seluruh mikroorganisme
(bakteri pembusuk maupun patogen) dan spora (jamur) juga untuk mencegah
21
kerusakan nilai gizi. Selain itu warna, aroma dan rasa relatif tidak berubah dari aslinya
multilapis terdiri dari kertas, plastik, polyethylene dan aluminium foil agar kedap udara dan
cahaya → mampu melindungi kualitas susu segar → bertahan sampai enam bulan.
Susu cair dimasukkan ke dalam sebuah celah yang sangat sempit. Dan dari celah
tersebut dipancarkan udara yang kering → susu cair tadi berubah ujud menjadi bubuk. ~~
Dengan demikian, hanya udara kering yang mengenai susu cair tersebut.
- vitamin → kurang stabil selama proses pengolahan, sehingga perlu dilapisi atau
dicoating (enkapsulasi). Bahan pelapis inilah yang bisa berasal dari gelatin,
karagenan, gum atau pati termodifikasi. Gelatin bisa berasal dari tulang sapi atau
babi. ~ halal ?
Proses pengolahan susu bubuk yang umumnya melalui pengeringan dengan waktu
yang cukup lama sangat berpengaruh terhadap mutu sensoris dan gizi terutama vitamin dan
protein. Pemanasan susu dengan suhu tinggi dalam waktu lama juga dapat menyebabkan
6. Susu bubuk instan, → susu agar mudah larut ke dalam air maka ditambahkan
22
bahanpengemulsi (emulsifier: gabungan lemak dan bahan yang mudah larut misalnya
fosfat) ke dalam susu bubuk tersebut. seperti: monogliserida (dari lemak) ataupun
8. Susu formula: → susu yang sudah mengalami pencampuran dengan bahan- bahan
- susu dengan mineral (kalsium tinggi untuk orang tua), → mineral dapat
- Susu dengan vitamin tertentu (vitamin A, vitamin B1, B3, B6, B12, vitamin
9. Susu Homogen → Susu homogen adalah susu yang telah mengalami homogenisasi.
lemak susu. Apabila setelah proses homogenisasi dilakukan penyimpanan pada suhu
10-15 °C selama 48 jam tidak akan terjadi pemisahan krim pada susu.
10. Krim → adalah bagian susu yang banyak mengandung lemak yang timbul ke bagian
atas dari susu pada waktu didiamkan atau dipisahkan dengan alat pemisah.
11. Susu skim → adalah bagian susu yang banyak mengandung protein dan semua zat
makanan dari susu kecuali lemak dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak.
Komponen susu terdiri dari:padatan susu tediri dari lemak susu (krim) dan fase
penyaringan menghasilkan
G. FERMENTASI SUSU
Mikroba dalam pengolahan susu secara fermentasi, yang paling banyak digunakan
adalah Bakteri Asam Laktat, baik kultur tunggal maupun kultur campuran
Produk fermentasi susu: Mentega, Keju, Yoghurt, Keffir, Koumiss, dll. Produk
antimikroba
1. Mentega = Butter
- warna kuning pada mentega disebabkan oleh zat warna β karoten dalam
krim.
Margarin = margarine terbuat dari minyak atau lemak nabati, dan bahan
tambahan seperti susu bubuk skim atau lemak hewani, air, garam, esens, pewarna
dan zat anti tengik. Umumnya margarin memiliki kandungan lemak yang sedikit
Aktivitas starter:
penyimpangan flavor
4. Penambahan starter 3 – 5 %
26
Kerusakan mentega →dapat disebabkan
- Aktivitas enzim
- Proses oksidasi
2. Keju
Adalah produk yang dibuat dengan cara mengkoagulasikan kasein susu dengan
Starter: →tunggal/campur
keju swis)
Aktivitas starter
apabila bersinggungan dengan protein susu yang bermuatan →terjadi proses netralisasi ~
protein mengendap (pengendapan terjadi pada titik isoelektrik →muatan pada permukaaan
protein = 0)
Ikatan-ikatan kimia dari komponennya serperti kasein dalam bentuk garam- garam
kasein atau dikalsium para kasein akan membverikan kekuatan pada struktur sehingga
permukaan curd
6. Pembentukan curd dan pengepresan →membentuk curd dan mengatur kadar air
7. Perlakuan khusus (opsional) →membentuk cita rasa, warna dan tekstur spesifik
tumbuh
lemak, protein, gula dan produk antara ~ akhir periode pemeraman akan diperoleh
Macam-macam keju 28
- keju cottage → tekstur lembut (keju muda → proses pembuatan tanpa
pemeraman
- keju Chedar → aroma tajam, dan asam dengan kandungan garam tinggi
- keju bemata/keju Swiss → terdapat banyak lubang yang berasal dari CO2 hasil
Kerusakan keju
3. Kefir
- Produk fermentasi susu yang mengandung 0,5-1 % alkohol dan 0,9 – 1,1% asam
laktat
1. Streptoccus lactis
2. Streptoccus cremoris
3. Lactobacillus casei
4. Lactobacillus acidophilus
5. Candida kefir
29
- Kalau dimasukkan kedalam susu maka biji tersebut akan mengembang karena
menyerap air
- Mo: khamir (Saccaromyces kefir dan Torula kefir) dan bakteri (Lactobacillus
- Dapat dipakai berulang kali, bila fermentasi selesai, biji kefir dipisahkan dari
produk dengan cara menyaring, lalu dicuci dan direndam dalam air dingin simpan
pada suhu 4C (satu minggu) atau dikeringkan dengan membungkusnya dalam
kain bersih selama 36-48 jam pada suhu kamar kemudian simpan pada suhu 4C
4. Koumiss
- Produk fermentasi susu mirip kefir, tapi dibuat dari susu kuda
- Susu kuda yang digunakan tidak kental, sehingga produk juga tidak kental
5. Yoghurt
skim
Starter:
- aktivitas: Laktosa → asam laktat, asam format, asetoin, aseton, diasetil dan
b. Kontaminan
d. Aktivitas starter
e. Bakteriofage
merupakan makanan beku yang terbuat dari campuran produk-produk susu dengan
persentase lemak susu yang tertentu ukurannya, dan dicampur dengan telur, ditambah
Komponen terpenting dari es krim adalah lemak susu dan susu skim (merupakan
32
Bahan lain yang menyusun es krim adalah gula, pengemulsi, dan penstabil.
- Jenis gula yang sering dipakai adalah sukrosa, berfungsi memperbaiki tekstur,
- Bahan penstabil berfungsi menjaga air di dalam es krim agar tidak membeku
benar dan mengurangi kristalisasi es. yang umum digunakan adalah CMC
carboxymethylcellulose
konsumen.
Pembuatan es krim
1. Gula pasir dan susu dimasak diatas api kecil sampai susu tersebut mencapai suhu 70
2. Tepung maizena dicampurkan kedalah sedikit air hangat dan diaduk sehingga tepung
menjadi hancur. Kemudian larutan ini dituangkan kedalam susu panas dan
3. 5 butir kuning telur yang tersedia dikocok dengan menggunakan alat pengocok
(Mixer) ataupun garpu, serta dicampur dengan slaagroom of whip. Setelah adonan
33
4. Campurkan kedua adonan tersebut, dimasukkan ke dalam ruang pendingin (Freezer)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang telah dibuat dapat diambil kesimpulan bahwa: Secara kimia
susu adalah emulsi lemak dalam air yang mengandung gula, mineral dan protein dalam
bentuk suspensi koloidal. Mikroorganisme dalam susu ada yang merugikan dan ada yang
yang termasuk dalam probiotik dan bakteri asam laktat. Bakteri coliform dan
Staphylococcus dalam jumlah yang sedikit tidak menimbulkan penyakit, tetapi dalam
Mikroorganisme patogen pada susu antara lain: Pseudomonas, Bacillus cereus, Listeria
Campylobacter jejuni.
B. Saran
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas dari Dosen Dasar Teknologi Hasil
Ternak sehingga membutuhkan saran dari pembaca. Dalam makalah ini penulis
menyarankan untuk para konsumen lebih leboh mengetahui isi kandungan susu. Karena
susu mempunyai komponen di dalamnya dan mempunyai manfaat sendiri dalam setiap
komponen kimianya.
DAFTAR PUSTAKA 34
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. fleet, dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan.
Penerjemah : Hari Purnomo dan Adiono. Penerbit Universitas Indonesia (UI- Press)
Jakarta.
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Pelzcar, Michael J., dan E.C.S. Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI-Press: Jakarta.
Damayanti, Yulia. 2011. Bakteri Pada Susu. http://tatan-ba.blogspot.com/2011/02/bakteri-
pada-susu.html (diakses pada 19 Juni 2014).
35