MIKROBAKTERIOLOGI
PADA SUSU
Kelompok 4
Shafira Nurianti
(1010171026)
Sri Wahyu Retno W
(1010171132)
Yuri Handika
PENDAHULUAN
Susu merupakan salah satu makanan yang bergizi
tinggi, namun mudah terkontaminasi oleh bakteri.
Kontaminasi bakteri pada susu dimulai pada saat proses
pemerahan sampai konsumsi.
Bakteri yang mengontaminasi susu dikelompokkan
menjadi dua, yaitu :
1. bakteri patogen (Staphylococcus aureus, Escherichia
coli, dan Salmonella sp.)
2. bakteri pembusuk (Micrococcus sp., Pseudomonas sp.,
dan Bacillus sp.)
Pasteurisasi
Kasus keracunan setelah minum susu perlu
diwaspadai dan diperlukan tindakan pencegahan.
Pasteurisasi merupakan salah satu tindakan yang dapat
dilakukan untuk mematikan bakteri patogen.
Pasteurisasi dilakukan dengan waktu tertentu.
Pasteurisasi tidak mengubah komposisi susu sehingga
komposisinya masih setara susu segar .
Pasteurisasi umumnya dilakukan pada suhu 720 C selama
15 detik.
Harus disimpan dilemari pndingin. Jika disimpan tidak di
kulkas pasti rasa akan berubah.
Maksimal 1-2 minggu sejak tanggal produksi.
Cita rasa lebih segar seperti rasa aslinya.
Ultra high temperature(UHT)
Kasus keracunan setelah minum susu yang
disebabkan oleh S. aureus terjadi karena kontaminasi
selama penyimpanan maupun proses produksi.
Susu yang melalui proses UHT akan memiliki masa
kedaluwarsa lebih panjang dibandingkan dengan susu
pasteurisasi.
Susu dengan proses UHT akan steril karena bakteri
pembusuk, patogen, dan berspora akan mati sehingga
susu aman dikonsumsi.
Dapat disimpan di rak biasa atau dilaemari pendingin.
Tapi baiknya setelah dibuka, disimpan di lemari
pendingin agar lebih awet. Dan tutupnya tidak boleh
dibuka terlau lama.
Bisa mencapai 6 bulan hingga 1 tahun dari tanggal
produksi.
CARA PENGUJIAN MIKROBIOLOGI
PADA SUSU
Uji MBRT
Salah satu pengujian mikrobiologi susu adalah uji bitu
metilen atau MBRT. Uji ini dapat memberikan perkiraan
jumlah bakteri dalam susu dengan mengamati waktu yang
dibutuhkan oleh bakteri untuk melakukan aktifitas dengan
memberikan perubahan pada zat biru metilen. Semakin
tinggi jumlah bakteri dalam susu semakin cepat
perubahan warna yang terjadi.
lanjutan
Cara pengujian :
1) Pipet 10 ml contoh susu bersuhu 36oC kedalam tabung
reaksi steril bertutup ulir.
2) Tambahkan 1 ml larutan biru metilen tiosianat. Tabung
reaksi dibalikkan 3 kali agar biru metilen tiosianat dan
susu tercampur.
3) Lalu tabung reaksi tersebut ditempatkan didalam water
bath 36oC.
4) Setelah 5 menit, tabung reaksi dibalikkan lagi untuk
mencampur zat warna.
5) Lakukan pengamatan dengan mengamati perubahan
warna setiap 30 menit sampai 4/5 bagian contoh susu
didalam tabung berubah warna menjadi putih.
Uji Resazurin
Kualitas susu salah satunya dilihat dari
kualitas mikrobiologisnya. Susu merupakan
media pertumbuhan yang tepat untuk organisme
perusak yang umum.
Cara pengujian :
1) Masukkan 10 ml sampel susu segar ke dalam tabung
reaksi
2) Ditambah dengan 1 ml larutan resazurin
3) Dipanaskan dalam water bath pada suhu 36oC selama 30
menit
4) Di panaskan lagi ke dalam water bath sampai 1 jam
5) Lalu diamati perubahan warna yang terjadi pada masing-
masing sampel.
Uji Koliform
Koliform merupakan parameter sanitasi susu dan
produk lainnya. Koliform termasuk bakteri yang dikeluarkan
dari saluran pencernaan hewan dan manusia. Pemeriksaan
koliform dapat menggunakan metode Most Probe Number
(MPN).
1. Enterobacteriaceae
Golongan yang merupakan sekelompok besar dari bakteri Gram
negatif, berbentuk batang kecil. Beberapa genus
Enterobacteriaceae penting bagi kesehatan masyarakat karena
menimbulkan wabah keracunan pangan dan penyakit infeksi
yang ditularkan melalui makanan yang cukup serius. Beberapa
genus Enterobacteriaceae meliputi:
A. Escherichia coli
Bakteri ini banyak ditemukan didalam usus manusia sebagai flora
normal.
Escherichia coli biasanya juga terdapat dalam alat pencernaan
hewan.
Escherichia coli sering digunakan sebagai indikator kualitas
B. Shigella
Bakteri Gram negatif , berbentuk pendek (kokobasil)
bersifat anaerob fakultatif dan mempunyai flagella peritrikal.
Shigella juga dapat menyebabkan kerusakan pada susu melalui udara, debu, alat
pemerahan, maupun dari manusia.
C. Klebsiella
Gram negatif, berbentuk batang, non motil, mempunyai kapsul
Klebsiella merupakan bakteri yang sering digunakan dalam uji sanitasi air maupun
susu
Bakteri ini menyebabkan pneumonia, infeksi saluran kemih, dan peradangan
saluran nafas
D. Enterobacter
Enterobacter tidak merupakan flora normal di dalam saluran pencernakan, dapat
hidup bebas serta menyebabkan infeksi saluran kemih dan sepsis
Bakteri aerob berbentuk batang pendek, bersifat Gram negatif membentuk rantai,
mempunyai kapsul kecil, motil dengan flagel peritrik.
2. Pseudomonas
Pseudomonas tumbuh baik pada 37°C-42°C
Bakteri Pseudomonas biasanya terdapat dalam air susu mentah yang belum
dipasteurisasi Sebagai sumber kontaminasi pada puting susu secara langsung oleh
manusia
Pseudomonas terdapat dalam flora usus normal dan kulit manusia dalam jumlah kecil.
Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada orang yang mempunyai ketahanan tubuh
yang menurun, yaitu penderita luka bakar.
3. Micrococcaceae.
Gram positif, tidak berspora, bersifat katalase positif yang dapat tersusun secara tunggal,
berpasangan, tetrad atau kelompok kecil
Staphylococcus tumbuh dengan baik pada berbagai media bakteriologi di bawah suasana
aerobik atau mikroaerofilik. Tumbuh dengan cepat pada temperatur 20ºC-35ºC. Koloni
pada media padat berbentuk bulat, lambat dan mengkilat.
Staphylococcus aureus sering ditemukan sebagai kuman flora normal pada kulit dan
selaput lendir manusia. Dapat menjadi penyebab infeksi baik pada manusia maupun
hewan.
Bakteri Staphylococcus aureus juga merupakan salah satu penyebab penyakit Mastitis
(radang kelenjar susu). Bakteri ini masuk melalui puting susu dan
berkembangbiak dalam saluran susu.
KESIMPULAN