Oleh:
FAIKATUSHALIHAT
60700117004
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
gizi esensial ada dalam susu, antaranya yaitu protein, fosfor, kalsium, vitamin A
dan vitamin B1. Susu merupakan sumber kalsium paling baik, karena disamping
kadar kalsium yang tinggi, laktosa di dalam susu membantu absorbsi susu di
dalam saluran cerna. Dibalik nilai gizi yang tinggi, susu mudah rusak oleh
dikonsumsi apabila di dalam penanganan pasca panen tidak ditangani secara benar
(Rahmawati, 2015).
yang mempunyai nilai tambah dan masa simpan yang lebih lama. Susu merupakan
sumber protein dengan mutu yang sangat tinggi, dengan kadar protein dalam susu
segar 3.5 %, dan mengandung lemak yang kira-kira sama banyaknya dengan
protein. Karena itu, kadar lemak sering dijadikan sebagai tolok ukur mutu susu,
jenis sapi perah, khususnya dari Bos taurus misalnya Jersey dan Guernsey mampu
pemasaran dan transportasi, sekaligus meningkatkan nilai tukar dan daya guna
akan semakin banyak jenis produk susu yang dikenal. Hal ini sangat
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja alat yang digunakan dalam proses pengujian kualitas susu segar?
serta beberapa ciri dari susu segar yang telah mengalami pemalsuan?
C. Tujuan Praktikum
segar serta beberapa ciri-ciri dari susu segar yang telah mengalami pemalsuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Susu
Susu segar adalah susu yang dihasilkan dari hewan ternak perahan seperti
sapi, kerbau, kambing, domba dan kuda yang sehat dan tidak tercampur
kolostrum. Susu segar tidak mengandung bahan tambahan air, bahan tambahan
pangan, dan antibiotic dan belum mengalami perubahan warna bau serta
kekentalan. Susu segar paling lezat karena asam lemak susunya belum rusak
akibat proses pengawetan. Susu segar yang akan diminum langsung sebaiknya
dipanaskan (tidak dididihkan agar emulsi susu tidak pecah) hingga mencapai suhu
mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak,
karbohidrat, mineral dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Nilai
gizinya yang tinggi juga menyebabkan susu merupakan medium yang sangat
dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila tidak
Susu berasal dari semua hewan yang mempunyai kelenjar ambing atau
kelenjar susu. Dan ada lebih dari 10.000 spesies mamalia yang menghasilkan
susu. Komposisi susu terdiri atas air, lemak dan bahan kering tanpa lemak.
Sementara bahan kering tanpa lemak terdiri atas protein, laktosa, mineral, enzim,
vitamin. Dimana jumlah masing-masing komponen tersebut sangat bervariasi
oleh tubuh, oleh karena itu masyarakat menjadikan susu sebagai bahan pangan
Susu segar adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat, yang
Semakin tinggi suhu dan lama waktu sterilisasi mengalami kerusakan protein,
mikrorganisme. Perlakuan terbaik dari penelitian ini adalah pada perlakuan suhu
mikroorganisme thermofilik 0 cfu, kadar protein 2.151 dan nilai organoleptik pada
warna 6.33 ( agak suka ), aroma 6.00 (agak suka) dan rasa 6.17 (agak suka).
B. Komposisi Susu
Komposisi susu lebih lengkap dari pada bahan pangan yang lain. Artinya
susu. Dimana komponen utamanya yaitu protein, lemak, hidrat arang dan air
(Hdwiyoto, 2010).
Komponen-komponen susu yang terpenting adalah protein dan lemak.
adalah 6,7. Komposisi air susu rata-rata adalah air (87,90%) dan bahan kering
(12,10%) yang terdiri dari lemak (3,45%) dan bahan kering tanpa lemak (8,65%).
Bahan kering tanpa lemak terdiri dari protein (3,20%), laktosa (4,60%), dan
vitamin, enzim, gas (0,85%). Protein terbagi atas casein (2,70%) dan albumin
tanpa menurunkan pH. Warna kuning pada susu adalah karena lemak dan karoten
yang dapat larut, dan jika lemak diambil dari susu maka susu akan menunjukkan
Kisaran air pada susu sapi secara umum yaitu 80%-90% karena susu
adalah emulsi lemak dalam air sehingga kandungan air dalam susu menigkat.
Kadar lemak dalam susu sapi sekitar 3,8% yang dipengaruhi oleh pakan. Rasa
normal susu segar adalah sedikit manis yang disebabkan adanya laktosa
(Maheswari, 2011).
Aroma susu segar adalah normal khas susu. Komponen susu antara lain
yaitu air 87%, lemak 3,9%, BKTL 8,8%, laktosa 4,6 % dan protein 3,25%. Syarat
susu murni harus warna, bau dan rasa itu tidak ada perubahan, uji alkoholnya
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis menulis,
gelas kimia, corong gelas, cawan petri, pipet tetes, gelas ukur, laktodensimeter,
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air tajin, kapas
C. Prosedur Kerja
e. Menuliskan hasilnya.
Hasil
2. Kebersihan
f. Mencatat hasilnya.
Menyiapkan
Mengamati
Hasil
d. Mencatat hasilnya.
Menyiapkan
Hasil
e. Mencatat hasilnya.
Menyiapkan
Menghomogenkan cawan
petri
Mengamati
Hasil
Menyiapkan
Memasukkan laktodensimeter
Menghitung BJ
Hasil
Gambar 5. Diagra alir Berat jenis (uji penambahan air)
6. Uji iodine
f. Mencatat hasilnya.
Menyiapkan
Hasil
Gambar 6. Diagram alir Uji iodine
b. Menuangkan susu murni kedalam 4 cawan petri lalu menambahkan air tajin.
e. Mencatat hasilnya.
Menyiapkan
Menghomogenkan
Mengamati
Hasil
A. Hasil Pengamatan
7. Uji alkohol + - + +
8. Uji BJ
B. Analisis Data
Susu segar
= 1,000 + 25 – 2,36
1000
= 1,000 + 22,64
1000
= 1,000 + 0,02
= 1,000,02
C. Pembahasan
berwarna kekuningan, berbau spesif, rasa gurih, konsistensi pekat. Cawan petri C
berwarna kekuningan, berbau spesif, rasa gurih, konsistensi encer. Cawan petri D
berwarna kemerahan, berbau basi, rasa gurih pahit, konsistensi normal. Hal ini
sependapat dengan Buda (2011) yang menyatakan bahwa Kerusakan susu oleh
kuning pada susu adalah karena lemak dan karoten yang dapat larut.
2. Uji kebersihan
susunya bersih, cawan petri B susunya sedang, cawan petri C susunya kotor,
cawan petri C susunya bersih. Hal ini sependapat dengan Ressang (2008) yang
menyatakan bahwa Produksi dan komposisi susu yang dihasilkan sapi, tergantung
dari konsumsi pakan, menggambarkan dari pengaruh konsumsi energi dan suplay
perlakuan seperti alat yang diguanakan, tindakan sanitasi dan pemberian pakan
sapi.
3. Uji pH
B 7,58, cawan C 7,61 dan cawan D 7,59. Hal ini sependapat dengan Swacita
(2011) yang menyatakan bahwa , pH susu sapi segar adalah 6-7. pH normal susu
segar dikarenakan adanya kasein, buffer, fosfat dan sitrat, secara terbatas karena
adanya albumin, globulin dan CO2. Jika pH tinggi atau basa diduga ternak
4. Uji alkohol
D positif sedangkan cawan B neatif. Hal ini sepenadapat dengan Swacita (2011)
yang menyatakan bahwa Uji alkohol positif ditandai dengan adanya butiran susu
yang melekat pada dinding tabung reaksi, sedangkan uji alkohol negatif ditandai
dengan tidak adanya butiran susu yang melekat pada dinding tabung reaksi.
5. Uji BJ
= 1,000 + 25 – 2,36
1000
= 1,000 + 22,64
1000
= 1,000 + 0,02
= 1,000,02
Hasil tidak sesuai dengan pernyataan Agung (2012) yang menyatakan .
Berat jenis susu yang masih segar adalah antara 1,024 -1,026.
6. Uji iodine
negatif, pada tabung B hasilnya negatif, tabung C hasilnya negatif dan tabung D
hasilnya positif, jadi pada tabung D yang mengandung iodine karena terjadi
perubahan warna putih kemerahan. Hal ini sesuai pendapat Winarno, (2009).
Bahwa aroma susu segar adalah normal khas susu. Komponen susu antara lain
yaitu air 87%, lemak 3,9%, BKTL 8,8%, laktosa 4,6 % dan protein 3,25%. Syarat
susu murni harus warna, bau dan rasa itu tidak ada perubahan, uji alkoholnya
negatif, pada tabung B hasilnya negatif, tabung C hasilnya positif dan tabung D
hasilnya negatif, jadi pada tabung C yang mengandung air tajin karena terjadi
perubahan warna kekuningan. Hal ini sesuai pendapat Winarno, (2009). Bahwa
aroma susu segar adalah normal khas susu. Komponen susu antara lain yaitu air
87%, lemak 3,9%, BKTL 8,8%, laktosa 4,6 % dan protein 3,25%. Syarat susu
murni harus warna, bau dan rasa itu tidak ada perubahan, uji alkoholnya negatif,
PENUTUP
A. Kesimpulan
pratikum yaitu: buret, cawan petri, corong gelas, ermeleyer, gelas kimia, gelas
dan konsistensi, kebersihan, berat jenis pH, alkohol, berat jenis dan uji iodine.
Pada susu yang sudah ditambahkan bahan yang lain seperti air, santan dan air tajir
pada mikroskop, rasanya sedikit manis dan terjadi perubahan warna ketika ditetesi
iodine.
B. Saran
adalah alat dan bahan yang disediakan lebih lengkap agar hasil pengamatan lebih
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA